Dalam Kej 50: 15-21 dikisahkan mengenai Yusuf. Yusuf adalah anak yang disayang oleh Yakub tetapi sangat dibenci oleh kakak-kakaknya. Ia dijual, dijadikan budak oleh kakak-kakaknya karena mereka iri kepada Yusuf. Namun semuanya itu dijalani dengan penuh kesabaran dan iman kepada Tuhan.
Setelah menjadi budak dan dipenjara, ia menjadi orang yang dipercaya oleh Firaun untuk mengelola Mesir. Saat itu semua saudara-saudaranya berbalik kepadanya dan meminta tolong kepadanya. Adalah haknya untuk mengampuni saudaranya atau tidak. Mereka memperlakukannya dengan buruk, orang akan berpikir wajar saja bila ia tidak mengampuni mereka.
Tetapi Yusuf ternyata mengampuni saudaranya. Hal itu dilakukannya karena ia tahu akan rencana Tuhan atas hidupnya dan karena ia tahu dan taat akan perintah Tuhan. Begitu pula kita, mungkin kita telah disakiti oleh seseorang, adalah pilihan kita untuk mengampuninya atau tidak. Karena tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa Tuhan kehendaki.
Selain dengan sesama kita juga harus sadar akan kesalahan dan dosa-dosa kita. Kita harus meminta ampun kepada Tuhan atas apa yang kita perbuat. Bila kita tidak mau mengampuni orang lain maka Tuhan juga tidak akan mengampuni kita.
Ketika manusia berdosa, manusia mulai mengalami kesusahan demi kesusahan. Sering kali kita juga jadi jauh dari Tuhan. Allah sering kali digambarkan sebagai Bapa yang menunggu anak-anakNya kembali kepadaNya. Tetapi sering kali kita mengeraskan hati untuk kembali kepadaNya.
Kita sering merasa bahwa Tuhan akan selalu tahu dan mengerti kita. Kita juga selalu berpikir bahwa kesempatan yang kita punya sangat banyak, kita dapat bertobat nanti, besok atau bulan depan dan sebagainya. Kita seringkali tidak sadar bahwa mungkin inilah saat terakhir kita sehingga semuanya terlambat dan kita tidak dapat mengulanginya. Kita hanya bisa menyesal.
Jangan sampai kita terlambat untuk bertobat! Jangan pula kita terlambat untuk mengampuni dan meminta ampun kepada Tuhan.
Oleh: Cien
Rek BCA: 2 1 4 0 5 9 4 8 0 9 a/n INDRAWATTY
Shalom. Selamat Datang & Selamat Bergabung Di Web Blog "House Of All Nations". Kami mengundang Bapak, Ibu & Saudara/i yang rindu untuk datang beribadah dan berkumpul bersama pada jadwal kebaktian Kami. Tuhan Yesus senantiasa memberkati kita. Bagi anda yang diberkati oleh warta ini, anda bisa membantu kami berupa dana yang dapat anda kirimkan ke rekening kami di atas.
Jumat, 26 Juni 2009
Kamis, 25 Juni 2009
Doa Dan Permintaan Kita
Dalam Mat 7: 7-8 Tuhan mengajarkan kepada kita kaitan doa dengan permintaan kita. Dikatakan disana bila kita meminta sesuatu maka Tuhan akan memberikannya. Bila kita mencari maka kita mendapatkannya. Bila kita mengetok maka pintu akan dibukakan untuk kita. Dari dua ayat tersebut dapat kita simpulkan bahwa Yesus mendorong kita untuk tekun bila kita membutuhkan pertolongan Tuhan.
Meminta berarti kesadaran bahwa kita membutuhkan sesuatu yang tidak dapat kita kerjakan sendiri. Meminta juga berarti kepercayaan bahwa Allah akan mendengarkan doa kita.
Bila kita meminta tetapi masih belum dijawab maka Tuhan mengajarkan kita untuk mencari. Mencari menunjukkan permohonan yang sungguh-sungguh disertai dengan ketaatan pada kehendak Allah.
Tindakan kita yang terakhir yang bisa kita lakukan dalam ayat tersebut bila kedua cara tersebut tidak berhasil adalah mengetuk. Mengetuk menunjukkan adanya ketukunan dalam menghampiri Allah sekalipun Ia tidak menjawab dengan segera. Dan kita harus mengetuk sampai pintu dibukakan bagi kita. Tetapi semua tindakan diatas dapat berhasil bila kita landaskan pada iman kita.
Ada 5 dasar doa kita bisa dikabulkan Tuhan:
1. Mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya. (Mat 6: 33)
2. Menyadari kebaikan kasih Allah dan bersyukur atasNya.
3. Berdoa sesuai dengan kehendak Allah.
4. Memelihara persekutuan yang baik dengan Kristus.
5.Mentaati Kristus dan berdoa secara efektif. (1 Yoh 3: 22)
Bila permintaan dan doa kita berkenan kepada Tuhan dan kita beriman kepada Nya, maka niscaya permohonan kita akan kita dapatkan.
Oleh: P. Yono
Meminta berarti kesadaran bahwa kita membutuhkan sesuatu yang tidak dapat kita kerjakan sendiri. Meminta juga berarti kepercayaan bahwa Allah akan mendengarkan doa kita.
Bila kita meminta tetapi masih belum dijawab maka Tuhan mengajarkan kita untuk mencari. Mencari menunjukkan permohonan yang sungguh-sungguh disertai dengan ketaatan pada kehendak Allah.
Tindakan kita yang terakhir yang bisa kita lakukan dalam ayat tersebut bila kedua cara tersebut tidak berhasil adalah mengetuk. Mengetuk menunjukkan adanya ketukunan dalam menghampiri Allah sekalipun Ia tidak menjawab dengan segera. Dan kita harus mengetuk sampai pintu dibukakan bagi kita. Tetapi semua tindakan diatas dapat berhasil bila kita landaskan pada iman kita.
Ada 5 dasar doa kita bisa dikabulkan Tuhan:
1. Mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya. (Mat 6: 33)
2. Menyadari kebaikan kasih Allah dan bersyukur atasNya.
3. Berdoa sesuai dengan kehendak Allah.
4. Memelihara persekutuan yang baik dengan Kristus.
5.Mentaati Kristus dan berdoa secara efektif. (1 Yoh 3: 22)
Bila permintaan dan doa kita berkenan kepada Tuhan dan kita beriman kepada Nya, maka niscaya permohonan kita akan kita dapatkan.
Oleh: P. Yono
Langganan:
Postingan (Atom)