Kehilangan Dunianya dialami hampir semua orang. Kehilangan dunianya bisa dialami baik orang kaya maupun orang miskin, rumah tangga yang berantakan maupun keluarga yang kelihatan bahagia, jemaat yang kelihatannya setia maupun hamba Tuhan, para pebisnis, para pengusaha maupun pegawai biasa, suami maupun istri, adik dengan kakaknya maupun sebaliknya dll. Kadang kita tidak menyadari dunia kita sudah hilang, kita melakukan segala kegiatan bertahun tahun, apa yang sudah kita lakukan seperti biasanya –RUTINITAS bahkan sampai pada titik kejenuhan. (berpacaran, pelayanan yang terus menerus, bekerja yang dari dulu hingga sekarang tetap sama, menikah, punya anak lalu punya cucu, hidup pada masa tua kemudian meninggal). Dalam menjalankan rutinitas hidup kita, kita tidak sadar bahwa didasar hati kita ada ”DUNIA KITA YANG HILANG”.
Contohnya ada sepasang suami istri mereka sama sama Kristen, mereka sudah menikah selama 20 tahun tapi pada tahun ke-21 mereka mengalami tingkat kejenuhan yang parah yang terakhir hendak menuju perceraian. Sebetulnya mereka mereka mengalami titik kejenuhan sudah cukup lama tapi pada tahun ke-21 pernikahan mereka mengalami tingkat kejenuhan yang tinggi, mereka tinggal bersama, pergi kegereja bersama, mereka pelayanan, mereka menjalankannya karena rutinitas hingga tingkat kejenuhan dalam pernikahan mereka sangat tinggi, pernikahan mereka mulai retak dan diambang perceraian dulunya bisa bertahan karena ditahan tahan karena mereka Kristen, seperti prisnsip di Alkitab apa yang disatukan Tuhan tidak ada yang memisahkan. Lalu kenapa bisa mau bercerai? Karena mereka mengalami yang namanya DUNIA YANG HILANG
Berapa banyak dari kita mengalami DUNIA YANG HILANG, dunia yang kita harapkan harusnya ada kedamaian, sukacita, penuh kesenangan, selalu yang indah indah tapi kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Yesus berkata:
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Yohanes 10:10
Bagaimana dengan pekerjaan kita yang sekarang? Bagaimana dengan pasanganmu sekarang? Bagaimana dengan dunia yang sedang engkau ciptakan sekarang? Seberapa parahkah keadaanmu? Hari ini apakah engkau lelah dengan semuanya ini? Engkau mau lari meninggalkan ini semua? Engkau sudah putus asa, kecewa? Engkau sedang mencari wanita atau pria yang lain? Engkau mau bunuh diri? Engkau mau meninggalkan atau jenuh dengan pekerjaanmu? Engkau mau mabuk mabukan atau menuju kenarkoba? Apakah engkau yakin bila engkau menuju hal tersebut masalahmu bisa terselesaikan?
Manusia tanpa sadar telah menciptakan “Dunia mereka sendiri atau keindahan sesuai dengan Dunianya mereka sendiri” melalui daya khayal, saat tertidur, saat melamun. Mereka mulai menciptakan ‘DUNIA MAYA’ dalam pemikiran mereka. Mereka merencanakan keuangan yang cukup (punya uang atau harta yang banyak) lalu punya pacar yang banyak setelah puas lalu ditinggal lalu mencari yang lainnya. Mereka mulai berkreasi dalam penciptaan mulai bekerja dapat uang yang banyak (milyatan dalam tempo singkat) lalu cari pacar sebanyak banyaknya, lau bosan dengan pacar yang lama, lalu cari pacar yang baru, lalu memperlakukan dunianya dengan seenaknya, lalu bersenang senang mabuk mabukan dan melakukan hal hal yang lainnya tanpa takut diketahui oleh orang lain. Itulah Dunia Maya yang tanpa sadar “dunia” ini telah kita nyatakan atau interprestasikan dalam kehidupan kita sehari hari. Kita harus sadar kita tinggal di Dunia realita bukan Dunia kayal, jangan biarkan Iblis datang mencuri, membunuh dan membinasakan Dunia nyata kita. Kita harus berjuang jangan biarkan kita kehilangan “DUNIA NYATA KITA’.
Yesus mau dalam kehidupan, kita berani menghadapi masalah itu bukan lari atau meninggalkan masalah kita.
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Matius 11:28-30
Yesus mengajarkan setiap orang yang berbeban berat bawa kepada Yesus, Dia akan memberi kelegaan. Yesus tidak pernah menyuruh kita meletakkan dikaki Yesus, lalu kita meninggalkan masalah. Itu karena sudah diletakkan dibawah kaki Yesus. Yesus mau kita bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah kita.
Cara menghadapi permasalahan kita
1. Kadang masalah yang kita hadapi perlu waktu dalam menyelesaikannya.
2. Kadang masalah yang dihadapi kita biarkan atau didiamkan maka masalah itu akan selesai dengan sendirinya melalui proses waktu.
3. Kadang masalah yang kita hadapi harus secepatnya diselesaikan.
4. Kadang masalah itu berhubungan dengan kuasa yang lain (kuasa kegelapan) hal itu perlu penangganan yang khusus.
5. Kadang masalah yang kita hadapi ini berhubungan dengan masa lalu yang terbawa kemasa sekarang, luka atau akar kepahitan yang sudah lama mengakar yang merusak setiap sisi kehidupan kita.
Dari pembahasan ini kita bisa tahu berapa besar pengaruh yang terjadi dalam hidup kita, berapa besar ‘Dunia kita yang telah hilang’ dan berapa banyak dunia kita yang hilang. Kalau kita sudah tahu dunia kita yang hilang itu, apa yang harus kita lakukan? mau Yesus ubahkan? Atau kita tetap berpegang erat dengan masalah lalu dan tetap tinggal dalam kenangan dunia kita.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16
DUNIA apa saja yang hilang pada kehidupan kita:
1. Dunia 1
Mengalami masa lalu bahagia sekarang masih juga mendambakan kebahagiaan yang sama tapi tidak mendapatkannya (dulu bahagia sekarang tidak bahagia).
2. Dunia 2
Tidak mengalami kebahagiaan pada masa lalunya sekarang juga mengalami hal yang sama juga (dulu tidak bahagia bahagia sekarang juga tidak bahagia).
3. Dunia 3
Tidak mengalami kebahagiaan masa lalunya sekarang bahagia, jadi mereka berusaha
mengisi kehidupan lamanya yang hilang (dulu tidak bahagia sekarang bahagia).
4. Dunia 4
Mengalami masa lalu yang bahagia sekarang mengalami kebahagiaan yang sama, akibatnya kurang peka terhadap penderitaan (dulu bahagia sekarang juga bahagia).
D U N I A I :
Manusia mengalami masa lalunya yang bahagia, sekarang masih juga mendambakan kebahagiaan yang sama seperti masa lalunya namun tidak mendapatkannya, akhirnya mereka mencari kebahagiaan yang sama dengan berbagai cara untuk meraih kebahagiaan masa lalunya, jadi setiap ada permasalahan yang datang, selalu ia berkata masa lalu yang bahagia atau membandingkan masa lalunya.
Contoh:
1. sering kita temui dalam suatu pernikahan,
seorang istri kecewa terhadap suaminya, jadi dalam setiap pertengkaran selalu ia berucap “dulu kamu aku ditaksir sama orang kaya, aku menolaknya tapi sekarang setelah dengan kamu malah kamu demikian, dulu kamu orangnya tidak begitu sekarang kamu berbeda”. Padahal dia hidup pada masa sekarang.
Kekecewaan ini bila terus berlanjut bisa bisa menuju perceraian, atau rumah tangganya berantakan, mereka suami istri tapi kehidupan mereka begitu dingin, mereka menjalankan kehidupan keluarga hanya sebuah rutinitas.
2. Sering juga kita temui dalam pertengkaran keluarga,
Dalam keluarga, istri atau suami setiap ada pertengkaran mereka selalu membicarakan permasalahan yang lalu lalu, pertengkaran yang lalu lalu selalu dibahas sehingga pertengkaran mereka menjadi lebih parah.
Contoh yang sederhana, bila terjadi pertekaran masalah piring pecah (masalah sepele) maka masalah itu akan menjalar kemasalah anak, orang tua, keuangan, sampai masalah masalah yang telah terjadi begitu lama dimasalahkan akhirnya pertengkarannya menjadi lebih parah dari pada sebelumnya
3. Seorang putri yang waktu kecilnya paling disayang mamanya.
Seorang putri yang lahir diantara kakak kakaknya yang pria tentu saja paling disayang, tapi saat salah satu kakaknya sukses dalam pekerjaan dan keuangannnya, tentu saja pandangan mamanya mulai beralih kekakaknya yang sukses itu. Jadi putri ini yang dulunya merasa kebahagian, sekarang dia mendambakan kasih sayang itu. Bila ada seorang pria memberi kasih sayang yang berkelebihan maka ia akan menyerahkan segalanya kepada pria itu, bila mengarah positip maka hasinya baik tapi bila mengarah yang negatif maka putri tersebut bisa hancur masa depannya.
Tuhan mengingatkan kita bahwa kita hidup pada masa sekarang (present) bukan masa lalu (past) dan hari esok sedang menunggu kita (future), walaupun dunia kita yang lampau begitu membahagiakan atau menyenangkan. Itu masa lalu sedang kita sedang menghadapi masa sekarang. Jadi hadapi masa sekarang dengan berani, jangan tinggal dalam dunia yang lama biarlah itu menjadi suatu kenangan dan ubah hidupmu yang sekarang menjadi sesuatu yang bernilai bagi dirimu, bagi keluargamu, bagi negaramu, terutama bagi Yesus.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping