Rek BCA: 2 1 4 0 5 9 4 8 0 9 a/n INDRAWATTY

Shalom. Selamat Datang & Selamat Bergabung Di Web Blog "House Of All Nations". Kami mengundang Bapak, Ibu & Saudara/i yang rindu untuk datang beribadah dan berkumpul bersama pada jadwal kebaktian Kami. Tuhan Yesus senantiasa memberkati kita. Bagi anda yang diberkati oleh warta ini, anda bisa membantu kami berupa dana yang dapat anda kirimkan ke rekening kami di atas.

Jumat, 18 April 2014

UJIAN


Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. Wahyu 2:10
Ujian untuk apa?
Menghasilkan ketekunan, dan jadi sempurna
sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Yakobus 1:3,4
Diuji dengan apa?
1. Nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. 1 Petrus 4:12,13
2. Iblis telah menuntut untuk menampikamu
Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, Lukas 22:31
3. Dengan kesusahan
Wahyu 2:10(TL)
4. Kekurangan makanan, minuman dan pakaian
"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Matius 6:25
5. Kekayaan dunia
Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." Matius 4:8,9
6. Pergaulan

Jangan takut karena:
1. TUHAN telah berdoa untuk engkau
tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." Lukas 22:32
2. TUHAN akan melindungi engkau
Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. Wahyu 3:10

SEBAB ITU
1. Kamu harus bertekun dalam iman
Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya. Kolose 1:23
2. Bertahan dalam pencobaan
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Yakobus 1:12
3. Bertahan sampai akhir
Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Matius 24:12,13

KARENA:
1. Yang bertekun akan berbahagia
Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan. Yakobus 5:11
2. Jika kita bertekun, kita pun ikut memerintah dengan Dia;
jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; 2 Timotius 2:12
Oleh: Pdt. Y.R.Schramm-Mojoagung

DORKAS

Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita — dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.
Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas.
Lida dekat dengan Yope. Ketika murid-murid mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan: "Segeralah datang ke tempat kami."
Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup .
Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.
Petrus memegang tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup.
Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.
Kemudian dari pada itu Petrus tinggal beberapa hari di Yope, di rumah seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit. Kisah Para Rasul 9:36-43
Percaya itu bisa timbul melalui dua jalur:
1. melalui pikiran
Orang yang percaya melalui pikiran biasa menerima suatu pernyataan berdasarkan fakta, kenyataan dan hal yang terbukti.
Misal: dalam hitung-menghitung 1 + 1 = 2
benda yang jatuh selalu ke bawah = fakta
bumi yang dahulu orang percaya datar adanya, terbukti bulat
2. melalui hati
Orang yang percaya dalam hati itu mau menerima sepenuh, meskipun apa yang didengar itu ganjil, mustahil. Nah, percaya inilah yang dimaksudkan dalam Yohanes 3:16. Benih percaya ini menghentar orang dalam kesadaran akan kodrat ilahi pribadi Yesus Tuhan yang Maha benar dan Maha kudus, sehingga ia kemudian menyadari dosa-dosa dan pelangaran-pelanggarannya. Lalu iapun mohon ampun dan bertobat, maka di situlah Roh Tuhan (Roh Kudus) menjamah rohnya dan orang itu
dilahirkan kembali.
Ketika dalam perjalanan memberitakan Injil, Petrus mendapat kabar bahwa Dorkas meninggal, jadi ia segera datang ke rumahnya. Banyak orang kehilangan Dorkas, ia dikenal sangat baik dan memiliki kemurahan hati, selalu terbeban melihat penderitaan orang lain

Saat tiba di rumahnya Petrus melihat orang-orang telah memandikan Dorkas dan membaringkan mayatnya di ruang atas. Saat hendak mendoakan wanita itu Petrus meminta orang-orang yang ada dalam kamar tersebut untuk keluar. Ini dilakukan Petrus karena ia tahu bahwa tidak semua orang yang berkumpul di situ memiliki iman yang sama dan Petrus perlu kesendirian hanya Yesus saja yang yang ada disampingnya, Kemudian Petrus berdoa dan membangunkan Dorkas, “Tabita, bangunlah!” Akhirnya wanita itu pun bangkit! Petrus memiliki keyakinan penuh kepada Kristus, karena ia tahu bahwa Tuhan yang ia sembah adalah Tuhan yang hidup, yang telah bangkit dari kematian.
Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia Roma 6:9

Mujizat ini terjadi selain dari Petrus ini juga dari yang datang saat itu, mereka mengundang Petrus untuk datang, karena mereka percaya Dorkas bisa bangun dari tidurnya (sehat). Jadi saat Petrus mendoakan maka terjadi mujizat.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Ibrani 11:1
Apalagi Petrus juga pernah menyaksikan secara langsung bagaimana Tuhan Yesus membangkitkan anak Yairus yang sudah meninggal, inilah yang juga membangkitkan keberanian dalam dirinya untuk mempraktekkan iman! Melalui pelayanan Petrus ini semua orang menjadi terbuka ‘mata rohaninya’ bahwa mengalami mujizat itu bukanlah seperti mimpi di siang bolong, tetapi benar-benar nyata bagi orang orang yang percaya. Dan selama matahari masih bersinar, mujizat dan karya-kaya Tuhan yang dahsyat itu masih tersedia!

Dorkas atau tabita yang berarti " kijang ". Satu spesies, kijang yang sekarang dikenal sebagai rusa Dorcas adalah seorang murid yang tinggal di Yope ketika dia meninggal, dia ditangisi oleh "semua janda ... menangis dan menunjukkan (Petrus) jubah dan pakaian lain yang dijahitkan Dorkas untuk mereka waktu ia masih bersama mereka." (Kisah Para Rasul 9:39). Hal ini mungkin menunjukkan bahwa Dorkas adalah seorang janda, atau setidaknya bahwa ia bergabung dengan janda dalam karya mereka amal. Para murid ini menyerukan kepada Petrus yang datang dari Lida dekat dengan tempat di man dia terbangun ditahan dan mengangkat dia dari antara orang mati.
Tabita atau Dorkas adalah salah satu dari sedikit perempuan yang namanya dikenang dan dipelihara dalam tulisan-tulisan Perjanjian Baru, yang membuat bagian ini paling menarik, dan mungkin menunjukkan peran pentingnya dalam gereja mula-mula. Hal lain yang menarik adalah kenyataan bahwa dia jelas-jelas disebut sebagai seorang murid, yang mungkin menunjukkan penggunaan istilah yang lebih luas oleh gereja awal daripada yang umum diterima sekarang. Ini juga mungkin menunjukkan bahwa dia adalah seorang pemimpin gereja di komunitas Yope. Hal ini juga dapat diasumsikan oleh fakta bahwa Petrus mengambil kesulitan untuk datang kepadanya dari kota tetangga, bila diminta oleh anggota masyarakat.

Seorang wanita setengah baya terkena serangan jantung dan dibawa ke rumah sakit. Ketika berada di meja operasi, ia koma. Dalam koma, ia melihat Tuhan dan bertanya, "Apakah waktuku sudah habis?" Tuhan menjawab, "Belum, umurmu masih 40 tahun 2 bulan dan 8 hari lagi."
Setelah pulih, wanita itu memutuskan untuk tinggal di rumah sakit dan menjalani operasi wajah, bibir, dan penghilangan kerut wajah. Ia bahkan meminta orang datang untuk mengecat rambutnya. Ia melakukan semua itu karena ia pikir umurnya masih panjang, jadi ia harus tampil sebaik mungkin.
Setelah semua selesai, ia keluar dari rumah sakit. Ketika menyeberangi jalan, ia tertabrak oleh mobil ambulans dan tewas.
Berada di hadapan Tuhan (lagi), ia bertanya, "Kata-Mu umurku masih empat puluh tahun lagi, mengapa Engkau mengambilku sekarang?" Tuhan menjawab, "Oh ..., rupanya kamu! Aku minta maaf, Aku tidak mengenalimu tadi!"
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

YANG MENANG DIBERI BUAH KEHIDUPAN

Yang menang diberi buah Kehidupan
"Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah." Wahyu 2:1-7
Sejarah kota Efesus
Ayat 1. Bintang adalah gembala jemaat dan Kaki dian adalah jemaat
Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya. Wahyu 1:2
A. Memegang Tujuh Bintang di tangan kananNya = Memegang para gembala jemaat di tangan kananNya
B. Berjalan di antara tujuh kaki dian emas= memeriksa/ memperhatikan sidang jemaat tangan kananNya
Ayat 2. Tuhan mengetahui :
1. Segala perbuatanmu (TL)
2. Segala jerih payahmu
3. Ketekunanmu
4. Tidak kompromi dengan yang jahat
Ayat3, 5. Kesabaran dan penderitaanmu karena nama Tuhan dengan tidak kenal lelah
Ayat 6, 7. Engkau membenci pengajaran salah atau sesat yang juga dibenci Tuhan
Ayat 4. Tetapi dicela karena telah meninggalkan kasih yang mula - mula

Tanda orang yang meninggalkan kasihnya yang semula adalah:
1. Tidak lagi bergairah berbakti kepadaNya
Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam? Maleakhi 3:14
2. Tidak lagi menuruti perintahNya
Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Yohanes 14:24
3. Berbakti dengan cara menyenangkan manusia
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia." Matius 15:9
4. Tidak lagi setia kepada Tuhan
Hati mereka tidak tetap pada Dia, dan mereka tidak setia pada perjanjian-Nya. Mazmur 78:37
5. Ragu – ragu dan selalu minta tanda dari Tuhan
Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Matius 12:39\
6. Berbakti tapi hatinya jauh dari Tuhan/munafik
Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Markus 7:6
7. Berbakti hanya untuk dipuji orang
1. "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
5. "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. ` Matius 6:1,5
Ayat 5. Kehilangan kasih adalah kejatuhan yang sangat dalam
1. Seperti garam yang kehilangan “Asin” nya
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Matius 5:13
2. Kata”Bertobatlah”adalah kesempatan yang diberikan Tuhan untuk kembali tegak dan menyala dalam kasih yang mula - mula
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Matius 12:20
Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. Ayub 5:17
3. Kaki dian yang akan diambil = berada dalam kegelapan Jika pelita padam, maka terang dalam kemah jadi gelap
Terang di dalam kemahnya menjadi gelap, dan pelita di atasnya padam. Ayub 18:6
Ayat 7. Kepada yang menang diberi makan “Buah pohon kehidupan”
Tuhan adalah Pohon Kehidupan
Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia. Amsal 3:18
Yang bertahan, akan mendapat mahkota kehidupan
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Yakobus 1:12

Sebab itu perhatikanlah tegoran dan ajaran Tuhan sebagai bukti bahwa Dia mengasihi dan sangat memperhatikan kita
1. Tuhan memberi ajaran kepada yang dikasihiNya
Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi. Amsal 3:12
2. Tuhan menghajar orang yang diakui sebagai anakNya
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Ibrani 12:6
Oleh: Pdt. Y.R.Schramm-Mojoagung

Sabtu, 05 April 2014

PANGGILAN YEREMIA

Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
"Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda."
Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.
Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."
Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Yeremia 1:4-9
Yeremia menerima pelatihan sebagai seorang pemuda yang akan menjadi seorang nabi di desa Anathoth. Dia bertumbuh di lingkungan para nabi.
Yeremia hidup pada masa kekacauan nasional dan rohani yang besar. Manasye, salah satu raja Yehuda yang paling jahat, memerintah selama 55 tahun sebelum Yeremia memulai pelayanannya. Banyak orang tidak bersalah yang dibunuh selama Manasye memerintah. Kebiasaan bangsa Assiria berupa praktek-praktek keagamaan yang atheis dibawa ke Yehuda. Masa itu adalah masa yang sulit untuk agama yang menyembah Allah di tanah Yehuda.

Yosia menjadi raja Yehuda pada tahun 641 Sebelum Masehi. Tahun 623 Yosia mulai membersihkan Bait Allah dan kehidupan keagamaan dari rakyat. Ketika Kitab Hukum Tuhan ditemukan di Bait Allah, suatu kebangunan rohani yang besar dimulai di tanah tersebut. Kita dapat yakin bahwa Yeremia sangat tertarik akan hal ini. Yeremia memberitakan Firman Tuhan di Yerusalem selama beberapa tahun. Dia melihat pemerintahan beberapa raja dan akhirnya melihat kehancuran Yerusalem oleh Raja Babilonia, Nebukadnezar. Yeremia berkotbah di Yehuda dan bangsa-bangsa sekelilingnya. Seperti yang kita lihat, dia adalah nabi bagi bangsa- bangsa.

Didalam peraturan Yahudi orang baru bisa melayani bila sudah berusia 30 tahun, Allah memangil Yeremia pada usia muda +20 tahun untuk menjadi nabi atas bangsa bangsa (bukan untuk orang Israel saja). Pangilan ini tentu saja ditolak oleh Yeremia karena dengan usia yang demikian muda bangsa atau negara mana yang mau mendengarnya, apalagi mendengar suara Tuhan lalu disampaikan kepada banyak bangsa (menjadi nabinya Tuhan), jelas jelas itu tidak masuk akal.

Kalau kita lihat kilas balik tetang Musa. Musa dipanggil pada usia 40 tahun, menurut tata cara Yahudi dia layak mulai melayani walau kurang pandai dalam berbicara (Keluaran 4:10). Selain itu Musa dipanggil untuk melayani hanya 1 bangsa yaitu Israel, sedang Yeremia banyak bangsa. Kalau Musa tidak bisa bicara hanya dengan raja Mesir dan bangsa Israel, walau Musa bisa berbicara dalam bahasa Mesir. Tapi Yeremia harus belajar beberapa bahasa kalau ingin berbicara kepada bangsa bangsa. Allah yang memilih dan Allahlah yang mengutus Yeremia kalau Dia bisa membuat orang lumpuh berjalan, orang buta melihat maka masalah bahasa yang harus dikuasai oleh Yeremia itu pasti mudah karena mujizat masih ada.

Pada usia masih muda siapa yang mau mendengarkan suaranya, orang orang akan berkata ‘kamu masih bau kencur mau mengajari kita yang sudah makan asam garam dunia’. Kalau upamanya Yeremia berkata “Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." Semua orang akan memakluminya, tapi Tuhan melihat bukan apa yang dipandang oleh manusia.
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." I Samuel 16:7
Banyak dari kita dipanggil dan diutus tapi tidak semua yang mau pergi.
Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang.
Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.
Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.
Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.
Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang. Lukas 14:16-20
Banyak juga orang minta diutus tapi Allah tidak mau memakai mereka.
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah." Lukas 9:57-62

Allahlah yang paling tahu orang itu layak dipakai atau tidak. Allah akan melakukan serangkaian ujian (study kelayakan) untuk bisa melihat apakah orang itu mampu melakukan perintahNya atau tidak. Kalau orang itu mampu maka Dia akan memperlengkapi semua yang dibutuhkan dalam pelayananan, seperti Yeremia yang bisa bicara dalam berbagai bahasa.

Yeremia adalah nabi yang berbeda dengan nabi lain yang tertulis di Alkitab, dia dipanggil atau ditetapkan sejak didalam kandungan ibunya. Yeremia dibentuk dan diproses sejak dari kandungan untuk menjadi nabi, luar biasa bukan (ayat 5). Kalau nabi lainnya dipanggil untuk satu bangsa sedangkan Yeremia atas banyak bangsa.
contohnya Yunus untuk Niniwe, Samuel untuk Israel dsb

Segala sesuatu yang dibuat pasti memiliki tujuan pembuatan. Misalnya sebuah pena dibuat untuk keperluan menulis. Memang pena bisa saja dipakai sebagai selipan pembatas halaman buku yang dibaca, namun sesungguhnya bukan itu tujuan pembuatan sebuah pena. Satu yang pasti pena tidak tepat digunakan sebagai alat pancing.

Untuk sebuah benda sederhana, seperti pena, dibuat dengan suatu tujuan tertentu, apalagi manusia yang diciptakan oleh Allah. Tentulah manusia dibuat untuk suatu tujuan tertentu. Allah menciptakan masing masing kita tidak akan sama, ada yang diciptakan untuk tujuan ‘A’, ada yang tujuan ‘B’ dan ada yang ketujuan ‘C’, tapi kesemuanya menuju kekemuliaan Allah semata, yang penting bagaimana kita mempergunakan segala yang ada dengan ucapan syukur.

Manusia didalam kehidupannya mempunyai 3 kehendak
1. Tidak punya kehendak bebas jadi manusia tidak bisa memilih.
Contoh: hidup dan mati.
2. Punya kehendak bebas tapi tidak bisa memilih kehendaknya.
Contoh: anak harus disekolahkan, mengerjakan PR dari sekolah, minum obat bila sakit, makan dan minum dsb.
3. Bisa memilih.
Contoh: memilih baju yang cocok, memilih kendaraan yang mau dibeli dsb.

Panggilan pada setiap orang berbeda beda, ada mereka dipanggil untuk tujuan mulia atau tujuan yang sederhana, ada yang berjangka panjang ada juga berjangka pendek yang penting Tuhan melihat kesetiaan kita. Ada yang diberi tugas untuk pekerjaan yang ‘A’ malah melakukan pekerjaan ‘B’ seperti yang dicontohkan sebuah pena.

Seperti jari tengah kita, walau jari tengah kurang banyak dipakai dibanding jari yang lainnnya tapi Allah meninggikan jari itu paling tinggi diantara semua jari yang ada. Janganlah kita kuatir kehidupan kita, rencana Allah dalam hidup kita pasti indah walau pelayananmu sangat kecil, manusia tidak menghargaimu, Allah tetap memandangmu.
Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam." Yeremia 1:10

Seorang Tuan sedang mencari sebuah bejana. Sambil berjalan sang Tuan melihat dan menilai bejana-bejana tersebut. Bejana Emas berkata: "Pilihlah aku," teriak bejana emas,"Aku mengkilap dan bercahaya. Aku sangat berharga dan aku melakukan segala sesuatu dengan benar. Keindahanku akan mengalahkan yang lain. Dan untuk orang seperti Tuanku, emas adalah yang terbaik!" Tuan itu hanya lewat saja tanpa mengeluarkan sepatah kata.

Kemudian ia melihat suatu bejana perak, ramping dan tinggi. Bejana Perak, Ramping dan Tinggi berkata: "Aku akan melayani engkau Tuanku, aku akan menuangkan anggurmu dan aku akan berada di mejamu di setiap acara jamuan makan. Garisku sangat indah, ukiranku sangat nyata. Dan perakku akan selalu memujimu."

Tuan itu hanya lewat saja dan menemukan sebuah bejana kaca.’ Bejana ini lebar mulutnya dan dipoles seperti kaca. "Bejana Kaca berkata; "Sini! Sini!" teriak bejana itu, "aku tahu aku akan terpilih. Taruhlah aku dimejamu, maka semua orang akan memandangku." Namun tuan itu hanya melewatinya dan melihat bejana kristal. Bejana Kristal berkata: "Lihatlah aku!", panggil bejana kristal yang sangat jernih. Aku sangat transparan, menunjukkan betapa baiknya aku. Meskipun aku mudah pecah, aku akan melayani engkau dengan kebanggaanku. Dan aku yakin, aku akan bahagia dan senang tinggal dalam rumahmu."

Tuan itu kemudian menemukan bejana kayu. Dipoles dan terukir indah, berdiri dengan teguh. Bejana Kayu berkata: "Engkau dapat memakai aku, tuanku, kata bejana kayu. Tapi aku lebih senang bila engkau memakaiku untuk buah-buahan, bukan untuk roti."

Kemudian tuan itu melihat ke bawah dan melihat bejana tanah liat. Kosong dan hancur, terbaring begitu saja. Tidak ada harapan untuk terpilih sebagai bejana tuan itu. Bejana Tanah Liat hanya diam. Tuan berkata: Ah! Inilah bejana yang aku cari-cari. Aku akan perbaiki dan kupakai, dan akan aku buat sebagai milikku seutuhnya. Aku tidak membutuhkan bejana yang mempunyai kebanggaan. Tidak juga bejana yang terlalu tinggi untuk ditaruh di rak. Tidak juga yang mempunyai mulut lebar dan dalam. Tidak juga yang memamerkan isinya dengan sombong.Tidak juga yang merasa dirinya selalu benar.Tetapi yang kucari adalah bejana yang sederhana yang akan kupenuhi dengan kuasa dan kehendakku.

Kemudian ia mengangkat bejana tanah liat itu. Ia memperbaiki dan membersihkannya dan memenuhinya, ia berbicara dengan lembut kepadanya, "Ada tugas yang perlu engkau kerjakan, jadilah berkat buat orang lain, seperti apa yang telah kuperbuat bagimu." Demikianlah halnya dengan Tuhan. Ia mencari orang-orang yang rendah hati dan mau berjalan menurut kehendak dan kemauan Tuhan. Dan tentunya orang yang mau dibentuk, sekalipun harus melalui hal-hal menyakitkan.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

Selasa, 01 April 2014

PENGUTUSAN

Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku— I Timotius 1:12
1. TUHAN menganggap kita setia,
artinya TUHAN tidak melihat ke kurang setianya kita, karena itu DIA memilih kita
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.Y ohanes 15:16
2. DIA sangat tahu akan kemampuan kita.
"Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN." Yeremia 1:5-8
3. TUHAN telah memperlengkapi kita dengan kuasaNYA
Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. Lukas 10:19
SEBAB ITU:
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Matius 28:19,20
Oleh: Pdt.Y.R.Schramm-Mojoagung

HARI INI

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Matius 6:34
Dalam kehidupan kita akan menemui manusia yang bermacam macam salah satunya:
 Manusia yang tinggal pada masa lalu.
Kita bertemu dengan orang yang selalu saja berbicara masa lalunya yang luar biasa, masa keemasan, masa kehebatan dia waktu muda, kekayaan yang berlimpah masa lalu, bahkan penyesalan dimasa lalu. Walau usia mereka semakin bertambah, tetapi hati dan pikiran mereka masih tertambat dimasa lalu. Jadi saat bertengkar maupun bertemu dengan orang, dia selalu membicarakan masa lalu. Mereka bagaikan istri Lot yang menjadi tiang garam saat menoleh kebelakang.
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Filipi 3:13,14

Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam. Kejadian 19:26

Mengingat masa lalu boleh-boleh saja, bahkan mungkin bagi sebagian orang adalah keharusan. Tetapi ingat, apa yang telah lalu tidak dapat kita ubah. Apa yang kita lakukan, baik dan buruk, semuanya sudah terjadi. Semuanya telah tercatat menjadi sejarah hidup kita. Ada orang yang terus menerus menyesali masa lalunya sehingga dia tidak dapat menjalani hari ini dengan baik. Dia merasa orang yang telah berbuat kesalahan dan terus menerus dihantui oleh kesalahan itu. Ini sebenarnya yang menjadi problem.

Menyesali kesalahan adalah hal penting. Tapi jika apa yang telah terjadi terus menerus menjadi penghalang untuk berbuat sesuatu hari ini, maka dia menjadi masalah. Apa yang telah terjadi adalah pelajaran untuk diambil hikmahnya. Baik dan buruk yang telah kita lakukan harus menjadi pelajaran dalam menata diri kita hari ini dan hari ke depannya. Bukan berhenti di titik penyesalan itu.

Sejarah masa lalu diri kita juga di luar kemampuan kita untuk mengubahnya. Kita tidak pernah tahu lahir dari ayah dan ibu yang mana. Kita juga tidak bisa memilih tempat kelahiran kita sendiri. Kita juga tidak pernah tahu apakah orangtua kita miskin atau kaya, pintar atau bodoh, terhormat atau orang biasa, bermasalah atau tidak. Menyesali keadaan diri jangan sampai menghambat produktifitas kita, LIFE MUST GO ON, apa yang telah kita dapatkan di masa lalu merupakan bagian dari anugrah Allah yang harus disyukuri, bukan untuk disesali.

 Manusia yang tinggal pada Masa Depan yang belum terjadi
Orang yang selalu mengkhawatirkan masa depannya, apa yang terjadi hari esoknya. Orang orang ini dalam setiap pembicaraan selalu membawa aroma ketakutan, kecemasan, kekhawatiran, dan bingung akan ketidakpastian akan hari esok dan akhirnya memilih untuk tidak berbuat sesuatu.
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Matius 6:27
Sebagian orang merasa sangat takut dengan masa depan. Dia takut apakah besok masih bisa makan atau tidak. Dia juga khawatir apakah nanti bisa mendapatkan apa yang dia harapkan. Apakah anak-anaknya kelak dapat belajar di sekolah yang bagus, mendapat pendidikan yang layak dan bekerja dengan penghasilan yang baik. Karena kekhawatiran itu, segala sesuatu dipersiapkan sampai berlebihan. Padahal hari esok belum terjadi dan kita pun tidak tahu akan terjadi seperti apa.

 Menjadi Manusia Hari Ini
Orang yang kuatir masa sekarang, takut kalau pergi akan celaka, lewat jalan gelap takut dirampok, didatangi orang orang asing takut akan dirampok atau dibunuh, takut disapa kuatir nanti pinjam uang, takut bicara lalu menyingung orang. Takut dan takut inilah akhirnya membuat kita tidak bisa melangkah dan saat melangkah takut jadi salah dalam melangkah.

Manusia yang berjiwa besar adalah manusia yang menjalani hidup hari ini dengan sepenuh jiwa raganya. Mereka mungkin punya masa lalu yang kelam. Namun mereka mengambil pelajaran dari sana dan memperbaiki diri. Bahkan kebanyakan dari orang besar lahir dari pelatihan-pelatihan hidup yang luar biasa berat, karena hal ini yang memacunya bukan leha-leha yang mengkerdilkannya.

Mereka berusaha bersungguh-sungguh pada apa yang ada di diri mereka saat ini, sedikit atau banyak, cukup atau kurang. Kemampuan yang mereka punya, keahlian yang mereka kuasai, semuanya menjadi jalan untuk berkarya sesuai jalan yang dimudahkan buat mereka. Ya detik ini bukan detik yang sudah lewat, tetapi right time right now. Mereka tidak pernah menyesali masa lalu atau takut dengan masa depan.
Mereka senantiasa berbuat yang terbaik hari ini dengan harapan agar Allah berkenan menghapus kesalahan mereka di masa lalu, dan terus membimbing mereka hari ini dan masa depan. Mereka orang yang optimis menjalani hari-harinya dan senantiasa bersyukur atas apa yang Allah hadirkan. Buat mereka, kesulitan atau kesenangan semuanya sama. Bukankah nikmat harus disyukuri itu adalah pahala bagi kita dan hadiah dari Tuhan. Sebuah titipan yang diterima dengan lapang dada dan dijalani dengan sepenuh hati.

Ada orang masuk ke Restoran yang bertulis ‘bayar sekarang besok gratis’. Orang itu makan, kemudian besoknya ia datang untuk makan dengan pesanan yang lebih banyak karena pikirnya hari ini saya tidak perlu bayar lagi. Setelah makan ia disodori bon pembayaran oleh pelayan restoran. Orang itu lalu berkata ‘kemarin saya makan katanya besok saya makan gratis’. Pelayan restoran itu berkata ‘hari ini Bapak harus bayar, karena hari ini Bapak makan kalau besok Bapak gratis’. Jadi setiap kali orang itu datang kesana pasti harus bayar.

Kita harus tahu sekarang masa lalu adalah sejarah dimana kita harus belajar darinya. Sedang hari esok adalah misteri dan memang harus kita rencanakan sebaik baiknya. Namun jangan lupa, kita hidup di hari ini, setiap hari adalah anugerah yang Tuhan berikan. Patut kita syukuri dan kita jalani. Karena itu, pastikan kita benar benar memberikan yang terbaik untuk setiap harinya yang kita jalani.

Kalau kita ulang tahun mengapa kita merayakannya? karena hari ini Tuhan memberikan umur kita bertambah satu tahun lagi. Jadi apa yang patut kita lakukan untuk hari ini? Sudahkah kita melakukan yang terbaik untuk hari ini.
Inti yang Yesus ajarkan hari ini. Jangan terpatok dengan kehidupan masa lalu dan masa akan datang, sedang kehidupan hari ini sudah kacau balau. Benahi dulu sekarang urusan masa lalu, itu urusan masa lalu. Urusan masa depan, itu urusan nanti. Lewati kehidupan sekarang dengan penuh sukacita dan damai sejahtera.

Meninggalkan masa lalu yang kelam memang bukanlah hal yang mudah. Sering kali bayangan menyakitkan terus menghantui kita. tetapi kita memang harus sadar bahwa membawa beban masa lalu adalah bagaikan mengalungkan sebongkah batu dileher kita. Lama kelamaan kita akan menjadi semakin lelah dan lambat dalam berjalan.

Ada hal hal yang tidak bisa kita ubah dan satu satunya yang bisa kita lakukan adalah menerimanya, dan belajar menjadi dewasa, tetapi jangan bawa masa lalu kita ke dalam kehidupan masa sekarang kalau itu mendatangkan permasalahan dimasa depannya. Temukan hal yang positif untuk melangkah lebih maju. Meyesali dan memikirkan masa lalu tidak membawa kita kemana mana. Saatnya mengarahkan tenaga kita untuk masa depan dengan nilai yang positif bagi kehidupan kita.
Kita tidak bisa hidup terus menerus hidup dengan masa lalu. Jika kita hidup terus menerus dengan masa lalu, maka kita akan selalu dihantui ketakutan, kegagalan dan pesimisme. Akhirnya kita takut menghadapi masa depan dengan sikap optimis. Memang, pengalaman masa lalu tidak boleh hanya dibuang begitu saja.

Pengalaman masa lalu bisa membantu kita untuk lebih bijak di masa kini. Tetapi jangan membiarkan diri kita di ‘penjara oleh waktu di masa lalu maupun masa akan datang’ karena kita hidup masa sekarang. Ingatlah orang yang hidup dengan ketakutan di masa lalu tidak akan pernah sukses. Jadi tinggalkanlah pengalaman buruk masa lalu.
Orang yang menganggap hari ini sebagai hadiah.
Dengan hadiah itu mereka berkarya dan membentuk masa depan

Dua ekor burung bernama cicit dan cuit memutuskan untuk membuat sarang pada cabang-cabang pohon cemara. Hari demi hari mereka mencari rerumputan kering kemudian dengan menjepit rumput-rumput itu di paruh, mereka mengantarnya ke cabang pohon cemara. Kedua burung itu bekerja keras, mematuk, menarik, dan merangkai. Tak lama kemudian terciptalah sebuah sarang yang cukup besar dan nyaman. Di situlah mereka tinggal selama berbulan-bulan. Mereka tidur, bercanda, bahkan bertelur di sarang itu, sehingga rasanya sarang itu sudah menjadi bagian hidup mereka.

Suatu hari seorang petani menebang pohon cemara tersebut. Kedua burung yang sudah berbulan-bulan lamanya tinggal di pohon itu terpaksa harus terbang meninggalkan sarang mereka. Beberapa butir telur menggelinding dan akhirnya pecah. Tak jauh dari situ, sambil bertengger di sebuah rantai kering, cicit dan cuit mengamati semua yang terjadi. Cicit berkata sambil menangis : "Oh sarangku, oh telurku... aku sudah kehilangan segalanya, di mana lagi akan kudapatkan cemara kokoh untuk membangun sarangku." Cicit nampak sangat bersedih dan ia terus menangis sepanjang hari. Melihat kesediahan temannya, cuit berusaha menghibur : "Tenang saja kawan, tak perlu risau. Kita masih bisa mencari tempat lain dan kita akan membangun sarang yang baru di sana." Namun, cicit terus maratapi nasibnya dan tidak mau beranjak dari ranting kering di mana ia bertengger. Merasa percuma membujuk temannya, cuit meninggalkan cicit dan terbang mencari pohon lain di mana ia bisa membangun sarang yang baru. Sedangkan cicit masih tetap bertengger di ranting kering sambil meratapi nasibnya.

Panas, hujan, dan angin datang silih berganti, tetapi cicit tetap tinggal di ranting kering dalam kesedihan. Lama-kelamaan karena tidak lagi peduli dengan dirinya, cicit mati di ranting kering itu. Berbeda dengan nasib cuit yang memutuskan untuk pergi mencari pohon lain kini sudah menemukan tempat tinggal yang baru. Ia membangun sarangnya di sebuah pohon beringin yang sangat rindang dan kokoh serta bertelur dan beranak pinak di sana. Kehidupan tidak pernah menjanjikan sesuatu yang abadi. Banyak hal yang dapat berubah dan tidak berjalan seperti yang kita harapkan. Janganlah terperangkap dalam kesedihan dan penyesalan karena kenangan indah atau kejayaan yang pernah kita raih. Tuhan mengajar kita untuk dapat menghadapi segala situasi dan keluar sebagai pemenang.

Jangan meratap ketika "sarang" kita dibongkar. Percayalah bahwa tangan Tuhan selalu terulur dan siap mengangkat kita kembali. Tidak ada kekalahan bagi orang yang menaruh harapan serta percayanya kepada Tuhan. Ketika "sarang"nya dibongkar, ia akan terbang mencari tempat lain dan membangun "sarang" baru yang lebih baik.
Bukankah Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang percaya kepadaNya? Ketika jatuh, tanganNya akan menopang kita.
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
Mazmur 37:23,24
Denis Waitley berkata, "Pecundang hidup di masa lalu. Sedangkan pemenang belajar dari masa lalu, bekerja dengan giat saat sekarang, menuju masa depan."
“Yesterday is history, tomorrow is mistery, and today is a gift. That’s why we called it present.” - Master Oogway-Kungfu Panda-
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

Rabu, 19 Maret 2014

TRIWIRA

Seorang Penginjil terkenal bernama David Livingstone meninggalkan segalanya bagi Afrika, ladang tandus yang diberikan Tuannya untuk dia kerjakan dan dia pergi dengan taat. Dengan melepaskan segala ikatan yang ada, dia hidup seorang diri dalam perjalanannya sampai terjadi suatu lawatan Allah di bangsa itu. Dan setelah dia meninggal, kita menganggapnya pahlawan Allah karena dia bekerja bagi Allah.

Dibalik kisah hidupnya, mungkin dia tak pernah berpikir akan menjadi pahlawan yang dikenang dari zaman ke zaman, yang dia tahu waktu itu adalah ketaatan dan kasihnya kepada Tuhan melebihi segala sesuatu, dan dia melakukan segalanya demi Yang mengutusnya. Dia menderita, diterkam binatang buas, hampir mati, ditinggalkan orang-orang yang dicintainya. Bukankah ini penderitaan yang sangat bagi hidupnya? Tak pernah ada yang menyambutnya dengan baik atau upah yang sangat melimpah karena dia dianggap seorang pahlawan, yang ada hanyalah cercaan bahkan dari kalangan rohaniawan sendiri.

Seorang pahlawan ternyata bukanlah dilihat dari bagaimana sorak sorai kemenangan yang tampak, tidak pula dilihat dari berapa banyak uang dan tepuk tangan yang diperolehnya. Kebanyakan yang terjadi adalah, setelah dia meninggal dan menyelesaikan tugasnya, barulah dia akan dianggap seorang pahlawan. Inilah yang terjadi. Banyak manusia tidak bisa menghargai kepahlawanan seseorang selagi dia hidup karena semua sedang menyaksikan hasil akhir dan kesetiaannya sampai akhir dalam menyelesaikan tugasnya.

Ketika orang mendengar kokohnya kerajaan Daud, maka yang terlintas dalam pikiran beberapa orang langsung segala kegemilangan istana dan rakyatnya yang setia serta para pahlawannya yang tangkas berperang.
Kerajaan Daud bisa kuat salah satunya karena Daud memiliki pahlawan pahlawan yang kuat dan rakyat yang cinta kepadanya. Selain itu Daud adalah seorang raja yang bijaksana, cinta kepada rakyatnya termasuk para pahlawannya.
Pahlawan pahlawan yang ada ini tidak membuatnya menjadi iri, tapi kepahlawanan mereka malah didukung oleh Daud, karena Daud sendiri adalah pahlawan.

Lain dengan raja Saul, dia tidak pernah mendukung pahlawannya (contohnya Daud) bahkan Saul malah ingin membunuh Daud. Saul bisa demikian karena Saul bukan lagi seorang pahlawan, Roh Allah telah meninggalkan Saul. Sejak Roh Allah meninggalkannya, Saul mengalahkan musuh hanya beribu ribu beda dengan Daud yang mengalahkan musuh berlaksa laksa.
dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." I Samuel 18:7
Sering juga kita jumpai dalam sesama pelayanan, mereka saling iri lalu akhirnya saling menjatuhkan, itu semua karena ada ‘roh yang lain’ dalam diri mereka, itu harus cepat diberesi bila tidak pelayanan mereka akan sia sia dimata Tuhan.

Pahlawan pahlawan DAUD
Daud adalah seorang pahlawan Allah. Sejak mudanya, dengan gagah berani menantang musuh besar bangsa Israel yang mengejek nama Allah, dia pembela kehormatan Allah. Daud ternyata memiliki juga para pahlawan yang dapat menyelesaikan tugas-tugas Daud di zamannya.

Diantara ratusan pahlawan Daud yang gagah perkasa, ada 3 pahlawan yang gagah perkasa yang dikenal dengan nama Triwira.
1. Yasobam atau Isybaal, orang Hakhmoni, Kepala Triwira
Inilah nama para pahlawan yang mengiringi Daud: Isybaal, orang Hakhmoni, kepala triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan delapan ratus orang yang tertikam mati dalam satu pertempuran. II Samuel 23:8
Raja Daud mengangkatnya menjadi kepala triwira karena kegigihannya dalam berperang melawan tentara Filistin atau Kanaan. Alkitab mengatakan bahwa ia mengayunkan tombaknya dan menikam mati tiga ratus hingga delapan ratus orang dalam satu kali pertempuran. II Samuel 23:8; I Tawarikh 11:11.
300 orang dibunuh memakai tombak sedang 500 orang dibunuh tidak memakai tombak (memakai senjata yang lain).
2. Eleazar anak Dodo, anak seorang Ahohi.
Dan sesudah dia, Eleazar anak Dodo, anak seorang Ahohi; ia termasuk ketiga pahlawan itu. Ia ada bersama-sama Daud, ketika mereka mengolok-olok orang Filistin, yang telah berkumpul di sana untuk berperang, padahal orang-orang Israel telah mengundurkan diri. Tetapi ia bangkit dan membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya. TUHAN memberikan pada hari itu kemenangan yang besar.Rakyat datang kembali mengikuti dia, hanya untuk merampas. II Samuel 23:9,10
Eleazar anak Dodo, termasuk ketiga pahlawan Raja Daud. Ia setia dan ada bersama-sama Daud, ketika orang-orang Israel telah pergi mengundurkan diri meninggalkan Daud di Pas-Damim.

Eleazar bukan hanya setia dan berani, namun Eleazar sangat gigih membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya karena TUHAN memberikan pada hari itu kemenangan yang besar (II Samuel 23:9-10; I Tawarikh11:12).

3. Sama anak Age.
Sesudah dia, Sama, anak Age, orang Harari. Ketika orang Filistin berkumpul di Lehi--di sana ada sebidang tanah ladang penuh kacang merah--dan tentara telah melarikan diri dari hadapan orang Filistin,
maka berdirilah ia di tengah-tengah ladang itu, ia dapat mempertahankannya dan memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan TUHAN kemenangan yang besar. II Samuel 23:11,12
Sama anak Age juga ada dalam pertempuran di saat semua orang atau tentara Israel kabur meninggalkan mereka. Sama memiliki keteguhan hati dan kesetiaan untuk menemani dan mendukung Daud ketika semua orang meninggalkan mereka. Walau ia hanya berdiri di tengah-tengah ladang yang penuh jelai dan kacang merah, namun ia berhasil mempertahankan ladang di Lehi tersebut dan ia ikut terlibat bekerja sama dengan Raja Daud dan kedua pahlawan lainnya untuk mempertahankan ladang tersebut dan mengalahkan bangsa Filistin (II Samuel 23:11-12; I Tawarikh 11:13-14).

Ketiga pahlawan ini terjadi bukan karena mereka menang karena perintah Daud untuk menyerang musuh tapi ini karena inisiatip mereka untuk melakukakn semua untuk raja mereka (sama seperti saat Daud melawan Goliat). Mereka tidak perduli walau kondisi dan saat itu tidak memungkinkan untuk menang, yang mereka lihat saat mereka maju maka Allah pasti berserta dengan mereka.
Prestasi dan dedikasi ketiga pahlawan tersebut bukan hanya itu saja melainkan ada satu peristiwa yang membuat Daud terharu dan begitu hormat kepada ketiga orang tersebut. Satu kali Daud dan orang-orangnya dalam keadaan banyak masalah dan bersembunyi di Gua Adulam, sementara pasukan Filistin sudah berkemah dan menduduki Betlehem. Dalam keadaan demikian timbullah keinginan Daud untuk minum air dari perigi di Betlehem.

Hal itu terdengar oleh ketiga pahlawan Daud dan mereka pun menerobos perkemahan orang Filistin, mereka menimba air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang, mengangkatnya dan membawanya kepada Daud. Tetapi Daud tidak mau meminumnya, melainkan mempersembahkannya sebagai korban curahan kepada TUHAN (II Samuel 23:14-16).

Dari cerita di atas maka kita dapat mendefinisikan arti pahlawan, menurut Raja Daud pahlawan adalah mereka yang mau berjuang dengan penuh keberanian dan kegigihan serta kerelaan berkorban demi kecintaannya serta kesetiaannya pada orang yang mereka kasihi.
Ketiga orang tersebut begitu cinta, taat dan setia kepada Daud karena mereka begitu mengagumi dan hormat kepada Daud setelah mereka mendengar, dan
melihat bagaimana Daud telah mengalahkan Goliat dan bangsa Filistin.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita memiliki kecintaan dan kesetiaan seperti triwira tersebut hingga rela berkorban demi orang lain yang membutuhkan Yesus? Apakah kita tidak kagum pada Yesus Kristus yang telah mengalahkan Iblis atau Setan? Dan apakah kita tidak langsung bertindak seperti triwira Daud ketika Tuhan Yesus mengutarakan keinginan-Nya?

Didalam kehidupan ada hal-hal berharga yang perlu kita pertahankan mati-matian. Menggenggamnya dan tidak melepaskannya begitu saja. Itu bisa berupa keselamatan jiwa orang yang kita kasihi, keutuhan keluarga dan nilai-nilai rohani yang tak ternilai dengan uang. Saat mempertahankannya mungkin banyak orang yang telah mundur dan menyerah, tetapi tidak dengan seorang pahlawan. Dia akan berdiri di tengah-tengah ladang dimana dimana itu menjadi haknya dan dia akan memerangi musuh-musuh yang berusaha mencuri bagiannnya.
Apakah kita sudah mempertahankan apa yang patut kita pertahankan? Sesuatu yang memang itu menjadi hak kita. Kita haruslah berdiri tegap dan berusaha untuk mempertahankannya.

Dalam kehidupan kita ada banyak pula orang tak dikenal, yang namanya tidak pernah diberitakan ataupun dipuji orang. Banyak orang telah berdoa dengan setia, rela berkorban, dan sabar menanggung penderitaan bagi Kristus. Tak terhitung sudah berapa banyak ibu yang tanpa mengharap pujian telah memperhatikan keluarganya. Demikian pula dengan orang-orang yang dengan berani bersaksi tentang Kristus kepada rekan kerja atau tetangga mereka. Mungkin mereka memang tidak dikenal dan tidak dipuji di dunia ini, tetapi di surga kelak yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.
Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu." Matius 19:30
Sebelum FIFA dibentuk, Inggris selalu mengagungkan negerinya sebagai penemu sepak bola, olahraga yang paling digandrungi publik sejagad ini. Namun, sesumbar mereka tidak sebanding dengan prestasi yang mereka torehkan di pentas internasional. Selama 7 kali kejuaraan Piala Dunia antara 1930-1962, mereka belum pernah masuk final, apalagi menjadi juara.

Sebab itu, ketika ditunjuk sebagai tuan rumah pada tahun 1966, mereka menyambut hal itu dengan antusias. Sebelum perhelatan akbar itu dimulai, panitia sibuk menggelar berbagai acara untuk mencapatkan publik dengan Piala Dunia, termasuk memajang piala Jules Rimet di Westminster Central Park. Namun, hal itu justru menimbulkan masalah. Trofi yang akan diperebutkan 16 kontestan dalam putaran final yang hilang, dicuri orang. Asosiasi sepak bola inggris dan FIFA dibuat kelabakan. Untuk menenukan trofi itu kembali, pemerintah Inggris menyediakan 20.000 pounds sebagai hadiah bagi penemunya. Sayembara itu membuahkan hasil. Hanya dalam waktu 1 minggu , trofi itu ditemukan.
Menariknya, yang berjasa menemukan kembali trofi itu adalah seekor anjing berbulu putih – hitam dan bernama Pickles. Hewan pintar itu berhasil menemukan Jules Rimet di sebuah teras rumah di selatan London dengan mengendus endus bungkusan koran yang berisi trofi itu. Hadiah 20.000 poundspun diberikan kepada David Corbett selaku majikan Pickles (Jawa Pos 9/1/06)

Tuhan sanggup mengerjakan segala sesuatu tak terduga dipikiran kita, kita tak bisa mengerti langkah apa yang Ia mau kerjakan. Tapi percayalah semuanya mendatangkan kebaikan bagi kita. Hari ini pahlawan pahlawan Allah ada disekitar kita atau mungkin kita, semua bisa terjadi saat kita mau bergerak melakukan sesuatu tindakan dimana nama Allah dipermuliakan. Jadi jangan takut saat kita menyatakan Allah itu hidup, karena saat kita menyatakan Allah yang hidup maka mujizat akan terjadi, kemenangan demi kemenangan akan ada dan kita akan melihat bagamana Allah bekerja dalam hidup kita begitu dahsyat. 
Oleh: Ev. Liem Thin Ping