Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Amsal 18:21 Di dalam Kuasa dari Perkataan Anda, kita mengenal tiga jenis orang: 1. mereka yang berpikir sebelum berbicara 2. mereka yang berpikir selagi berbicara 3. mereka yang berpikir setelah mereka berbicara. Termasuk dalam kategori apakah Anda? Jika Anda diberitahu bahwa Tuhan mencatat setiap kata yang Anda ucapkan, akankah hal ini membantu Anda untuk berpikir sebelum berbicara? Kita semua tahu bahwa perkataan membawa kuasa yang besar—kuasa untuk menyembuhkan atau melukai, untuk mendorong atau mengecilkan hati, untuk mengucapkan kebenaran atau untuk menipu, untuk memuji atau mengkritik. Mereka dapat menjadi kunci menuju kesuksesan atau alasan untuk kejatuhan kita. Jadi, bagaimana kita menggunakan kuasa itu? Bagaimana kita belajar untuk menggunakan perkataan kita pada potensi terbesarnya? Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang Amsal 16:24
Kita harus sadar bahwa ada kuasa dalam perkataan. Karena itu janganlah kita sesekali menganggap rendah perkataan. Kita diajar untuk tidak menyimpan amarah. Sekalipun marah, jangan simpan didalam hati. Memang lidah tak bertulang, karena lidah tidak dapat kita kendalikan, tidak jarang karena perkataan kita merugikan diri kita sendiri maupun orang lain. Karena perkataan sebuah hubungan kekeluargaan dan persahabatan bisa rusak. Dalam berbisnispun sangat dipengaruhi oleh cara kita berbicara. Kemampuan kita tuk mengontrol emosi mampu membantu kita berfikir jernih sehingga apa yang kita dapat mengambil langkah untuk mencapai tujuan ataupun keberhasilan. Orang bijak berkata orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.
Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.
Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya. Amsal 17:27,28
Kita sering sekali kehilangan kesabaran saat mendidik anak-anak, sikap mereka yang tidak mengena dihati kita membuat kita mengeluarkan kata-kata yang tak pantas seperti “anak bodoh, pemalas, dasar bandel, tak tahu diri, setan” terhadap suami/istri (keluarga) juga sama, kata-kata ini juga akan mampu menjadi kutuk. Karena itu jangan sekali kali mengucapkan hal-hal yang akan menjadi bumerang bagi diri kita sendiri.
Bila perkataan itu begitu berkuasa, kenapa kita tidak menggunakannya untuk merubah orang yang kita kasihi. Mulailah perkatakan hal-hal yang positif dan semua yang baik.
Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan. Roma 10:8
Perkatakan anakmu pintar, perkatakan suami/istrimu setia, perkatakan kamu kaya, perkatakan kamu sehat… perkatakan saja semua yang baik itu, tumpangi tangan bila perlu katakan ‘buat anakku menjadi pintar, menjadi orang yang berkenan dihadapanNya, hidup penuh dengan berkat.’ Demikian juga terhadap keluargamu yang lainnya.
Sebagai orang benar, kita pasti tidak akan dikutuki bila berbuat baik, tapi … manusia itukan aneh-aneh, iri hati membuat kita tidak senang bila melihat orang lain lebih dari kita, sehingga sering sekali tanpa alasanpun orang yang mendengki mulai menyumpahi. Sebagai orang beragama kita juga harus ingat orang benar akan diberkati Tuhan dan seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena. Hanya saja, sudahkan kita menjadi orang benar sehingga kutuk diubah menjadi berkat oleh karena Tuhan kita, atau mampukah kita berkata-kata hal yang baik, yang mampu menggirangkan orang yang sedih, yang mampu memberi semangat dan menyegarkan orang yang lemah. Mampukah perkataan kita menjadi berkat yang mengubahkan orang disekitar kita.
"Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu Ulangan 28:1,2
Salah satu tanda bahwa seseorang bertumbuh menjadi dewasa yaitu mempunyai kemampuan untuk mengatur perkataannya. Memang hal ini tidak mudah karena lidah walaupun sangat kecil namun sulit ditaklukkan. Namun demikian Tuhan mempunyai harapan kalau kita bertumbuh maka kita akan mampu menguasai perkataan kita. salah satu tanda bahwa seseorang bertumbuh menjadi dewasa yaitu mempunyai kemampuan untuk mengatur perkataannya. Memang hal ini tidak mudah karena lidah walaupun sangat kecil namun sulit ditaklukkan. Namun demikian Tuhan mempunyai harapan kalau kita bertumbuh maka kita akan mampu menguasai perkataan kita.
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. I Petrus 4:7
Ciri orang dewasa dalam perkataan:
1. Berbicara dalam waktu yang tepat
kalau kita adalah orang yang sudah dewasa dalam perkataan maka kita akan tahu kapan waktunya untuk berbicara tentunya dalam waktu yang tepat.
Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak. Amsal 25:11
Sehingga, orang yang mengucapkan perkataan yang tepat itu diibaratkan seperti apel emas di pinggan perak dalam arti sangat luar biasa. Seringkali perkataan yang kita ucapkan itu ditafsirkan salah, karena sebenarnya hanya waktunya yang tidak tepat. Sehingga dengan demikian hasilnya akan buruk. Misalnya seorang istri yang berbicara pada suami dalam waktu yang tidak tepat sehingga akan tidak maksimal. Sebab itu setiap kita harus dapat menahan emosi sehingga hasilnya akan tepat dan menghasilkan sesuatu yang maksimal.
2. Berbicara dengan isi yang bermanfaat
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu.
Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid Yesaya 50:4
kalau kita sungguh dewasa maka dalam setiap perkataan yang keluar itu akan dapat membawa keuntungan serta manfaat bagi orang lain. Ketika kita mendengar firman maka disana telinga kita akan terlatih. Selain itu kita harus memperhatikan perkataan kita sehingga mereka yang mengalami masalah akan dikuatkan oleh perkataan kita.
3. Berbicara dengan cara yang tepat
seringkali orang tidak dapat menerima perkataan kita karena cara kita berbicara kurang sopan dan tidak berkenan.
Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah Amsal 15:1
Yang dimaksud kata-kata yang lemah lebut adalah cara bagaimana kita berbicara dan menjawab orang lain. Karena itu orang yang dewasa perkataannya tidak hanya isinya yang bermanfaat tetapi cara bicaranya lemah lembut dan baik.
4. Berbicara dengan tepat dan dapat dipercaya
Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman. Yakobus 5:12
Lalu mengapa orang sampai bersumpah? karena perkataannya tidak dapat dipercaya sehingga ia meyakinkan lawan bicaranya dengan sumpah. Karena itu perkataan kita harus dapat dipegang dan dipercaya oleh orang lain
Ketika kita dapat melakukan ke 4 hal diatas maka dampak yang kita alami adalah:
1. Kita akan memiliki hubungan yang baik dan menguntungkan.
Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja. Amsal 22:11
Menurut survey kesuksesan dalam hidup ini 70 % ditentukan oleh hubungan (relasi). Sehingga dalam hal apapun kita harus dapat membangun hubungan yang baik sehingga mengubah dan menguntungkan kita.
2. Memiliki integritas
Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman. Yakobus 5:12
Karena perkataan kita baik dan benar, maka kita akan membangun image yang benar. Dimana apa yang kita katakan itu benar dan sesuai, termasuk saat kita berdagang biarlah kita juga selalu memiliki integritas
3. Merubah keadaan yang buruk menjadi baik.
Di dalam setiap perkataan yang diucapkan ada kuasanya.
Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia Amsal 12:25
Maksudnya orang yang perkataannya baik walaupun kondisinya kurang baik maka perkataannya mempunyai kuasa untuk merubah keadaannya. Manusia diciptakan Tuhan serupa dan segambar dengan Allah dan salah satunya adalah dalam perkataan.
Allah mempunyai perkataan yang berkuasa untuk mencipta. Allah menciptakan langit
bumi dan segala isinya hanya dengan berfirman. Sekalipun tidak sedahsyat dengan Allah namun tetap ada kuasa dalam perkataan.
Ilustrasi:
Seorang anak kecil memanggil pendetanya untuk berdoa buat anjing yang sedang sakit. Pendetanya datang lalu melihat kalau yang didoakan hanya anjing lalu ia berkata “Hai anjing kamu lekas bangun kalau tidak ya cepat mati sana?”. Tak lama kemudian anjing itu bangkit dan sembuh.
Tak lama kemudian pendetanya sakit parah, banyak jemaat yang datang untuk membesuki termasuk anak kecil itu. Lalu saat mereka doa, anak kecil itu menawarkan diri untuk berdoa. Lalu anak kecil itu berdoa “Bapak pendeta, cepat bangun kalau tidak ya mati sana?” Lalu Pendetanya berusaha bangun dengan malu.
Oleh: Ev.Liem Thin Ping