Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki, I Petrus 2:9
Setiap kita mengikuti Kristus, tidak terukur betapa besar kasih Allah kepada kita. Tetapi, seringkali kita tidak mengerti apa maksud dan rencana Tuhan dalam kehidupan kita, tetapi Tuhan tidak pernah salah.
Allah sama seperti orang tua kita yang memiliki harapan agar anak-anak mereka menjadi anak yang sesuai dengan keinginan mereka. Begitu juga dengan Bapa kita.
Ia sudah memilih kita menjadi bangsa yang terpilih dan perintahNya adalah supaya kita memberitakan perbuatan-perbuatanNya yang besar.
Seperti kehidupan Lewi yang semula berada di bawah kutuk Yakub, namun akhirnya suku Lewi pun terpilih untuk melayani pekerjaan Tuhan sebagai Imam dan Imam Besar.
Simeon dan Lewi bersaudara; senjata mereka ialah alat kekerasan. Janganlah kiranya jiwaku turut dalam permupakatan mereka, janganlah kiranya rohku bersatu dengan perkumpulan mereka, sebab dalam kemarahannya mereka telah membunuh orang dan dalam keangkaraannya mereka telah memotong urat keting lembu. Terkutuklah kemarahan mereka, sebab amarahnya keras, terkutuklah keberangan mereka, sebab berangnya bengis. Aku akan membagi-bagikan mereka di antara anak-anak Yakub dan menyerakkan mereka di antara anak-anak Israel.
Kejadian 49:5-7
"Hanya suku Lewi janganlah kaucatat dan janganlah kauhitung jumlahnya bersama-sama dengan orang Israel, tetapi tugaskanlah mereka untuk mengawasi Kemah Suci, tempat hukum Allah dengan segala perabotan dan perlengkapannya; mereka harus mengangkat Kemah Suci dengan segala perabotannya; mereka harus mengurusnya dan harus berkemah di sekelilingnya. Bilangan 1:49-50
Lewi dikutuki ayahnya (Yakub) karena telah membunuh, dan saat itu Lewi masih dekat dengan Simeon.
Maka usul Hemor dan Sikhem, anaknya itu, didengarkan oleh semua orang yang datang berkumpul di pintu gerbang kota itu, lalu disunatlah setiap laki-laki, yakni setiap orang dewasa di kota itu. Pada hari ketiga, ketika mereka sedang menderita kesakitan, datanglah dua orang anak Yakub, yaitu Simeon dan Lewi, kakak-kakak Dina, setelah masing-masing mengambil pedangnya, menyerang kota itu dengan tidak takut-takut serta membunuh setiap laki-laki. Juga Hemor dan Sikhem, anaknya, dibunuh mereka dengan mata pedang, dan mereka mengambil Dina dari rumah Sikhem, lalu pergi. Kejadian 34:24-26
‘Simeon’ adalah gambaran dari kehidupan yang penuh dengan kedagingan. Seperti sombong, kemarahan, kekerasan, iri hati, dsb. Begitu juga dengan kita, jika kita tidak mau melepaskan diri dari kedagingan, maka tabiat tersebut akan terus melekat dalam kehidupan kita.
Tapi, kalau kita mau melepaskan semuanya itu dan hidup melekat dengan Allah, kita akan dipakaiNya menjadi alatnya yang indah. Seperti suku Lewi yang berpihak pada Allah. Maka Allah menghapuskan kutukannya dan memberikan kedudukan dan berkat yang terhormat bagi mereka.
maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi. Keluaran 32:26
Dan sekarang marilah kita memeriksa diri kita masing-masing apakah kita telah terbebas dari Simeon-Simeon kita? Bila masih belum, mintalah pertolongan Tuhan agar kita mampu terlepas dari Simeon-Simeon tersebut.
Oleh: Ibu Kimling
Tidak ada komentar:
Posting Komentar