Apakah kita mau bila saat di dunia ini kita aktif melayani Tuhan di gereja, misalnya menjadi WL, singer, dll tapi saat kita meninggal nanti Tuhan malah tidak mengenali kita (mengakui kita)? Kita melayani bukan sebagai rutinitas belaka, tapi dengan kerinduan dan kasih kepada Tuhan dan sesama kita. Jangan sampai kita menjadi seperti jemaat Efesus.
Jemaat di Efesus meskipun aktif melayani (Wahyu 2:1-7), mereka juga sama sekali tidak berkompromi dengan dosa, tapi Efesus telah kehilangan kasihnya yang mula-mula maka Tuhan mencela mereka.
Orang yang memiliki kasih yang mula-mula pasti selalu berapi-api dengan pelayanan mereka, ia juga ingin selalu dekat dengan Tuhan. Jadi bila kita memiliki kasih mula-mula, kita pelayanan bukan sebagai rutinitas belaka, tapi karena kita mencintai Tuhan.
Bagaimana caranya supaya kita bisa mendapatkan kembali kasih mula-mula itu? (Wahyu 2:5)
Ingat (dalam hal ini mennyadari bahwa kita telah jatuh dan bersalah)
Bertobat (berusaha untuk mengasihi Tuhan kembali dengan meminta kepada Tuhan agar Tuhan memulihkan kita)
Melihat setiap persoalan adalah sesuatu yang membangun kerohanian kita.
Pelayanan bukan dengan beban, tapi karena kasih kepada Tuhan dan sesama.
Kita harus menyadari bahwa kasih Tuhan itu besar mengatasi langit dan setiaNya sampai ke awan-awan (Mazmur 108:5), kita hanya dapat membalasNya dengan memiliki kasih terhadap Tuhan dan sesama kita.
Bila kita menolak bertobat, maka Tuhan akan mengambil kaki dian dari kita, yang artinya mengeluarkan kita dari kerajaanNya.
Oleh: Sdri. Elizabeth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar