Doa itu apa?
Komunikasi antara Allah dan manusia.
Pertemuan antara Allah dan manusia.
Contoh: minta buah, pakaian, dan lainnya. Itu adalah awal dari komunikasi.
Doa berarti berkomunikasi atau bertemu dengan Tuhan, kalau berkomunikasi dengan sesama manusia berarti berkata kata. Berkomunikasi (doa) berarti interaksi antara manusia dengan Allah, jadi manusia berkata Allah juga berkata kata. Kalau manusianya saja yang berkata kata itu bukan doa itu bicara sendiri. Bagamana selama ini kita berdoa? Selama ini kita saja yang berbicara sendiri atau kita dan Yesus saling berbicara.
Saat kita berbicara dalam hati itu juga bisa dikatakan doa, lain dengan bicara dalam hati lalu dijawab sendiri itu namanya stress.
Banyak orang berkata kalau berdoa harus banyak pujian untuk Yesus jangan banyak keluhan saja. Namanya berdoa itu menyampaikan keluhan yang tidak terucapkan kita tidak perlu pusingkan apa yang manusia lain katakan, yang penting kita datang menghadap Tuhan dengan cara, kodisi dan posisi apapun.
Sering kita mengungkapkan seruan seruan yang tidak bisa diucapkan oleh mulut, karena terlalu beratnya tekanan yang dihadapi sehingga bibir kita terasa kelu. Akibatnya hati yang berbicara, menyampaikan keluhan keluhan yang tidak bisa diucapkan oleh mulut kita.
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Roma 8:26,27
Doa adalah salah satu senjata perlengkapan rohani (Efesus 6:18), jadi doa merupakan senjata perang. Banyak dari kita kalau berdoa mengatakan ‘kiranya Tuhan usir kuasa kegelapan dari tempat ini’ kenapa kita tidak berkata ‘aku usir kuasa kegelapan yang ada disini’ kita perlu tahu bahwa setiap hari dan setiap detik hidup kita semuanya bermakna berperang.
Yang penting apakah kita sudah menang? Kalau sudah menang buktinya apa? Kalau kita mengikut Yesus secara benar buktinya apa? Rumahmu masih ada kuasa kegelapannya atau tidak ada? Masih memegang hartamu lebih dari Kristus? Cintamu terhadap Yesus melebihi keluargamu? Masih mengandalkan pikiranmu? Masih mengandalkan orang lain? Jangan suka bicara besar sama seperti Petrus akhirnya berkhianat.
Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"
Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Yohanes 13:37,38
Menyembah dalam roh dan kebenaran
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." Yohanes 4:24
1. Dalam roh, bagamana roh manusia terpaut dengan Roh Allah.
Maksudnya roh kita bisa peka apakah ini kehendak Tuhan atau bukan kehendakNya. Kepekaan ada saat Roh Allah berbicara melalui hati kita, ini yang dinamakan doa atau manusia bercakap cakap dengan Allah.
Manusia lebih cenderung berusaha menyenangkan hati Allah, menyenangkan ini bermakna manusia memaksakan kehendaknya menjadi kehendak Allah. Jiwa memaksakan ini yang membuat raja Saul ditolak sebagai raja. Saul tidak mau melakukan kehendak Allah dengan cara menumpas seluruh orang Amalek termasuk juga jarahannya.
Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas." I Samuel 15:15
Alah mau dalam kehidupan kita seperti Yesus yang hidupnya melakukan sesuai dengan kehendak Allah.
"Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." Lukas 22:42
2. Dalam kebenaran
Menyembah dengan benar bisakah kita lakukan? Karena penyembah yang benar bermakna melangkah dengan benar. Banyak saat ini pelayanan serba ngawur.
Cotohnya 1
Untuk punya jemaat yang banyak gereja atau persekutuan punya kiat kiat khusus. Seperti dagang, pakai uang, pakai sembako atau cara lainnya (kecuali untuk membantu yang kekurangan). Jarang sekarang para pekerja dan pendetanya berdoa dan berpuasa untuk mendapatkan jemaat karena itu memakan waktu yang lama.
Contoh 2
Kami punya Gereja di Banyuwangi saat itu Gereja kami ditutup karena alasan ada bangunan ibadah yang lain didekat sana jadi Gereja kami harus ditutup. Padahal tempat ibadah yang lain ini baru berdiri sedang Gereja kami lebih lama berdirinya. Lalu melalui pergumulan dan doa, Tuhan mengarahkan kami untuk melobi aparat, orang pemerintahan dan masyarakat disekitarnya akhirnya Gereja ini bisa dibuka untuk ibadah.
Manusia sekarang cenderung mengandalkan pikiran dari pada Tuhannya, kalau ada masalah beri saja uang pelicin biar jalannya mulus. Semua serba menyenangkan hati Tuhan bukan melakukan kehendak Tuhan.
Doa adalah cara manusia bisa mengerti kehendak Allah, mereka bisa mengerti apa yang Tuhan mau didalam diri mereka, mereka juga bisa mengerti apa yang Tuhan mau untuk kita kerjakan. Doa adalah cara manusia untuk bisa mengandalkan Allah dalam melangkah.
Banyak orang memakal ‘DOA dan PUASA’ untuk dipakai kepentingan pribadi, sama seperti orang Farisi. Jadi doanya tidak membawa dampak untuk keluarganya, teman teman disekelilingnya, rumah tangganya, gerejanya. Kenapa demikian? Itu karena Tuhan sama sekali tidak pernah berbicara dengan dia.
Jangan kita bangga kalau kita menjadi pekerja senior di Gereja, menjadi pemimpin pujian, menjadi pekerja, menjadi hamba Tuhan, pemain musik yang handal digereja, orang yang disegani, pendoa yang handal, pemimpin yang baik, menjadi orang penting digereja. Banggalah kalau engkau menjadi orangnya Allah, karena saat doamu dipanjatkan bisa menarik kuasa Tuhan hingga sesuatu bisa terjadi.
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Matius 6:10
orang yang bisa menarik sesuatu dari Surga untuk turun ke Bumi pasti bukan orang sembarangan.
Sekarang jadilah orang yang dahsyat yang mengerti kehendak Allah mana yang baik dan yang berkenan kepada Tuhan.
Kesaksian
50 Orang Kristen termasuk pengemudi truk (Ron Lantz) berkumpul bersama untuk berdoa agar sniper (penembak jitu) yang meneror Washington DC akan ditangkap. Ron Lantz akan pensiun sebagai pengemudi dalam beberapa hari bahkan dia tidak tinggal di daerah tersebut, namun merasa yakin bahwa Allah akan menjawab doa doa mereka. Bahkan dia mengatakan pada yang lainnya bahwa Tuhan akan memakai dia untuk menangkap sniper itu.
Beberapa hari kemudian ketika dia sedang menyetir sambil mendengarkan radio melalui daerah itu dan merasa disuruh untuk menepi dari jalan raya ke tempat pemberhentian. Hanya beberapa mil dari tempat pertemuan doa itu. Ketika dia menepi, dia terkejut melihat sebuah mobil yang mirip seperti yang digambarkan melalui radio berada tepat di depannya. Dengan berhati-hati dia mencoba untuk membaca nomor polisinya, bulu kuduknya merinding ketika nomornya cocok. Dengan cepat dia menelepon 911 dan tetap disana yang dia akui sebagai 15 menit terpanjang dalam hidupnya sampai polisi tiba. Bahkan dia menepikan truknya ke seberang jalan menuju keluar, tidak akan ada jalan keluar bagi para pembunuh buronan itu. Selanjutnya para sniper itu ditangkap dan dibawa ke penjara tanpa ada perlawanan.
Kesaksian Ron tersebar keseluruh dunia saat ini. Hal itu menunjukan kuasa Doa. Dan dalam sebuah kelas kesenian, menunjukan karakternya yang sejati, ketika ditanya apa yang akan dia lakukan dengan hadiah uang tersebut, dia berkata setengah juta dollar itu akan diberikan kepada keluarga korban. Sniper itu membunuh 10 orang dan melukai 3 orang di sekitar ibu kota Amerika selama 3 minggu terakhir, yang mengakibatkan terror di tempat tersebut. Habis gelap terbitlah terang dan dunia telah mendengar kesaksian jelas tentang kuasa doa. Pemimpin tim doa gembira dan menghargai pengemudi truk Ron Lantz sebagai inspirasi Amerika saat ini.
Agama hanyalah sarana bagi manusia untuk ber-Tuhan. Banyak orang yang beragama tetapi tidak ber Tuhan, artinya, agama hanya disandang sebagai identitas untuk melengkapi data di KTP maupun Kartu Keluarga, tetapi ajaran agama yang ia anut tidak dilaksanakan.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping