• Ayat 1 dikatakan : Tuhan adalah gembelaku, takkan kekurangan aku. Mazmur 23 ini ditulis oleh Raja Daud. Seorang yang seperti Daud yang hidupnya dapat dikatakan berkecukupan, ia tidak mungkin kekurangan. Seorang raja dapat dikatakan selalu mendapatkan apa yang ia ingini. Kekayaan dan kekuasaan pasti selalu tersedia. Tapi yang hebat dalam ayat ini adalah Daud menulis bahwa Tuhan adalah gembalanya, takkan kekurangan Daud. Daud adalah figure yang sangat rendah hati.
Ayat ini juga meceritakan seekor domba dalam perlindungan gembalanya. Bila ia ada dalam perlindungan gembalanya, ia tidak akan kekurangan. Sering kali dalam kehidupan kita, kita selalu melihat kekurangan kita lebih besar dari kelebihan kita. Kita sering kali melihat kekurangan kita lebih besar dari Tuhan kita. Kita sering kali menganggap bahwa Tuhan tidak sanggup memakai kita lebih lagi karena kekurangan kita tersebut.
Contoh: misalnya kita punya kekurangan fisik seperti hidung pesek, lalu ada saudara kita seiman yang mengejek kita, apa yang akan kita lakukan? Apakah kita menyerahkan semuanya pada Tuhan atau malah undur dari gereja? Hanya kita sendiri yang dapat menjawabnya.
Segala kekurangan kita harus bisa diselesaikan! Kalau tidak maka ayat ke 2-6 tidaka bias berlangsung dalam hidup kita. Padahal kita seharusnya bisa menikmatinya.
Dalam kehidupan kita sadar atau tidak, kita selalumemerlukan gembala yang baik. Gembala yang sanggup menolong kekurangan kita. Gembala yang baik adalah gembala yang rela memberikan nyawanya untuk kita (Yoh 10:11).
• Ayat 2 dikatakan: Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang. Bila kita telah menyelesaikan langkah yang pertama maka kita dapat melangkah ke langkah yang berikutnya. Tapi yang harus kita ingat adalah bahwa kita harus selesai melangkah ayat 1 terlebih dahulu. Kita harus bisa membereskan kekurangan kita.
Ia memberi kehadiran dan kedekatan sehingga kita dapat dengan tenang berbaring. Walau apapun masalah yang dating kita merasakan ketenangan di dalam hati kita (Maz 91:7)
Saat kita membutuhkan pertolongan ia akan membaringkan kita di tempat yang tepat sehingga kita mengalami ketenangan.
Bila kita benar-benar berserah kepadanya dan menganggap Yesus adalah gembala kita, maka kita tidak akan takut manghadapi apapun. Seorang gembala akan selalu melindungi domba-dombanya dari segala bahaya. Bila kita tidak melangkah sendiri, melainkan melangkah menurut dengan kehendaknya, kita tidak perlu takut akan apapun, karena Tuhan akan selalu berada di depan kita. Ia akan selalu siap untuk membela kita dari segala sesuatunya.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping