Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Kejadian 3:1-7 Alam semesta yang diciptakan Tuhan begitu indah, di mana manusia bergaul karib dengan Sang Pencipta dan sekaligus menjadi kesukaan bagiNya Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, Efesus 1:5 Namun, ada satu oknum yang tidak suka dengan keharmonisan itu, dia adalah iblis. Sejak diciptakan, manusia menjadi ciptaan kesukaan Tuhan. Dari awal Tuhan sudah memutuskan untuk mendapatkan anak-anak bagiNya, karena Dia ingin menumpahkan kasih, kemuliaan, dan sukacitaNya kepada anak-anakNya.
tidak menindas orang lain, tidak mau meminta gadai, tidak merampas apa-apa, memberi makan orang lapar, memberi pakaian kepada orang telanjang,
menjauhkan diri dari kecurangan, tidak mengambil bunga uang atau riba, melakukan peraturan-Ku dan hidup menurut ketetapan-Ku--orang yang demikian tidak akan mati karena kesalahan ayahnya, ia pasti hidup.
Ayahnya, yang melakukan pemerasan, yang merampas sesuatu, dan yang melakukan hal-hal yang tidak baik di tengah-tengah bangsanya, sungguh, ia akan mati karena kesalahannya.
Tetapi kamu berkata: Mengapa anak tidak turut menanggung kesalahan ayahnya? --Karena anak itu melakukan keadilan dan kebenaran, melakukan semua ketetapan-Ku dengan setia, maka ia pasti hidup. Yehezkiel 18:11-19
Iblis adalah gambaran kesempurnaan, penuh hikmat, dan maha indah. Inilah keberadaan Iblis sebelum ia menjadi sombong dan menyamai Yang Mahatinggi. Setelah Iblis dibuang dari gunung Tuhan, manusialah yang menjadi kesukaan Tuhan. Hal ini tentu sangat menyakitkan hati Iblis, dan menjadi alasan kuat bagiNya untuk menghancurkan hubungan Tuhan dengan manusia, tentu dengan segala hikmat dan kelicikan yang dimilikinya.
Ada banyak strategi yang dirancang Iblis untuk menghancurkan hubungan baik antara Tuhan dengan manusia. Strategi unggulannya yang pertama, diterapkannya di taman Eden, di mana dia berhasil membuat manusia tidak lagi percaya kepada Tuhan. Adam pasti sudah menyampaikan larangan yang diberikan Tuhan kepada Hawa, sayangnya Hawa tidak mendengar dengan seksama. Kelemahan ini menjadi pintu gerbang dilancarkannya strategi si Jahat. Pada kesempatan itu Iblis memakai ular, si binatang cerdik sebagai mediator untuk mengelabui manusia. Dalam Alkitab dikatakan bahwa ular adalah hewan yang “paling cerdik”,
”Now the serpent was more subtil than any beast of the field which the LORD God had made. And he said unto the woman, Yea hath God said, Ye shall not eat of every tree of the garden? Kej3:1 KJV Manusia yang berakal budi dan memiliki hikmat ilahi berhasil ditipu Iblis untuk tidak lagi mempercayai Tuhan 100%. Perhatikan jawaban Hawa di Kejadian 3:2-3
Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Hawa mengerti bahwa semua buah yang ada di taman boleh dimakan, namun pemahamannya tentang makan buah ditambahkan dengan pernyataan, “Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Penambahan kata “raba” menunjukkan ada keraguan di hati Hawa. Melihat peluang itu si Iblis meneguhkan keraguan Hawa
lewat tipu muslihatnya, “Sekali-kali kamu tidak akan mati…” keraguan membuahkan ketidakpercayaan, ketidakpercayaan membuahkan ketidaktaatan, dan ketidaktaatan kepada Firman Tuhan mengakibatkan kematian. Ketidakpercayaan mendukakan hati Tuhan, dan jenis dosa ini tersembunyi di lubuh hati kita.
Banyak orang meragukan kesetiaan Tuhan manakala Dia tidak segera turun tangan ketika mereka menghadapi masalah yang berat. Sedapat-dapatnya Iblis akan berusaha membuat kita meragukan eksistensi dan kesetiaan Tuhan. Waspadalah, ini sangat serius!
Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur. Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang, Yesaya 14:12-16
Oleh: Ev.Liem Thin Ping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar