Kata “natal” berasal dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis (Hari Lahir). Dahulu juga dipakai istilah Melayu-Arab Maulid atau Milad. Pada negara-negara yang berbahasa Arab, hari raya ini disebut dengan Idul Milad. Dalam bahasa Inggris perayaan Natal disebut Christmas, dari istilah Inggris kuno Cristes Maesse (1038) atau Cristes-messe (1131), yang berarti MisaKristus. Christmas biasa pula ditulis Χ'mas, suatu penyingkatan yang cocok dengan tradisi Kristen, karena huruf X dalam bahasa Yunani merupakan singkatan dari Kristus atau dalam bahasa YunaniChi-Rho.Dalam Alkitab bahasa Indonesia sendiri tidak dijumpai kata "Natal", yang ada hanya kelahiran Yesus.
Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." Matius 2:5,6
Betlehem Efrata (Mikha 5:1,2) atau kota roti adalah tempat kelahiran raja Daud, karena Yusuf adalah keluarga dan keturunan raja Daud (berdarah biru atau bangsawan) maka dia harus pulang ke Betlehem Efrata ditanah Yudea. Yusuf punya rumah atau tempat tinggal di Nazaret di daerah Galilea (Lukas 2:4). Sedang pekerjaan Yusuf adalah tukang kayu. Nama Betlehem Efrata dipakai karena ada Betlehem lain yaitu ditanah Zebulon.
Sering orang mengangap Yusuf orang miskin karena dia tukang kayu, apa dia miskin? Tapi kita harus tahu dia seorang bangsawan, juga saat orang majus (yang tidak tahu berapa banyak) memberikan Mas, Mur, Kemenyan yang merupakan barang yang bernilai mahal pada jaman itu, di Alkitab tidak ditulis mereka terkejut (Matius 2:11). Kemungkinan Yusuf sebagai tukang kayu punya pegawai yang cukup banyak.
Sekitar bulan keempat sampai bulan kelima Yesus lahir. Kelahiran Yesus dihitung saat seorang malaikat datang menemui Maria.
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.Lukas 1:26,27
Saat bulan bulan itu Kaisar Roma yang bernama Agustus atau Oktavianus (Lukas 2:1) memerintahkan kepada seluruh jajahannya termasuk Israel, untuk mengadak an sensus penduduk. Waktu itu Israel diperintah oleh Herodes Agung atau raja boneka, yang sewaktu waktu bisa diganti oleh Kaisar Agustus. Banyak orang Yahudi menolak Raia Herodes karena herodes berasal dari keturunan Edom-Esau.
Ini sesuai dengan berkat yang diberi Yakub, yaitu saat Esau berusaha sungguh sungguh maka ia akan melempar kuknya yang dahulu menjadi budak atas Israel sekarang menjadi raja atas Israel.
Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya: "Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi dan jauh dari embun dari langit di atas.
Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi hamba adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu." Kejadian 27:39,40
Herodes Agung memiliki 3 anak yang mewarisi tahtanya
1. Herodes Arkhelaus.
putra dari Herodes Agung dan Malthace, ia memerintah atas Yudea, Idumea dan Samaria (4 sebelum masehi sampai 6 sesudah masehi), ia dipecat dan daerahnya dimasukan lansung kedalam kerajaan Roma.
2. Herodes Antipas
putra dari Herodes Agung dan Malthace, ia memerintah atas Galilea dan Perea (4 sebelum masehi sampai 39 sesudah masehi), yang kemudian dipecat, ia kawin dengan Herodias, bekas istri saudaranya (Lukas 3:19). Dialah yang membunuh Yohanes pembabtis (Matius 14:1-12).
3. Herodes Filipus
Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes (Antipaas) raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene Lukas 3:1
Putra dari Herodes Agung dan Cleopatra dari Yerusalem(istri kelima). Memiliki wilayah Batanea, Trakhonitis, Auranitis, dan bagian tertentu yang disebut Rumah Zenodorus. Seringkali dirancukan dengan abangnya yang lain, juga bernama Filipus, yang oleh sejumlah sejarawan disebut Herodes II atau Herodes Filipus I. Herodes II ini tinggal dikota Roma sebagai warganegara biasa bersama istrinya, Herodias, dan putrinya, Salome. Menurut Injil Matius dan Injil Markus, Herodias kemudiandiambil oleh saudaranya yang lain, Herodes Antipas, raja wilayah Galilea, menjadi istri.
Cucu Herodes
1. Herodes Agripa I
Raja atas seluruh Palestina (41-44 sesudah masehi). Dialah yang membunuh Rasul Yakubus binZebedeus (saudara Yohanes, sepupu Yesus) yang menjadi salah satu dari 3 murid yang dekat pada Yesus dan yang memenjarakan Petrus (Kisah para rasul 12:1-25). Anak herodes Agripa I ialah Agripa II
Didalam pelayanan kita akan menemui seorang pelayan atau pekerja Tuhan dan seorang pelayan dan pekerja gereja, seorang pemuji dan seorang peyanyi.
Seorang pemuji, pelayan dan pekerja Tuhan sering disebut hamba atau gembala yang baik. Sedang penyanyi, pelayan dan pekerja gereja sering disebut hamba dan gembala upahan, mereka melayani mengutamakan upah dan mulai muncul lagi jemaat upahan, mereka datang karena ada upah (uang, beras, sembako). Jadi mereka tidak sungguh sungguh datang mencari Tuhan.
Gembala atau hamba yang baik, pelayanannya tidak berdasarkan upah, upah yang diterima akibat mencari dahulu kerajaan Allah maka tambahan upah akan dia terima.
Hamba yang baik berpedoman hidupku bukannya aku lagi melainkan Kristus.
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Galatia 2:20
Jadi saat orang itu menjadi hamba Tuhan maka hidupnya akan diatur oleh Tuhan, bukan saja hidupnya hartanya, keluarganya bahkan semua yang dia miliki. Sering kita melihat gereja diberikan kepada anaknya atau keturunanya. Apa salah? Tidak salah kalau itu Allah yang mau, kalau bukan kehendak Allah? Apa kita tetap memaksakan diri? Kita termasuk hamba Allah atau hamba upahan?
Maria saat diperhadapkan pada suatu pilihan mengandung seorang bayi Kristus adalah sangat sulit apalagi dia belum menikah (bertunangan), bagamana dengan Yusuf bila tahu ia mengandung, bagamana tanggapan masyarakat saat tahu ia mengandung. Menurut tradisi kalau Maria belum bersuami lalu mengandung maka dia akan dirajam batu hingga mati, lalu kelanjutan Yesus bagaimana.
Maria mau mengambil resiko melahirkan Yesus, Maria mau mengorbankan nama baiknya, Maria mau mengambil resiko apapun karena dia hamba ALLAH.
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. Lukas 1:38
Allah sedang mencari hambaNya, hanya hambaNya saja yang bisa mengoncangkan Dunia, hamba upahan tidak mungkin mengocangkan Dunia, karena dia bukan kelasnya Garam dan Terang Dunia.
Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa Lukas 2:10
Great Joy yang dipakai punya pengertian berbeda. Kebahagiaan rohani yang lahir dari dalam (hati), dari hubungan seseorang dengan Tuhan dan kepatuhan seseorang terhadap Firmannya. Kebahagiaan ini bukan karena harta yang banyak, punya impian yang selalu terjawab, menerima pujian atau penghargaan dari seseorang. Dengan kata lain kebahagiaan yang tidak dipengaruhi oleh sekitarnya.
Pada suatu Malam Natal, seorang istri mengajak suaminya menghadiri sebuah kebaktian malam Natal di gereja. Suaminya menolak. la berkata, "Tidak. Saya akan menjadi orang munafik jika saya menghadiri kebaktian malam Natal, sementara saya tidak sedikit pun percaya akan hal-hal seperti itu."
Oleh karena itu, pergilah sang istri seorang diri. Sang suami tinggal sendirian di rumah, di dekat perapian, sebab di luar sedang ada badai salju yang cukup hebat dan udara amat dingin.
Sementara dengan tenang ia menikmati kehangatan, ia men-dengar tiga kali suara benturan cukup keras di jendela kaca rumahnya. Ia bangkit. Dari kaca jendela itu ia melihat ke luar. Apa yang ia lihat? Di tengah badai salju, di tengah cuaca dingin, ia melihat tiga burung kecil terkapar di tanah yang sudah diseli-muti salju yang tebal. Ketiga burung itu rupanya mau masuk ke rumah mencari kehangatan, tetapi terbentur kaca jendela. Jadi "bum" - dan terkapar di situ.
Kini laki-laki itu melihat burung-burung itu mencoba untuk bangkit dan melompat. Mereka tahu, mereka tidak dapat terus berada di situ atau mereka akan mati. Tetapi laki-laki itu juga tahu, burung-burung itu tidak mempunyai tempat lain untuk menyelamatkan diri, kecuali masuk ke dalam rumah.
Oleh karena itu, ia segera mengenakan pakaian hangat, sepatu boot, pelindung kepala, dan sebagainya. la berjalan ke luar rumah untuk menyelamatkan burung-burung itu. Tetapi apa yang terja-di? Burung-burung itu rupanya tidak menyadari maksud baik laki-laki tersebut. Begitu tangannya terulur untuk menangkap, burung-burung itu melompat menjauh. Begitulah setiap kali.
Laki-laki itu segera kembali ke dalam rumah. la mengambil beberapa potong roti. Lalu menebarkan potongan-potongan roti itu sedemikian rupa sehingga burung-burung itu terpancing ma-suk ke dalam rumah. Burung-burung itu mulai memakan po-tongan-potongan roti itu, bergerak semakin dekat ke rumah. Te-tapi begitu sudah cukup dekat, dan burung-burung itu melihat laki-laki itu di depan pintu, mereka ketakutan dan kembali ter-bang menjauh.
Laki-laki itu putus asa. la begitu ingin menolong, tetapi bu-rung-burung itu tidak mau ditolong. Padahal ia tahu persis bahwa tanpa pertolongan, burung-burung itu pasti akan mati kedinginan.la memutar otak, sambil mencari akal. Dengan menghela na-pas panjang ia berkata kepada dirinya sendiri, "Kalau saja aku dapat menjadikan diriku sama seperti mereka, menjadi burung,pasti mereka akan mempercayaiku, dan mereka akan selamat. Tetapi bagaimana mungkin aku menjadi burung?"
Sementara itu, dari kejauhan ia mendengar bunyi lonceng gereja, mengingatkan orang bahwa kebaktian malam Natal akan dimulai 5 menit lagi. Laki-laki itu tersentak. Baru sekarang ia me-nyadari arti Natal itu. Yesus telah melakukan apa yang tak mung-kin ia lakukan. la tidak mungkin menjadi burung. Tetapi Yesus telah menjadi manusia. Namun, walaupun begitu, ia dan banyak orang tetap begitu bodoh. Seperti burung yang tahu akan binasa tetapi tetap saja tak mau dan tak bersedia untuk diselamatkan.
Kali ini ia tidak mau bertindak bodoh lagi. Ia segera mengenakan pakaian terbaiknya. Berjalan menuju gereja, merayakan malam Natal. Di halaman rumah, ia melihat burung-burung itu telah mati. "Aku tak mau mengalami nasib yang serupa," katanya dalam hati.
Mudah-mudahan kita juga tidak, bukan?
Hari ini berita sukacita didengungkan keseluruh Dunia hingga ditempat ini, hanya orang pilihanNya atau hambaNya yang bisa menikmati sukacita yang ada.
Oleh:Ev. Liem Thin Ping