Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. I Tesalonika 5:18
Mengucap syukur adalah kehendak Allah. Mengucap syukur baik dalam keadaan kita yang manis maupun pahit. Ada 2 pilihan bagi kita, mengeluh atau bersyukur. Salah satu hal yang menjengkelkan hati Tuhan adalah umat Allah yang selalu mengeluh seperti bangsa Israel selama menuju ke tanah Kanaan. Mengeluh bila dilakukan secara berulang-ulang akhirnya akan menjadi suatu sifat pribadi.
Demikian pula dengan bersyukur, apabila dilakukan secara berulang-ulang maka orang tersebut akan menjadi orang yang mudah bersyukur. Apabila kita rindu sikap kita berubah, kita harus mau belajar untuk itu dan akhirnya kita akan bisa naik kelas.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." Maka Allah menciptakan binatang binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak." Ayub 1:20-22
Allah memuji Ayub di hadapan iblis, menunjukkan kualitas rohani Ayub lebih tinggi di bandingkan orang lain. Namun Ayub tetap harus belajar, apabila Ayub saja masih belajar terus apalagi kita juga harus belajar. Saat kita mulai bertumbuh dalam kedewasaan, maka persoalan yang dihadapi juga akan menjadi lebih sulit lagi. Ayub belajar hal yang baru, yakni dalam derita harus taat tetap tabah. Walau pahit, harus mau menerima semuanya dengan tegar.
Jadi di antara orang yang datang membeli gandum terdapatlah juga anak-anak Israel, sebab ada kelaparan di tanah Kanaan. Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Jadi ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap dan sujud dengan mukanya sampai ke tanah. Ayub 42:5-6
Setelah kita lulus ujian kehidupan, kesaksian hidup kita akan menjadi berkat untuk orang lain. Disini ada dua pilihan bagi kita, hidup bergantung kepada Allah atau kita bergantung pada situasi dan kondisi. Kalau ini terus kita latih dalam ketergantungan kita padaNya maka akan terbentuk suatu pribadi yang sesuai dengan gambar Allah.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. I Korintus 10:13
Persoalan-persoalan melatih kita agar melalui proses dapat mengerti dan menghadapi cara untuk kehidupan. Saat kita bisa menyelesaikan masalah-masalah itu, pribadi kita telah diubahkan Tuhan. Oleh karena itu, saat kita mengalami persoalan, jangan panik! Karena semua itu akan membuat kita menjadi orang yang tangguh pada akhirnya.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Roma 8:28
Jangan punya prasangka buruk terhadap Tuhan. Alah selalu menginginkan yang terbaik bagi kita. rencana Allah selalu untuk kebaikkan.
Bagaimana bentuk syukur? Disini saya membahas 3 macam:
• Tersungkur di depan kaki Yesus.
Salah satu bentuk bersyukur adalah memberi waktu untuk tersungkur di hadapan Tuhan, memberi pujian, menyembah, beribadah, bermazmur adalah bentuk mengucap syukur kepada Tuhan, mari kita hampiri Tuhan.
Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lukas 17:15-16
• Bersaksi untuk kemuliaan Allah.
Bersaksilah tetang apa yang Tuhan sudah lakukan dalam kehidupan kita. Kita sudah ditolong, disembuhkan, dilepaskan dari roh jahat.
• Bertanya kepada Allah dan memohon petunjukNya.
Selama ini kita berdoa hanya memohon pertolongan Tuhan. Pernahkah kita bertanya apa yang saya bisa lakukan untuk bisa menjadi berkat bagi banyak orang.
Jangan khawatir, Tuhan akan selalu menopang dan menolong kita bila kita tidak mampu. Jadi senantiasalah bersyukur dan berharap kepada Tuhan.
Oleh: Pdp. Lilik-Jember.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar