Rek BCA: 2 1 4 0 5 9 4 8 0 9 a/n INDRAWATTY

Shalom. Selamat Datang & Selamat Bergabung Di Web Blog "House Of All Nations". Kami mengundang Bapak, Ibu & Saudara/i yang rindu untuk datang beribadah dan berkumpul bersama pada jadwal kebaktian Kami. Tuhan Yesus senantiasa memberkati kita. Bagi anda yang diberkati oleh warta ini, anda bisa membantu kami berupa dana yang dapat anda kirimkan ke rekening kami di atas.

Minggu, 31 Juli 2011

BERBUAT YANG TERBAIK


Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu. Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia." Markus 14:3-9

Memberikan semua yang terbaik yang dimilikinya
Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. Markus 14:3

Walaupun ada orang yang tidak senang
Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Markus 14:4

Bahkan banyak yang marah sekalipun
Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu. Markus 14:5
Tapi Tuhan Yesus berkata; Ia telah berbuat baik
Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Markus 14:6

Perbuatannya akan selalu diingat
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."
Markus 14:9

Sebab didalam Tuhan, jerih payahmu tidak sia-sia
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. 1Korintus 15:58

Contoh:
1.Ibu janda di Sarfat
Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
1Raja-raja 17:13-14

2.Anak dengan 5 roti dan 2 ikan
Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini? Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Yohanes 6:9,10

3.Jemaat di Makedonia
Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. Mereka memberikan lebih banyak
dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama
kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.
2 Korintus 8:1-5

Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. Galatia 6:9,10

Lakukanlah dengan tidak bersungut-sungut
Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, Filipi 2:14,15
Oleh: Pdt Robby Schramm-Mojoagung

HARI INI


Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Matius 6:34 Dalam kehidupan kita akan menemui manusia yang bermacam macam salah satunya: 1. Kita bertemu dengan orang yang selalu berbicara masa lalunya yang luar biasa, masa keemasan, masa kehebatan dia waktu muda, kekayaan yang berlimpah masa lalu, bahkan penyesalan dimasa lalu. Walau usia mereka semakin bertambah, tetapi hati dan pikiran mereka masih tertambat dimasa lalu. Jadi saat bertengkar maupun bertemu dengan orang, dia selalu membicarakan masa lalu. Mereka bagaikan istri Lot yang menjadi tiang garam saat menoleh ke belakang. Jadi orang itu tidak akan melangkah atau kalau ia melangkah, ia akan melangkah dengan lambat.

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Filipi 3:13,14 Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam. Kejadian 19:26

2. Orang yang kuatir masa sekarang, takut kalau pergi akan celaka, lewat jalan gelap takut dirampok, didatangi orang orang asing takut akan dirampok atau dibunuh, takut disapa kuatir nanti pinjam uang, takut bicara lalu menyingung orang, takut ditinggal pacarnya jadi ia berbuat yang tidak berkenan di hadapan Tuhan supaya ia tidak meninggalkan dia, takut janji Tuhan tidak digenapi ia bertindak sendiri.

3. Orang yang selalu mengkhawatirkan masa depannya, apa yang terjadi hari esoknya. Orang orang ini dalam setiap pembicaraan selalu membawa aroma ketakutan, kecemasan, kekhawatiran, dan bingung akan ketidakpastian akan hari esok dan akhirnya memilih untuk tidak berbuat sesuatu.
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Matius 6:27

Ada orang masuk ke Restoran yang bertulis ‘bayar sekarang besok gratis’. Orang itu makan, kemudian besoknya ia datang untuk makan lagi dengan sebanyak-banyaknya, ia berharap makanan sekarang gratis. Setelah makan ia disodori bon pembayaran oleh pelayan hotel.
Orang itu lalu berkata ‘kemarin saya makan katanya besok saya makan gratis’. Pelayan hotel itu berkata ‘hari ini Bapak harus bayar, karena hari ini Bapak makan kalau besok Bapak gratis’. Jadi setiap kita datang kesana pasti bayar.

Kita harus tahu sekarang masa lalu adalah sejarah dimana kita harus belajar darinya. Sedang hari esok adalah misteri dan memang harus kita rencanakan sebaik-baiknya. Namun jangan lupa, kita hidup di hari ini, setiap hari adalah anugerah yang Tuhan berikan. Patut kita syukuri dan kita jalani. Karena itu, pastikan kita benar-benar memberikan yang terbaik untuk setiap harinya yang kita jalani.
Kalau kita ulang tahun mengapa kita merayakannya? Karena hari ini Tuhan memberikan umur kita bertambah satu tahun lagi. Jadi apa yang patut kita lakukan untuk hari ini? Sudahkah kita melakukan yang terbaik untuk hari ini.

Inti yang Yesus ajarkan hari ini. Jangan terpatok dengan kehidupan masa lalu dan masa akan datang, sedang kehidupan hari ini sudah kacau balau. Benahi dulu sekarang urusan masa lalu, itu urusan masa lalu. Urusan masa depan, itu urusan nanti. Lewati kehidupan sekarang dengan penuh sukacita dan damai sejahtera.

Meninggalkan masa lalu yang kelam memang bukanlah hal yang mudah. Sering kali bayangan menyakitkan terus menghantui kita. Tetapi kita memang harus sadar bahwa membawa beban masa lalu adalah bagaikan mengalungkan sebongkah batu dileher kita. Lama-kelamaan kita akan menjadi semakin lelah dan lambat dalam berjalan.

Ada hal-hal yang tidak bisa kita ubah dan satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah menerimanya, dan belajar menjadi dewasa. Tetapi jangan bawa masa lalu kita ke dalam kehidupan masa sekarang.
Temukan hal yang positif guna melangkah lebih maju. Meyesali dan memikirkan masa lalu tidak membawa kita kemana mana. Saatnya mengarahkan tenaga kita untuk masa depan dengan nilai yang positip bagi kehidupan kita.

“Yesterday is history, tomorrow is mistery, and today is a gift..
That’s why we called it present.”
Master Oogway-Kungfu Panda-
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

Rabu, 20 Juli 2011

HATI YANG DEGIL



Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil. Markus 6:51,52 Ayat 45.Murid-murid diberi ”PELAJARAN KHUSUS..” karena hati mereka degil/keras. karena mereka itu belum mengerti dan tiada memperhatikan hal memberikan roti itu, oleh sebab keras hatinya. Markus 6:52 TL Padahal mereka telah melihat 10 (sepuluh) mujizat dari Tuhan Yesus 1. Ibu mertua Petrus dan banyak orang disembuhkan Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Markus 1:30-34

2. Seorang yang sakit kusta disembuhkan
Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Markus 1:41,42 3. Orang lumpuh disembuhkan
"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat." Markus 2:11,12 4. Orang sakit struk disembuhkan
1. Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. 5 Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu. Markus 3;1,5 5. Banyak orang sakit disembuhkan
Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. Markus 3:10 6. Angin ribut diteduhkan
37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Markus 4:37,39 7. Orang gila di Gerasa disembuhkan
Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. Markus 5:15 8. Perempuan yang telah sakit 12 tahun disembuhkan
Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Markus 5:28.29 9. Anak Yairus dibangkitkan
Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Markus 5:41,42 10. Mujizat 5 roti dan 2 ikan
Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan. Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.Markus 6:41-44 Murid-murid lebih “PERCAYA HANTU”
(Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak,) Markus 6:49 Kepada mereka telah diberi kuasa mengusir setan
Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Markus 3:14,15 Tuhan Yesus memberi ketenangan.
(sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!") Markus 6:50 1. Aku memberi ketenangan kepadamu
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Matius 11:28,29 2. Di dalam Aku kamu sentosa
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."Yohanes 16:33 Tuhan Yesus tetap memperhatikan murid-muridNya.
Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. Markus 6:48 (Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.) 1. Tuhan menghajar orang yang dikasihiNya
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Ibrani 12:6 2. Dicobai tidak melebihi kekuatan
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. 1Korintus 10:13
Oleh: Pdt. Robby Schramm-Mojoagung

SENJATA PEPERANGAN ROHANI


Dengan jelas Alkitab mengatakan, Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. II Korintus 10:3-4 Lalu, apakah senjata peperangan itu? “DOA.” Disatu sisi doa merupakan perlengkapan senjata peperangan, dan disisi lain doa merupakan media melalui mana semua senjata yang lainnya dipergunakan. Tanpa doa kita mejadi tidak berdaya dalam menghadapi musuh. Jika doa merupakan pusat aktifitas bagi peperangan rohani, maka pusat sikap kita di dalam peperangan rohani adalah iman dan ketaatan. Jika kita berdoa dengan sikap iman dan ketaatan, maka senjata- senjata khusus yang sudah Allah berikan kepada kita untuk peperangan rohani akan berhasil-guna didalam mengalahkan tipu daya musuh. Apakah senjata- senjata khusus itu?
1. Nama Yesus
Ada banyak ayat di dalam Alkitab yang menyebutkan akan pentingnya nama Yesus, Markus mengutip perkataan Yesus, bahwa kita mengusir setan di dalam nama Yesus (Markus 16:17). Yohanes mengutip perkataan Yesus,
‘Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya’ Yohanes 14:14
Paulus berkata bahwa Allah memberikan kepada Yesus nama diatas segala nama Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, Filipi 2:9
Ketika Yesus mengundang kita untuk menggunakan namaNya, Dia memindahkan kuasa kudusNya kepada kita. Nama Yesus merupakan suatu senjata yang mengagumkan, tetapi perlu hati-hati didalam menggunakannya.

Di dalam Kisah Para Rasul 19
diceritakan tentang tujuh anak-anak Skewa yang mencoba untuk mengusir setan didalam nama Yesus, Roh yang merasuki mengetahui bahwa mereka palsu dan hanya sekedar menggertak. Orang yang kerasukan setan tersebut menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka. Tidak seorangpun pernah memiliki kuasa Yesus kecuali kalau Yesus adalah Tuhan mereka.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Matius 7:22-23
Nama Yesus merupakan senjata yang penuh kuasa di dalam peperangan rohani, dan nama itu memiliki otoritas yang luar biasa, tetapi hanya bila kita menggunakannya seturut dengan kehendakNya.

2. Darah Yesus
Wahyu 12 menunjukkan satu dari episode-episode peperangan rohani yang paling dahsyat yang dapat dibayangkan. Mikhael dan para malaikatnya berperang melawan naga dan malaikat-malaikatnya. Mikhael mengalahkan dia’ oleh darah Anak Domba’
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
Ketika Yesus mencurahkan darahNya di atas kayu salib, sesungguhnya kuasa setan benar-benar sudah dipatahkan. Di atas saliblah Yesus ‘melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum’
dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka. Kolose 2:14-15

Setan paling tidak suka bila diingatkan oleh darah Yesus. Salib merupakan sesuatu yang sangat mempermalukannya. Setiap jiwa yang sudah diselamatkan melalui darah Yesus benar mempermalukan setan. Setan tidak sanggup bertahan berdiri menghadap darah Yesus.
3. Kesehatian
Tidak diragukan lagi bahwa hari terbesar di dalam sejarah gereja adalah hari Pentakosta. Pada hari itu mereka ‘semua orang percaya berkumpul di satu tempat’ (Kisah Para Rasul 2:1). Orang percaya yang berkumpul itu ‘bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama’ (Kisah Para Rasul 1:14). Hanya sedikit senjata peperangan
rohani yang lebih berdaya-guna dibanding dengan kesehatian didalam doa. Adalah mungkin bagi kita untuk memahami secara pribadi apa yang sedang Bapa lakukan, tetapi adalah lebih baik jika kita memiliki kesehatian dan pikiran yang sama dengan orang lain.
Yesus mengatakan hal tersebut, ‘Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh BapaKu yang di sorga.’ Inilah salah satu alasannya mengapa doa yang sehati dan sepikir begitu penting di dalam peperangan rohani. Jika sejumlah orang percaya dalam sebuah gereja setempat atau dari berbagai gereja berkumpul bersama dan bersehati di dalam doa, maka kekuatan untuk melawan musuh akan meningkat dengan luar biasa.

4. Puasa
Rupa-rupanya ada beberapa jenis peperangan rohani yang mempersyaratkan puasa sebagai satu syarat untuk memperoleh kemenangan. Ketika murid-muridNya tidak dapat mengusir setan dari seorang anak yang menderita penyakit ayan, Yesus menjelaskan
‘Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa’ Matius 17:21
Tingkat peperangan terbesar dari segala zaman adalah ketika Yesus dicobai di padang gurun. Salah satu bagiannya adalah Yesus melakukan puasa selama 40 hari. Apakah hal itu membuat Dia lemah? Secara fisik Ia lemah, tetapi secara roh hal itu menguatkanNya.
Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. II Korintus 12:10

5. Puji-pujian
Paulus dan Silas menunjukan kepada kita dengan jelas bagaimana kuasa puji-pujian bisa digunakan sebagai sebuah senjata di dalam peperangan rohani. Di Filipi Paulus pernah mengusir roh dari seorang perempuan yang memiliki roh tenung. Tuan-tuan dari perempuan itu menjadi marah, sehingga mereka memukul Paulus dan Silas dan kemudian melemparkan mereka ke dalam penjara. Mereka dipenjarakan di ruang penjara paling dalam dan kaki mereka dibelenggu dalam pasungan. Satu hal yang paling sulit untuk dibayangkan adalah situasi yang menyedihkan dan membuat putus asa seperti itu.

Apakah yang dilakukan oleh Paulus dan Silas? Mereka memuji Tuhan! ‘Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah’
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Kisah Para Rasul 16:25
6. Perlengkapan Senjata Allah
Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus, Efesus 6:13-17
• Berdirilah tegap
Berdirilah tegap. Artinya: harus punya mental yang kuat, gagah berani dan siap, pantang menyerah, tidak mudah putus asa.
Menjalani hidup ini, kita harus berdiri teguh dalam pengharapan dalam Yesus Kristus. Jangan menoleh ke kiri, ke kanan, apalagi ke belakang. Artinya jangan mau dipengaruhi oleh keadaan sekeliling kita. Apalagi masa lalu kita yang sangat tidak menyenangkan itu.

• Berikat pinggangkan kebenaran.
Dalam bahasa Yunani, “ikat pinggang” ini memakai kata Zoma (=tempat senjata), dan senjata rohani adalah KEBENARAN, yaitu Firman (Yohanes 1:17; Yohanes 14: 16-17; Yohanaes 17:17). Biar setiap tingkah laku, perbuatan kita, gaya hidup kita, tutur kata kita semua didasari oleh kebenaran Firman Tuhan.

• Berbaju zirah keadilan.
Berbajuzirahkan keadilan. Dalam bahasa Yunani, “Baju Zirah” ini disebut Thoraz (=penutup organ tubuh vital di bagian depan = lambang keadilan). Inggris; Righteousness, yang berarti: kehidupan yang benar, kehidupan yang lurus, hidup dalam kekudusan. Jadi, hanya dengan kehidupan demikianlah seseorang baru bisa bertindak adil (II Timotius 2:19-26). Kehidupan demikian ini akan menjadi TERANG (Kisah Para Rasul 13:47), dan isi dari terang itu adalah: menyatakan keadilan, kebenaran dan kebaikan (Efesus 5:9).

Dalam segala hal dalam hidup kita ini kita harus adil sesuai Firman Tuhan. Markus 10:19, "... jangan mengurangi hak orang..." Ketika kita berjalan dalam kebenaran Firman Tuhan, kita menjadi pemenang.

• Kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.
Kasut kerelaan memberitakan Injil. Kata Yunani untuk kasut ini adalah “knemides,” yang berarti: pelindung kaki dari batu-batu yang tajam, pelindung kaki dari duri dan benda-benda lain. Jadi maksudnya, harus ada kerelaan, kesediaan untuk memberitakan injil meskipun ditengah-tengah tantangan. Rela memberitakan Injil sampai ke ujung bumi. Ujung bumi juga berarti tempat-tempat yang sulit di jangkau, tempat-tempat yang berat medannya.
Untuk menjawab kemenangan tentu perlu adanya sahabat yang mendampingi kita merebut kemenanga. Dengan cara apa? Tentu dengan memberitakan Amanat Agung Tuhan Yesus, memberitakan Injil Matius 28:18-20, "... Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

• Pergunakan perisai iman.
Perisai Iman. Kata Yunani yang dipakai untuk “Perisai” ini adalah Thureos. Kehidupan doa dan Firman Allah merupakan perisai IMAN. Dalam Roma 10:17 dikatakan demikian: “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus.” Iman dibangun lewat pendengaran akan Firman Allah, dan Firman membuat kita mengenal Yesus lebih dalam serta bergaul erat dengan Yesus sehingga percaya kitapun lebih dalam lagi, yaitu: berharap sepenuhnya, bersandar sepenuhnya, dan meyakini sepenuhnya. Perisai Iman inilah yang bisa mematahkan semua panah api musuh.
Menghadapi persoalan tentu kita membutuhkan iman. Dengan iman bahwa segala sesuatu pasti dapat kita raih di dalam nama Yesus Kristus. Dan inilah salah satu alat supaya kita memperoleh kemenangan.
"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." Ibrani 11:1
• Terimalah ketopong keselamatan.
Ketopong Keselamatan. Kata Yunani yang dipakai untuk “Ketopong” ini adalah Perikephalai, yang berfungsi untuk melindungi kepala, melindungi otak manusia yang merupakan motor seluruh organ tubuh. Kematian dan Kebangkitan Yesus merupakan Ketopong Keselamatan, merupakan KUASA yang melindungi pikiran – jiwa kita dari serangan panah api iblis.Ketopong Keselamatan inilah yang membuat pikiran kita dipusatkan kepada Kristus dan kepada misi-Nya untuk memberitakan kabar keselamatan kekal. Persekutuan kita dengan Tubuh dan Darah Kristus lewat Perjamuan Kristus, selalu mengingatkan kita pada Kematian dan Kebangkitan Kristus yang membuat hidup kita kekal menjadi satu tubuh dengan Kristus, ikut menderita bersama Kristus, itulah Ketopong Keselamatan.

Setiap orang yang percaya Tuhan yesus dan menerima Dia menjadi Tuhan dan penguasa dalam hidupnya, harus yakin bahwa kita sudah diselamatkan. Bukan mudah-mudahan atau semoga (semua mogok dan gagal).

• Pedang Roh yaitu Firman Tuhan.
Pedang Roh, artinya: Firman Allah. Firman yang diucapkan itu penuh kuasa, suara kenabian itu merupakan Pedang Roh.
Matius 4:4 – “Tetapi Yesus menjawab, ‘Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Matius 4:7 – “Yesus berkata kepadanya, ‘Ada tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu.” Matius 4:10 – “Maka berkatalah Yesus kepadanya, ‘Enyahlah, iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajahlah engkau berbakti.”
Firman yang diucapkan ini adalah Pedang Roh yang melumpuhkan tipu muslihat iblis.

Apakah Firman Allah itu?
Penggunaan Firman Allah secara tertulis, ayat-ayat Alkitab, merupakan sebuah senjata perang yang penuh kuasa sebagaimana yang sudah kita lihat ketika Yesus dicobai. Sebagai balasan terhadap semua serangan iblis, Yesus mengutip ayat-ayat dari Kitab Perjanjian Lama sehingga iblis tidak sanggup bertahan.
Mengetahui kehendak Allah dengan mendengar firman Allah dan melakukannya merupakan hal terpenting di dalam keberhasilan peperangan rohani. Puasa juga dihubungkan dengan hal ini, karena puasa membuat telinga rohani kita lebih sensitif. Juga kesehatian dengan orang-orang percaya lainnya akan melindungi kita ketika kita tidak peka. Jika kita sungguh-sungguh peka terhadap firman Allah, maka hal itu merupakan sebuah senjata yang benar-benar penuh kuasa.
Tidak ada jalan lain untuk kita memenangkan peperangan selain kita membaca, merenungkan, melakukan, memperkatakan, membagi Firman Tuhan dengan penuh Roh Kudus. Seperti waktu Yesus dicobai di padang gurun (Lukas 4:1)

• Berdoa setiap waktu dalam Roh.
Doa "duduk-duduk, bercakap cakap dengan Allah" kita hendaknya selalu intim dengan Allah. Doa adalah alat yang paling mujarab untuk mengalahkan kuasa jahat dan antek-anteknya. Karena di dalam doa mujizat terjadi, kuasa Iblis dipatahkan, kuasa Allah dinyatakan. Kemenangan atas kita. Pada akhirnya pakailah selalu perlengkapan senjata Allah.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

Minggu, 10 Juli 2011

BERTEKUN, BERJAGA, BERSYUKUR


Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. Kolose 4:2
-Bertekun dalam doa.
Sering kali orang beriman baru bertekun di dalam doa pada saat mereka sedang menghadapi masalah yang sangat berat, entah itu persoalan ekonomi, persoalan dalam keluarga, persoalan dalam pekerjaan. Semua masalah tersebut terjadi seizin Tuhan, karena Ia berharap agar kita belajar bertekun dalam doa.

Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Ibrani 10:36


Karena di tengah persoalan, kita hanya dituntut untuk terus bertekun dan berharap sampai waktu yang Tuhan tetapkan. Oleh sebab itu jika kita ingin mengetahui dan melihat Tuhan menyatakan mujizatNya, bertekunlah di dalam doa dan tetaplah taat kepadaNya.
Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita selama kita melekat erat kepadaNya, kuasaNya masih tetap sama. Sering kali Tuhan berbuat lebih banyak dari apa yang kita doakan.

-Berjagalah
Berdoa saja tidak cukup, tetapi kita harus waspada, dan berjaga-jaga. Kita hidup di dunia bagaikan sekelompok domba di tengah gerombolan serigala yang buas, sebab itu kita harus waspada. Banyak anak Tuhan yang jatuh dalam dosa karena tidak berjaga-jaga dan terkena tipu daya setan, dan akhirnya undur dan murtad. Hati ini berkehendak baik, tetapi sering kali daging lemah, lebih-lebih kalau tidak penuh dan berjalan dalam pimpinan Roh Kudus.
Seperti Petrus yang berkata ‘cinta’, tetapi akhirnya menyangkal pada Tuhan. Karena pada waktu diajak berdoa di bukit Getsemani. Dia dan teman-temannya tertidur. Tetapi, lain hal nya dengan Yesus, yang lebih taat pada Allah dengan kehendakNya daripada rencana Tuhan Yesus sendiri.

Bersyukur.
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. I Tesalonika 5:18
Mengucap syukur dalam segala hal, bukan ganya pada waktu senang, pada waktu tidak ada persoalan, akan tetapi mengucap syukur dalam segala sikon, termasuk pada waktu sedang mengalami musibah atau persoalan. Hal ini memang tidak mudah, bahkan sepertinya tidak mungkin. Tapi bagi kita, ini adalah perintah Tuhan. Dan kalau Tuhan memerintahkan hal ini, berarti kita ini mampu dan bisa melakukannya.
Mengucap syukur dapat membuat perubahan bagi kehidupan rohani dan jasmani, yaitu membedakan kita dari perasaan putus asa dan membuka pintu ke arah kuasa yang luar biasa untuk menghasilkan sesuatu yang luar biasa, sekalipun untuk itu kita harus menunggu dengan sabar.

Kalau kita bisa mempraktekkan tiga hal ini, kita akan bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan, pasti akan memberikan kesakitan yang baik dan positif dari kehidupannya dan kemana pun kita pergi, di mana pun kita berada, pasti akan ada cerita positif dari kehidupan kita. Oleh:
Ibu Kimling-Surabaya

GARAM


"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Matius 5:13-16

Mengapa harus garam?
1.Penyedap makanan
Dapatkah makanan tawar dimakan tanpa garam atau apakah putih telur ada rasanya? Ayub 6:6
2.Membuat air menjadi sehat/obat
Jawabnya: "Ambillah sebuah pinggan baru bagiku dan taruhlah garam ke dalamnya." Maka mereka membawa pinggan itu kepadanya. Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi." II Raja-raja 2:20-21
3.Pelengkap korban bagi Tuhan
Engkau harus membawanya ke hadapan TUHAN dan imam-imam harus menaburkan garam ke atasnya dan mempersembahkannya sebagai korban bakaran bagi TUHAN. Yehezkiel 43:24
4.Semua persembahan harus dibubuhi garam
Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam. Imamat 2:13
Apakah yang dimaksud dengan garam?
GARAM=KASIH
Hendaklah senantiasa perkataanmu itu berkat, dimasinkan dengan garam, supaya dapat kamu mengetahui bagaimana kamu memberi jawab kepada tiap-tiap orang. Kolose4:6 (TL) Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. Kolose4:6
Hidup dalam kasih setiap hari
dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. Efesus 5:2
1.Mengasihi dengan tulus
Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Roma 12:9
2.Mengasihi dan menghormati
Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Roma 12:10
3.Jangan jemu, karena itu adalah pelayanan
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Roma 12:11
4.Hidup dalam ketekunan dan setia
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Roma 12:12
5.Menghasilkan perbuatan yang baik
Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan! Roma 12:13
6.Menjadi berkat buat semua
Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Roma 12:14,15
7.Suka bersekutu dan tidak sombong
Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai! Roma 12:16
8.Tidak menyimpan kesalahan orang lain
Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah n dengan kebaikan! Roma 12:17-21
9.Tidak mengucapkan kata-kata yang kotor
Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Kolose 3:8
10.Tidak saling mendustai
Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, Kolose 3:9
11.Perkataan Kristus mewarnai kehidupanmu
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Kolose 3:16
12.Mulut untuk memuji Tuhan
Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. Yakobus 3:9,10
13.Persembahkanlah pujian bagi Tuhan
Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Ibrani 13:15
Jika tidak, akan menjadi seperti garam yang tawar, dibuang dan dianjak-injak orang
Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya." Wahyu 11:2
Karena itu perhatikan dengan sungguh kehidupanmu
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Efesus 5:15,16
Oleh: Pdt. Robby Schramm-Mojoagung

JANDA SARFAT


Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia: "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan." Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum." 17:11 Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti." Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati." Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." I Raja raja 17:8-14

adalah suatu tempat yang panas dan kering di daerah Phoenicia. Saat ini dikenal sebagai Libanon. Di sana tampak seorang janda muda berjalan menuju keluar kota hendak mengumpulkan ranting-ranting kering yang jatuh dari pepohonan hutan yang kala itu sudah mengering. Daerah Sarfat (SIDON) sudah mengalami kekeringan yang cukup lama, langit yang tampak cerah dan biru tak berawan seakan menghapus harapan akan turunnya hujan, walaupun hujan turun tetapi barang kali sudah terlambat bagi si janda Sarfat.

Kota ini sudah tidak mengalami musim hujan sudah kurang lebih 2 tahun. Sebelumnya tidak ada seorang pun yang menyukai kelembapan yang menusuk tulang sepanjang minggu-minggu yang diguyur hujan pada musim semi, akan tetapi hujan sekarang sangat ditunggu-tunggu. Tanam-tanaman dan rumput liar dipadang saat itu sudah menjadi kecoklatan dan dedaunan hutan sudah banyak yang berguguran seolah-olah ikut mengalami penderitaan si janda. Imam baal dikawasan itu sudah di minta untuk menenangkan kemurkaan dewa kota, agar hujan dapat mengembalikan kehidupan di bumi, beberapa upacara ritual sudah diadakan, tetapi dewa kota itu yaitu dewa “Phoenicia’’ seolah-olah masih tetap menahan turunnya hujan.

Semua daerah dekat Phoenicia mengalami kekeringan. Pada saat itu rupanya ALLAH telah mendengar doa dari seorang Nabi besar yaitu Nabi Elia: Elia telah bersunggu-sunggu berdoa supaya hujan jangan turun dan hujanpun tidak turun di bumi selama 3 tahun dan 6 bulan (Yak 5:17). Dalam ceritera kitab suci tidak dirincikan dengan jelas siapa nama si janda itu, dari keturunan siapa dan golongan mana tetapi yang pasti Tuhan ingin menyelamatkannya. Hidup si janda memang sangat sulit dan ia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sebelum kekeringan melanda daerahnya, dan sekarang rasanya hampir mustahil untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya.

Matahari membakar dengan teriknya memenuhi seluruh wilayah phoenicia, akan tetapi bagi si janda, masalah utamanya bahwa ia hanya mempunyai sedikit makanan untuk dapat menopang hidup selama masa kekeringan yang belum pasti kapan berakhirnya. Dalam benaknya muncul pikiran untuk berpasrah pada nasib yang dideritanya. Ia mengambil kayu bakar dua tiga potong untuk membuat perapiannya yang terakhir, dan kemudian seperti para pendahulunya mereka akan mencari tempat yang tenang untuk menunggu kematian, karena kelaparan hebat semakin menggerogoti mereka.

Ditengah derap langkah kakinya dibawa panasnya terik matahari terdengar suara lemah tetapi pasti yakni suara seorang lakil-aki dibelakangnya: ”Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi supaya aku minum “(1raja-raja 17;10). Janda itu sedikit tersentak ketika mendengar suara itu, lalu memalingkan wajahnya ke arah dari mana suara itu berasal dan ketika dilihatnya orang tersebut ia pun menaruh belaskasihan padanya dan menuangkan air dalam kendi untuk diberikan kepadanya dan ketika ia menuangkan air, laki-laki itu kembali berkata: “cobalah ambil juga bagiku sepotong roti” (1 Raja - Raja 17:11).

Membantu dan merawat orang asing adalah sifat umum yang di miliki oleh rakyat dalam kota itu. Tetapi sekarang bagi si janda, tidak ada makanan untuk di makan, apa
yang ia miliki tidak cukup untuk membuat dirinya dan anaknya untuk tetap hidup.
Bagaimana ia dapat memberikan yang sedikit itu kepada orang yang dihadapannya? Tetapi ia dengan suara yang lembut dan ramah mulai menjelaskan kepada orang asing itu bahwa ia tidak mempunyai roti, tetapi yang ia punyai hanyalah sedikit tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli (1 Raja-Raja 17:12a). Ia sedang menyiapkan makanan terakhir untuknya dan anak kesayangannya. Saat si janda mencoba meyakinkan orang asing itu, dari dirinya seolah-olah ada dorongan untuk harus melakukan sesuatu bagi orang asing itu.

Penampilan orang itu meyakinkan kesadarannya bahwa orang itu lebih membutuhkan makanan dari pada dirinya saat itu. Ia sungguh tidak menyadari bahwa orang yang di hadapannya telah tinggal di sebuah aliran sungai yang telah mengering, dan ia bertahan hidup dari daging dan roti yang dibawa oleh burung-burung gagak (1 Raja-Raja 17:6). Orang asing itupun kembali berkata: ”Janganlah takut, pulanglah buatlah seperti yang engkau katakan, tetapi buatlah lebi dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kau buat bagimu dan bagi anakmu”. (1 Raja-Raja 17;13).

Dan untuk memotivasi si janda sang Nabi kembali meyakinkannya dengan mengutarakan janji ALLAH: ”Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli pun tidak akan berkurang sampai pada waktu Tuhan memberikan hujan ke atas muka bumi (1 Raja-Raja 17:14). Janda itu mungkin tertawa dalam hati mendengar janji dari orang asing itu yang kelaparan dihadapannya. Tetapi ia mempunyai suatu keyakinan bahwa ia nantinya toh akan mati baik dengan adanya makanan atau tidak saat itu. Jadi mengapa ia tidak membagikannya kepada orang lain yang sangat kelaparan kendatipun sedikit?

Ketika ia berjalan pulang dengan susah payah kerumahnya bersama orang asing itu, janda yang baik hati itu masih belum mengetahui bahwa tamunya adalah seorang nabi ALLAH. Ia hanya mengetahui bahwa orang asing itu kelaparan dan membutuhkan pertolongan. Nabi Elia pun tinggal di rumah si janda untuk beberapa waktu lamanya: ”Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman Tuhan “. (1 Raj 17;1). Rencana Tuhan terlaksana atas diri si janda dan anaknya yang sakit keras dan hampir mati, tetapi nabi Elia kembali berseru kapada ALLAH dan anak itu pun menjadi sembuh (1 Raj 17;20-22). Atas segala mujizat ALLAH yang terjadi membuat mata hati Si janda terbuka dan mengakui sungguh bahwa Elia adalah benar-benar Nabi Allah dan bahwa ”Tuhan yang Nabi Elia katakan itu adalah benar” (1 Raja-Raja 17:24)

Ada lima hal yang tidak masuk akal manusia dalam kisah Elia dan janda di Sarfat ini.
1. Perintah Tuhan kepada Elia untuk pergi ke Sarfat
Sarfat termasuk wilayah Sidon. Sidon justru adalah asal ratu Izebel (16:31), istri raja Ahab, yang menyebabkan Ahab menyembah Baal dan seluruh Israel berdosa. Izebel pula yang berikhtiar akan membunuh Elia (19:2), dan membunuh Nabot serta merebut kebun anggurnya dengan cara yang sangat licik (pasal 21). Tidak masuk akal jika Tuhan malah menyuruh Elia pergi ke sana. Bahayanya terlalu besar. Ayah Izebel (Etbaal) adalah penguasa Sidon. Maka jika musuh anaknya ketahuan ada di daerah kekuasaannya, dengan mudah ia dapat menyerahkan Elia kepada Izebel. Namun toh Elia pergi juga. Baginya sudah cukup perintah Allah itu. la yakin akan dipelihara dengan cara Tuhan sendiri seperti saat ia berada di tepi Sungai Kerit.

2. Perintah Tuhan kepada seorang janda miskin untuk memberi Elia makan
Dari pihak Elia
la diperintahkan menemui seorang janda yang akan memelihara makan dan minumnya. Bisa jadi Elia membayangkan seorang janda kaya yang mendapat banyak warisan dari almarhum suaminya. Namun jangankan dari dekat, dari pintu gerbang kota saja sudah kelihatan tak ada tanda-tanda kekayaan pada diri sang janda. Mana ada janda kaya yang mengumpulkan kayu api (17:10) Dan ternyata, harta kekayaan sang janda hanya tinggal segenggam tepung dan sedikit minyak, Namun Elia beriman bukan pada apa yang dilihatnya, melainkan pada Allah yang memerintahkannya ke situ.
Dari pihak Janda Sarfat
Tiba-tiba ia kedatangan tamu dari jauh, seorang Yahudi, yang bukannya membawa oleh-oleh tapi malah meminta persediaan pangan terakhirnya, Bisa jadi ia bergumul, mengapa pria (pihak yang kuat) ini tega meminta makanan terakhir dari seorang wanita (pihak yang lemah) yang sedang kelaparan, punya anak yang kelaparan juga. Kalau demi kelanjutan hidup anaknya, mungkin ia rela memberikan bagiannya; tapi untuk seorang asing? Bisa juga sang janda berpikir jika Allah sang nabi sanggup membuat tepung dan minyak tak habis-habis, mengapa la tidak memberi saja makanan pada utusan-Nya? Kenapa harus minta padanya? Sama sekali tak masuk akal. Namun akhirnya ia menuruti perintah Elia. Bisa diartikan bahwa ia putus asa, toh makan atau tidak, sebentar lagi juga akan mati karena tak ada lagi makanan. Lebih baik berbuat baik sebelum mati. Namun kemungkinan berikut lebih positif. Iman sang janda sama kuatnya dengan iman Elia. la yakin Allah sang nabi tidak salah perin¬tah. Maka ia menuruti semuanya itu.

3. Tepung dan minyak yang tak habis-habis
Sangat tak masuk akal bahwa tepung yang segenggam itu setiap hari masih tetap ada segenggam, dan sedikit minyak dalam buli-buli masih terus ada setelah dipergunakan untuk membuat roti. Setiap hari cukup untuk makan tiga orang. Namun sejak perintah itu diberikan memang sudah tidak masuk akal. Itulah cara Allah memelihara Elia dan sang janda serta anaknya, orang-orang yang beriman kepadanya. Tak masuk akal bagi manusia, tapi masuk akal bagi Tuhan.
4. Kembalinya nyawa anak sang janda
Selang beberapa waktu putra sang janda meninggal. Satu-satunya milik yang paling berharga, yang akan menjamin masa tuanya, pergi. Kesedihannya tentu jauh melebihi kesusahan menghadapi kelaparan pada saat sebelumnya. Untuk anaknya dia rela mati. Tapi bila anaknya mati? Apalagi pada dasarnya ia mengira anaknya mati karena kesalahan-kesalahannya di masa lampau (17:18). Entah apakah kesalahan itu Alkitab tidak menuliskan. Namun sekali lagi Allah memelihara kehidupan. la menghidupkan anak itu (17:23). Dan oleh karena perbuatan-Nya itu, sang janda dari negeri kafir, tempat para penyembah Baal, dengan tulus mengaku percaya kepada Allah Israel. Suatu hal yang justru tidak dilakukan oleh Israel, umat Tuhan sendiri.

5. JURANG YANG DIJEMBATANI
Allah, Elia dan Janda Sarfat adalah tiga tokoh utama dari perikop ini.
Janda Sarfat di sini berfungsi sebagai jembatan bagi Elia untuk melaksanakan kehendak Allah. Mereka tidak saling kenal; mereka hidup pada lokasi berjauhan. Namun atas kehendak Allah mereka harus bertemu, supaya satu sama lain dapat melanjutkan kehidupan. Melalui cara Tuhan yang seolah tak masuk akal, mereka dipertemukan. Tentu itu tak akan pernah terjadi apabila Elia tidak mau melintasi jarak yang ada. Juga tak akan pernah terjadi apabila Elia hanya berdiri di depan pintu gerbang kota dan memperhatikan sang janda mengumpulkan kayu bakar. PertoIongan Tuhan tak akan pernah dirasakan oleh keduanya apabila Elia tidak mendatangi sang janda dan sang janda tidak mau memberikan makanan terakhirnya dan menerima sang nabi di rumahnya. Kita tak akan pernah tahu bagaimana kondisi mereka selanjutnya kalau jurang diantara mereka semakin menganga karena tak ada satupun yang mau melintasi jembatan. Oleh: Ev. Liem Thin Ping