Rek BCA: 2 1 4 0 5 9 4 8 0 9 a/n INDRAWATTY

Shalom. Selamat Datang & Selamat Bergabung Di Web Blog "House Of All Nations". Kami mengundang Bapak, Ibu & Saudara/i yang rindu untuk datang beribadah dan berkumpul bersama pada jadwal kebaktian Kami. Tuhan Yesus senantiasa memberkati kita. Bagi anda yang diberkati oleh warta ini, anda bisa membantu kami berupa dana yang dapat anda kirimkan ke rekening kami di atas.

Jumat, 14 Oktober 2011

HIKMAT DAN PENGERTIAN


Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. Amsal 2:6 Dengan adanya hikmat, kita dapat menyelesaikan masalah seperti Salomo mengenai dua orang anak ibu yang memperebutkan seorang anak dengan dibelah menjadi dua. Bagaimana cara kita mendapatkannya? ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah. Amsal 2:3-5

Harus disetai dengan sikap doa yang sungguh-sungguh berserah memohon hikmat dan pengertian, kalau belajar saya mungkin bisa menjadi sarjana Alkitab, tetapi berdoa bersama belajar Firman Tuhan mengizinkan Roh Kudus mengambil pernyataan itu dan mengubah kita menjadi orang yang memiliki pemahaman Ilahi.

Lalu, apa manfaat yang bisa kita dapat dengan hikmat dan pengertian tersebut?
Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu; Amsal 2:10
Hikmat akan masuk ke dalam hati kita. Hanya ketika Allah memasuki hati kita, maka motivasi, pikiran, keinginan akan berubah orientasinya. Yang semula hanya mementingkan kebutuhan pribadi kita, sekarang kita melakukannya karena hal itu kehendak Tuhan. Kita juga bisa memiliki kemampuan untuk membedakan yang baik ataupun yang jahat. Sehingga kita dapat mengelakkan diri dari tragedi dosa dan menjauhi orang jahat dan bergaul dengan orang yang hidupnya benar dan baik menjauhi kejahatan seksual dan memperoleh berkat-berkat yang dijanjikan.
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu. Amsal 3:7-8
Oleh: Pdp. Lilik-Jember

INKARNASI


“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3:16
Reinkarnasi itu lahir kembali karena perjalanan karma, jadi tidak bisa memilih namun ditentukan, sedangkan Inkarnasi itu memilih lahir kembali dan bisa menyeleksi wujud apa yang hendak kita hadiri karena penguasaan tubuh rohani atau pemahaman sariraning pribadi.

kata benda "inkarnasi" maupun kata sifatnya tidak terdapat dalam Alkitab. Tetapi padanan kata Yunani untuk bahasa Latin in carne, (Yunani, εν σαρκι - en sarki)
Inkarnasi berasal dari kata Latin, incanatio (“in” : masuk ke dalam; “caro/carnis”: daging). Secara bebas kata ini bisa kita artikan: “masuknya Allah ke dalam daging manusia dalam diri Yesus Kristus.

1 Timotius 3:16
LAI TB, Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia (INKARNASI), dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

KJV, And without controversy great is the mystery of godliness: God was manifested in the flesh (INKARNASI), Justified in the Spirit, Seen by angels, Preached among the TR, και ομολογουμενως μεγα εστιν το της ευσεβειας μυστηριον θεος εφανερωθη εν σαρκι εδικαιωθη εν πνευματι ωφθη αγγελοις εκηρυχθη εν εθνεσιν επιστευθη εν κοσμω ανεληφθη εν δοξη

Translit. interlinear, kai {adapun} homologoumenôs {yang harus diakui (siapapun)} mega {besar} estin {adalah} to tês {(itu)} eusebeias {ibadah} mustêrion {rahasia:} theos {Allah } ephanerôthê {Dia dinyatakan} en {dalam} sarki {daging} edikaiôthê {terbukti benar /dibebaskan} en {oleh [dalam]} pneumati {Roh (Kudus)/ Roh-Nya,} ôphthê {dilihat} aggelois {oleh malaikat-malaikat,} ekêrukhthê {diberitakan} en {diantara} ethnesin {bangsa-bangsa (bukan Yahudi),} episteuthê {dipercayai} en {didalam} kosmô {dunia,} anelêphthê {diangkat} en {ke dalam/ dengan} doxê {kemuliaan.}.

Salah satu pertanyaan kristis dalam memahami Allah adalah mengapa Allah mau turun menjadi manusia menyelamatkan manusia. Bukankah Allah adalah Mahakuasa? Sebenarnya gampang buat Allah untuk menyelamatkan manusia dengan kuasa-Nya. Bisa saja Dia melakukannya dari “langit” tempat kerajaan-Nya memerintah. Bukankah Allah kita membuat segala sesuatu yang mustahil menjadi mungkin terjadi?
Kita tidak bisa 100% mengetahui cara kerja Allah, rencana-Nya dalam menyelamatkan manusia melalui jalan penderitaan mulai dari kelahiran sampai kematian-Nya.

Semua manusia di muka bumi ini tidak luput dari dosa. Rasul Paulus dalam surat Roma 3: 9-20 menyatakan bahwa tidak ada satupun manusia yang tidak berdosa (ay.10 bdn. ay. 23). Keberdosaannya terlihat ketika manusia tidak mencari Allah; menyeleweng dari kebenaran, tidak berbuat baik, kata-kata mereka penuh dengan tipu daya dan sumpah serapah, cepat menumpahkan darah, tidak takut kepada Allah, dll. (ay. 11-18).
Dalam keadaan yang berdosa, maka manusia tidak bisa menghapus dosanya dan menyelamatkan dirinya dari maut yang adalah upah dari dosa
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Roma 6:23

Seumpama gambar yang sudah rusak sama sekali dan tidak seorang pun yang dapat memperbaikinya. Begitulah manusia adanya. Bukan cuma maut yang harus ditanggung
oleh manusia, tetapi kesendirian, ketakutan dan kesulitan mengendalikan nafsu dan keinginan menjadi bagian dari hidup manusia sampai saat ini.
Menyelamatkan manusia. Hanya Allah saja yang mampu menyelamatkan manusia! Berbagai strategi dalam menyelamatkan manusia telah dilakukan Allah.

Mulai dari re-kreasi (penciptaan kembali) kehidupan melalui peristiwa air bah dan bahtera Nuh, re-kreasi yaitu sesuatu yang telah menjadi rusak dan perlu dipulihkan kepada keadaan semula.
Pemanggilan Abraham dan pemilihan Israel sebagai bangsa pilihan yang dibebaskan-Nya dari penjajahan Mesir, memilih raja, bahkan mengirimkan nabi-nabinya. Namun semua cara itu ternyata tidak membuat tersambungnya hubungan Allah dengan manusia. Manusia tetap berkubang dan terbelenggu dalam dosa. Allah Turun Tangan Langsung.

Akhirnya Allah mengeluarkan “kartu truff-nya” dalam menyelamatkan manusia. Sebenarnya “kartu truff” ini bukanlah hal yang baru karena Allah pun sudah menubuat-kannya ketika Allah berkata kepada ular yang menggoda manusia pertama berbuat dosa. “…keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kej. 3: 15b). “Kartu truff” adalah hadirnya Yesus Kristus yang adalah Allah sendiri yang datang untuk menyelamatkan manusia.

Allah bisa saja lepas tangan, masa bodoh dengan manusia yang berdosa. Bisa juga Dia gatal tangan, hukum dan habisi manusia, ciptakan lagi yang baru. Atau angkat tangan, putus asa dengan “kenakalan” manusia.
Namun Allah tidak menempuh ketiga cara tersebut; Dia memilih turun tangan langsung menyelamatkan manusia. Hanya satu alasan mengapa Dia menempuh cara turun tangan langsung. Karena Allah penuh kasih dan peduli terhadap dunia ini!
Cara yang digunakan Allah dalam menolong manusia yang berdosa adalah dengan turun menjadi manusia. Allah menjadi manusia yang mewujud dalam diri Tuhan Yesus Kristus.

Peristiwa inilah yang kemudian dikenal dengan inkarnasi Allah.
Yohanes 1: 1, 14 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah… Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”

Allah tidak menyamar dengan mengenakan tubuh manusia. Allah tidak kelihatannya seperti manusia (contohnya malaikat). Tetapi Allah sungguh-sungguh menjadi manusia.

Salah satu ciri bahwa Allah menjadi manusia yaitu Yesus melalui proses kelahiran yang berasal dari kandungan seorang anak dara bernama Maria; sebuah proses yang lazim bagi kehadiran manusia. Selain itu Yesus hidup dan bertumbuh seperti layaknya manusia. Beberapa catatan Alkitab mengemukakan bagaimana Yesus bertumbuh besar secara fisik dan rohaninya. ia makan bersama murid-murid-Nya. Dia menangis. Dia mengalami ketakutan
Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. Luk. 2: 52
Maka menangislah Yesus. Yoh. 11:35
Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah Luk. 22: 44

Namun harus diakui inkarnasi Allah ini tidak seluruhnya dapat kita pahami. Wajar saja manusia adalah mahluk ciptaan yang sangat terbatas. Sebab Allah adalah pencipta yang Maha tidak terbatas. Jelas tidak mungkin bagi manusia memahami Allah sejelas-jelas dan selengkap-lengkapnya. Kita yang berusaha merasionalkan Allah (dalam arti berusaha memahami Allah dengan mengandalkan rasio) akan kecewa.
Salah satu yang menjadi misteri Ilahi adalah catatan yang ditulis dalam beberapa kitab Injil; yakni
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Matius 1: 20

Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Lukas 1: 35

Dua catatan ini yang kemudian dalam rumusan Pengakuan Iman kita dinyatakan sbb.: “…dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria…”
Ketika kita mencoba merenungkan apa yang tertulis dalam kedua kitab Injil tadi, kita memang dapat menyaksikan bahwa Yesus bukan hanya manusia saja; tetapi Dia juga adalah Allah karena proses kelahiran-Nya tidak lepas dari Allah. Disinilah kita memahami bahwa Yesus adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia; Allah 100% dan manusia 100%. Bukan setengah Allah dan setengah manusia.

Proses kehadiran-Nya sebagai manusia tidak melalui proses persetubuhan antara Roh Kudus dengan Maria, seperti layaknya kehadiran anak dalam keluarga melalui proses persetubuhan pria dan wanita. Inilah yang menjadi misteri Ilahi yang terus terang sulit untuk dijelaskan secara rasio. Namun hal ini tidak mengurangi kepercayaan terhadap inkarnasi Allah.

Kita harus mengakui bahwa ketika berbicara tentang Allah, tidak seluruhnya kita bisa jelaskan dan mengerti secara rasio; diperlukan sisi lain yang amat kuat yaitu kita menerimanya secara iman.

Merayakan Natal adalah kita merayakan inkarnasi Allah. Allah menjadi manusia yang menunjukkan kepada kita betapa sayangnya Allah kepada kita, manusia. Dia turun tangan langsung karena manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Allah peduli dengan kehidupan kita.
Selain menunjukkan kasih Allah, peristiwa inkarnasi Allah memberikan kita keyakinan iman bahwa:
1. Allah yang kita sembah bukanlah Allah yang jauh, yang tidak bisa dijangkau oleh manusia.
Karena Dia adalah Allah yang menjadi manusia, maka Dia menjadi dekat dengan manusia, yang dapat dijumpai kapan saja dan dimana saja, kita ingin menjumpainya.
2. Allah yang kita sembah adalah Allah yang memahami dan mengerti segala pergumulan kita.
Dia turut merasakan apa yang kita rasakan, menanggung apa yang kita tanggung, termasuk penderitaan kita karena Dia sudah terlebih dahulu menderita untuk kita Karena itu kita mengenal Allah kita pun sebagai sahabat yang bersimpati dan berempati terhadap kita.
“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.” Ibrani. 4: 15

Kedua hal ini kiranya dapat menjawab pertanyaan kritis di depan mengapa Allah mau turun menjadi manusia? Dia pakai cara ber-inkarnasi
1. agar dekat dan mengerti kehidupan manusia, ciptaan-Nya yang sempurna namun kehilangan kemuliaan Allah karena dosa. Dia memang bisa menyelamatkan manusia dari tempat-Nya yang tinggi, namun hal ini tidak akan pernah membuat manusia merasa dekat dengan-Nya.
2. Allah juga membuat kita yakin bahwa Allah kita adalah Allah yang selalu hadir memberikan kekuatan kepada kita untuk melawan dosa.
Hal inilah yang menandai bahwa Dia adalah Allah yang menyertai manusia.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

ADAKAH HARI ESOK


Di dalam Literatur para rabi Yahudi, seorang Rabi yang bernama Eliezer mengajarkan, “Bertobatlah satu hari sebelum kematian Anda”. Para muridnya bertanya, “Tetapi bagaimanakah manusia tahu di hari apa ia akan mati?” Rabi yang bijaksana itu menjawab, “Karena itu, Anda harus bertobat hari ini. Mungkin hari esok Anda akan mati. Dengan demikian manusia harusnya bertobat setiap hari!” Bukankah ini satu fakta kehidupan? Kita tidak tahu kapan pengembaraan kita di dunia ini akan berakhir. Hari esok belum tentu menjadi milik kita. Di zaman ini nyawa seolah-olah sudah tidak punya harga lagi. Untuk alasan sepele manusia akan saling membunuh. Kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput kita. Baru-baru ini di daerah Ancol, Jakarta, hanya gara-gara suara gemuruh knalpot sepeda motor, seorang pemuda bernama Sunarto dikeroyok hingga tewas.

Karena merasa terusik dengan suara bising sepeda motor korban, seorang bapak yang sedang bersantai di depan rumahnya langsung mengambil sebatang galah dan menghadang sepeda motor yang berisik itu. Persoalan sepele inilah yang memicu percekcokan yang akhirnya meragut nyawa pemuda yang baru berumur 27 tahun ini.

Saya pasti Sunarto sama sekali tidak menyangka bahwa tanggal 1 April 2006 merupakan hari terakhir baginya di dunia ini. Pada malam minggu itu ia hanya mau mengunjungi bibiknya yang rumahnya tidak jauh dari kontrakannya. Sama sekali tidak diduganya bahwa itu akan merupakan kunjungannya yang terakhir.

Di pertengahan Februari yang lalu, diberitakan di koran tentang seorang janda tua yang dibunuh oleh cucunya sendiri saat ia sedang tidur pulas. Dengan kejam cucunya mengorok leher korban hanya gara-gara cucunya kesal karena dimarahi setelah kedapatan mencuri rokok di kios. Beberapa hari yang lalu juga diberitakan di New York Times, tentang seorang anak yang membunuh ibunya hanya karena keadaan rumah yang berantakan dan tidak terawat!
Membaca tentang tragedi demi tragedi yang berlangsung setiap hari di setiap belahan dunia; apakah korban pembunuhan, kecelakaan lalu lintas atau perampokan, kita semakin diyakinkan bahwa sesungguhnya tidak ada pengharapan di dunia yang fana ini. Begitu murah dan tidak berarti nyawa seorang manusia. Jikalau kita hidup hanya untuk dunia ini maka kita menjadi orang yang paling patut dikasihani.

Menurut rasul Yakobus, kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Dalam surat yang ditulisnya kepada bangsa Israel yang berada di perantauan, ia bertanya, “Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.”

Marilah kita hidup dengan membuat persiapan bagi hari esok yang kekal. Renungkanlah hikmat seorang Rabi Eliezer, bertobatlah setiap hari, kita tidak tahu apakah hari esok masih ada bagi kita. Sebaliknya kita harus berkata, “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”
Oleh: Pdt Robby Schramm-Mojoagung

PENYERTAAN TUHAN


Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, kemana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukanapa yang Kujanjikan kepadamu." Kejadian 28:15

DIMANAKAH BUKTI PENYERTAAN TUHAN?
Sering kenyataannya tidak seperti janji TUHAN
Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani." Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah s egala perbuatan-perbuatan-yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian." Hakim 6:12,13

MENGAPA TUHAN MEMBUANG UMATNYA?
1.Karena melakukan yang jahat dimata TUHAN
(1) Tetapi orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya,
(6) sehingga orang Israel menjadi sangat melarat oleh perbuatan orang Midian itu. Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN. Hakim 6:1,6

2.Dosa memisahkan kita dari ALLAH
tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Yesaya 59:2

3.Kesalahan akan menghambat berkat dari ALLAH
Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap umat-Nya, diacungkan-Nya tangan-Nya terhadap mereka dan dipukul-Nya mereka; gunung-gunung akan gemetar, dan mayat-mayat mereka akan seperti kotoran di tengah jalan. Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung. Yeremia 5:25

PERBUATAN APA YANG JAHAT DIMATA TUHAN?
1.Kehilangan kasihnya kepada TUHAN
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Wahyu 2:4,5

2.Menjadi orang fasik
TUHAN menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya. Mazmur 145:20

3.Tidak mentaati perintahNYA TUHAN
Jikalau hidupmu tetap bertentangan dengan Daku dan kamu tidak mau mendengarkan Daku, maka Aku akan makin menambah hukuman atasmu sampai tujuh kali lipat setimpal dengan dosamu. Imamat 26:21

4.Tidak beribadah kepada TUHAN
Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu. Apabila kamu meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada allah asing, maka Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan yang tidak baik kepada kamu serta membinasakan kamu, setelah Ia melakukan yang baik kepada kamu dahulu." Yosua 24:19,20

TETAPI TUHAN MEMBERI KESEMPATAN UNTUK BERTOBAT
1.TUHAN member kesempatan untuk bertobat
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Yesaya 42:3

2.TUHAN tidak suka kematian orang fasik
Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel? Yehezkiel 33:11
3.Karena itu, ingat dan bertobatlah
Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. Wahyu 3:3

4.Yang dikasihi oleh TUHAN, ditegor dan dihajar
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Wahyu 3:19

5.ALLAH sangat mencintai kita
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16

JANGAN TAKUT, TUHAN ADA MENYERTAIMU
• TUHAN berperang untukmu
TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." Keluaran 14:14
• TUHAN memberi kemenangan kepadamu
sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu. Ulangan 20:4
• TUHAN tidak akan meninggalkanmu
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." Ulangan 31:6
• TUHAN akan berjalan di depanmu
Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." Ulangan 31:8
Oleh: Pdt. Robby Schramm-Mojoagung

DOSA KARENA LIDAH


Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. Yakobus 3:1-2 Jadi, bukan hanya mata, telinga, tangan, kaki, pikiran yang bisa berbuat dosa, tetapi lidah yang manis inipun tidak ketinggalan. Walaupun bentuknya terkulai dan tidak bertulang tetapi tidak kalah tajamnya dengan sebuah pisau yang bisa membunuh karena kata-kata yang keras dan tidak ramah, dusta, fitnah, sakit hati, dll.

Sering kali kita juga tidak terasa menghakimi seseorang mata duitan, hanya mau bergaul dengan orang yang kaya saja. Sedangkan yang miskin diabaikan.

Oleh karena itu Tuhan mengajarkan ‘lidah’ seperti kuda yang dipasang tali kekang pada mulutnya, sehingga kuda itu menuruti perintah penunggangnya sehingga dapat dikendalikan.
Selain itu, lidah juga seringkali digambarkan seperti kemudi yang amat kecil, yang harus menuruti apa kehendak nahkodanya. Kita harus belajar untuk mengendalikan lidah kita.
Karena disatu sisi, lidah bisa menjadi berkat. Namun di lain pihak, lidah juga bisa menjadi kutuk bagi orang lain. Oleh karena itu, marilah kita berhati-hati untuk berkata-kata.
Marilah kita pergunakan semua anggota tubuh kita terutama lidah untuk memuliakan nama Tuhan.
Oleh: Pdp. Lilik-Jember

HATI YANG BARU


Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Yehezkiel 36:26 Sesuatu yang baru itu biasanya selalu menyenangkan. Sekarang dalam Akitab, Tuhan berkata akan memberikan hati yang baru dan juga roh yang baru dalam hati kita, agar supaya kita bisa melihat rencana-rencanaNya yang indah dalam hidup kita, dengan cara kita mau bekerja sama dengan Tuhan agar bisa terwujud dalam hidup kita. Bagaimana cara memiliki hati yang baru itu? • Harus memiliki hati yang mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh. Kasih pada Tuhan tidak cukup dengan datang ke gereja dan setia melayani pekerjaan Tuhan. Tetapi, apa perilaku kita sudah menunjukkan dan membuktikannya? Kita juga selain mengasihi Tuhan juga harus mengasihi sesama kita. Berilah yang lebih kepada Tuhan, bukan justru menuntut Tuhan memberi yang terbaik kepada kita.

• Rohani kita harus bertumbuh.
Bagaimana cara agar rohani kita bisa bertumbuh? Yaitu dengan cara jaga hati dan pikiran sesuai dengan kehendakNya. Dengan bantuan Roh Kudus dan kerinduan kuat dari dalam diri kita, maka kita akan semakin bertumbuh yang kesemuanya mengarah ke Kristus. Meyediakan hati untuk terus diperbaharui sampai penggenapan rencanaNya dalam hidup kita terjadi, itu berarti kita harus siap menjalani proses pengolahan yang seringkali terasa sakit bagi daging. Terkadang untuk belajar jadi orang rendah hati dan tidak mudah tersinggung saja sulit sekali. Daging seringkali berontak, ingin membalas, tetapi Roh Kudus selalu mengingatkan agar tidak bereaksi dosa.

Contohnya seperti Rahel. Mengapa Rahel mandul selama bertahun-tahun? Karena Tuhan mau mengubah Rahel dari perangainya yang jelek, suka iri, dan cemburu dan marah kepada Lea. Dua bersaudara ini biasanya rukun, tetapi sekarang ribut terus. Rahel perlu diproses lebih dulu karena Tuhan tidak mau dia melahirkan dan mendidik Yusuf dengan tabiat yag masih jelek. Mengapa Tuhan perlu mengolah Rahel? Sebab dari rahimnya akan lahir orang yang akan dipakai oleh Tuhan untuk memelihara hidup suatu bangsa yang besar.

Jadi jangan takut menghadapi kesulitan, karena itu adalah pengolahan. Terkadang kita tidak mengerti apa maksud dari suatu peristiwa yang kita alami sehingga hati jadi kecil atau ciut, dan bertanya pada Tuhan mengapa ini harus terjadi, apa maksudnya? Tetapi Dia tidak menjawab atas pertanyaan tersebut, hanya saja Tuhan sudah memberi porsi

yang sesuai untuk setiap pribadi, Dia tahu kekuatan kita masing-masing. Bertumbuhlah terus seperti Rahel dan Yusuf, supaya rencana Tuhan indah dalam hidup kita.
• Cinta Firman Tuhan.
Membaca Firman Tuhan setiap hari agar kita mengerti Firman Tuhan dengan baik.
• Tekun berdoa.
Doa menghasilkan kuasa atau kekuatan. Dengan memiliki kuasa, kita akan mampu berperang melawan daging dan penguasa diudara.
Jadi, agar tabiat baru dan hati yang baru bisa muncul, maka kita harus bersedia mengalami ‘kematian bersama Yesus’ (kolose 2:20). Semua tabiat lama dikubur dan bangkit dengan kebangkitan Yesus, dan tumbuhnya tabiat baru.
Oleh: Ibu Kimling

MURID-MURID YESUS


Nama-nama murid Yesus Kristus dapat dikaji pula dalam Matius 10:1-4, Lukas 6:13-16. Hanya dua saja dari THE-TWELVE yang menjadi penulis Injil yaitu Matius dan Yohanes, sedangkan yang dua orang lagi bukan murid Yesus Kristus secara langsung. Markus adalah murid Petrus, sedangkan Lukas adalah teman Paulus. Di antara ke-12 murid itu, hanya Petrus, dan Yohanes yang pernah menulis surat untuk Gereja. Surat Yakobus tidak ditulis oleh murid Yesus, tetapi oleh saudara Yesus. Tidak semua murid Yesus Kristus adalah orang yang terpelajar dan mau menulis otobiografi mereka, lagi pula barangkali mereka menerapkan ajaran Yesus Kristus untuk "mematikan" diri sendiri dan memuliakan Yesus Kristus saja. Ada yang mencoba menulis pelayanan mereka dalam kitab-kitab lain, tetapi justru kitab-kitab ini sangat meragukan karena tidak ditulis oleh para murid itu sendiri.

Sedikit catatan mengenai riwayat para murid :
Ada yang mencatat bahwa Petrus mati syahid di Roma disalib dengan kepala di bawah, Andreas konon berkhotbah hingga ke Rusia Selatan dan Balkan, mati disalib dengan salib model "X" di Patras, Yunani.
Yakobus bin Zebedeus, saudara Yohanes, mati syahid tahun 44 Masehi di era Herodes Agripa I (Kisah Para Rasul 12:2), Yakobus muda atau Yakobus Alfeus tidak diketahui kisahnya.
Yohanes menulis 1 Injil, dan sempat menulis tiga surat plus kitab Wahyu saat ia dibuang di pulau Patmos. Suatu literatur lain menulis bahwa Yohanes tinggal dan wafat di Efesus.
Filipus tidak diketahui lebih lanjut, namun ada injil apokrif yang dinyatakan berasal darinya.
Bartolomeus, diperkirakan adalah orang yang sama dengan nama Natanael, tidak diketahui pula, dan ada injil apokrif di era Heronimus yang menyebutkan Bartolomeus sebagai penulis.
Tomas menginjil hingga ke India dan dimakamkan di Edessa, India. Ada injil Tomas yang berisikan ajaran Yesus tetapi tidak memuat perbuatan Yesus, ini pun diragukan ditulis oleh Tomas, kemungkinan besar ditulis orang lain yang menamakan dirinya Tomas.
Matius sang pemungut cukai atau nama lainnya Lewi, adalah penulis injil Matius, riwayat hidupnya pun tidak diketahui. Ada injil "palsu" Matius yang beredar tempo doeloe yang menulis tentang adanya sapi dan keledai di kandang saat Yesus Kristus lahir dan diletakkan dalam palungan
Tadeus, dikenal juga dengan nama Yudas anak Yakobus, tidak diketahui lebih lanjut, konon melakukan karya misionaris di Edessa
Simon orang Zelot, tidak diketahui lebih lanjut, ada yang menghubungkannya dengan pemberontakan dalam Kisah Para Rasul 5:37 sehingga ia mati terbunuh.

Para Rasul
Pada permulaan pelayanan-Nya, Yesus memilih dua belas orang untuk mengadakan perjalanan bersama dengan Dia. Orang-orang ini mempunyai tanggung jawab yang penting: Mereka akan terus mewakili Dia setelah Ia kembali ke surga. Reputasi mereka masih terus mempengaruhi gereja, lama setelah mereka meninggal.
Jadi, pemilihan kedua belas orang itu adalah sebuah tanggung jawab yang besar. "Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul" (Lukas. 6: 1213).

Sebagian besar rasul-rasul itu berasal dari daerah Kapernaum, yang dianggap rendah oleh masyarakat Yahudi yang terhormat karena Kapernaum adalah pusat dari bagian negara Yahudi (belum lama berselang ditambahkan). Sebenarnya daerah itu dikenal sebagai "Galilea orang bukan Yahudi." Y esus sendiri berkata, "Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!" (Matius 11:23). Namun Yesus membentuk kedua belas orang ini menjadi pemimpin yang tangguh dan juru bicara yang fasih tentang iman Kristen. Kesuksesan mereka menjadi bukti tentang kuasa pembaharuan Tuhan Yesus.

Tak seorang pun penulis Injil yang meninggalkan gambaran fisik dari kedua belas orang tersebut. Meskipun begitu, mereka memberikan sedikit petunjuk yang menolong kita untuk membuat "dugaan yang ilmiah" ten tang bagaimana penampilan dan tindakan para rasul. Suatu kenyataan yang sangat penting yang secara tradisionaltelah diabaikan dalam gambaran seni yang tidak terhitung banyaknya tentang para rasul ada1ah usia muda mereka, Jika kita menyadari bahwa sebagian besar dari para rasul itu hidup sampai masa perempat ketiga dan keempat dari abad pertama; Y ohanes ma1ah hidup sampai abad kedua, jadi mereka pasti masih berumur/belasan tahun ketika pertama kali mengikuti panggilan Kristus.

Berbagai laporan alkitabiah yang berbeda mendaftar kedua belas orang itu secara berpasangan: Kita tidak mengetahui secara pasti apakah hal ini menunjuk pada hubungan keluarga, fungsi tim, atau berbagai jenis asosiasi lain di antara mereka.
1)ANDREAS 8) MATIUS
2)BARTOLOMEUS (NATANAEL?) 9) FILIPUS
3)YAKOBUS, ANAK ALFEUS 10) SIMON PETRUS
4)YAKOBUS, ANAK ZEBEDEUS 11) SIMON ORANG ZELOT
5)YOHANES 12) TOMAS
6)YUDAS (YANG BUKAN ISKARIOT) 13) MATIAS PENGGANTI YUDAS
7)YUDAS ISKARIOT
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

7 PESAN TERAKHIR YESUS


Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; I Korintus 15:3,4 Kalau seseorang yang kita kasihi meninggal, maka kita mencoba mengingat pengalaman-pengalaman bersama dengan orang tersebut, baik pengalaman suka maupun duka. Namun, terutama kita mencoba mengingat apa yang diucapkan pada saat-saat menjelang ajalnya, karena pesan pada saat-saat terakhir adalah penting dan penuh makna. Dalam tulisan ini, maka kita akan melihat tujuh pesan Yesus yang diucapkan-Nya pada saat Dia tergantung di kayu salib, saat-saat akhir hidup-Nya. Dari pesan terakhir ini, kita akan dapat menangkap hal-hal yang terpenting yang ingin disampaikan-Nya kepada kita. Dari pesan ini, kita melihat bagaimana Yesus ingin membawa keselamatan bagi semua orang dengan memberikan pengampunan kepada umat manusia, sehingga manusia dapat bersatu dengan Allah di dalam Kerajaan Sorga, sama seperti Yesus membawa pencuri di sebelah kanan-Nya ke Firdaus.

1. “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. Lukas 23:34
Pada saat Yesus tergantung di kayu salib, di tahta-Nya yang dipandang hina oleh banyak orang, Dia melihat dengan jelas drama kehidupan manusia, mulai dari serdadu yang kejam, murid-muridnya yang pengecut, kaum Farisi yang iri hati, orang-orang yang tidak melakukan apapun ketika mereka melihat ketidak adilan. Di kayu salib dan juga di taman Getsemani, Kristus juga melihat dosa-dosa seluruh umat manusia, mulai dari Adam dan Hawa sampai manusia terakhir. Ini berarti Dia juga melihat semua dosa kita.
Inilah yang menyebabkan Yesus meneteskan keringat darah.

Tomas Aquinas menyatakan bahwa ada tiga pengetahuan di dalam Kristus dalam kodrat-Nya sebagai manusia, yaitu:
• acquired knowledge
pengetahuan yang diperolehnya dari pengalaman/pembelajaran, sama seperti pengetahuan yang kita dapatkan dari kita belajar kehidupan sehari-hari maupun mendapatkan pengetahuan tentang pengetahuan-pengetahuan yang lain.
• infused knowledge
pengetahuan yang ditanamkan dari Allah melalui karunia hikmat dan pengetahuan, pengetahuan seperti yang diperoleh nabi-nabi maupun para malaikat. Allah sendiri memberikan inspirasi dan dengan akal budi mereka, para nabi mengekspresikannya dengan ungkapan dan kata-kata mereka sendiri.
• beatific vision
pandangan kesempurnaan surgawi. Pengetahuan inilah yang dipunyai oleh Kristus dari lahir hingga selama lamanya, Pengetahuan ini memungkinkan Kristus senantisa berada dalam persatuan dengan Allah Bapa walaupun Dia mengambil kodrat manusia. Pada saat yang bersamaan, pengetahuan ini memungkinkan Kristus dapat memilih untuk membawa seluruh umat manusia dalam doaNya di taman Getsemani.
Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.“ Lukas 2:52

Bayangkan ketika orang tua melihat dosa-dosa yang diperbuat oleh anaknya. Dalam keterbatasan melihat dosa-dosa anaknya, hati mereka dapat menjerit dan merasakan kepedihan yang mendalam. Inilah yang dialami oleh Musa, ketika dia mengetahui bahwa bangsa Israel akan mengalami kehancuran, karena menyembah berhala.
Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: "Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka.
Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu--dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis." Kel 32:31,32

Sekarang coba bayangkan, apa yang dialami Yesus, ketika Dia melihat secara jelas seluruh keadaan manusia, dosa-dosa manusia, dari manusia pertama sampai manusia yang terakhir. Dan gambaran seluruh dosa-dosa manusia lebih jelas dibandingkan dengan kejelasan Musa melihat dosa-dosa umat Israel.

