Rek BCA: 2 1 4 0 5 9 4 8 0 9 a/n INDRAWATTY

Shalom. Selamat Datang & Selamat Bergabung Di Web Blog "House Of All Nations". Kami mengundang Bapak, Ibu & Saudara/i yang rindu untuk datang beribadah dan berkumpul bersama pada jadwal kebaktian Kami. Tuhan Yesus senantiasa memberkati kita. Bagi anda yang diberkati oleh warta ini, anda bisa membantu kami berupa dana yang dapat anda kirimkan ke rekening kami di atas.

Kamis, 23 Desember 2010

KUATIR


25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Matius 6:25-34


Sering kita menganggap bahwa kuatir itu suatu dosa. Benarkah demikian?
Kuatir itu bukan dosa, kuatir itu diberikan Tuhan kepada kita supaya melalui kekuatiran itu kita bisa bersandar kepada Dia.

Tapi dalam kenyataannya iblis mendompleng kekuatiran kita sehingga mengarah ke arah yang tidak sesuai dengan langkah atau arah Allah. Kita sering melihat dengan cara berpikir kita bahwa langkah kita benar, Tapi dalam kenyataannya tetapi ujungnya menuju malapetaka
“Ada jalan yang disangka orang lurus tapi ujungnya menuju maut” Amsal 14:12

Dari kekuatiran dapat menyebabkan gentar, dari gentar menyebabkan ketakutan, dari ketakutan menyebabkan orang itu bimbang.Tuhan tidak ingin kita hidup dalam ketakutan melainkan hidup dalam damai sejahtera Allah
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu..” Yohanes 14:27

Karena itu Tuhan ingin kita tidak tinggal dalam kekuatiran kita. Dalam Matius 6:26 Tuhan ingin kita memandang burung-burung yang di langit, yang tidak menabur dan menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, tapi Tuhan sanggup mencukupkan kebutuhan mereka. Bukankah kita jauh melebihi burung-burung itu?

Misalnya kalau kita melihat burung-burung di daerah yang kelaparan kita tidak pernah melihat burung itu jatuh, karena kelaparan atau karena penyakit, lain dengan yang dipelihara oleh manusia. Binatang yang dipelihara manusia bisa kena flu burung, sapi gila, dan kelaparan.

Tuhan mengajarkan kita biarlah kesusahan sehari cukup untuk satu hari (ayat 34). Jadi kita tidak perlu kuatir akan hari esok karena belum tentu kekuatiran itu terjadi atau bila saat itu terjadi,Tuhan sanggup memberi pertolongan.

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”. Yeremia 29:11

Tuhan tidak menghendaki untuk kuatir terus menerus atau kekuatiran yang berkelebihan. Dalam Matius 6:31,32 dikatakan janganlah kita kuatir akan apa yang kita pakai, apa yang kita minum dan apa yang kita makan. Itu dicari bangsa yang tidak mengenal Allah. Jadi masa depan, kehidupan, atau perekonomian janganlah jadi racun yang menggerogoti pikiran kita sehingga menjadi kekuatiran yang berlebihan.

Bagaimana mengatasi kekuatiran yang berlebihan?
1. “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu”. I Petrus 5:7
Kita perlu meletakkan segala kekuatiran kita pada kaki Yesus karena dari itu pemeliharaan dan perlindungan Tuhan akan nyata. Seperti dalam diri Yesus waktu dikuatkan di Getsemani

Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Lukas 22:43,44

2. “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”
Filipi 4:6
Kita perlu bawa segala kekuatiran kita yang berlebihan melalui ucapan doa dan permohonan dengan ucapan syukur, karena tidak gampang orang yang punya masalah bisa mengucap syukur.

3. “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban.” II Timotius 1:7
Jika kasih Kristus lebih besar daripada kekuatiran kita maka kita dapat mengalahkannya .

Ilustrasi:
Ada seorang janda yang tinggal bersama 3 orang anaknya. Yang pertama seorang pria yang baru liburan kuliah, yang kedua seorang wanita yang masih sekolah kelas 3 SMP, dan yang bungsu seorang pria yang masih duduk di kelas 3 SD.
Suatu malam ada seorang yang mengantarkan surat dari desa sebrang yang mengabarkan bahwa nenek mereka sedang sakit parah dan butuh perawatan secara terus-menerus. Lalu ibu itu menyuruh anaknya yang pertama untuk merawat neneknya tetapi anak itu menolak dengan alasan sedang liburan. Lalu ibu itu menyuruh anak perempuannya yang kedua untuk berangkat, tetapi ditolaknya, dengan alasan sudah malam, gelap, hujan dan jalannya becek. Lalu ibu itu memandang anaknya yang ketiga. Dilihatnya anak itu sudan memakai jas hujan, dan membawa perbekalan. Lalu ibu itu bertanya mau kemana?. ia menjawab, “Mau ke rumah nenek”, karena saya mengasihi mama.
Cerita ini mengajarkan bila kasih kita kepada Tuhan lebih besar maka kita akan mengalahkan ketakutan kita.
Oleh: Ev Liem Thin Ping

BERDOA DAN BEKERJA


Bekerja itu sulit ya? Mengeluarkan peluh dan memeras otak. Apalagi kalau yang kita kerjakan salah, pasti ada omelan dari bos. Tetapi, Tuhan ajarkan berdoa dan bekerja, bukan hanya berdoa terus dan tidak melakukan apa-apa atau bekerja dan tidak mau berdoa. Lalu kita berpikir bahwa masing-masing orang ada tugasnya sendiri-sendiri. Ada orang yang harus bekerja terus tanpa berdoa, dan ada orang yang harusnya berdoa terus tanpa melakukan apapun.
Tetapi, yang Tuhan ajarkan adalah harus melakukan keduanya. Yaitu berdoa dan bekerja,

Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. II Tesalonika 3:10

Dalam Tesalonika, kita diajarkan untuk tidak bermalas-malasan tetapi giat bekerja supaya kita bisa mendapat berkat. Kalau kita tidak bekerja, bagaimana berkat bisa terjadi?
semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas, Amsal 30:25 Semut sebagai binatang kecil yang tidak kuat saja bekerja dengan giat. Bagaimana dengan kita, apakah kita melakukan pekerjaan kita dengan sepenuh hati seperti semut, ataukah kita bekerja dengan bersungut-sungut?
Saat kita bekerja dan tidak berdoa, maka kita sebenarnya bekerja sendirian tanpa bantuan siapa-siapa. Tetapi, kalau kita bekerja dan berdoa maka kita bekerja bersama Tuhan. Itu lebih ringan daripada kita bekerja sendirian.
Dan bila kita bekerja, lakukan dengan segenap hatimu. Bukan karena ada atasan atau bos saja kita bekerja dengan baik, tetapi kalau tidak ada yang mengawasi maka kita bermalas-malasan kembali. Tuhan ingin kita bekerja karena memandang Tuhan, bukan memandang manusia.
Terkadang, kita bilang Tuhan itu enak, hanya suruh-suruh saja. Tetapi, Tuhan kita juga bekerja dengan ketetapan-ketetapanNya, itu lebih berat daripada kita.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Roma 8:28
Di ayat ini Tuhan saja bekerja, mengapa kita tidak mau bekerja? Kalau saat ini masih malas-malasan berubahlah, supaya berkat terjadi dan jangan lupa berdoa senantiasa.
Oleh: Sdri. Agustine

YANG EMPUNYA


(Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.) Matius 6:13b

Kita tahu Dia punya kuasa atas Surga dan Bumi, Dia sanggup mengatasi semua permasalahan kita. bahkan sebesar apapun permasalahan kita Ia mampu menyelesaikannya. Bagi Dia tidak ada yang mustahil.

Karena Dia punya kuasa, maka Dia juga punya hak untuk tidak menyembuhkan atau menyelesaikan semua permasalahan kita, bahkan Tuhan ijinkan masalah itu untuk datang dalam hidup kita.
Contoh: Tuhan hanya menyembuhkan satu orang saja diantara semua yang sakit di kolam betesda
Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Yohanes 5:5-9

Biarlah penyertaan kita kepada Dia bukan didasarkan karena ditolong atau Dia memberi pertolongan saat kita membutuhkan, tapi karena kasih.
Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." Daniel 3:16-18

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. II Korintus 12:9
Kalau kita renungkan saat ini sebesar apa kasih kita kepada Yesus, apa sudah cukup kasih kita atau sampai disitu saja kasih kita.
Jadi kalau kita diberkati atau ditolong masalah kita biarlah itu merupakan bonus kita dalam peyertaan kita kepadaNya.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Matius 6:33

Sekarang bagaimana hati dan pikiran kita dalam pengiringan kita kepada Yesus, dengan sepenuh hati, jiwa, pikiran, maupun kekuatan, tanpa tedensi apapun.
Jika tanpa tendensi apapun kita akan melihat peyertaannya dalam setiap langkah kita, kian hari akan semakin memukau, dan bibir kita akan berdecak penuh kekaguman bagaimana pertolongan seorang Bapa melindungi, menopang dan mengendong anakNya yang tak pernah Ia lepaskan.
Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. Mazmur 91:1-8
Oleh: Ev Liem Thin Ping

Rabu, 01 Desember 2010

MUJIZAT


Orang sakit atau bermasalah itu ada 5 macam penyebabnya:
 Karena kuasa kegelapan atau pekerjaan iblis Ayub 2 : 4 & 5
 Karena orang tua (kutuk) Yohanes 9 : 1 & 2
Penyakit kencing manis, stroke, gila, darah tinggi, hidup dalam berzinah, buat perjanjian dengan kuasa kegelapan akibatnya anaknya sakit atau nyawanya di ambil.
 Karena diri sendiri Yohanes 9 : 1 & 2, Ulangan 18:8-13
Suka menyimpan jimat, ke alternative, dukun, orang pintar, menyimpan kepahitan, kebencian, tidak ada roh pengampunan
 Karena pekerjaan Tuhan Yohanes 9:3
 Karena orang lain (disantet).

Mengapa muzizat bisa tertunda atau tidak terjadi? Seperti janji Tuhan kepada Israel! Yang harusnya menuju Kanaan, tetapi kenyataannya hanya Kaleb, Yosua dan keturunan Israel yang berikutnya saja yang masuk:

 Manusia cenderung melihat sekarang, tidak melihat dengan kacamata Allah
Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya." Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." I Samuel 16:6-7

 Ada kebencian, akar kepahitan, tidak mau mengampuni, serta dendam yang selalu disimpan dalam hati (ada celah).
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan ahal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Galatia 5:19-21

 Kembali ke kehidupan lama atau pertobatannya tidak sungguh-sungguh
Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Ibrani 3:12

 Jauh dari Firman Tuhan
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Yohanes 1:4

Kuasa itu bisa masuk melalui dari luar maupun dari dalam.
 Dari dalam: melalui makanan, kepahitan masa lalu yang mengakibatkan memicu masalah yang akan datang, kepahitan terhadap keluarga, teman atau orang sekelilingnya.

 Dari luar: melalui jimat, susuk, janji-janji, mempersembahkan sesuatu, manik-manik, kalung, atau gelang.
Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada Tuhan Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga. Ratapan 3:40,41 Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah TUHAN, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri! Mazmur 33:12

Penyembuhannya melalui
• Carilah sumber yang memberi kesembuhan, bukan mencari kesembuhan dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat, buka hati terima Yesus, jangan buka celah Yakobus 4:8, serahkan permasalahanmu kepada Yesus I Petrus 5:7, lawan iblis I Petrus 5:8, percayakan seluruh permasalahanmu dan percaya bahwa Ia sanggup menolongmu Roma 10:9
• patahkan kutuk bila ada kutuk. Proses ini perlu waktu, walau ia saat ini
berdoa minta ampun, tapi proses pemulihannya perlu waktu dan harus didoakan terus-menerus sampai pemulihan terjadi.
Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya?Dan adakah ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Lukas18:7
• melalui pengurapan. Pengurapan ini menyangkut pengolesan untuk orang sakit maupun pengurapan terhadap rumah melalui pengurapan dan percik (khusus untuk rumah)
Dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka Markus 6:13
• melalui persekutuan, tempat orang bersatu sehingga muzizat nyata
Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan muzizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. Kisah para rasul 5:12
• ada akar kepahitannya harus dicabut, dengan pembimbingan yang terus menerus dan keterbukaan maka akan ada penyelesaian (ini menyangkut masalah kejiwaan) Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. Ibrani 12:15
• melalui pelepasan, bila sakit rohnya.
Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tak mendapatnya, ia berkata: aku akan kembal ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Lukas 11:24 Dan ketika anak itu mendekati Yesus, setan itu membantingkannya ke tanah dan menggoncang-goncangnya dengan keras dan menyembuhkan anak itu, lalu mengembalikannya kepada ayahnya. Lukas 9:42

• melalui hidup benar sesuai Firman Tuhan, dengan mengunakan seluruh perlengkapan senjata Allah, serta melakukan Firman Tuhan (minta karunia supaya mampu melakukan FirmanNya)

Jika kita hidup berdasarkan Firman Allah. Kita pasti percaya bahwa kita sanggup mengatasi penyakit kita melalui doa sendiri, tumpang tangan orang lain atau alat medis yang Ia sediakan bagi kita, tapi kesemuanya Ia yang menyembuhkan penyakit kita.

Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka. Markus 16:17
Ada jenis tertentu yang harus dilakukan melalui doa dan puasa (untuk mengusir setan).
Oleh: Ev Liem Thin Ping

KASIH YANG MENGATASI SEGALANYA


Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina. Kidung Agung 8:7

Saat Amerika terlibat perang dengan Irak, ada kisah cinta dan pernikahan yang unik.
Robert Hall, prajurit Amerika yang bertugas di Batalyon Urusan Sipil 402, bekerja sama dengan warga Irak mendirikan kamp dekat kompleks istana Baghad. Mereka bahu membahu membangun infrastruktur dan melucuti senjata tentara Irak.
Suatu hari ketika sedang bekerja, mata Robert Hall beradu pandang dengan Vivian Mansour, seorang Kristen suku Kurdi, yang bersama ibunya dan saudara saudaranya menjadi petugas kebersihan.
Setiap kali Vivian datang, Hall mengikuti dan memperhatikan dia bekerja, Hall jatuh cinta dengan Vivian pada pandangan pertama. Cintanya bak gayung bersambut, tetapi sayang, mereka tidak bisa saling berkomunikasi karena bahasa mereka berbeda. Jadi mereka hanya saling bertegur sapa dengan bahasa isyarat.

Sebulan setelah bertemu Vivian. Hall menemui pengacaranya dan menyatakan keinginannya untuk menikahi Vivian. Akhirnya, hari yang ditentukan tiba. Robert Hall dan Vivian menyelanggarakan upacara pernikahan di Port Orchard, Washington DC, Amerika pada hari sabtu 21 agustus 2004. sejak itu, Vivian tinggal bersama suaminya di AS. Ia merasa kehilangan orang tua dan saudara saudaranya di Irak tetapi, karena cinta, ia rela mengorbankan segala-galanya dan mengikuti suaminya.
Kendala bahasa, perang di antara dua negara, dan perpisahan dengan keluarga, tidak mampu memisahkan cinta antara kedua insan yang sangat berbeda latar belakangnya tersebut. Kalau hati seorang telah
dipenuhi cinta, ia mau melakukan apa saja untuk selalu dekat dengan orang yang dicintainya. Ada satu ungkapan yang mengatakan ‘Demi cinta, gunung akan kudaki lautan akan kuseberangi.’
Artinya demi cinta seseorang berani melakukan pengorbanan apapun juga. Kalau kita mencitai suami, anak, atau istri kita seperti itu, suasana rumah tangga akan menjadi seperti surga. Tantangan dan problem apapun juga yang ada di depan kita tidak sanggup menghalangi kita.
Namun, kalau cinta sudah hilang dari hati kita, hidup akan terasa seperti neraka.
Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Filipi 3:12
Dalam kehidupan kita, bukan kita mencintai Dia lebih dahulu, tapi Dia yang lebih dahulu mencintai kita. Walau dalam kondisi berbeda (kita berdosa Dia tidak), status yang berbeda (orang terbuang, budak, tahanan dosa), tapi Ia tidak memandang itu semua karena Ia mengasihi kita lebih dari segalanya.
Bagaimana dengan kita? apakah kasih kita bisa terpancar, seperti apa yang dilakukan
oleh Yesus? Yang berani menerobos setiap perbedaan yang terjadi.
Apakah kita mengasihi Yesus lebih dari hidupmu, orang tuamu, keluargamu, hartamu, kesayanganmu? Sekarang waktunya melakukan penerobosan yang sesuai dengan kehendakNya.
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Filipi 3:13,14

Kalau kasih Allah sudah terpancar dalam kehidupan kita, waktunya kita perlu juga pancarkan pada sekeliling kita, supaya terang itu terpancar tanpa ada batasannya.
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Matius 5:14
Oleh: Ev Liem Thin Ping

DIA ADA MENYERTAIKU


Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau. Yesaya 54:10 JANJI TUHAN 1.Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya. Maka sekarang firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya—maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku—,firman-Nya: Yesaya 49:15 2.Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. Yohanes 14:18 3."Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Markus 6:50

AGAR TETAP DISERTAI TUHAN
4.Hendaklah engkau setia sampai mati,
Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. Wahyu 2:10
5.Tetapi umat-Ku telah melupakan Aku.
Tetapi umat-Ku telah melupakan Aku, mereka telah membakar korban kepada dewa kesia-siaan; mereka telah tersandung jatuh di jalan-jalan mereka, yakni jalan-jalan dari dahulu kala, dan telah mengambil jalan simpangan, yakni jalan yang tidak diratakan. Yeremia 18:15

6.Tetapi jika engkau melupakan TUHAN, Allahmu, kamu pasti binasa.
Tetapi jika engkau sama sekali melupakan TUHAN, Allahmu, dan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, aku memperingatkan kepadamu hari ini, bahwa kamu pasti binasa; Ulangan 8:19

7.Jangan tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu.
jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, Ulangan 8:14

8.Jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya.
Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini; Ulangan 8:11

9.Maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.
maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. Ulangan 6:12

JIKA TETAP SETIA KEPADA TUHAN
10. Jika kamu berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa.
Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Keluaran 19:5
11.Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. Keluaran 20:6

12.Demikianlah kamu harus berpegang pada segala ketetapan-Ku dan segala peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu; Akulah TUHAN."
Demikianlah kamu harus berpegang pada segala ketetapan-Ku dan segala peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu; Akulah TUHAN." Imamat 19:37
Oleh: Bpk.Robi

PENCOBAAN MEMBUAT BERTUMBUH


Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. I Korintus 10:13 Sering kita mendengar kalau kamu punya masalah jangan melayani Tuhan nanti pelayananmu tidak menjadi kesaksian banyak orang, malah jadi batu sandungan! Kalau kita telaah lebih lanjut siapa yang yang ada di Dunia ini yang tidak punya masalah, apa karena kita punya masalah maka kita tidak bisa melayani, jadi kapan harus melayani harus menunggu mati baru pelayanan. Karena hanya orang matilah yang tidak punya masalah. Setiap kita selama masih hidup, pasti punya masalah, dan setiap permasalahan tentunya berbeda satu dengan yang lainnya pada tiap orang. Persoalan yang berbeda beda terjadi pada setiap orang bukannya Allah tidak adil, tetapi Allah mengetahui setiap kelebihan dan kekurangan kita masing masing dan standard kemampuan kita, maka itu Ia berkata pencobaan pencobaan itu biasa dan tidak melebihi kekuatan kita.

Walau kita tahu pencobaan itu tidak melebihi kekuatan kita, tetapi terkadang kita merasa beban ini terlalu berat bagi kita. Kadang kita merasa masalah kenapa tidak kunjung kunjung selesai, seakan akan Tuhan tidak mau menolong dan mendengar Doa kita.

Contohnya : Ketika bangsa Israel berada dipadang gurun, mereka merasa Tuhan tidak menghiraukan mereka sehingga mereka bersungut sungut
Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun; dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan." Keluaran 16:2,3

Padahal Allah sudah melakukan yang terbaik bagi mereka, bahkan meminta tanpa bersungut sungutpun Ia mampu memberi. Dia sanggup memberi bahkan apa yang tak pernah dipikirkan oleh manusia.
Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." I Korintus 2:9

Terkadang kita melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Bangsa Israel. Padahal Tuhan selalu memberi yang terbaik pada waktu dan saat yang tepat, bahkan yang terbaik pula. Manusia tidak sanggup menyelami kehendak Tuhan hingga cenderung untuk bersunggut sunggut.
Tuhan tidak pernah lalai dengan janjiNya, Ia pasti menepati janjiNya Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. Ibrani 13:8
Jadi saat masalah itu menghimpit kita. Tuhan ingin kita tetap teguh dalam mengandalkan Tuhan, karena Dia akan memberi jalan keluar, sehingga kita dapat menanggungnya.

Kalau dipikir kita pasti tidak sanggup, tapi pada saatnya kita sudah mengatasi dan melampauinya. Jadi tetap dan giatlah selalu didalam Dia karena disitulah letak kekuatan kita. Jadi pada akhirnya, jadilah seorang pemenang yang selalu memenangkan setiap pertempuran.

Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. I Korintus 15:58
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Roma 8:37
Oleh: Ev Liem Thin Ping

BERZINAH


Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: "Hampirilah isteri kakakmu itu, kawinlah dengan dia sebagai ganti kakakmu dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu." Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya. Kejadian 38:8,9 Kata onani berasal dari seorang bernama onan, yang artinya pengeluaran mani atau sperma dengan tidak melakukan sanggama (mengeluarkan sperma diluar setelah berhubungan); masturbasi proses memperoleh kepuasan seks tanpa berhubungan kelamin (melalui menghayal hingga mencapai orgasme dsb). 1. Onani (masturbasi) ini merupakan dosa yang berhubungan dengan seks dan merupakan kekejian bagi Tuhan. Tuhan menghukum onan karena melakukan onani. Dosa ini sulit diatasi bagi setiap orang, sering kita sanggup, pada saat tertentu tidak. Yang sering bagi kita katakan ‘itu masalah gizi, maka nafsu mereka jadi besar.’ Itu salah, bisa kita buktikan didesa desa terpencil mereka bisa menikah dengan banyak istri dan mempunyai banyak anak, ada juga kawin kontrak. Sebetulnya yang jadi masalah yaitu pada masa mudanya atau masa kecilnya, ia melihat tontonan yang berbau seks, pernah dicumbu yang berbau seks, pernah diperkosa, pernah berhubungan badan sebelum menikah, bisikan bisikan seks yang masuk dan terekam didalam otak dibawah sadar kita (kalau tidak terekam atau asal lewat itu tidak menimbulkan dosa), atau karena kuasa yang masuk dan berusaha menghancurkan masa depan kita. Contoh kita lihat Turis telanjang kita lihat terus muncul nafsu, tapi kalau ada orang gila telanjang tidak akan muncul nafsu, padahal sama sama telanjang.

Jadi bagaimana mengatasinya :
• Yang perlu kita tahu, Tuhan Mahakasih kita perlu datang, bertobat dan menceritakan semua permasalah kita. Minta Dia menguduskan semua kehidupan kita dan minta Dia memimpin setiap langkah kita supaya kita bisa berjalan dalam kebenaran.
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. I Yohanes 1:8-10

1. Yang berhubungan dengan pikiran kita, saat kita memandang dan menginginkannya
kita sudah buka celah untuk melakukan perzinahan.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Matius 5:28

Keinginan ini kadang didompleng oleh kuasa yang lain, keinginan ini bukan karena ‘ada kesempatan’ lalu bisa muncul, tapi dari dasar hatinya yang memang sudah tidak baik maka akan dibuahi menjadi dosa.
Mungkin kita berkata ‘dia dulu yang memulai,’ tapi bila pada dasarnya kita baik kuasa itu tidak mampu menjatuhkan kita sampai tergeletak.
Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya! Kidung agung 3:5

Sering kuasa itu dimulai dari hal hal kecil, sering telepon atau adakan perjumpaan, lalu muncul kalimat kalimat porno (desisan seks), sering telepon suami orang lalu mulai mengoda, lalu muncul dosa
TuHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. Mazmur 37:23,24
bagaimana mengalahkannya :
• Tuhan mengerti pikiran kita yang berdosa , maka Dia meminta kita untuk menaklukkannya (mematahkannya) dibawah kaki Kristus.
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna. II Korintus 10:5

• Pikirkan yang benar. Pikiran yang benar, hanya saat pikiran kita sudah diperbaruhi oleh pikiran Kristus.
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Filipi 4:8
• jangan buka celah atau kesempatan pada Iblis untuk masuk dan mempengaruhi.
dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. Efesus 4:7

2. Jika kita mengalami mimpi basah, itu adalah hal yang wajar, bukan dosa jadi jangan dimarahi atau diolok.
Alam yang mengatur semuanya, itulah sebabnya para pria yang belum menikah maupun yang
sudah menikah bisa mengalaminya, karena secara periodik kantong sperma akan penuh. Maka Allah menciptakan mekanisme agar bisa keluar secara wajar. Selain pria, wanita juga bisa mengalaminya dari sel telur yang keluar.
Oleh: Ev Liem Thin Ping


ILUSTRASI KEHIDUPAN


Seorang istri sedang mengamati tetangganya yang sedang menjemur pakaian lewat jendela rumahnya. “Kasihan ibu disebelah. Pakaian yang mereka cuci tetap kotor. Mungkin sabunnya atau mesin cucinya yang tidak beres,” ujarnya kepada suaminya yang duduk disebelahnya.
Keesok harinya, pada saat melihat adegan itu kembali, sang istri berkata, “Pak sekarang cucianya tampak putih bersih. Apa mereka mendengar apa yang kita katakan?”

Suaminya hanya tersenyum dan berkata,”Cuciannya tampak lebih bersih setelah kemarin sore saya membersihkan kaca jendela rumah kita. Ternyata yang kotor itu bukan cucian dia Ma, tetapi kaca jendela kita.”
Dari pelajaran ini kita lebih cenderung mengkritik orang lain, tetapi tidak pernah introspeksi terhadap diri sendiri.

Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." Lukas 6:42

SETIA DALAM PERKARA KECIL


"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar Lukas 16:10 Suatu hari, seorang hamba Tuhan yang masih muda menelpon salah seorang jemaat, yaitu seorang pembuat sepatu sederhana yang saleh. Hamba Tuhan ini senang berbicara dengan pembuat sepatu itu, sambil memperhatikan betapa si pembuat sepatu bekerja dengan sepenuh hati. Diliputi oleh perasaan kagum melihat kesungguhannya dalam bekerja, hamba Tuhan ini berkata,”Andaikan semua orang di Dunia bekerja seperti Bapak bekerja, tentu kehidupan ini akan menjadi lebih baik. Pak tolong ceritakan bagaimana Bapak dapat tetap bekerja dengan sepenuh hati, walaupun Bapak melakukan pekerjaan yang bagi orang lain kelihatannya begitu rendah.”

sepatu itu menjawab,”Saudaraku, saya tidak menganggap pekerjaan saya itu rendah.”
Hamba Tuhan itu tiba tiba sadar akan apa yang telah ia ucapkan dan bagaimana ia telah menyinggung tukang sepatu itu, sehingga segera saja ia berkata,’ Maafkan saya saudaraku, saya sama sekali tidak bermaksud menghina mata pencarian Bapak.’

Sambil tersenyum pembuat sepatu itu menjawab,’ Tidak pak, ada sama sekali tidak menyinggung saya. Saya percaya bahwa pekerjaan saya sama besarnya dan sama kudusnya dengan saat ketika Bapak sedang menyampaikan kotbah.

Saya percaya bahwa saat saya berdiri dihadapan Tuhan suatu hari nanti, Ia akan bertanya kepada saya,’ Anakku jenis sepatu apa yang kamu buat?’ Dan saya dapat berkata kepadaNya bahwa saya membuat sepatu yang terbaik yang dapat saya buat, sepatu sepatu yang saya doakan dan saya buat bagi kemuliaan namaNya. Akan saya katakan kepadaNya bahwa saya juga berdoa bagi orang orang yang akan mengenakan sepatu saya, agar setiap langkah yang mereka lakukan, menuntun mereka ketempat tempat yang diinginkan oleh Tuhan.

Dari cerita itu kita akan belajar
1. semasa hidup kita apa yang sudah kita lakukan itu merupakan suatu bentuk keberhasilan atau cenderung berputar tak tentu arah.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Mazmur 1:3

Ronald Reagen pernah berkata ‘ Jangan bertanya apa yang kau beri kepada negaramu, tapi tanyalah apa yang bisa kau berikan untuk negaramu.’
Tuhan juga ingin berkata jangan tanya apa yang Allah beri kepada kita, tapi tanyalah apa yang kita sudah beri kepada Allah. Jangan tanya apa yang gereja bisa beri untuk kita, tanyalah apa yang bisa kau beri untuk gereja.
Sering kita menuntut apa keuntungannya ‘saya ikut Yesus, saya dapat apa, ada pertolongan, ada kesembuhan, kekayaan, nama baik atau yang lain.’ Sekarang kita perlu ubah saat ini, ubah konsep dan cara berpikir kita. kalau selama ini cara berpikir kita salah kita perlu perbaruhi. Sekarang pandang Yesus

2. apa yang aku lakukan semuanya tidak sia sia dan terbaikkah?
Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah I Korintus 10:31

Setiap apa yang kita kerjakan, lakukan yang terbaik. Karena kita melakukannya untuk Tuhan bukan untuk manusia.
Saat kita bekerja, makan, minum, sekolah, main musik, menyanyi, menjaga anak, mengasihi suami, istri, keluarga, atau melakukan hal yang lain. Lakukan semuanya untuk Tuhan.

Apapun yang kita lakukan kita perlu Dia yang menutun langkah kita, jangan bergerak menurut langkah kita. Saat kita berdoa maupun baca Firman Tuhan biarlah Ia memampukan kita. Saat melakukan apapun minta Dia agar bisa sesuai dengan kehendakNya.

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakanNya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Yohanes 16:13

Oleh: Ev. Liem Thin Ping

Jumat, 19 November 2010

SETIA DALAM PERKARA KECIL


"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar Lukas 16:10 Suatu hari, seorang hamba Tuhan yang masih muda menelpon salah seorang jemaat, yaitu seorang pembuat sepatu sederhana yang saleh. Hamba Tuhan ini senang berbicara dengan pembuat sepatu itu, sambil memperhatikan betapa si pembuat sepatu bekerja dengan sepenuh hati. Diliputi oleh perasaan kagum melihat kesungguhannya dalam bekerja, hamba Tuhan ini berkata,”Andaikan semua orang di Dunia bekerja seperti Bapak bekerja, tentu kehidupan ini akan menjadi lebih baik. Pak tolong ceritakan bagaimana Bapak dapat tetap bekerja dengan sepenuh hati, walaupun Bapak melakukan pekerjaan yang bagi orang lain kelihatannya begitu rendah.”

sepatu itu menjawab,”Saudaraku, saya tidak menganggap pekerjaan saya itu rendah.”
Hamba Tuhan itu tiba tiba sadar akan apa yang telah ia ucapkan dan bagaimana ia telah menyinggung tukang sepatu itu, sehingga segera saja ia berkata,’ Maafkan saya saudaraku, saya sama sekali tidak bermaksud menghina mata pencarian Bapak.’

Sambil tersenyum pembuat sepatu itu menjawab,’ Tidak pak, ada sama sekali tidak menyinggung saya. Saya percaya bahwa pekerjaan saya sama besarnya dan sama kudusnya dengan saat ketika Bapak sedang menyampaikan kotbah.

Saya percaya bahwa saat saya berdiri dihadapan Tuhan suatu hari nanti, Ia akan bertanya kepada saya,’ Anakku jenis sepatu apa yang kamu buat?’ Dan saya dapat berkata kepadaNya bahwa saya membuat sepatu yang terbaik yang dapat saya buat, sepatu sepatu yang saya doakan dan saya buat bagi kemuliaan namaNya. Akan saya katakan kepadaNya bahwa saya juga berdoa bagi orang orang yang akan mengenakan sepatu saya, agar setiap langkah yang mereka lakukan, menuntun mereka ketempat tempat yang diinginkan oleh Tuhan.

Dari cerita itu kita akan belajar
1. semasa hidup kita apa yang sudah kita lakukan itu merupakan suatu bentuk keberhasilan atau cenderung berputar tak tentu arah.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Mazmur 1:3

Ronald Reagen pernah berkata ‘ Jangan bertanya apa yang kau beri kepada negaramu, tapi tanyalah apa yang bisa kau berikan untuk negaramu.’
Tuhan juga ingin berkata jangan tanya apa yang Allah beri kepada kita, tapi tanyalah apa yang kita sudah beri kepada Allah. Jangan tanya apa yang gereja bisa beri untuk kita, tanyalah apa yang bisa kau beri untuk gereja.
Sering kita menuntut apa keuntungannya ‘saya ikut Yesus, saya dapat apa, ada pertolongan, ada kesembuhan, kekayaan, nama baik atau yang lain.’ Sekarang kita perlu ubah saat ini, ubah konsep dan cara berpikir kita. kalau selama ini cara berpikir kita salah kita perlu perbaruhi. Sekarang pandang Yesus

2. apa yang aku lakukan semuanya tidak sia sia dan terbaikkah?
Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah I Korintus 10:31

Setiap apa yang kita kerjakan, lakukan yang terbaik. Karena kita melakukannya untuk Tuhan bukan untuk manusia.
Saat kita bekerja, makan, minum, sekolah, main musik, menyanyi, menjaga anak, mengasihi suami, istri, keluarga, atau melakukan hal yang lain. Lakukan semuanya untuk Tuhan.

Apapun yang kita lakukan kita perlu Dia yang menutun langkah kita, jangan bergerak menurut langkah kita. Saat kita berdoa maupun baca Firman Tuhan biarlah Ia memampukan kita. Saat melakukan apapun minta Dia agar bisa sesuai dengan kehendakNya.

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakanNya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Yohanes 16:13

Oleh: Ev. Liem Thin Ping

Sabtu, 13 November 2010

JADIKAN YESUS SEBAGAI YANG TERUTAMA


Tuhan menciptakan manusia satu dengan yang lain tidak sama. Bahkan saudara kembar yang mirip sekalipun juga ada perbedaannya. Baik itu sifat, karakter, kebiasaan, hobby, dll.

Tiap kita mempunyai kelebihan. Ada yang bisa mengasihi lebih dari temannya. Temannya bisa lebih setia dibanding yang lain. Tetapi, Tuhan ingin kita bisa mengasihi Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai yang terutama.

Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Keluaran 20:3

Kenapa Tuhan memberikan perintah itu pada kita?
Terkadang kita mengatakan tidak ada Allah lain di hati kita. Kita juga tidak membuat Allah lain. Tetapi, Tuhan tahu hati kita yang terdalam. Memang kita tetap pergi ke gereja, memang kita tidak pindah agama. Dan memang kita tidak membuat lembu emas seperti yang telah bangsa Israel lakukan. Tetapi, sudahkah kita membuang segala sesuatu yang kita sukai dan sayangi bila Tuhan menghendakinya?

Contohnya:
Ada orang yang bekerja sampai jauh malam. Sampai pada suatu saat ia jatuh sakit. Pada saat sakit itulah ia menyadari bahwa bekerja memang perlu, tetapi janganlah kita menjadikan pekerjaan kita menjadi yang terutama. Biarlah yang terutama adalah
Tuhan, baru yang lainnya.

Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Matius 22:37-38

Kenapa kita harus mengutamakan Tuhan?
Karena Tuhan telah berjanji:
1. Bahwa anak cucu kita tidak akan meminta-minta roti
Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; Mazmur 37:25
2. Bahwa kita akan mewarisi negeri.
Orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa.
Mazmur 37:29

Karena Tuhan telah menciptakan kita, Ia mempunyai rencana yang indah buat kita.

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. Pengkotbah 3:11
Tuhan? Kalau kita ingin menerima janji-janjiNya, berubahlah! Jadikan Allah menjadi yang terutama dalam kehidupan kita.
Oleh: Sdri. Agustine

BERTINDAK ADIL


Saat masih kecil, saya dan adik saya, Simon, selalu ingat cara ibu membagi sesuatu supaya adil. Misalnya, ketika ibu menghidangkan sepotong kue di meja, sambil meletakkan pisau di samping kue itu ia berkata, “Silahkan salah seorang memotongnya dan yang lain memilih bagiannya.” Karena orang yang memotong berbeda dari orang yang memilih kue, maka kami selalu berusaha memotong dengan seadil mungkin supaya kami mendapatkan yang terbaik. Hal itu mendidik kami untuk bersikap adil dalam setiap tindakan. Ada hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap orang. Seorang pengecut akan bertanya: Amankah? Seorang politikus akan bertanya: Populerkah? Suara hati akan bertanya: Benarkah?
Disadur dari Setetes Embun bagi jiwa

Sabtu, 06 November 2010

BANGSA YANG TERPILIH


Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki, I Petrus 2:9
Setiap kita mengikuti Kristus, tidak terukur betapa besar kasih Allah kepada kita. Tetapi, seringkali kita tidak mengerti apa maksud dan rencana Tuhan dalam kehidupan kita, tetapi Tuhan tidak pernah salah.
Allah sama seperti orang tua kita yang memiliki harapan agar anak-anak mereka menjadi anak yang sesuai dengan keinginan mereka. Begitu juga dengan Bapa kita.
Ia sudah memilih kita menjadi bangsa yang terpilih dan perintahNya adalah supaya kita memberitakan perbuatan-perbuatanNya yang besar.
Seperti kehidupan Lewi yang semula berada di bawah kutuk Yakub, namun akhirnya suku Lewi pun terpilih untuk melayani pekerjaan Tuhan sebagai Imam dan Imam Besar.

Simeon dan Lewi bersaudara; senjata mereka ialah alat kekerasan. Janganlah kiranya jiwaku turut dalam permupakatan mereka, janganlah kiranya rohku bersatu dengan perkumpulan mereka, sebab dalam kemarahannya mereka telah membunuh orang dan dalam keangkaraannya mereka telah memotong urat keting lembu. Terkutuklah kemarahan mereka, sebab amarahnya keras, terkutuklah keberangan mereka, sebab berangnya bengis. Aku akan membagi-bagikan mereka di antara anak-anak Yakub dan menyerakkan mereka di antara anak-anak Israel.
Kejadian 49:5-7
"Hanya suku Lewi janganlah kaucatat dan janganlah kauhitung jumlahnya bersama-sama dengan orang Israel, tetapi tugaskanlah mereka untuk mengawasi Kemah Suci, tempat hukum Allah dengan segala perabotan dan perlengkapannya; mereka harus mengangkat Kemah Suci dengan segala perabotannya; mereka harus mengurusnya dan harus berkemah di sekelilingnya. Bilangan 1:49-50

Lewi dikutuki ayahnya (Yakub) karena telah membunuh, dan saat itu Lewi masih dekat dengan Simeon.
Maka usul Hemor dan Sikhem, anaknya itu, didengarkan oleh semua orang yang datang berkumpul di pintu gerbang kota itu, lalu disunatlah setiap laki-laki, yakni setiap orang dewasa di kota itu. Pada hari ketiga, ketika mereka sedang menderita kesakitan, datanglah dua orang anak Yakub, yaitu Simeon dan Lewi, kakak-kakak Dina, setelah masing-masing mengambil pedangnya, menyerang kota itu dengan tidak takut-takut serta membunuh setiap laki-laki. Juga Hemor dan Sikhem, anaknya, dibunuh mereka dengan mata pedang, dan mereka mengambil Dina dari rumah Sikhem, lalu pergi. Kejadian 34:24-26
‘Simeon’ adalah gambaran dari kehidupan yang penuh dengan kedagingan. Seperti sombong, kemarahan, kekerasan, iri hati, dsb. Begitu juga dengan kita, jika kita tidak mau melepaskan diri dari kedagingan, maka tabiat tersebut akan terus melekat dalam kehidupan kita.
Tapi, kalau kita mau melepaskan semuanya itu dan hidup melekat dengan Allah, kita akan dipakaiNya menjadi alatnya yang indah. Seperti suku Lewi yang berpihak pada Allah. Maka Allah menghapuskan kutukannya dan memberikan kedudukan dan berkat yang terhormat bagi mereka.
maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi. Keluaran 32:26
Dan sekarang marilah kita memeriksa diri kita masing-masing apakah kita telah terbebas dari Simeon-Simeon kita? Bila masih belum, mintalah pertolongan Tuhan agar kita mampu terlepas dari Simeon-Simeon tersebut.
Oleh: Ibu Kimling

SILSILAH YESUS


Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria
Matius 1:5,6
Matius 1:1-7 inilah silsilah dari Yesus Kristus, kalau kita lihat latar belakang mereka ada yang berasal dari bangsa yang lain, keturunan pelacur, istri orang lain. Contohnya: Salmon punya istri bernama Rahab, Rahab punya latar belakang seorang pelacur dan dari bangsa Kanaan, kota Yerikho, dan bangsa kafir. Salmon itu sendiri temasuk salah satu dari dua pengintai yang diutus oleh Yosua, itu menurut catatan sejarah gereja. Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ.

Kelebihan Rahab: Rahab satu satunya pahlawan iman yang ditulis di alkitab, yang bukan berasal dari Israel.
Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik. Ibrani 11:31
Keturunan berikutnya adalah Boas punya istri bernama Rut, janda, mertuanya bernama Naomi, dari bangsa Moab dan bangsa kafir.
3 Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. Rut 1:4

Kelebihan dari Rut: karena kasih Allah kepada Rut, maka Rut menyatakan pertolongan Allah yang luar biasa dengan menulis kitab Rut (satu satunya orang diluar Israel yang menulis kitab didalam Alkitab).

Daud mempunyai istri namanya Batsyeba (orang israel). Batsyeba adalah istri dari Uria, Daud mendapatkan Batsyeba dengan cara membunuh Uria di pertempuran yang direncanakan.

Ditulisnya dalam surat itu, demikian: "Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati." II Samuel 11:15

Kalau kita melihat latar belakang mereka yang akhirnya menuju kekelahiran Yesus Kristus, sungguh menakjubkan. Mereka dari latar belakang yang tidak baik, tapi yang mau menjadikan diri mereka diubah oleh Allah menjadi suatu umat pilihan, umat ilahi.
Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. Maleakhi 2:1Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: I Petrus 2:9

Bagaimana dengan kita kita punya latar belakang yang buruk, atau lebik buruk lagi apakah kita mau diubah olehNya menjadi keturunan ilahi?
Benih harus mati baru ia bertumbuh menghasilkan tunas, batang dan bunga. Saat kita mati (secara rohani) dan lahir baru, ia baru bisa melihat kerajaan Allah.
Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Yohanes 3:3

Artinya kita mematikan keinginan daging kita, kalau saat ini kita belum mampu minta Dia yang memampukan kita untuk bisa berjalan dalam kehendakNya. Maka kita pasti mengalahkan keinginan daging kita.
Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Yohanes 3:6
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

SESAMAMU MANUSIA


Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"
Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."
Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!" Lukas 10:25-37


Seorang ahli Taurat dengan sombongnya membicarakan tentang kasih, ia merasa ia sudah menjalankan seluruh hukum taurat lebih baik dan lebih ahli dibandingkan dengan yang lainnya.
Maka itu Yesus mengibaratkan tentang sesamamu manusia dengan adanya seorang Samaria (ayat 33) yang mau datang menolong orang Israel yang sedang tergeletak dijalan akibat dirampok habis habisan oleh penyamun (ayat 30), walau seorang imam dan seorang Lewi yang mengerti akan kebenaran Firman Tuhan (ayat 31,32) melihat orang itu sedang tergeletak, tetapi ia malah melewatinya (menghindari).

Kasihilah sesamamu (ayat 27) itu termasuk semua orang, baik orang mampu atau tidak mampu, baik orang sempurna fisiknya maupun orang cacat fisik, baik orang sehat maupun kurang sehat dalam segi mental (gila). itulah yang dikatakan sesamamu.

Dalam pelayanan kita cenderung memilih orang yang mampu, orang baik fisiknya, orang yang waras, bagaimana dengan kalimat ‘Kasihilah sesamamu manusia’. Itu bukan dalam pelayanan saja, tapi dalam setiap pergaulan, cara pandang, dan hubungan dengan sesama. Lalu apa bedanya kita dengan ahli taurat yang sombong itu.

Banyak orang punya konsep kalau kasih itu tidak gampang marah, lemah lembut, sabar. Kalau kita berpandangan demikian itu namanya bukan kasih tapi menahan diri (gempet). Apa yang dilakukan oleh kasih itu mengarah ke tindakan positip, baik diterima dengan baik atau tidak, kasih itu tetap bergerak untuk menyatakan suatu tindakan (bukan teori saja).

Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. I Korintus 13:1-3

Walau kita bisa berbahasa malaikat (bahasa surgawi atau bahasa roh), atau pendidikan kita cukup tinggi sehingga kita mampu berbicara dalam banyak bahasa (inggris, perancis, belanda dsb) itu tidak artinya kalau kita tidak bisa mengasihi sesama kita (ayat 1).

Mungkin kita bisa buat mujizat, bernubuat, atau tanda tanda yang begitu mengherankan, sampai harta dan nyawa kita, dipertaruhkan untuk pekerjaan Tuhan. Tapi terhadap sesama (saudara, orang sekeliling, orang terbuang atau terabaikan) kita abaikan, kita lebih cenderung mencari pujian untuk diri sendiri (mencari WAH). Maka apa yang kita lakukan adalah sia sia.

Hari ini saatnya kita mau melepas ego kita, pandangan yang selama ini salah, waktunya kasih itu dinyatakan. Buat suatu keputusan bahwa hari ini saya mau berubah, katakan pada Tuhan ‘Tuhan aku mau berubah bimbing aku dijalanMu” maka Dia akan menuntun kita sesuai dengan langkah yang Dia tuju.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

KERUKUNAN


Seorang turis tampak terkesan dengan sungguhan wayang kulit yang semalam disajikan oleh hotel tempat dia menginap. “Nilai filsafat apa yang anda perleh dari pertunjukkan wayang kulit?” tanya seorang pemandu wisata. “Kerukunan” jawab si turis mantap. “Bayangkan, sekalipun mereka habis berperang mati-matian, mereka tidur bersama-sama dalam satu kotak”
Disadur dari Renungan Pagi

DI TEMPAT UTAMA


Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."
Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah." Lukas 12:13-21

Kadang prestasi, kekayaan, jabatan seringkali menjadi andalan utama dalam hidup manusia. Namun demikian tidak jarang manusia melupakan, bahwa hal-hal tersebut

tidak bernilai (usang). tidak menjamin keselamatan, bahkan dapat menjauhkan kita dari Tuhan. Namun, tidak memiliki hal-hal tersebut dapat membuat manusia takut sehingga dapat menghalalkan segala cara untuk meraihnya.

Oleh karena itu perumpamaan orang kaya yang bodoh menjadi peringatan bagi manusia agar mereka tidak berfokus kepada diri mereka sendiri, kepada harta dan tidak menjadi manusia yang tamak.

Kekeliruan terbesar dalam diri orang kaya itu (dalam perumpamaan ini) adalah ia menggantungkan hidupnya kepada harta yang ia miliki. Merasa aman kalau hartanya

banyak. Dia berpikir harta itu bisa memenuhi kebutuhan jiwanya. Ia tidak sadar bahwa meskipun secara jasmani hidupnya telah tercukupi dan terpuaskan, tetapi secara rohani jiwanya sedang kelaparan.

Secara dunia, ia kaya, tetapi secara rohani ia miskin. Karena dia lupa bahwa sebenarnya dia membutuhkan lebih dari sekedar benda-benda materiil. Ia lupa bahwa ia membutuhkan Tuhan. Hartanya tidak dapat memberikan keselamatan, hanya Tuhan yang dapat memberikannya melalui pengampunan dosa.

Harta yang paling berharga adalah ‘si pemberi harta’ itu sendiri, yaitu Tuhan! Jika kita memiliki Tuhan dan dimiliki Tuhan, mungkin memang harta dunia tidak banyak, tetapi kita akan menikmati kekayaan di Surga. Artinya kita akan hidup tidak berkekurangan bahkan berkelimpahan di Surga.

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Matius 16:26

Oleh karena itulah Tuhan Yesus ingin supaya setiap orang yang percaya kepadaNya, dapat hidup berfokus kepada Dia. Dengan demikian dapat menjadikan Dia sebagai andalan utama dalam kehidupan kita. Apabila Tuhan Yesus menjadi andalan utama dalam hidup kita, maka kita akan selalu “B dan B”:

1. Bersyukur kepada Tuhan.
Orang yang selalu bersyukur kepada Tuhan dalam hidupnya dapat menunjukkan bahwa orang itu sadar bahwa Dialah sumbernya. Kesadaran akan Tuhan sebagai sumber, maka kita akan sadar bahwa dalam kehidupan, kita membutuhkan Tuhan. Dengan demikian ia akan mengerti bahwa semua yang ia miliki hanya untuk kemuliaan Tuhan semata.
2. Berbagi kepada sesama
Banyak orang menumpuk harta kekayaannya, hanya untuk dinikmati secara pribadi sebagaimana dalam perumpamaan orang kaya yang bodoh ini. Tetapi jika seorang dapat memahami bahwa segala sesuatu itu sumbernya dari Tuhan dan seharusnya digunakan untuk kemuliaanNya, maka pasti ia akan mampu selalu berbagi dengan sesama. Hal ini karena Tuhan sendiri yang memerintahkan agar kita mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri.

Sudahkan kita menjadikan Tuhan sebagai andalan utama di dalam hidup kita? Amin!
Oleh: Ibu Wiwin-Jember

LALANG


Kata ‘Lalang’ hanya terdapat di dua bagian Firman Tuhan, yaitu
maka biarlah bukan gandum yang tumbuh, tetapi onak, dan bukan jelai, tetapi lalang." Sekianlah kata-kata Ayub. Ayub 31:40
Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.
Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.
Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?
Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?
Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." Matius 13:24-30

Kata ‘Lalang’ (ibraninya bo ‘shah) artinya rumput liar yang berbau busuk atau rumput yang berbahaya.
Sebenarnya kata bo ‘shah mengacu pada semua tanaman yang bebau busuk dan bebahaya, dan lalang adalah salah satunya. Maka tidak mengherankan kalau Ayub memakai kata lalang sebagai contoh tanaman yang tidak berguna.

Kontras dengan jelai (ibraninya zizanion) yang artinya gandum palsu (king james version tares ; Niv weeds ; Darby Bibel 1889 darnel), terjemahan dalam bahasa Latin adalah lolium temulentum, yang artinya mabuk (lemulentus = mabuk) karena lalang yang terinfeksi jamur bisa mengakibatkan kemabukan bahkan kematian.
Dalam kadar tertentu lalang yang terinfeksi jamur ini bisa digunakan sebagai obat tidur.
Dalam bahasa Arab lalang disebut zuwan, yang artinya mual.

Lalang banyak tumbuh di Suriah dan di Palestina, mempunyai siklus hidup seperti gandum. Tingginya bisa mencapai 120 cm. panjang daunnya bisa mencapai 20 cm lebih dengan lebar sekitar 1,2 cm.
Ketika baru tumbuh, lalang hampir sama dengan gandum dan orang kesulitan membedakan antara keduanya. Tetapi, setelah besar dan setelah berbuah, maka perbedaan itu sangat jelas.

Kalau tanaman gandum bijinya berat, sehingga akan membuat batangnya terkulai.
Sedangkan lalang, bijinya ringan, sehingga batang lalang akan tetap tegak, biji lalang kelihatan akan lebih gelap daripada biji gandum.
Yesus memberi perumpamaan tentang lalang diantara gandum dengan penjelasan
Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.
Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Matius 13:36-43

Dari perumpamaan dan penjelasan yang Yesus berikan, kita mendapatkan jawaban atas beberapa hal yang sering dipertanyakan:
 Kejahatan yang ada di Dunia ini bukan berasal dari Tuhan tetapi Iblislah yang menaburkan benih benih yang tidak baik kedalam hidup manusia. Apa yang diciptakan oleh Tuhan, semuanya sungguh amat baik adanya tetapi Iblis merusaknya.

Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. Kejadian 1:31

 Dengan adanya kejahatan di Dunia ini, bukan berarti Tuhan tidak ada, atau tidak perduli, atau tidak berkuasa menghentikannya. Tuhan tidak mau mengacaukan keadaan tetapi memberikan kesempatan kepada keduanya untuk bertumbuh. Bayangkan, jika setiap orang berbuat dosa atau jahat langsung meninggal, Dunia akan menjadi kosong!

Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. II Petrus 3:15

 Baik gandum maupun lalang, pada saatnya nanti, akan mendapat tempatnya masing masing. Gandum akan ditempatkan di lumbung Tuhan atau di Surga, sedangkan lalang yaitu penyesat dan pembuat kejahatan, akan dicampakkan ke dalam dapur api atau Neraka dimana terdapat ratapan dan kertak gigi!

Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Matius 13:49,50
Oleh: Ev Liem Thin Ping

BERKAT DARI HIKMAT


Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Amsal 3:11
Dalam kehidupan kita sehari-hari sering kali kita mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan. Apa yang kita inginkan dan harapkan tidak sesuai dengan kemauan kita. Kita dibuat menderita, mengalami kesulitan, pokoknya hal-hal yang kurang menyenangkan.

Kadang kita berpikir, mengapa ya Tuhan melakukan hal ini kepadaku? Semua itu Tuhan izinkan terjadi dalam kehidupan kita karena Ia mengasihi kita.
Sama dengan ketika kita sebagai ayah di dunia, kita pasti ingin anak kita berhasil. Oleh karena itu kita pasti memperhatikan anak kita. Jika anak kita salah, maka kita pasti menegornya, kadang kita memukul anak kita. Kita akan mengajarkan mereka untuk disiplin.
Demikian juga hidup kekristenan kita. Dalam pengiringan akan Tuhan kita pasti akan mengalami pengajaran dan didikan dari Tuhan.
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Wahyu 3:19

Tuhan ingin menjadikan kita anak-anak Tuhan yang tidak cengeng, tahan banting, dan tidak mudah putus asa. Kalau kita masih ditegur, berarti kita masih anak Tuhan. Dan kita harus mengucap syukur dan berterima kasih, karena Tuhan Yesus masih mempedulikan kita. Kalau bukan anakNya pasti sudah dibiarkan dan tidak diurus lagi. Bapa kita di Surga pasti sudah mengetahui sifat anak-anakNya. Kita berserah saja padaNya dan taat. Biarlah kehendak Tuhan yang jadi dalam hidup kita.
Oleh: Ibu Anggrek-Jember

DUA MACAM DASAR


Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus Efesus 6:13-18 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Galatia 5:22-23 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." Matius 7:24-27
Dasar I:
Mereka yang mendirikan suatu bangunan dengan dasar Kristus (penopangnya Kristus), mereka yang teguh bersandar dalam Kristus.
Kalau kita mau agar bisa mempunyai dasar teguh dan kokoh dalam Kristus, maka kita harus mempunyai dasar teguh dan kokoh dalam Kristus maka kita harus mempunyai perlengkapan rohani.
Dan agar bangunan kita kuat (iman dalam Kristus kokoh), kita harus mempunyai buah Roh.

Ada sebuah cerita: ada seorang gagap (bicara tidak bisa lancar), Dia ingin bekerja seperti orang-orang biasanya. Maka dia mencari pekerjaan di sebuah toko buku rohani, dan dia di sana diterima dengan syarat dia harus bisa menjual Alkitab. Pertama dia diberi 3 buah Alkitab untuk dijual. Dan dalam waktu 30 menit dia sudah bisa menjualnya.
Kemudian dia diberi 6 buah Alkitab untuk dijual. Dan dalam waktu kurang dari 1 jam, Alkitab itu sudah habis terjual. Yang punya buku rohani ini bingung, kenapa orang tersebut bisa menjualkan dengan begitu cepat.
Kemudian dia diberi 1 lusin Alkitab untuk dijualnya dan juga habis dijualnya begitu cepat. Kemudian yang punya buku rohani itu bertanya, bagaimana caranya ia bisa menjual Alkitab dengan begitu cepat? Orang gagap itu bertanya, setiap rumah yang kuketuk, aku tanyai apakah mau membeli Alkitab ini atau mau aku bacakan Alkitab, akhirnya semuanya membeli Alkitab yang ia jual dari pada menunggu si gagap membacakannya.
Dasar II:
Mereka yang mendirikan suatu bangunan tidak dengan dasar Kristus melainkan dengan keinginan sendiri. Dan mereka mengikuti keinginan duniawi dan keinginan daging (Galatia 5:19-21A). Jadi orang yang mengikuti dasar II akan hancur diterpa badai masalah dan serangan-serangan dari si iblis dan setan serta perkara-perkara duniawi yang menjauhkan kita dari Allah. Oleh: Sdr. Hadi