"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Yohanes 14:1-3
Sering kita membaca di Koran Koran ada tulisan ‘telah berpulang ke rumah Bapa saudara/I …’. Kalau kita membaca kalimat demikian apa benar orang itu ke rumah Bapa? Kalau dia sudah ‘berpulang’ berarti orang itu pernah kesana lalu kapan kesananya? Hanya Yesus yang pernah tinggal di rumah Bapa dan melalui kematianNya, Dia sekarang pulang ke rumah Bapa.
Suatu kali sewaktu saya pelayanan di Mojokerto, saya melayani sesorang yang menekuni kuasa kegelapan. Bapak ini bercerita pada umur 12 tahun sering sakit sakitan, lalu oleh ayahnya dia dibawa ke kakeknya untuk diobati. Oleh kakeknya dia diserahkan ke kuasa kegelapan akhirnya dia sembuh hingga sekarang ini tidak pernah sakit sakitan. Bapak yang sudah sembuh ini sering mempergunakan waktunya untuk bersemedi bahkan dia pernah kegunung Semeru untuk bersemedi serta berpuasa 30 hari 30 malam.
Sejak dia turun dari gunung Semeru, dia sering mengalami rohnya keluar dari raganya. Suatu kali rohnya diajak oleh kuasa lain untuk menuju ke ‘Surga’ dan ‘Neraka’. Bapak itu bercerita kalau Surga begitu indah sedang Neraka tempatnya panas dan banyak orang mengalami siksaan disana.
Kalau kita sebagai orang Kristen pasti akan mengatakan itu tidak benar karena kehidupannya didasarkan atas kuasa kegelapan.
Sekarang bagaimana bila orang Kristen atau pendeta atau orang sungguh sungguh dapat mimpi atau penglihatan tentang Surga dan Neraka? Banyak dari kita menelan mentah mentah dan mengamini semua yang dicerita oleh mereka tanpa mencari tahu penglihatan itu benar atau tidak. Mengapa kita tidak mengujinya?
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. I Tesalonika 5:21
Firman Tuhan katakan ujilah segala sesuatunya, lalu bila salah lihat sisi positifnya.
Mimpi atau penglihatan atau vision biasanya tidak pernah diuji oleh Firman terutama bila menyangkut Surga dan Neraka, karena mereka menganggap itu adalah pelayanan yang spektakuler.
Rumah yang akan ditempati
Istilah yang dipakai tentang Surga:
Firdaus (II Korintus 12:2,4)
Kerajaan Kristus dan Allah (Galatia 5:21;Efesus 5:5)
Hari Perhentian (Ibrani 4:9,10)
Rumah Bapa (Yohanes 14:2)
Sebuah lumbung (Matius 3:12)
Tanah air sorgawi (Ibrani 11:16)
Kota Kudus (Matius 27:52,53)
Kediaman Surgawi (II Korintus 5:2)
Kepangkuan Abraham (Lukas 16:22)
Ada seorang pendeta pernah mati suri bercerita kalau rumahnya di Surga sedang dibangun, dia melihat rumah rumah yang lain ada yang tingkat 2 atau 3, yang pasti semuanya lebih indah dan lebih megah dari rumah yang ada di Dunia ini. Benarkah rumah yang kita tempati seperti yang dikatakan oleh pendeta itu?
Kemah bukan rumah, rumah bukan kemah
Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini, II Korintus 5:1,2
Rumah yang di Bumi namanya kemah, sebaik dan semegah apapun tempatnya namanya kemah ya kemah. Semua orang tahu ‘kemah’ tidak sama dengan ‘rumah’. Kalau orang dapat penglihatan rumah di surga sama seperti di Bumi, hanya lebih indah dan megah itu pasti bukan surga. Karena di Surga, kita bukan tinggal di kemah yang indah dan megah tapi tinggal ‘di rumah’.
Tempat tinggal surgawi
Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Yohanes 14:2,3
1. Di rumah BapaKu.
Dari ayat ini jelas mengatakan kalau orang benar meninggal akan tinggal di rumah Bapa bukan ditempat lain.
2. Banyak tempat tinggal.
Yesus menawarkan kepada setiap orang untuk datang ke rumah BapaNya. Yesus
mengatakan kalau rumah BapaNya itu besar didalamnya banyak tempat atau kamar yang bisa ditempati.
Surga atau rumah Bapa itu besar punya bangunan yang luas juga didalamnya banyak ‘tempat yang bisa ditinggalli’. Kalau banyak tempat tinggal untuk ditempati kenapa kita berpendapat kalau kita meninggal kita dibangunkan rumah baru untuk kita tinggali? Itu tidak sesuai dengan Firman Tuhan karena surga itu adalah ‘rumah’ yang akan kita tempati lalu buat apa didalamnya dibuat rumah lagi. Kalau ada orang punya penglihatan rumahnya di surga sedang dibangun itu pasti bukan dari Tuhan. Apakah bisa kita menjamin sekarang kita sungguh sungguh besoknya kita tidak akan pernah meninggalkan Yesus? Apakah ada jaminan pendeta atau orang Kristen atau pendeta terkenal pasti suatu kali akan masuk kesurga? Bagaimana kalau sejam sebelum mati orang bertobat lalu masuk surga? Lalu rumahnya bagaimana?
Kalau kita ulas kalimat ‘rumahnya sedang dibangun’
Rumah kita sedang dibangun berarti kita suatu kali pasti ada jaminan masuk ke Surga. Tapi kalau ditengah jalan kita murtad atau meninggalkan Yesus lalu rumah yang di Surga yang sedang dibangun bagaimana? Rumahnya terus diapakan dirobohkan lalu dibangun buat orang lain?
Pernahkah kita berpikir kalau rumah itu dibangun, yang membangun siapa? tukang bangunannya siapa? Masak di Surga begitu berantakan banyak rumah rumah yang belum jadi dibangun atau setengah jadi karena penghuninya belum datang bahkan ada yang mangkrak (berhenti dibangun) karena orangnya murtad? Itu bukan Surga, jangan samakan yang kita tinggal di Dunia sama dengan yang di Surga.
3. Dirumah BapaKu banyak tempat tinggal
Yesus tidak akan membangun sebuah rumah atau bangunan lainnya untuk kita tempati karena tempat tinggal itu sudah ada, berapapun orang yang datang untuk tinggal pasti mencukupi. Orang yang benar dihadapanNya suatu kali akan tinggal di suatu rumah (surga) yaitu rumah Bapa dan tidak ada rumah yang lain yang akan dibangun karena rumah Bapa sudah cukup menampung berapapun orang yang mau datang.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. Mazmur 23:6
4. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu
Yesus mau berkata ‘kamu tidak usah kuatir dirumah Bapa ada tempat yang cukup semuanya disediakan kepada setiap orang yang percaya kepadaNya.” Jadi jangan gelisah, percayalah (ayat 1). Dari kalimat ini seolah olah Ia mengajak semua murid muridNya, orang yang dekat denganNya dan semua orang untuk tinggal menetap di Rumah ‘BapaNya.’ Kalau kita mau menetap maka Ia menyediakan pelayan pelayanNya yaitu malaikat untuk mempersiapkan kamar yang akan digunakan dan melayani kebutuhan kita (I Petrus 1:12).
Tubuh, jiwa dan roh
Saat orang meninggal tubuh dan jiwanya ditinggal didalam kuburan sedang rohnya yang pergi menuju ke Firdaus. Kelak saat sangkakala Allah berbunyi (I Tesalonika 4:16,17) saat kedatangan Yesus yang ke dua kali barulah Ia membangkitkan tubuh dan jiwa orang orang benar dan rohnya akan bersama sama dengan tubuhnya untuk masuk keperjamuan kawin Anak Domba Allah.
Aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar. Kisah Para Rasul 24:15
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. I Tesalonika 5:23
Tahta pengadilan Allah
Semua orang pada saatnya menghadap takhta pengadilan Allah, orang yang benar maupun yang tidak benar pasti pada saatnya menghadap Allah untuk diadili.
Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. Roma 14:10
Pengadilan terjadi pada saat ‘Tahta Putih’ kitab kehidupan dan semua kitab yang lainnya dibukakan, orang yang tidak tertulis dalam kitab kehidupan akan dilempar kedalam lautan api atau GEHENA atau kematian kedua (Wahyu 20:12-15).
Kematian pertama yaitu dibuang di Sheol atau Hades, pada penghakiman atau tahta putih Sheol atau Hades tidak ada lagi tapi digantikan Gehena atau kematian kedua (baca kotbah Yesus di neraka)
Saat kita meninggal apakah kita menghadap Allah?
Tidak ada Alkitab menyebutkan demikian, hanya saat penghakiman semua manusia menghadap tahta Allah (Roma 14:10).
Contohnya: Lazarus mati, dia bertemu dengan malaikat (Lukas 16: 22).
Di neraka dan surga terjadi komunikasi
Di Surga semua orang akan saling mengenal dan berkomunikasi bahkan Adam dan Hawapun kita akan mengenalnya kalau mereka masuk Surga. Di Neraka juga mengalami hal yang sama mereka akan saling mengenal dan berkomunikasi bahkan mereka bisa berkomunikasi dengan orang orang yang ada di Surga (Lukas 16:22-31). Perlu dicatat orang mati tidak bisa kembali atau mendatangi orang yang hidup, kalau ada yang mendatangi ke-orang yang hidup itu pasti setan.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar