Rek BCA: 2 1 4 0 5 9 4 8 0 9 a/n INDRAWATTY

Shalom. Selamat Datang & Selamat Bergabung Di Web Blog "House Of All Nations". Kami mengundang Bapak, Ibu & Saudara/i yang rindu untuk datang beribadah dan berkumpul bersama pada jadwal kebaktian Kami. Tuhan Yesus senantiasa memberkati kita. Bagi anda yang diberkati oleh warta ini, anda bisa membantu kami berupa dana yang dapat anda kirimkan ke rekening kami di atas.

Rabu, 20 Juli 2011

SENJATA PEPERANGAN ROHANI


Dengan jelas Alkitab mengatakan, Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. II Korintus 10:3-4 Lalu, apakah senjata peperangan itu? “DOA.” Disatu sisi doa merupakan perlengkapan senjata peperangan, dan disisi lain doa merupakan media melalui mana semua senjata yang lainnya dipergunakan. Tanpa doa kita mejadi tidak berdaya dalam menghadapi musuh. Jika doa merupakan pusat aktifitas bagi peperangan rohani, maka pusat sikap kita di dalam peperangan rohani adalah iman dan ketaatan. Jika kita berdoa dengan sikap iman dan ketaatan, maka senjata- senjata khusus yang sudah Allah berikan kepada kita untuk peperangan rohani akan berhasil-guna didalam mengalahkan tipu daya musuh. Apakah senjata- senjata khusus itu?
1. Nama Yesus
Ada banyak ayat di dalam Alkitab yang menyebutkan akan pentingnya nama Yesus, Markus mengutip perkataan Yesus, bahwa kita mengusir setan di dalam nama Yesus (Markus 16:17). Yohanes mengutip perkataan Yesus,
‘Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya’ Yohanes 14:14
Paulus berkata bahwa Allah memberikan kepada Yesus nama diatas segala nama Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, Filipi 2:9
Ketika Yesus mengundang kita untuk menggunakan namaNya, Dia memindahkan kuasa kudusNya kepada kita. Nama Yesus merupakan suatu senjata yang mengagumkan, tetapi perlu hati-hati didalam menggunakannya.

Di dalam Kisah Para Rasul 19
diceritakan tentang tujuh anak-anak Skewa yang mencoba untuk mengusir setan didalam nama Yesus, Roh yang merasuki mengetahui bahwa mereka palsu dan hanya sekedar menggertak. Orang yang kerasukan setan tersebut menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka. Tidak seorangpun pernah memiliki kuasa Yesus kecuali kalau Yesus adalah Tuhan mereka.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Matius 7:22-23
Nama Yesus merupakan senjata yang penuh kuasa di dalam peperangan rohani, dan nama itu memiliki otoritas yang luar biasa, tetapi hanya bila kita menggunakannya seturut dengan kehendakNya.

2. Darah Yesus
Wahyu 12 menunjukkan satu dari episode-episode peperangan rohani yang paling dahsyat yang dapat dibayangkan. Mikhael dan para malaikatnya berperang melawan naga dan malaikat-malaikatnya. Mikhael mengalahkan dia’ oleh darah Anak Domba’
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
Ketika Yesus mencurahkan darahNya di atas kayu salib, sesungguhnya kuasa setan benar-benar sudah dipatahkan. Di atas saliblah Yesus ‘melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum’
dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka. Kolose 2:14-15

Setan paling tidak suka bila diingatkan oleh darah Yesus. Salib merupakan sesuatu yang sangat mempermalukannya. Setiap jiwa yang sudah diselamatkan melalui darah Yesus benar mempermalukan setan. Setan tidak sanggup bertahan berdiri menghadap darah Yesus.
3. Kesehatian
Tidak diragukan lagi bahwa hari terbesar di dalam sejarah gereja adalah hari Pentakosta. Pada hari itu mereka ‘semua orang percaya berkumpul di satu tempat’ (Kisah Para Rasul 2:1). Orang percaya yang berkumpul itu ‘bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama’ (Kisah Para Rasul 1:14). Hanya sedikit senjata peperangan
rohani yang lebih berdaya-guna dibanding dengan kesehatian didalam doa. Adalah mungkin bagi kita untuk memahami secara pribadi apa yang sedang Bapa lakukan, tetapi adalah lebih baik jika kita memiliki kesehatian dan pikiran yang sama dengan orang lain.
Yesus mengatakan hal tersebut, ‘Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh BapaKu yang di sorga.’ Inilah salah satu alasannya mengapa doa yang sehati dan sepikir begitu penting di dalam peperangan rohani. Jika sejumlah orang percaya dalam sebuah gereja setempat atau dari berbagai gereja berkumpul bersama dan bersehati di dalam doa, maka kekuatan untuk melawan musuh akan meningkat dengan luar biasa.

4. Puasa
Rupa-rupanya ada beberapa jenis peperangan rohani yang mempersyaratkan puasa sebagai satu syarat untuk memperoleh kemenangan. Ketika murid-muridNya tidak dapat mengusir setan dari seorang anak yang menderita penyakit ayan, Yesus menjelaskan
‘Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa’ Matius 17:21
Tingkat peperangan terbesar dari segala zaman adalah ketika Yesus dicobai di padang gurun. Salah satu bagiannya adalah Yesus melakukan puasa selama 40 hari. Apakah hal itu membuat Dia lemah? Secara fisik Ia lemah, tetapi secara roh hal itu menguatkanNya.
Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. II Korintus 12:10

5. Puji-pujian
Paulus dan Silas menunjukan kepada kita dengan jelas bagaimana kuasa puji-pujian bisa digunakan sebagai sebuah senjata di dalam peperangan rohani. Di Filipi Paulus pernah mengusir roh dari seorang perempuan yang memiliki roh tenung. Tuan-tuan dari perempuan itu menjadi marah, sehingga mereka memukul Paulus dan Silas dan kemudian melemparkan mereka ke dalam penjara. Mereka dipenjarakan di ruang penjara paling dalam dan kaki mereka dibelenggu dalam pasungan. Satu hal yang paling sulit untuk dibayangkan adalah situasi yang menyedihkan dan membuat putus asa seperti itu.

Apakah yang dilakukan oleh Paulus dan Silas? Mereka memuji Tuhan! ‘Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah’
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Kisah Para Rasul 16:25
6. Perlengkapan Senjata Allah
Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus, Efesus 6:13-17
• Berdirilah tegap
Berdirilah tegap. Artinya: harus punya mental yang kuat, gagah berani dan siap, pantang menyerah, tidak mudah putus asa.
Menjalani hidup ini, kita harus berdiri teguh dalam pengharapan dalam Yesus Kristus. Jangan menoleh ke kiri, ke kanan, apalagi ke belakang. Artinya jangan mau dipengaruhi oleh keadaan sekeliling kita. Apalagi masa lalu kita yang sangat tidak menyenangkan itu.

• Berikat pinggangkan kebenaran.
Dalam bahasa Yunani, “ikat pinggang” ini memakai kata Zoma (=tempat senjata), dan senjata rohani adalah KEBENARAN, yaitu Firman (Yohanes 1:17; Yohanes 14: 16-17; Yohanaes 17:17). Biar setiap tingkah laku, perbuatan kita, gaya hidup kita, tutur kata kita semua didasari oleh kebenaran Firman Tuhan.

• Berbaju zirah keadilan.
Berbajuzirahkan keadilan. Dalam bahasa Yunani, “Baju Zirah” ini disebut Thoraz (=penutup organ tubuh vital di bagian depan = lambang keadilan). Inggris; Righteousness, yang berarti: kehidupan yang benar, kehidupan yang lurus, hidup dalam kekudusan. Jadi, hanya dengan kehidupan demikianlah seseorang baru bisa bertindak adil (II Timotius 2:19-26). Kehidupan demikian ini akan menjadi TERANG (Kisah Para Rasul 13:47), dan isi dari terang itu adalah: menyatakan keadilan, kebenaran dan kebaikan (Efesus 5:9).

Dalam segala hal dalam hidup kita ini kita harus adil sesuai Firman Tuhan. Markus 10:19, "... jangan mengurangi hak orang..." Ketika kita berjalan dalam kebenaran Firman Tuhan, kita menjadi pemenang.

• Kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.
Kasut kerelaan memberitakan Injil. Kata Yunani untuk kasut ini adalah “knemides,” yang berarti: pelindung kaki dari batu-batu yang tajam, pelindung kaki dari duri dan benda-benda lain. Jadi maksudnya, harus ada kerelaan, kesediaan untuk memberitakan injil meskipun ditengah-tengah tantangan. Rela memberitakan Injil sampai ke ujung bumi. Ujung bumi juga berarti tempat-tempat yang sulit di jangkau, tempat-tempat yang berat medannya.
Untuk menjawab kemenangan tentu perlu adanya sahabat yang mendampingi kita merebut kemenanga. Dengan cara apa? Tentu dengan memberitakan Amanat Agung Tuhan Yesus, memberitakan Injil Matius 28:18-20, "... Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

• Pergunakan perisai iman.
Perisai Iman. Kata Yunani yang dipakai untuk “Perisai” ini adalah Thureos. Kehidupan doa dan Firman Allah merupakan perisai IMAN. Dalam Roma 10:17 dikatakan demikian: “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus.” Iman dibangun lewat pendengaran akan Firman Allah, dan Firman membuat kita mengenal Yesus lebih dalam serta bergaul erat dengan Yesus sehingga percaya kitapun lebih dalam lagi, yaitu: berharap sepenuhnya, bersandar sepenuhnya, dan meyakini sepenuhnya. Perisai Iman inilah yang bisa mematahkan semua panah api musuh.
Menghadapi persoalan tentu kita membutuhkan iman. Dengan iman bahwa segala sesuatu pasti dapat kita raih di dalam nama Yesus Kristus. Dan inilah salah satu alat supaya kita memperoleh kemenangan.
"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." Ibrani 11:1
• Terimalah ketopong keselamatan.
Ketopong Keselamatan. Kata Yunani yang dipakai untuk “Ketopong” ini adalah Perikephalai, yang berfungsi untuk melindungi kepala, melindungi otak manusia yang merupakan motor seluruh organ tubuh. Kematian dan Kebangkitan Yesus merupakan Ketopong Keselamatan, merupakan KUASA yang melindungi pikiran – jiwa kita dari serangan panah api iblis.Ketopong Keselamatan inilah yang membuat pikiran kita dipusatkan kepada Kristus dan kepada misi-Nya untuk memberitakan kabar keselamatan kekal. Persekutuan kita dengan Tubuh dan Darah Kristus lewat Perjamuan Kristus, selalu mengingatkan kita pada Kematian dan Kebangkitan Kristus yang membuat hidup kita kekal menjadi satu tubuh dengan Kristus, ikut menderita bersama Kristus, itulah Ketopong Keselamatan.

Setiap orang yang percaya Tuhan yesus dan menerima Dia menjadi Tuhan dan penguasa dalam hidupnya, harus yakin bahwa kita sudah diselamatkan. Bukan mudah-mudahan atau semoga (semua mogok dan gagal).

• Pedang Roh yaitu Firman Tuhan.
Pedang Roh, artinya: Firman Allah. Firman yang diucapkan itu penuh kuasa, suara kenabian itu merupakan Pedang Roh.
Matius 4:4 – “Tetapi Yesus menjawab, ‘Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Matius 4:7 – “Yesus berkata kepadanya, ‘Ada tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu.” Matius 4:10 – “Maka berkatalah Yesus kepadanya, ‘Enyahlah, iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajahlah engkau berbakti.”
Firman yang diucapkan ini adalah Pedang Roh yang melumpuhkan tipu muslihat iblis.

Apakah Firman Allah itu?
Penggunaan Firman Allah secara tertulis, ayat-ayat Alkitab, merupakan sebuah senjata perang yang penuh kuasa sebagaimana yang sudah kita lihat ketika Yesus dicobai. Sebagai balasan terhadap semua serangan iblis, Yesus mengutip ayat-ayat dari Kitab Perjanjian Lama sehingga iblis tidak sanggup bertahan.
Mengetahui kehendak Allah dengan mendengar firman Allah dan melakukannya merupakan hal terpenting di dalam keberhasilan peperangan rohani. Puasa juga dihubungkan dengan hal ini, karena puasa membuat telinga rohani kita lebih sensitif. Juga kesehatian dengan orang-orang percaya lainnya akan melindungi kita ketika kita tidak peka. Jika kita sungguh-sungguh peka terhadap firman Allah, maka hal itu merupakan sebuah senjata yang benar-benar penuh kuasa.
Tidak ada jalan lain untuk kita memenangkan peperangan selain kita membaca, merenungkan, melakukan, memperkatakan, membagi Firman Tuhan dengan penuh Roh Kudus. Seperti waktu Yesus dicobai di padang gurun (Lukas 4:1)

• Berdoa setiap waktu dalam Roh.
Doa "duduk-duduk, bercakap cakap dengan Allah" kita hendaknya selalu intim dengan Allah. Doa adalah alat yang paling mujarab untuk mengalahkan kuasa jahat dan antek-anteknya. Karena di dalam doa mujizat terjadi, kuasa Iblis dipatahkan, kuasa Allah dinyatakan. Kemenangan atas kita. Pada akhirnya pakailah selalu perlengkapan senjata Allah.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

Tidak ada komentar:

Posting Komentar