Dengan beatific vision-Nya, Kristus melihat kesombongan manusia, orang-orang yang meninggalkan Gereja-Nya, orang-orang yang memisahkan diri dari Tubuh Kristus, orang-orang yang sibuk dengan pekerjaan mereka dan lupa akan Tuhan yang telah memberikan berkat kepada mereka. Dia juga melihat dosa-dosa yang kita lakukan, yaitu saat kita lebih memilih kesenangan kita dibandingkan dengan mengikuti perintah Allah, atau saat kita egois, atau saat kita marah dan mengeluh ketika ada percobaan datang. Namun, pada saat yang bersamaan, selain dosa-dosa kita, Kristus juga melihat perbuatan kasih yang kita lakukan. Ini berarti pada saat kita melakukan perbuatan kasih, maka itu akan menyukakan hati Kristus.

Bagaimana dengan pengetahuan manusia seperti kita? Kita dapat mempunyai pengetahuan eksperimental atau kalau Tuhan menghendaki, seseorang juga dapat mempunyai infused knowledge. Bahkan dengan seijin Tuhan, Rasul Paulus mungkin mengalami beatific vision ketika dia mengatakan bahwa dia mengenal seseorang yang diangkat ke tingkat ketiga dari Sorga
Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
Aku juga tahu tentang orang itu, --entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--
ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia. II Korintus 12:2-4

Namun, menjadi kodrat dari manusia untuk belajar secara bertahap. Pengetahuan manusia akan Tuhan didapatkan secara bertahap. Hal ini berbeda dengan para malaikat yang mendapatkan pengetahuan secara lengkap secara langsung. Inilah sebabnya Tuhan dapat mengampuni dosa manusia dan memberikan kesempatan kepada manusia berulang-ulang untuk memperbaiki dosanya.

Namun kepada malaikat yang berdosa, Tuhan tidak dapat memberikan kesempatan kedua, mengingat kesempurnaan pengetahuan yang telah diberikan kepada mereka. Kita ketahui bahwa sebagian dari para malaikat memilih untuk menolak dan melawan Tuhan.

Dengan melihat kodrat manusia ini, Kristus berdoa
Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. Lukas 23:34
Kristus tahu bahwa manusia memang berdosa karena dipengaruhi oleh kelemahan-kelemahannya akibat dosa asal. Dengan demikian, apa yang diperbuat oleh manusia bisa saja terjadi karena ketidaktahuannya. Namun tidak semua ketidaktahuan mengakibatkan orang terbebas dari dosa.

Ketidaktahuan yang tak terhindari (invincible ignorance) membuat orang tidak berdosa, namun ketidaktahuan yang disebabkan oleh ketidakpedulian orang itu sendiri (culpable ignorance) menyebabkan seseorang tetap bersalah.
Rasul Petrus mengerti bahwa orang-orang yang menyalibkan Yesus bertindak karena ketidaktahuan mereka, sehingga dia mengatakan “Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu.” Kisah para rasul 3:17

Bagaimana dengan kita yang telah menerima Kristus? Kita tidak mempunyai alasan lagi bahwa kita tidak tahu. Oleh karena itu, tanggung jawab kita lebih berat, karena barang siapa diberi banyak akan dituntut lebih banyak
Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut." Lukas 12:48

Menyadari bahwa manusia dengan kekuatannya sendiri tidak dapat menjalankan semua perintah Allah, Kristus menyediakan Diri-Nya sendiri untuk disalibkan, sehingga rahmat yang berlimpah dapat mengalir kepada kita umat Allah. Bahkan kesalahan-kesalahan yang dibuat umat Allah dapat dihapuskan dengan melakukan pengakuan dosa. Dan kalau seseorang tidak mensyukuri dan menggunakan semua kemudahan untuk mendapatkan pengampunan dosa, maka orang tersebut tidak lagi mempunyai alasan apapun kalau sampai dia kehilangan keselamatan kekal.

2. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." Lukas 23:43
Keselamatan kekal bagi manusia adalah yang menjadi alasan bagi Kristus untuk turun ke dunia, rela menanggung sengsara, menerima semua kesengsaraan dan penderitaan, serta taat kepada Bapa untuk mati di kayu salib. Seluruh kehidupan-Nya ditujukan untuk mengemban misi ini, dan Kristus telah melaksanakannya dengan sempurna. Bahkan sampai pada menjelang akhir wafat-Nya, Dia tidak membuang kesempatan sedikitpun untuk menyelamatkan pencuri yang disalibkan bersama-Nya.

Agung Fulton Sheen mengatakan bahwa dalam peristiwa penyaliban, terjadilah suatu drama dari keinginan (wills) dari dua pencuri yang disalibkan bersama dengan Yesus. Ada begitu banyak hal yang terjadi di luar diri kita, yang sering terjadi di luar kontrol kita (saat melihat anak ngompol kita langsung marah apalagi hati sedang dongkol kepada seseorang jadi kemarahannya dituangkan sepenuhnya pada anaknya yang sedang mengompol).
Namun, satu hal yang dapat kita kendalikan adalah keinginan kita. Di luar mungkin saja terjadi sesuatu yang begitu menyesakkan, membuat marah, namun kita tetap dapat memutuskan untuk tetap tenang. Oleh sebab Kristus telah mengatasi segalanya, maka kita dapat tetap tinggal tenang, sebab tak ada sesuatupun yang dapat terjadi di luar rencana Allah.

Menjadi sesuatu yang umum, bahwa pada saat seseorang menderita disalib, maka dia akan menyumpahi orang yang menyalibkannya, bahkan menyumpahi orang lain, menyumpahi Tuhan dan bahkan hari kelahirannya. Namun, dua pencuri yang disalibkan mendengarkan seseorang yang disalib di tengah-tengah mereka mengatakan, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:34).

Pengampunan ini mendatangkan rahmat. Paling tidak salah satu dari pencuri ini menyambut rahmat Allah. Bahkan ketika pencuri di sebelah kiri mengatakan “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” Lukas 23:39

maka pencuri di sebelah kanan Yesus menjawab
Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Lukas 23:40-41

Percakapan ini mungkin terlihat sederhana. Namun, kita jangan melupakan bahwa setiap kata yang keluar dari orang yang disalibkan adalah merupakan suatu penderitaan, karena setiap tarikan nafas menjadi suatu siksaan. Pencuri di sebelah kanan, yang menurut tradisi bernama Dimas, dalam keterbatasannya telah memberikan nyawanya untuk Kristus, dan dia juga menaruh pengharapan di dalam Kristus, sehingga dia memohon kepada Yesus
Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
Lukas 23:42
Sungguh suatu ungkapan pengharapan dan iman yang begitu sederhana dan dalam. Terhadap ungkapan iman dan kasih ini,
Kata Yesus kepadanya “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” Lukas 23:43

3. “Ibu, inilah, anakmu!” dan “Inilah ibumu!”
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. Yohanes 19:26,27
Dengan penebusan-Nya di kayu salib, Kristus telah membuka jalan keselamatan bagi semua orang. Dia telah memberikan Diri-Nya dengan sehabis-habisnya. Dia telah memberikan Tubuh dan Darah-Nya di kayu salib, yang telah diantisipasi dalam Perjamuan Suci (lih. Mat 26:26-29, Mar 14:22-25, Luk 22:19-20). Namun rupanya ini tidak cukup. Memandang dari kayu salib, Kristus melihat dua orang yang dikasihi-Nya, yaitu Ibu-Nya, Maria dan murid-Nya yang terkasih, rasul Yohanes. Dengan sisa-sisa nafas-Nya, Kristus memberikan pesan yang begitu penting kepada kita, yaitu pesan ketika Kristus memandang Ibu-Nya dan murid-Nya dan berkata “Ibu (RSV = Woman), inilah, anakmu!.. dan inilah ibumu” (Yoh 19:26-27). Dengan kata lain, ia adalah wanita biasa yang dipakai Tuhan untuk proyek kelahiran Kristus jadi tidak perlu seorangpun menyembah ‘dia’.

Di PL, kita ketahui bahwa manna adalah semacam roti yang diturunkan Allah dari langit kepada umat Israel saat mereka berada di padang gurun (Kel 16; Bil 11:6-9). Bentuknya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti kue madu (Kel 16:31). Manna ini diberikan oleh Allah setelah enam minggu di gurun Sin,
setelah bangsa Israel bersungut-sungut terhadap kehidupan yang serba kekurangan di gurun.
Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai, pada hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka keluar dari tanah Mesir.
Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun Keluaran 16:1,2

Di PB, Kristus menggunakan manna sebagai simbol Ekaristi atau perjamuan kudus (yaitu Diri-Nya sendiri), yang adalah “Roti yang turun dari Surga”, Roti hidup yaitu roti yang menghidupkan yang maknanya jauh melebihi roti manna di padang gurun.
Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." Yohanes 6:51

4. “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Markus 15:34
Kalimat yang berkesan keputusasaan. Mungkin jeritan yang sama, sering kita teriakkan dalam kesesakan dan penderitaan kita. Kita mengetahui bahwa Kristus adalah sungguh sama seperti kita, yang telah mengecap semua yang kita alami,termasuk penderitaan. Namun, di dalam penderitaan-Nya, Dia telah menunjukkan adanya suatu kepercayaan yang kokoh akan rencana Allah. Perkataan Eloi, Eloi Lama sabakthani, merupakan permulaan dari Mazmur 22, yang lengkapnya adalah sebagai berikut:
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku. Mazmur 22:2

Bagi umat Yahudi, kalau seseorang memulai kalimat pertama dari Mazmur, maka berarti orang bermaksud untuk menyelesaikannya. Dan dalam kondisi tersalib, sungguh tidak mungkin untuk menyelesaikan pengucapan keseluruhan Mazmur tersebut. Ini berarti, bahwa kalimat pertama dari Mazmur 22 harus dimengerti dalam konteks keseluruhan, yaitu untuk mempercayai dan menggantungkan segala sesuatunya ke dalam tangan Bapa, yang pada akhirnya akan membawa kemuliaan, di mana seluruh ujung bumi akan mengingat dan berbalik kepada Tuhan (lih. Mazmur 22:27). Ini adalah suatu pengajaran dari Kristus yang harus diikuti oleh seluruh murid Kristus tentang bagaimana menaruh pengharapan di dalam Tuhan dalam kondisi apapun. Cara dan sikap dalam menghadapi penderitaan adalah salah satu perbedaan antara orang yang mengenal Kristus dan yang tidak mengenal Kristus. Bahkan rasul Paulus mengatakan
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Roma 5:3-5

Kalau seseorang menjadi murid Kristus, maka dia akan mengikuti jejak apa yang dilakukan oleh Kristus, termasuk adalah cara menghadapi permasalahan dan penderitaan. Karena dengan penderitaan-Nya, Kristus dapat memenangkan belenggu dosa, maka dengan mendekatkan hidup kita kepada Kristus, kita akan memperoleh kemenangan demi kemenangan.

Mungkin ada yang bertanya, kalau Yesus memang Tuhan, mengapa pada saat disalib, Dia berdoa? Sebenarnya, Yesus berdoa tidak hanya terbatas pada waktu Yesus disalib, namun Yesus berdoa dalam berbagai kesempatan (lih. Mt 16:23; Mt 26:36; Mk 14:32; Lk 3:21; 6:12;Lk 9:18, 28; Lk 11:1-2; Lk 18:1).

Mengapa Kristus harus berdoa
• Karena di dalam Kristus (satu pribadi) ada dua kehendak,
yaitu kehendak manusia dan kehendak Tuhan, maka menjadi hal yang wajar, kalau
Yesus berdoa karena Dia mempunyai kodrat manusia. Sama seperti kita sebagai orang beriman, kita menyatakan keinginan/ kehendak kita di hadapan Allah.
• Yesus berdoa untuk kepentingan manusia.
Yesus dapat saja berdoa dalam hati, namun Dia ingin menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya sebagai manusia kita berdoa, yaitu bahwa kita harus senantiasa tunduk kepada kehendak Allah Bapa, meskipun di dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
Yesus berdoa tanpa henti, untuk mengajar manusia senantiasa berdoa di dalam segala kesempatan tanpa henti (lih. Mt 16:23; Mt 26:36; Mk 14:32; Lk 3:21; 6:12;Lk 9:18, 28; Lk 11:1-2; Lk 18:1).

Yesus mengajarkan kepada manusia bahwa di dalam doa yang terpenting adalah sesuai dengan kehendak Tuhan, seperti yang dikatakan-Nya dalam doa-Nya di Taman Getsemani, dimana Dia berkata
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Matius 26:39

Yesus mengajarkan doa yang sempurna, yaitu doa Bapa Kami, yang terdiri dari tujuh petisi (Matius 6:9-13).
Yesus menunjukkan bahwa di dalam setiap percobaan, maka Tuhanlah yang menjadi kekuatan dalam doa, seperti yang ditunjukkan oleh Yesus di dalam drama penyaliban (Mt 27:46; Mk 15:34; Lk 23:46).
Yesus juga mengajarkan pentingnya untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita, seperti yang ditunjukkan oleh Yesus dengan berdoa “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (lih. Lukas 23:34).
Dan masih begitu banyak contoh yang lain, yang menyebabkan pengikut Kristus tahu bagaimana untuk berdoa, karena Tuhan sendiri – melalui Kristus – yang menunjukkan kepada manusia bagaimana seharusnya berdoa.
Dengan demikian, maka kita dapat melihat bahwa doa Yesus di atas kayu salib sungguh merupakan doa yang berpengharapan yang menyelamatkan dan memberikan contoh bagi seluruh umat beriman.

5. “Aku haus!”
Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!" Yohanes 19:28
Contoh apalagi yang ingin diberikan oleh Kristus sebelum dia menghembuskan nafas-Nya yang terakhir ketika Dia mengatakan “Aku haus!“? Dikatakan di ayat Yoh 19:28 bahwa perkataan Yesus “Aku Haus” adalah untuk memenuhi nubuat di dalam Kitab Suci.
Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam Mazmur 69:21
Dengan demikian, pernyataan Yesus merupakan penegasan bahwa Yesus yang tersaliblah yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama.

Memang dalam kodrat-Nya sebagai manusia, Yesus mengalami penderitaan dan kehausan yang begitu sangat. Namun, kehausan dalam kapasitas yang lebih dalam adalah kehausan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Ini adalah drama pencarian Tuhan akan manusia. Drama di mana Tuhan yang dari Sorga turun ke dunia untuk menjangkau jiwa-jiwa yang tercerai berai.

Kehausan ini mengingatkan kita akan permintaan Yesus kepada wanita Samaria “Berilah Aku minum”
Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum." Yohanes 4:7
Dan percakapan ini pada akhirnya membawa keselamatan kepada wanita Samaria dan juga orang-orang di kota tersebut. Keselamatan wanita Samaria dan orang-orang di kota tersebut tidaklah cukup bagi Yesus, sehingga di atas kayu salib, Dia tetap merasa kehausan, karena Dia ingin menjangkau seluruh umat manusia, ingin menemukan dan mengantar seluruh umat manusia pada keselamatan dan pengetahuan akan kebenaran
yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. I Timotius 2:4

Karena Tuhan senantiasa dalam pencarian akan manusia
Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,
Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu. -- Yeremia 29:13,14
Inilah sebabnya ketika seseorang menyadari bahwa dia memerlukan Tuhan, ketika seseorang melihat penderitaan dalam kacamata iman, ketika seseorang menerima penderitaan dengan tabah, ketika seseorang mau menyangkal dirinya dan memikul salibnya dan mengikuti Kristus, maka Tuhanlah yang sebenarnya menjadi penggerak utama dari semuanya itu. Dalam drama penyaliban, terutama perkataan Yesus bahwa Dia haus, kita menyaksikan akan drama tentang Tuhan yang sungguh mencintai manusia dengan sehabis-habisnya. Bagaimana tanggapan manusia? Bagaimana tanggapan kita?

6. “Sudah selesai”
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Yohanes 19:30
Setelah prajurit memberikan bunga karang yang telah dicelupkan pada anggur asam, lalu Yesus meminumnya dan berkata “sudah selesai”.

Kita dapat melihat adanya tiga hal yang berkaitan dengan “sudah selesai”.
• telah menyelesaikan pekerjaan (finished His work), setelah Tuhan menyelesaikan penciptaan pada hari ke tujuh
Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan (finished His work) yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:2
• Semuanya telah terjadi (it is done).
"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." Wahyu 1:8
• Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.” Ini berarti, penciptan dunia dan kemenangan di Sorga terjadi dan pekerjaan yang dilakukan Yesus telah selesai.
Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." Yohanes 14:13,14

Dan dalam konteks inilah Yesus mengatakan “sudah selesai” untuk menyatakan bahwa Dia telah menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh Bapa dengan sempurna, bukan dengan keputusasaan dan kegetiran, namun dengan dasar kasih yang sempurna. Inilah yang membuat persembahan Kristus di kayu salib dapat menyenangkan hati Bapa – yaitu karena didasarkan kasih yang sempurna.

Ini juga yang seharusnya mendorong kita dalam perjalanan kehidupan kita. Sama seperti Rasul Paulus, kita juga ingin berlari ke tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan Sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus (Filpi 3:14).

7. “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”
Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. Lukas 23:46
Kata yang terakhir dari Yesus setelah mengatakan “sudah selesai” adalah “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku“. Dalam satu kalimat ini, kita dapat melihat hubungan yang sungguh dalam dan tak terpisahkan antara Bapa dan Putera. Bapa begitu mencintai manusia, sehingga Dia memberikan Putera-Nya yang tunggal untuk menukar manusia supaya manusia dapat diselamatkan.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16

Kristus datang ke dunia dan senantiasa melaksanakan kehendak Bapa. Dari umur duabelas tahun, Kristus telah mengatakan bahwa Dia harus berada di dalam rumah Bapa-Nya
Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Lukas 2:49

Dalam seluruh karya-Nya, Kristus senantiasa melakukan apa yang berkenan kepada Bapa
Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." Yohanes 8:29

Sampai pada akhirnya, Kristus menyerahkan nyawaNya ke dalam tangan Bapa
Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. Lukas 23:46
Dengan kebebasan-Nya, Kristus melakukan kehendak Bapa.
Oleh: Ev Liem Thin Ping

PENOLONGKU


Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadapaku?" Ibrani 13:6 Mencari pertolongan ditempat “tinggi” Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Mazmur 121:1 Yang berharap manusia terkutuk Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh daripada TUHAN! Yeremia 17:5 TUHAN YESUS tidak pernah terlambat Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Lukas 18:7 Berharaplah pada TUHAN dengan segenap hatimu Haraplah pada Tuhan dengan segenap hatimu, dan jangan engkau bersandar kepada akalmu. Amsal 3:5(TL) Yang mengandalkanTUHAN,akandiberkati Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Yeremia 17:7 Sebabitu: Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Filipi 4:6 Oleh: Pdt. Robby Schramm