Tuhan menghendaki kita hidup rukun dengan sesama Tapi, sering kali kita lupa akan hal ini. Kita berpikir bahwa memiliki hubungan yang baik secara vertikal (dengan Tuhan) saja sudah cukup. Padahal Tuhan mengajarkan kepada kita untuk menjalin hubungan yang baik secara vertical maupun horizontal (dengan seama manusia).
Bila kita hidup rukun dengan oang lain maka berkat Allah akan dicurahkan atas kita. Tapi iblis tahu benar akan hal ini, maka ia dengan sepenuh tenaga berusaha untuk merusak kesatuan yang dibina oleh orang-orang Kristen.
Hidup secara rukun bukan berarti tidak ada perbedaan sedikitpun, tapi kita harus berusaha menyingkapi perbedaan dengan cara yang dewasa. Perbedaan-perbedaan yang ada menunjukkan kita sebagai tubuh Kristus yang memiliki fungsi, ukuran, letak yang berbeda-beda satu sama lain.
Jika kita ingin hidup dalam kesatuan tubuh Kristus, yang harus kita lakukan antara lain:
Harus punya satu pikiran Kristus.
Pikiran manusia adalah pikiran yang penuh tipu daya dan kejahatan, tapi pikiran Kristus adalah pikiran dengan damai sejahtera dan kebaikkan. Pikiran kristus yaitu mau mengampuni sampai tuntas, mau memahami kelebihan dan kekurangan orang lain, mau mengasihi.
Memakai satu bahasa yaitu bahasa Firman. Bahasa yang kita gunakan haruslah sesuai dengan Firman Tuhan
Harus memiliki satu tubuh “Kristus”. Yang berhak menjadi anggota tubuh Kristus adalah orang yang sudah meninggalkan cara hidupnya yang lama, selalu menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan, menjadi berkat bagi orang lain.
Memiliki satu tujuan yaitu seperti Kristus. Kita patut mengikuti teladan Kristus yang mau berkorban demi menebus dosa-dosa manusia di kayu salib.
Jika kita dapat hidup dalam kesatuan maka kita akan mendapatkan:
Hidup yang penuh damai sejahtera
Hidup dalam pengampunan.
Hidup dalam berkat-berkat Allah (jasmani dan rohani)
Kita akan memiliki kekuatan yang berlipat ganda.
Kita kan lebih bersemangat.
Hidup dalam kesatuan tidak timbul dengan sendirirnya, tetapi perlu dibangun, dipelihara, dan diwujudkan. Untuk mendapatkannya harus ada harga yang dibayar. Kita harus belajar mematikan ego masing-masing dan berusaha untuk mementingkan kepentingan orang lain.
Oleh: Kimling
Tidak ada komentar:
Posting Komentar