Musa Keluaran 33:11 Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu.
Dengan perkataan Musa, ia bisa mengubah keputusan dari Allah. Seharusnya orang Israel dimusnahkan, dibinasakan oleh Tuhan, dan hanya keturunan Musa saja yang masuk ke tanah Kanaan (Keluaran 32:10). Melalui perkataan Musa maka Allah tidak jadi memusnahkan bangsa Israel (Keluaran 32:11-13). Dan dikatakan di Alkitab menyesallah Tuhan atas malapetaka yang direncanakanNya (Keluaran 32:14)
Abraham Yakobus 2:23Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."
Yang mampu tawar-menawar dengan Allah dalam urusan kota Sodom dan kota Gomora (Kejadian 18:16-32).
Tuhan ingin kita menjadi sahabat-sahabat Allah. Kalau kita menjadi sahabat Allah, kita pasti mampu menggerakkan hati Allah yang harusnya belum terjadi menjadi terjadi.
Kriteria seorang sahabat:
Menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran Amsal 17:17
Tidak mendatangkan kecelakan Amsal 18:24
Tidak mencari keuntungan pribada di dalam segaa situasi Amsal 16:28
Mengerti perasaan Allah (ikut berduka saat Allah berduka atas dosa manusia, ikut menderita saat Allah menderita)
Mau mengampuni sahabatnya walau ia pernah dikhianati. Contoh: Yesus dengan murid-muridNya, Allah dengan manusia.
Kelebihan menjadi seorang sahabat:
Ia dapat mengenal isi hati Bapanya.
Ia tahu saat kapan Tuhan bersedih, tahu ini kehendak Tuhan, atau saat ini menyenangkan di hati Tuhan, dan yang berkenan di mata Tuhan, dan ia tahu apa yang dikehendaki Bapanya.
Mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Bapa.
Tuhan menyatakan diriNya kepada manusia muka dengan muka seperti Samuel.
Fungsi kerjanya akan berbeda.
Dulu kita bekerja bagi Tuhan, tapi sekarang kita bekerja bersamaNya.
Kita bekerja karena ingin menyenangkan hati Tuhan, sekarang kita bekerja karena ini langkah Allah.
Identitas kita diubah.
Seorang hamab tidak bisa makan, bertukar pikiran, dan mengambil keputusan bersama tuannya, tapi sejak jadi sahabat ia akan menikmati apa yang menjadi milik sahabatnya.
Ciri seorang sahabat:
Ia bekerja karena merasakan hadirat Allah, bukan bekerja untuk mendapat hadirat Allah (dengan kata lain ia lebih dahulu memiliki hadirat itu).
Ia melakukan segala sesuatunya karena ia mengasihiNya.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping