Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun.Murid muridNya juga mengikuti Dia.Setelah tiba di tempat itu Ia ber kata kepada mereka.”Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya,lalu,Ia berlutut dan berdoa,katanya :”Ya Bapaku,jikalau Engkau mau,ambilah cawan ini dari padaKu tetapi bukanlah kehendaKu,melainkan kehendakMulah yang terjadi.” Maka seorang malaikat dari langit menampakan diri kepadaNya untuk memberi kekuatan kepadaNya Lukas 22:39-43
Ayat 39
Mengapa Yesus ke Bukit Zaitun menjelang kematianNya? Lalu makna Bukit Zaitun itu apa?
• Daud naik ke Bukit Zaitun sambil menangis meninggalkan Yerusalem karena pemberontakan anaknya yang bernama Absalom.
Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia masing-masing berselubung kepalanya, dan mereka mendaki sambil menangis. II Samuel 15:30 • Bukit Zaitun terletak di depan (dekat) Yerusalem, sebelah Timur. Jadi bukit Zaitun adalah tempat untuk meratap dan menangis seperti dilakukan oleh Daud. Selain itu, Bukit Zaitun adalah tempat Yesus melayangkan pandanganNya ke Yerusalem. Di Bukit Zaitun ada taman yang bernama Getsemani
Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan. Zakharia 14:4
Ayat 40
Yesus menyuruh muridNya berdoa supaya jangan jatuh ke dalam pencobaan.
Ayat 42
Sering di dalam diri kita berdoa supaya cawan itu lari dari pada kita, tapi kita lupa untuk berdoa melainkan kehendakMu yang jadi.
Kita berusaha lari dari masalah, menghindari masalah, karena kita tidak berani menghadapinya dan melihat hari depan yang penuh harapan.
Maka itu Yesus menyuruh kita untuk berdoa supaya jangan jatuh ke dalam pencobaan.
Roberts Liardon dengan berdoa ia memenangkan kota, bagaimana dengan doa kita? Kita bisa memenangkan suami kita, keluarga kita, masa depan kita, atau sebaliknya? Hidup kita penuh dengan kekalahan demi kekalahan.
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Lukas 14:27
Tuhan ingin dalam kehidupan kita berani untuk memikul salib, baru kita layak menjadi muridNya.
Ayat 43
Tuhan sanggup memberi kekuatan bagi orang yang mau berseru kepadaNya.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar