Setiap orang tentunya pernah mendapat suatu teguran, contoh: Saat di rumah dapat teguran dari orang tua, kalau kumpul dengan teman-teman kadang kita ditegur oleh teman kita. Kalau di sekolah, kita ditegur dari guru. Yang pasti semua pernah ditegur karena melakukan kesalahan dan kita bukanlah manusia yang sempurna. Kita adalah orang yang memiliki kelemahan, sebab kita lahir di dunia ini sudah berdosa.
Tetapi masalahnya ada orang yang setelah ditegur mau berubah, dan ada orang yang tidak mau menerima teguran karena merasa benar. Mengapa kita harus mau ditegur?
Teguran adalah untuk menyadarkan kita supaya kita mau bertobat dan berubah.
Teguran adalah tanda kasih Tuhan kepada kita supaya kita bertobat dan berubah.
Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.
Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah. Amsal 27:5-6
Memukul disini maksudnya adalah menegur kita baik langsung maupun tidak langsung supaya kita tahu bahwa yang kita lakukan adalah salah.
Teguran ada tiga macam:
Teguran yang mau diterima dan mau berubah.
Contoh dari kisah Ayub:
Kita semua pasti sering mendengar cerita Ayub, orang yang kaya raya dan tidak itu saja, Ayub terkenal sebagai orang yang saleh dan jujur, takut akan akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ayub, walaupun dia diberkati berlimpah-limpah tetapi mengasihi Tuhan.
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Ayub 42:5
Tapi Ayub yang tidak melihat sendiri (hanya dengar dari perkataan orang saja ia sudah menjadi orang tersaleh di dunia) apalagi kalau tahu sendiri, ia pasti lebih lagi mengasihi Tuhan.
Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Yohanes 20:29
Ayub pernah merasa kuatir pada anak-anaknya. Anaknya meninggal, semua hartanya habis, temannya menjauhi, tubuhnya penuh borok, bahkan isterinya memaki-maki dia.
Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" Ayub 2:9
Dari semuanya itu mengandung teguran yang kuat. Tetapi Ayub mau menerima dengan tetap percaya kepada Tuhan. Karena teguran Tuhan merupakan bukti kasih kepada Ayub dan kita.
Teguran bukti kasih Tuhan pada kita, mengapa?
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Ibrani 12:6-7
Pengertian setiap teguran yang Tuhan berikan adalah untuk mendidik kita semua karena kita tidak luput dari dosa dan kelemahan yang bisa membuat kita berbuat dosa.
Teguran yang diabaikan tetapi kembali dan bertobat.
Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat. Amsal 10:17
Misalnya: mengabaikan teguran itu dan berusaha lari karena menganggap dirinya benar (walaupun melakukan kesalahan).
Contoh lainnya adalah: anak yang hilang (Lukas 16:11-25). Kisahnya dahulu hidup dekat dengan bapaknya, kondisinya sangat baik. Setelah anaknya menjauh dari bapaknya kondisinya buruk sampai ia makan ampas makanan babi. Karena sang Bapak dan anaknya jauh sehingga teguran tidak sampai pada anaknya, sehingga keadaanlah yang memperingatkan dia (contoh: kemiskinan yang untuk makan saja tidak bisa) baru ia kembali kepada bapaknya.
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Ibrani 12:6-7
Pengertian setiap teguran yang Tuhan berikan adalah untuk mendidik kita semua karena kita tidak luput dari dosa dan kelemahan yang bisa membuat kita berbuat dosa.
Teguran yang diabaikan tetapi kembali dan bertobat.
Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat. Amsal 10:17
Misalnya: mengabaikan teguran itu dan berusaha lari karena menganggap dirinya benar (walaupun melakukan kesalahan).
Contoh lainnya adalah: anak yang hilang (Lukas 16:11-25). Kisahnya dahulu hidup dekat dengan bapaknya, kondisinya sangat baik. Setelah anaknya menjauh dari bapaknya kondisinya buruk sampai ia makan ampas makanan babi. Karena sang Bapak dan anaknya jauh sehingga teguran tidak sampai pada anaknya, sehingga keadaanlah yang memperingatkan dia (contoh: kemiskinan yang untuk makan saja tidak bisa) baru ia kembali kepada bapaknya.
Untuk apa kita harus mengalami penderitaan terlebih dahulu supaya dapat mengindahkan teguran Tuhan? Padahal teguran Tuhan itu halus, maka kita harus lebih peka terhadap teguran Tuhan. Kalau tahu cepat bertobat, supaya rancangan Tuhan untuk kita menjadi kenyataan
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Yesaya 55:8
Teguran yang tidak bisa dipulihkan (Ayub 33:14-17)
Kita kalau sudah ditegur berulang kali tidak sadar-sadar kalau langkahnya salah, masih tetap keras kepala maka Tuhan akan marah.
Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi. Amsal 29:1
Itu sangat menakutkan kalau Tuhan sudah marah. Maka itu menerima teguran dari Tuhan dalam bentuk apapun dengan bersikap rendah hati. Karena teguran dari Tuhan meluruskan jalan kita yang salah ke jalan-Nya yang benar.
Oleh: Sdri. Agustine
Oleh: Sdri. Agustine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar