Rek BCA: 2 1 4 0 5 9 4 8 0 9 a/n INDRAWATTY

Shalom. Selamat Datang & Selamat Bergabung Di Web Blog "House Of All Nations". Kami mengundang Bapak, Ibu & Saudara/i yang rindu untuk datang beribadah dan berkumpul bersama pada jadwal kebaktian Kami. Tuhan Yesus senantiasa memberkati kita. Bagi anda yang diberkati oleh warta ini, anda bisa membantu kami berupa dana yang dapat anda kirimkan ke rekening kami di atas.

Sabtu, 08 Desember 2012

KIKIR

Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." Lukas 6:38

Tuhan Yesus mau memberkati,kalau kita mau jadi berkat,sebab itu terlebih berkat memberi dari pada menerima.
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Kisah 20:35
Menjadi berkat dengan perbuatan yang nyata
Matius 25:34-40
Dengan memberi yang kita sendiri perlukan
supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
Yesaya 58:7
BERILAH dengan limpah karena kelak pemberian-pemberianmu akan kembali kepadamu
Pengkhotbah 11(FAYH)
Allah telah memampukan kita untuk memberi
Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; 2Korintus 9:10
Karena orang yang menabur banyak, akan menuai banyak
Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. 2Korintus 9:6
Contoh: 1.Ibu sarfat
Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
1Raja 17:13-16
2.Anak pemilik 5 roti dan 2 ikan
Yohanes 6:9-13
Jangan lupa berbuat baik disetiap saat
Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat. Ibrani 13:2
TETAPI FIRMAN TUHAN TERHADAP ORANG YANG KIKIR:
1.Mereka tidak mendapat bahagian didalam kerajaan Allah
pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 1Korintus 6:10
2.Jangan bergaul dengan mereka
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama. 1Korintus 5:11
Oleh: Pdt Robby Schramm-Mojoagung

JADILAH KEHENDAKMU

Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. Lukas 1:38

Mengapa Maria yang dipilih?
1. Karena Maria adalah seorang perawan yang suci
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Lukas 1:27
A. Kita dikuduskan oleh kematian Kristus
Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. Kolose 1:21,22
B. Menanggalkan manusia”lama”
Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, Efesus 4:22-24
C. Jangan hidup dalam kecemaran
Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus. Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono—karena hal-hal ini tidak pantas—tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur. Efesus 5:1-4
D. Hiduplah kudus seperti Kristus
Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. I Petrus 1:14-16
E. Hiduplah sebagai perawan yang suci
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati
kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
II Korintus 11:2,3
2. Karena Maria memperhatikan/menyimpan dalam hati
Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Lukas 2:18,19
A. Meskipun tidak mengerti, tetap diperhatikan
Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Lukas 2:50,51
"Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Lukas 8:15
B. Simpanlah Firman Allah didalam hati
Maka segala firman-Mu telah kutaruh dalam hatiku, supaya jangan aku berdosa kepada-Mu. Mazmur119:11(TL)
3. Karena Maria menjadikan dirinya sebagai hamba Tuhan, dan bersedia menderita untukNya
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. Lukas 1:38
A. Menderita untuk Kristus adalah suatu karunia
Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, Filipi 1:29
B. Menderita untuk Kristus adalah suatu ibadah
Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, 2Timotius 3:12
C. Yang menderita untuk Kristus mendapat upah
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." Matius 5:11,12
D. Yang tahan uji, dapat mahkota
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Yakobus 1:12
4. Karena Maria mempercayai Firman Allah
34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. Lukas 1:34.35,38
A. Yang percaya, mendapat hidup kekal
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Yohanes 6:47
B. Bagi yang percaya, akan melihat kemuliaan Allah
Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" Yohanes 11:40
C. Bagi orang percaya, tidak ada yang mustahil
Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, Markus 9:23
Maukah kita menjadi seperti Maria?
Oleh: Pdt. Robby Schramm-Mojoagung

KUATIR

"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Matius 6:25-34
Walter B. Knight menceritakan seorang wanita yang terkurung oleh api di puncak gedung yang sedang terbakar. Api dan asap mengurungnya, sehingga ia tidak dapat melarikan diri ke bawah. Ketika tim pemadam kebakaran tiba, salah seorang diantara mereka menaiki tangga menuju ke jendela, tempat wanita itu terkurung api menawarkan diri untuk menyelamatkannya. Akan tetapi, ketika wanita itu menegok kebawah dan melihat jarak yang begitu jauh ke tanah, ia menjadi panik dan kembali kekamarnya semula. Orang yang mencoba menyelamatkan wanita tersebut memohon agar wanita itu mempercayainya demi keselamatan dirinya sendiri, namun permohonannya tidak diperhatikan. “Saya telah melakukan segala sesuatu untuk menyelamatkannya, tetapi wanita tidak mengijinkan saya. Dia tidak mempercayai saya”, kata anggota pemadam kebakaran setelah terpaksa turun karena wanita itu tidak mau ditolong. Akhirnya, wanita tersebut mati terbakar karena kekuatirannya.

Kata ‘jangan kamu kuatir’ berarti kita sering kuatir dalam setiap langkah dan kehidupan, maka Tuhan menyuruh kita jangan kuatir.
Sering kita menganggap bahwa kuatir itu suatu dosa. Benarkah demikian?
Kuatir itu bukan dosa, kuatir itu bagian dari emosi (=kemarahan) yang diberikan Tuhan kepada kita supaya melalui kekuatiran itu kita bisa bersandar kepada Dia.
Tapi dalam kenyataannya iblis mendompleng kekuatiran kita sehingga mengarah ke arah yang tidak sesuai dengan langkah atau arah Allah. Kita sering melihat dengan cara berpikir kita, bahwa langkah kita benar. Tapi dalam kenyataannya ujungnya menuju malapetaka
“Ada jalan yang disangka orang lurus tapi ujungnya menuju maut” Amsal 14:12

Dari kegelisahan dapat menyebabkan gentar, dari gentar menyebabkan ketakutan, dari ketakutan menyebabkan orang itu bimbang.
Tuhan tidak ingin kita hidup dalam ketakutan melainkan hidup dalam damai sejahtera Allah
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu..” Yohanes 14:27
Karena itu Tuhan ingin kita tidak tinggal dalam kekuatiran kita. Dalam Matius 6:26 Tuhan ingin kita memandang burung-burung yang di langit, yang tidak menabur dan menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, tapi Tuhan sanggup mencukupkan kebutuhan mereka. Bukankah kita jauh melebihi burung-burung itu?

Misalnya kalau kita melihat burung-burung di daerah yang kelaparan kita tidak pernah melihat burung itu jatuh karena kelaparan atau karena penyakit. Lain dengan yang dipelihara oleh manusia, binatang yang dipelihara manusia bisa kena flu burung, sapi gila, dan kelaparan.

Tuhan mengajarkan kita biarlah kesusahan sehari cukup untuk satu hari (ayat 34). Jadi kita tidak perlu kuatir akan hari esok karena belum tentu kekuatiran itu terjadi atau bila saat itu terjadi, Tuhan sanggup memberi pertolongan.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” Yeremia 29:11
Tuhan tidak menghendaki untuk kuatir terus menerus atau kekuatiran yang berkelebihan. Dalam Matius 6:31,32 dikatakan janganlah kita kuatir akan apa yang kita pakai, apa yang kita minum dan apa yang kita makan. Itu dicari bangsa yang tidak mengenal Allah. Jadi masa depan, kehidupan, atau perekonomian janganlah jadi racun yang menggerogoti pikiran kita sehingga menjadi kekuatiran yang berlebihan.

Bagaimana mengatasi kekuatiran yang berlebihan?
1. “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu”. I Petrus 5:7
Kita perlu meletakkan segala kekuatiran kita pada kaki Yesus karena dari itu pemeliharaan dan perlindungan Tuhan akan nyata. Seperti dalam diri Yesus waktu dikuatkan di Getsemani
Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Lukas 22:43,44
2. “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”.
Filipi 4:6
Kita perlu bawa segala kekuatiran kita yang berlebihan melalui ucapan doa dan permohonan dengan ucapan syukur, karena tidak gampang orang yang punya masalah bisa mengucap syukur.
3. “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban.” II Timotius 1:7
Jika kasih Kristus lebih besar daripada kekuatiran kita maka kita dapat mengalahkannya.

Mark Twain pernah mengatakan, “Kalau seekor kucing pernah duduk di atas tungku panas, kucing itu tidak akan duduk di atas tungku panas lagi. Kucing itu juga tidak akan duduk lagi di atas tungku dingin.” Kesimpulannya adalah kucing tersebut mengasosiasikan tungku dengan pengalaman yang buruk dan panas. Pengalaman yang buruk tersebut dibawanya terus, hingga ia menganggap setiap tungku (tidak peduli bahwa tungku itu dingin) adalah panas dan berbahaya.
Sedikit banyak kita juga seperti kucing tersebut. Sikap kita pada hari ini terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang terjadi di waktu lalu. Jika dalam sebuah situasi yang terjadi di masa lalu kita mengalami kegagalan, maka pada situasi yang sama di waktu yang berbeda pun, kita sering percaya bahwa kita akan gagal lagi.
Sederet pengalaman buruk di masa lalu mungkin pernah kita alami. Kegagalan-kegagalan yang terjadi di sepanjang perjalanan hidup kita. Kesalahan-kesalahan fatal yang sebenarnya bisa dihindarkan. Pengambilan keputusan yang salah, yang menyisakan sederet akibat sampai hari ini. Juga masa kecil yang buruk, tindakan-
tindakan kekerasan yang kita terima, baik secara fisik maupun psikis, ucapan atau tindakan yang merendahkan, miskinnya kasih sayang dari orang tua dan masih banyak hal yang menimbulkan kepahitan dalam hati.
Jadikan pengalaman masa lalu sebagai pelajaran berharga bagi kita. Namun jangan pernah biarkan diri kita hidup di masa lalu. Jangan sampai pengalaman buruk di masa lalu menghantui dan membayangi kehidupan kita di masa kini. Jika tidak, hidup kita hanya akan dikuasai oleh ketakutan dan kekuatiran. Kita takut untuk mencoba hal-hal yang baru (yang mirip dengan kejadian buruk yang pernah kita alami). Kita takut untuk melihat masa depan, karena hidup kita masih dikuasai buruknya masa lalu. Kita takut untuk bersikap optimis. Kita takut menatap hidup dengan keberanian. Tapi, orang yang hidup dengan ketakutan tidak akan pernah sukses. Jadi, tinggalkan pengalaman buruk di masa lalu kita.
Bila kekuatiran lebih mendominasi, maka kita akan kehilangan sukacita dalam menjalani hidup ini, hidup seakan berat, dan tanpa pengharapan. Kekuatiran tidak menyelesaikan masalah. Mari kita belajar memandang hidup ini dengan optimis, karena kita memiliki Yesus.

Ada dua orang pelancong asal Swiss yang melakukan pendakian di sebuah gunung.
Saat pulang, mereka terpaksa menumpang sebuah mobil rombeng. Jalannya tersendat sendat karena mesin tuanya. Sepanjang jalan, pelancong pertama sibuk mencemaskan kondisi mobil. Ia terbekap rasa kuatir kalau mobil itu mogok di tengah jalan. Ia kuatir kalau bensinnya habis dan tidak ada pom bensin di sana.
Sementara, pelancong kedua tampak santai-santai saja. Ia begitu menikmati pemandangan indah bukit-bukit di negeri cokelat itu. Bukit-bukit yang pucuknya dihiasi salju putih. Beberapa kali ia mengabadikan keindahan itu dengan kamera pocketnya.
Setelah satu jam berlalu, akhirnya mobil uzur itu pun tiba di kota yang dituju. “Kok kamu sempat-sempatnya ambil gambar pemandangan itu? Apa kamu tidak cemas?,” tanya pelancong pertama. “Apa yang perlu dicemaskan. Seandainya ada masalah, pasti ada jalan keluarnya. Aku suka dengan perjalanan tadi,” kata pelancong kedua.

Kisah tadi menolong kita untuk memahami bagaimana seringkali kekuatiran membuat kita kehilangan banyak hal yang berharga. Lebih buruknya lagi, seringkali kekuatiran itu tidak terbukti separah yang kita kuatirkan atau malah tidak terbukti sama sekali. “Kekuatiran tidak akan menambah sejengkal pun panjang usia kita. ”Banyak orang hidup dalam kekuatiran dan cemas mengenai apa yang belum terjadi. Orang sering takut dan tidak tahu apa yang ia takuti.
Akhirnya, orang yang seperti ini tidak akan menikmati kehidupan.
Kebahagiaan hidup hanya menjadi milik orang-orang yang mampu menikmatinya dengan penuh syukur.
JAM KEHIDUPAN hanya sekali berputar. Ada menit yang harus dilalui dengan MANIS, ada pula menit yang harus dilalui dengan PAHIT. Jalanilah setiap DETIK dengan IMAN dan KASIH kepada “TUHAN” agar kita menjadi lebih BIJAKSANA dalam menjalani kehidupan ini. 
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

KEKUATIRANMU

Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah. Mazmur 55:23

Ketika menghadapi pencobaan yang terlalu berat untuk ditanggung, Allah mengajak kita untuk membawa beban dan kekhawatiran kepadaNya. Maka Dialah memberi jalan supaya kita mampu menanggung beban, Dia yang memelihara kita dalam setiap situasi. Roh Kudus telah berkali-kali menyampaikan undangan ini.
Terkadang, meskipun tidak ada beban yang berat, kita sering kali menjadi terbebani karena kekuatiran kita sendiri. Karena kita kuatir terhadap berbagai hal yang belum dan tidak terjadi, maka seakan-akan beban kita menjadi sangat berat.
Beban dan kekuatiran adalah dua hal yang berbeda. Dan terkadang, karena muncul hampir bersamaan, banyak orang yang akhirnya menganggap bahwa beban dan kekuatiran adalah hal yang sama.
Beban adalah suatu kondisi dimana terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, tetapi hal itu tidak bisa kita hindari. Itu adalah bagian dari salib yang harus kita tanggung. Kita tidak bisa lari dan menghindar. .
Kalau kuatir, itu adalah suatu kondisi dimana kita mengira-ngira apa yang akan terjadi di masa datang. Lalu perkiraan kita itu kita pikirkan sedemikian rupa dan masuk ke dalam pikiran. Karena ini adalah perkiraan, maka ini belum tentu terjadi. Tetapi, kita menganggap bahwa ini adalah beban yang harus kita tanggung. Kalau kita tinggal terus menerus dalam kekuatiran, maka Iblis dapat mendompleng sehingga mengarah kesesuatu yang negatif.
Contohnya:
Bila kita memiliki saudara, orang terdekat sakit dan hanya bisa terbaring di ranjang, maka mereka adalah beban kita. Kita harus merawat sekuat tenaga, baik sampai sembuh ataupun dipanggil Tuhan. Tetapi, bila karena beban ini, kita menjadi kuatir akan keuangan kita, akan waktu kita yang terbuang percuma, maka ini adalah kesalahan kita kepada Allah. Bila Allah yang memberi beban itu, masakan Allah tidak sanggup mencukupi semuanya walau serba kekurangan tetaplah percaya Dia sedang melakukan yang terbaik untuk kita. Mengapa kita masih kuatir?

Pemeliharaan Allah di tengah-tengah kesulitan adalah kebenaran yang ditekankan di sepanjang Firman Allah. Karena beban yang diberikan kepada Allah untuk melatih kasih, iman, pengharapan, dan tanggung jawab kita membuat kita tegar disepanjang waktu.
Oleh: Ibu Sin

BERTEKUN

Dan sebab makin bertambah dosa, maka kasih orang banyak tawarlah kelak Tetapi barang siapa yang bertekun sampai ke akhir, ialah akan diselamatkan. Matius 24:12,13(TL)
1.Yang penting ialah ketekunan orang-orang kudus
Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Wahyu 14:12
2.Kamu memerlukan ketekunan
Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Ibrani 10:36
3.Sebab itu harus bertekun dalam iman
Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.
Kolose 1:23
Bagaimanakah caranya untuk mendapakan ketekunan?
1. Ujian Iman menghasilkan ketekunan
sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Yakobus 1:3,4
2. Yang bertekun, berbahagia seperti Ayub
Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Yakobus 5:11
3. Sengsara menghasilkan ketekunan
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Roma 5:3,4
4. Harus sungguh-sungguh bertumbuh
Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. II Petrus 1:5-8
Yang tidak memiliki IMAN, KEBAJIKAN, PENGETAHUAN, PENGUASAAN DIRI, KETEKUNAN, KESALEHAN, KASIH PHILIA, KASIH AGAPE, menjadi buta dan picik
Tetapi barang siapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan. II Petrus 1:9
5. Yang bertekun akan memerintah bersama Kristus
jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; II Timotius 2:12
Oleh: Pdt. Robby Schramm-Mojoagung

Sabtu, 24 November 2012

JADILAH KEHENDAKMU

Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. Lukas 1:38

Mengapa Maria yang dipilih?
1.Karena Maria adalah seorang perawan yang suci
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Lukas 1:27

A.Kita dikuduskan oleh kematian Kristus
Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. Kolose 1:21,22
B.Menanggalkan manusia”lama”
Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, Efesus 4:22-24
C.Jangan hidup dalam kecemaran
Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus. Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono—karena hal-hal ini tidak pantas—tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur. Efesus 5:1-4
D.Hiduplah kudus seperti Kristus
Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. 1Petrus 1:14-16

E.Hiduplah sebagai perawan yang suci
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
2Korintus 11:2,3
2.Karena Maria memperhatikan/menyimpan dalam hati
Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Lukas 2:18,19
A.Meskipun tidak mengerti, tetap diperhatikan
Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Lukas 2:50,51
"Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Lukas 8:15
C.Simpanlah Firman Allah didalam hati
Maka segala firman-Mu telah kutaruh dalam hatiku, supaya jangan aku berdosa kepada-Mu. Mazmur119:11(TL)

3.Karena Maria menjadikan dirinya sebagai hamba Tuhan, dan bersedia menderita untukNya
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. Lukas 1:38
A.Menderita untuk Kristus adalah suatu karunia
Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, Filipi 1:29
B.Menderita untuk Kristus adalah suatu ibadah
Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, 2Timotius 3:12
C.Yang menderita untuk Kristus mendapat upah
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." Matius 5:11,12
D.Yang tahan uji, dapat mahkota
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Yakobus 1:12

4.Karena Maria mempercayai Firman Allah
34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. Lukas 1:34.35,38

A.Yang percaya, mendapat hidup kekal
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Yohanes 6:47
B.Bagi yang percaya,akan melihat kemuliaan Allah
Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" Yohanes 11:40
C.Bagi orang percaya, tidak ada yang mustahil
Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut,Markus 9:23
Maukah kita menjadi seperti Maria?
Oleh: Pdt. Robby Schramm-Mojoagung

KUATIR

"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Matius 6:25-34
Walter B. Knight menceritakan seorang wanita yang terkurung oleh api di puncak gedung yang sedang terbakar. Api dan asap mengurungnya, sehingga ia tidak dapat melarikan diri ke bawah. Ketika tim pemadam kebakaran tiba, salah seorang diantara mereka menaiki tangga menuju ke jendela, tempat wanita itu terkurung api menawarkan diri untuk menyelamatkannya. Akan tetapi, ketika wanita itu menegok kebawah dan melihat jarak yang begitu jauh ke tanah, ia menjadi panik dan kembali kekamarnya semula. Orang yang mencoba menyelamatkan wanita tersebut memohon agar wanita itu mempercayainya demi keselamatan dirinya sendiri, namun permohonannya tidak diperhatikan. “Saya telah melakukan segala sesuatu untuk menyelamatkannya, tetapi wanita tidak mengijinkan saya. Dia tidak mempercayai saya”, kata anggota pemadam kebakaran setelah terpaksa turun karena wanita itu tidak mau ditolong. Akhirnya, wanita tersebut mati terbakar karena kekuatirannya.

Kata ‘jangan kamu kuatir’ berarti kita sering kuatir dalam setiap langkah dan kehidupan, maka Tuhan menyuruh kita jangan kuatir.
Sering kita menganggap bahwa kuatir itu suatu dosa. Benarkah demikian?
Kuatir itu bukan dosa, kuatir itu bagian dari emosi (=kemarahan) yang diberikan Tuhan kepada kita supaya melalui kekuatiran itu kita bisa bersandar kepada Dia.
Tapi dalam kenyataannya iblis mendompleng kekuatiran kita sehingga mengarah ke arah yang tidak sesuai dengan langkah atau arah Allah. Kita sering melihat dengan cara berpikir kita, bahwa langkah kita benar. Tapi dalam kenyataannya ujungnya menuju malapetaka
“Ada jalan yang disangka orang lurus tapi ujungnya menuju maut” Amsal 14:12

Dari kegelisahan dapat menyebabkan gentar, dari gentar menyebabkan ketakutan, dari ketakutan menyebabkan orang itu bimbang.
Tuhan tidak ingin kita hidup dalam ketakutan melainkan hidup dalam damai sejahtera Allah
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu..” Yohanes 14:27

Karena itu Tuhan ingin kita tidak tinggal dalam kekuatiran kita. Dalam Matius 6:26 Tuhan ingin kita memandang burung-burung yang di langit, yang tidak menabur dan menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, tapi Tuhan sanggup mencukupkan kebutuhan mereka. Bukankah kita jauh melebihi burung-burung itu?

Misalnya kalau kita melihat burung-burung di daerah yang kelaparan kita tidak pernah melihat burung itu jatuh karena kelaparan atau karena penyakit. Lain dengan yang dipelihara oleh manusia, binatang yang dipelihara manusia bisa kena flu burung, sapi gila, dan kelaparan.

Tuhan mengajarkan kita biarlah kesusahan sehari cukup untuk satu hari (ayat 34). Jadi kita tidak perlu kuatir akan hari esok karena belum tentu kekuatiran itu terjadi atau bila saat itu terjadi, Tuhan sanggup memberi pertolongan.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”. Yeremia 29:11

Tuhan tidak menghendaki untuk kuatir terus menerus atau kekuatiran yang berkelebihan. Dalam Matius 6:31,32 dikatakan janganlah kita kuatir akan apa yang kita pakai, apa yang kita minum dan apa yang kita makan. Itu dicari bangsa yang tidak mengenal Allah. Jadi masa depan, kehidupan, atau perekonomian janganlah jadi racun yang menggerogoti pikiran kita sehingga menjadi kekuatiran yang berlebihan.

Bagaimana mengatasi kekuatiran yang berlebihan?
1. “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu”. I Petrus 5:7
Kita perlu meletakkan segala kekuatiran kita pada kaki Yesus karena dari itu pemeliharaan dan perlindungan Tuhan akan nyata. Seperti dalam diri Yesus waktu dikuatkan di Getsemani
Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Lukas 22:43,44

2. “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”. Filipi 4:6
Kita perlu bawa segala kekuatiran kita yang berlebihan melalui ucapan doa dan permohonan dengan ucapan syukur, karena tidak gampang orang yang punya masalah bisa mengucap syukur.

3. “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban.” II Timotius 1:7
Jika kasih Kristus lebih besar daripada kekuatiran kita maka kita dapat mengalahkannya.

Mark Twain pernah mengatakan, “Kalau seekor kucing pernah duduk di atas tungku panas, kucing itu tidak akan duduk di atas tungku panas lagi. Kucing itu juga tidak akan duduk lagi di atas tungku dingin.” Kesimpulannya adalah kucing tersebut mengasosiasikan tungku dengan pengalaman yang buruk dan panas. Pengalaman yang buruk tersebut dibawanya terus, hingga ia menganggap setiap tungku (tidak peduli bahwa tungku itu dingin) adalah panas dan berbahaya.
Sedikit banyak kita juga seperti kucing tersebut. Sikap kita pada hari ini terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang terjadi di waktu lalu. Jika dalam sebuah situasi yang terjadi di masa lalu kita mengalami kegagalan, maka pada situasi yang sama di waktu yang berbeda pun, kita sering percaya bahwa kita akan gagal lagi.

Sederet pengalaman buruk di masa lalu mungkin pernah kita alami. Kegagalan-kegagalan yang terjadi di sepanjang perjalanan hidup kita. Kesalahan-kesalahan fatal yang sebenarnya bisa dihindarkan. Pengambilan keputusan yang salah, yang menyisakan sederet akibat sampai hari ini. Juga masa kecil yang buruk, tindakan-tindakan kekerasan yang kita terima, baik secara fisik maupun psikis, ucapan atau tindakan yang merendahkan, miskinnya kasih sayang dari orang tua dan masih banyak hal yang menimbulkan kepahitan dalam hati.

Jadikan pengalaman masa lalu sebagai pelajaran berharga bagi kita. Namun jangan pernah biarkan diri kita hidup di masa lalu. Jangan sampai pengalaman buruk di masa lalu menghantui dan membayangi kehidupan kita di masa kini. Jika tidak, hidup kita hanya akan dikuasai oleh ketakutan dan kekuatiran. Kita takut untuk mencoba hal-hal yang baru (yang mirip dengan kejadian buruk yang pernah kita alami). Kita takut untuk melihat masa depan, karena hidup kita masih dikuasai buruknya masa lalu. Kita takut untuk bersikap optimis. Kita takut menatap hidup dengan keberanian. Tapi, orang yang hidup dengan ketakutan tidak akan pernah sukses. Jadi, tinggalkan pengalaman buruk di masa lalu kita.

Bila kekuatiran lebih mendominasi, maka kita akan kehilangan sukacita dalam menjalani hidup ini, hidup seakan berat, dan tanpa pengharapan. Kekuatiran tidak menyelesaikan masalah. Mari kita belajar memandang hidup ini dengan optimis, karena kita memiliki Yesus.

Ada dua orang pelancong asal Swiss yang melakukan pendakian di sebuah gunung.
Saat pulang, mereka terpaksa menumpang sebuah mobil rombeng. Jalannya tersendat sendat karena mesin tuanya. Sepanjang jalan, pelancong pertama sibuk mencemaskan kondisi mobil. Ia terbekap rasa kuatir kalau mobil itu mogok di tengah jalan. Ia kuatir kalau bensinnya habis dan tidak ada pom bensin di sana.

Sementara, pelancong kedua tampak santai-santai saja. Ia begitu menikmati pemandangan indah bukit-bukit di negeri cokelat itu. Bukit-bukit yang pucuknya dihiasi salju putih. Beberapa kali ia mengabadikan keindahan itu dengan kamera pocketnya.
Setelah satu jam berlalu, akhirnya mobil uzur itu pun tiba di kota yang dituju. “Kok kamu sempat-sempatnya ambil gambar pemandangan itu? Apa kamu tidak cemas?,” tanya pelancong pertama. “Apa yang perlu dicemaskan. Seandainya ada masalah, pasti ada jalan keluarnya. Aku suka dengan perjalanan tadi,” kata pelancong kedua.

Kisah tadi menolong kita untuk memahami bagaimana seringkali kekuatiran membuat kita kehilangan banyak hal yang berharga. Lebih buruknya lagi, seringkali kekuatiran itu tidak terbukti separah yang kita kuatirkan atau malah tidak terbukti sama sekali. “Kekuatiran tidak akan menambah sejengkal pun panjang usia kita. ”Banyak orang hidup dalam kekuatiran dan cemas mengenai apa yang belum terjadi. Orang sering takut dan tidak tahu apa yang ia takuti.
Akhirnya, orang yang seperti ini tidak akan menikmati kehidupan.
Kebahagiaan hidup hanya menjadi milik orang-orang yang mampu menikmatinya dengan penuh syukur.
JAM KEHIDUPAN hanya sekali berputar. Ada menit yang harus dilalui dengan MANIS, ada pula menit yang harus dilalui dengan PAHIT. Jalanilah setiap DETIK dengan IMAN dan KASIH kepada “TUHAN” agar kita menjadi lebih BIJAKSANA dalam menjalani kehidupan ini.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping