Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat. Roma 13:7 Sebagai makhluk social, artinya makhluk yang hidupnya bersama manusia lainnya, dilengkapi dengan aturan-aturan. Dan aturan-aturan ini harus ditaati. Andai kata manusia tidak mau menaati aturan, bisa dibayangkan apa jadinya hidup ini? Pasti terjadi kekacauan disana sini.
Kalau kita hidup di dalam Dunia, kita harus mentaati peraturan pemerintah. Misalnya: karena kita hidup di Indonesia maka kita harus mengikuti peraturan pemerintah Indonesia. Misalnya: harus punya KTP, KSK, Akte kelahiran, membayar pajak, dsb.
Jika dalam dunia saja, kita harus taat pada peraturan, apalagi dalam kerohanian. Kita harus taat kepada Allah melebihi kepada manusia (pemerintah). Karena Allah telah menyelamatkan manusia dan menjadikan kita sebagai teman sekerja Allah dalam pemberitaan injil. Karena itu di dalam segala kegiatan hidup ini kita tidak boleh lagi sama seperti dulu (saat kita belum diselamatkan).
Satu contoh: Misalnya dalam pekerjaan di mana kita bekerja ada seorang teman yang korupsi. Kita sebagai orang Kristen, tentu tidak boleh mengikutinya. Demikian juga bila kita menjadi usahawan, sudah sepantasnya kita mencari untung sesuai dengan Firman Tuhan.
Kita juga harus dengan rajin dan jujur mengembalikan perpuluhan yang telah kita terima. Karena perpuluhan adalah hak Tuhan dan kewajiban kita. Berikanlah perpuluhan yang menjadi hak Tuhan itu dengan hati yang penuh syukur dan ikhlas, maka Tuhan akan membukakan tingkap-tingkap pintu langit untuk kita.
Yang perlu kita ketahui adalah memang kita harus hormat kepada Tuhan, tetapi kita harus taat kepada pemerintah di dalam Tuhan.
Oleh: Ibu Susi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar