Karunia-karunia Roh Kudus ini dimaksudkan untuk pembangunan dan pengudusan jemaat
Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
I Korintus 12:7
Karunia-karunia itu dapat terjadi dalam kombinasi yang beragam.
Yang harus kita tahu tentang karunia Roh:
Pernyataan Roh itu dikaruniakan sesuai dengan kehendak Roh
Sungguh aku telah menjadi bodoh; tetapi kamu yang memaksa aku. Sebenarnya aku harus kamu puji. Karena meskipun aku tidak berarti sedikitpun, namun di dalam segala hal aku tidak kalah terhadap rasul-rasul yang luar biasa itu. II Korintus 12:11
Beberapa karunia bisa dimanifestasikan melalui seseorang secara tetap.
Tidaklah Alkitabiah dan bijaksana untuk menganggap bahwa karena seorang menjalankan suatu karunia yang menakjubkan, maka orang itu lebih rohani daripada orang yang memiliki karunia yang kurang menakjubkan.
Pernyataan Roh melalui karunia-karunia dapat ditiru oleh iblis maupun oleh yang menyamar sebagai hamba Kristus (Matius 7:21 ; Matius 24:11,24 ; II Korintus 11:13-15). Tetapi kita harus menguji roh-roh itu apa mereka berasal dari Allah dan yang pasti memuliakan nama Kristus.
Karunia-karunia pribadi
Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
I Korintus 12:8-10
1. Karunia berkata-kata hikmat
Yunani λογος σοφια - 'LOGOS SOPHIA', perkataan "bijak", "arif". Dalam konteks 1 Korintus 12:8 berhubungan dengan kebijakan ilahi, kemampuan untuk mengatur hubungan seseorang dengan Allah berbeda dengan kata φρονεσις - 'PHRONESIS', "pengertian" yaitu kemampuan mengenal, memahami, dan beradaptasi dengan seseorang.
λογος σοφια - 'LOGOS SOPHIA' merupakan ucapan yang berhikmat melalui pekerjaan Roh Kudus. Inilah penerapan penyataan firman Allah atau hikmat Roh Kudus pada suatu keadaan atau masalah yang khusus (Kisah Para Rasul 6:10; 15:13-22). Akan tetapi, ini tidak sama dengan memiliki hikmat Allah untuk kehidupan sehari-hari. Hikmat itu dicapai dengan belajar yang rajin dan merenungkan jalan Allah dan firman-Nya, dan melalui doa.
Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin
Yakobus 1:5-6
2. Karunia berkata-kata dengan pengetahuan
Yunani, λογος γνωσεως - 'LOGOS GNOSEÔS', perkataan "pengetahuan".
Kata γνωσεως - 'GNOSEÔS' adalah bentuk genitif (menyatakan sumber atau milik) dari kata γνωσις - 'GNÔSIS', sedangkan kata γνωσις - 'GNÔSIS' adalah nomina berasal dari γινωσκω - 'GINOSKO', "mengetahui", sehingga kata γνωσις - 'GNÔSIS' diterjemahkan menjadi "pengetahuan" yaitu cabang pengetahuan tertentu bukan pengetahuan dalam arti luas.
Dalam konteks 1 Korintus 12:8, λογος γνωσεως - 'LOGOS GNOSEÔS' berarti kecakapan membentangkan dan menerangkan secara teoritis prinsip-prinsip mendasar atau pengetahuan yang lebih dalam dari doktrin Kristen, barangkali dapat disamakan dengan ungkapan "kunci pengetahuan" menurut ayat di bawah iniγνωσις - 'GNÔSIS', "pengetahuan" berbeda dengan 'SOPHIA', "hikmat". merujuk kepada pengetahuan itu sendiri, sedangkan σοφια - 'SOPHIA' merujuk kepada kebijaksanaan yang diterapkan dalam tindakan. γνωσις - 'GNÔSIS' menerapkan secara ringkas pengertian tentang kebenaran, sedangkan σοφια - 'SOPHIA' menerangkan lebih rinci makna kebenaran dalam segala aspeknya.
bisa mengetahui tentang apa yang akan terjadi, situasi, keadaan, masalah pada orang itu, atau kebenaran Alkitabiah. Sering berhubungan dengan nubuat (Kisah para rasul 5:1-10 ; 10:47-48 ; 15:7-11; I Korintus 14:24-25), lain dengan orang yang punya indera keenam.
3. Karunia Iman
Yunani : πιστις - 'PISTIS', berasal dari verba πειθω - 'PEITHO', "meyakinkan" (orang lain) termasuk pengertian "menghasut" (Matius 27:20), menaruh harapan, mengandalkan, menganggap benar, percaya. Kata ini punya makna yang cukup luas baik dari segi subyektif (keyakinanan seseorang) maupun obyektif (bukti bukti yang ada) namun secara umum bermakna kemampuan untuk percaya.
Dalam konteks 1 Korintus 12:9, πιστις - 'PISTIS' merupakan salah satu "karunia" Roh Kudus, berbeda dengan iman sebagai penyerahan total atau iman yang menyelamatkan. Ini bukan iman yang menyelamatkan, melainkan iman yang memungkinkan orang Kristen melakukan perkara yang luar biasa dan ajaib. Ini adalah iman yang memindahkan gunung dan sering ditemukan berkombinasi dengan karunia penyembuhan dan mujizat.
4. Karunia-karunia untuk menyembuhkan
Yunani : ιαμα - 'IAMA', berasal dari verba ιαομαι - 'IAOMAI', "menyembuhkan".
Karunia-karunia ini diberikan kepada jemaat untuk memulihkan kesehatan jasmani dengan memakai sarana adikodrati=mengatasi kodrat manusia (Matius 4:23-25; 10:1; Kisah Para Rasul 3:6-8; 4:30). Bentuk jamak χαρισματα - 'KHARISMATA' (dalam perkataan karunia-karunia) menunjukkan penyembuhan berbagai macam penyakit dan menganjurkan bahwa setiap tindakan penyembuhan merupakan suatu karunia yang khusus dari Allah.
Sekalipun karunia-karunia untuk menyembuhkan ini tidak dikaruniakan kepada setiap anggota tubuh dalam suatu cara yang istimewa (1 Korintus 12:11,30), namun semua anggota boleh mendoakan orang sakit. Pada waktu ada iman, orang yang sakit itu akan disembuhkan. Kesembuhan dapat juga terjadi sebagai hasil dari ketaatan terhadap petunjuk-petunjuk dalam Yakobus 5:14-16.
Allah memberikan χαρισματα - 'KHARISMATA', "karunia-karunia", dan bukan ιαματα - 'IAMATA', "kesembuhan-kesembuhan". 'IAMATA' dapat bermakna obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit, sedangkan 'KHARISMATA' adalah aneka ragam kemampuan untuk menyembuhkan aneka ragam penyakit, dengan atau tanpa obat.
5. Kuasa untuk mengadakan mujizat
Yunani : ενεργηματα δυναμεων - 'ENERGÊMATA DUNAMEÔN', dari kata ενεργημα - 'ENERGEMA', "pekerjaan"; Dan δυναμις - 'DUNAMIS', "mujizat". Kata 'DUNAMIS' berasal dari verma δυναμαι - 'DUNAMAI', "mampu". Semua kata yang dibentuk dari stem δυνα- ; 'DUNA-' senantiasa berhubungan dengan kemampuan.
Ini merupakan perbuatan-perbuatan kuasa adikodrati yang dapat mengubah tatanan hukum alam yang normal.Hal ini meliputi tindakan-tindakan ilahi dimana kerajaan Allah
melawan iblis dan roh-roh jahat.
6. Karunia Bernubuat
Yunani : προφητεια - 'PROPHÊTEIA', "nubuat", dari kata προφητευω - 'PROPHÔTEUÔ',, "bernubuat". Kata προφητευω - 'PROPHÔTEUÔ', sendiri berasal dari kata προφητης - 'PROPHÊTÊS', "nabi".
Kita harus membedakan di antara nubuat sebagai suatu penyataan sementara dari Roh yaitu (1 Korintus 12:10) dan nubuat sebagai suatu karunia pelayanan jemaat Sebagai suatu karunia pelayanan, nubuat hanya diberikan kepada beberapa orang percaya, yang kemudian harus berfungsi sebagai nabi di dalam jemaat. Sebagai penyataan rohani, nubuat itu sebenarnya tersedia bagi setiap orang Kristen yang dipenuhi Roh (Kisah Para Rasul 2:17-18).
Nubuat merupakan suatu karunia istimewa yang memungkinkan orang percaya untuk meneruskan perkataan atau penyingkapan secara langsung dari Allah di bawah dorongan Roh Kudus (1 Korintus 14:24-25, 29-31). Ini bukanlah penyampaian sebuah khotbah yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Nubuat dijalankan di bawah kehendak Allah dan bukan kehendak manusia. Perjanjian Baru tidak pernah menunjukkan bahwa jemaat secara aktif mencari penyataan atau petunjuk dari mereka yang mengaku sebagai nabi. Nubuat diberikan kepada jemaat
hanya pada waktu Allah memprakarsai beritanya (1 Korintus 12:11; 2 Petrus 1:21).
7. Membedakan bermacam-macam roh
Yunani : διακρισεις πνευματων - 'DIAKRISEIS PNEUMATÔN', "pembedaan roh-roh". Kata διακρισις - 'DIAKRISIS' berasal dari διακρινω - 'DIAKRINÔ', "membedakan", "memutuskan", "menghakimi".
διακρισις - 'DIAKRISIS' adalah tindakan atau kuasa melihat perbedaan dengan jelas, bukan διακνοσις - 'DIAGNOSIS', menganalisa berdasarkan pemikiran atau pengertian diri sendiri.
Karunia ini merupakan kemampuan khusus yang diberikan oleh Roh untuk membedakan dan menilai nubuat-nubuat secara tepat dan membedakan apakah ucapan itu berasal dari Roh Kudus atau bukan (1 Yohanes 4:1; 1 Korintus 14:29). Menjelang akhir zaman ini ketika guru palsu (Matius 24:5) dan pemutarbalikan.
Kekristenan yang alkitabiah akan berkembang secara pesat (1 Timotius 4:1), maka karunia ini akan menjadi sangat penting bagi jemaat.
Karunia ini merupakan kemampuan khusus yang membedakan apakah ucapan itu berasal dari Roh Kudus atau bukan.
8. Berkata-kata dengan bahasa roh
genê glôssôn
Yunani γενος γλωσσα - 'GENOS GLÔSSA' - γενος - 'GENOS' = jenis;- γλωσσα - 'GLÔSSA' = lidah, sering digunakan istilah "γλωσσολαλια - GLÔSSOLALIA" dari kata γλωσσα - 'GLÔSSA' dan λαλεω - 'LALEÔ', "berbicara".
Berhubungan dengan "bahasa roh" atau "karunia lidah" sebagai suatu penyataan adikodrati dari Roh Kudus. Bahasa roh itu boleh jadi suatu bahasa yang ada di bumi (Kisah Para Rasul 2:4-6) atau suatu bahasa yan g tidak dikenal di bumi (1 Korintus 13:1; 14:1-40). Bahasa semacam itu tidak pernah dipelajari dan sering kali tidak dapat dipahami baik oleh pembicara (1 Korintus 14:14) maupun oleh para pendengar (1 Korintus 14:16).
Agar dapat menilai apakah bahasa roh itu sejati, yaitu sungguh-sungguh dari Roh Kudus, harus ditemukan apa yang diajarkan Alkitab. Apabila seseorang yang mengatakan bahwa ia berbicara dalam bahasa roh tetapi tidak mengabdikan diri kepada Yesus Kristus dan kekuasaan Alkitab, dan tidak berusaha menaati firman Allah, maka penyataan orang itu tidaklah dari Roh Kudus.
9. Menafsirkan bahasa roh
Yunani ερμηνεια - 'HERMENEIA', dari 'HERMENEUO', "menjelaskan dengan kata-kata", "menerjemahkan apa yang dikatakan atau yang ditulis dalam bahasa asing ke dalam bahasa sendiri yang dimengerti". Kata ερμηνευω - 'HERMENEUÔ' sendiri berasal dari kata ερμης - 'HERMÊS', "dewa bahasa" bangsa Yunani.
Karunia ini merupakan kemampuan yang diberikan oleh Roh untuk mengerti dan menyampaikan makna suatu ucapan yang diucapkan dalam bahasa roh. Ketika bahasa roh ini ditafsirkan bagi jemaat, maka fungsinya adalah sebagai petunjuk untuk penyembahan dan doa ataupun sebagai nubuat. Perhimpunan orang percaya kemudian dapat ikut serta dalam penyataan yang diilhamkan oleh Roh ini.
Demikianlah, bahasa roh yang ditafsirkan dapat menjadi suatu sarana membangun jemaat sementara segenap perhimpunan itu menanggapi ucapan tersebut (1 Korintus 14:6,13). Karunia ini bisa diberikan kepada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh atau kepada seorang lain. Mereka yang berkata-kata dengan bahasa roh harus berdoa juga untuk memperoleh karunia menafsirkan bahasa roh (1 Korintus 14:13).
10. Karunia Melayani (διακονια - 'DIAKONIA')
11. Karunia Mengajar (διδασκαλια - 'DIDASKALIA')
12. Karunia Menasehati (παρακλησις - 'PARAKLÊSIS')
13. Karunia Membagi-bagikan (μεταδιδωμι - 'METADIDOMI')
14. Karunia Memberi Pimpinan (προιστημι - 'PROISTÊMI')
15. Karunia Menunjukkan Kemurahan (ελεεω - 'ELEEÔ')
Yunani λογος σοφια - 'LOGOS SOPHIA', perkataan "bijak", "arif". Dalam konteks 1 Korintus 12:8 berhubungan dengan kebijakan ilahi, kemampuan untuk mengatur hubungan seseorang dengan Allah berbeda dengan kata φρονεσις - 'PHRONESIS', "pengertian" yaitu kemampuan mengenal, memahami, dan beradaptasi dengan seseorang.
λογος σοφια - 'LOGOS SOPHIA' merupakan ucapan yang berhikmat melalui pekerjaan Roh Kudus. Inilah penerapan penyataan firman Allah atau hikmat Roh Kudus pada suatu keadaan atau masalah yang khusus (Kisah Para Rasul 6:10; 15:13-22). Akan tetapi, ini tidak sama dengan memiliki hikmat Allah untuk kehidupan sehari-hari. Hikmat itu dicapai dengan belajar yang rajin dan merenungkan jalan Allah dan firman-Nya, dan melalui doa.
Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin
Yakobus 1:5-6
2. Karunia berkata-kata dengan pengetahuan
Yunani, λογος γνωσεως - 'LOGOS GNOSEÔS', perkataan "pengetahuan".
Kata γνωσεως - 'GNOSEÔS' adalah bentuk genitif (menyatakan sumber atau milik) dari kata γνωσις - 'GNÔSIS', sedangkan kata γνωσις - 'GNÔSIS' adalah nomina berasal dari γινωσκω - 'GINOSKO', "mengetahui", sehingga kata γνωσις - 'GNÔSIS' diterjemahkan menjadi "pengetahuan" yaitu cabang pengetahuan tertentu bukan pengetahuan dalam arti luas.
Dalam konteks 1 Korintus 12:8, λογος γνωσεως - 'LOGOS GNOSEÔS' berarti kecakapan membentangkan dan menerangkan secara teoritis prinsip-prinsip mendasar atau pengetahuan yang lebih dalam dari doktrin Kristen, barangkali dapat disamakan dengan ungkapan "kunci pengetahuan" menurut ayat di bawah iniγνωσις - 'GNÔSIS', "pengetahuan" berbeda dengan 'SOPHIA', "hikmat". merujuk kepada pengetahuan itu sendiri, sedangkan σοφια - 'SOPHIA' merujuk kepada kebijaksanaan yang diterapkan dalam tindakan. γνωσις - 'GNÔSIS' menerapkan secara ringkas pengertian tentang kebenaran, sedangkan σοφια - 'SOPHIA' menerangkan lebih rinci makna kebenaran dalam segala aspeknya.
bisa mengetahui tentang apa yang akan terjadi, situasi, keadaan, masalah pada orang itu, atau kebenaran Alkitabiah. Sering berhubungan dengan nubuat (Kisah para rasul 5:1-10 ; 10:47-48 ; 15:7-11; I Korintus 14:24-25), lain dengan orang yang punya indera keenam.
3. Karunia Iman
Yunani : πιστις - 'PISTIS', berasal dari verba πειθω - 'PEITHO', "meyakinkan" (orang lain) termasuk pengertian "menghasut" (Matius 27:20), menaruh harapan, mengandalkan, menganggap benar, percaya. Kata ini punya makna yang cukup luas baik dari segi subyektif (keyakinanan seseorang) maupun obyektif (bukti bukti yang ada) namun secara umum bermakna kemampuan untuk percaya.
Dalam konteks 1 Korintus 12:9, πιστις - 'PISTIS' merupakan salah satu "karunia" Roh Kudus, berbeda dengan iman sebagai penyerahan total atau iman yang menyelamatkan. Ini bukan iman yang menyelamatkan, melainkan iman yang memungkinkan orang Kristen melakukan perkara yang luar biasa dan ajaib. Ini adalah iman yang memindahkan gunung dan sering ditemukan berkombinasi dengan karunia penyembuhan dan mujizat.
4. Karunia-karunia untuk menyembuhkan
Yunani : ιαμα - 'IAMA', berasal dari verba ιαομαι - 'IAOMAI', "menyembuhkan".
Karunia-karunia ini diberikan kepada jemaat untuk memulihkan kesehatan jasmani dengan memakai sarana adikodrati=mengatasi kodrat manusia (Matius 4:23-25; 10:1; Kisah Para Rasul 3:6-8; 4:30). Bentuk jamak χαρισματα - 'KHARISMATA' (dalam perkataan karunia-karunia) menunjukkan penyembuhan berbagai macam penyakit dan menganjurkan bahwa setiap tindakan penyembuhan merupakan suatu karunia yang khusus dari Allah.
Sekalipun karunia-karunia untuk menyembuhkan ini tidak dikaruniakan kepada setiap anggota tubuh dalam suatu cara yang istimewa (1 Korintus 12:11,30), namun semua anggota boleh mendoakan orang sakit. Pada waktu ada iman, orang yang sakit itu akan disembuhkan. Kesembuhan dapat juga terjadi sebagai hasil dari ketaatan terhadap petunjuk-petunjuk dalam Yakobus 5:14-16.
Allah memberikan χαρισματα - 'KHARISMATA', "karunia-karunia", dan bukan ιαματα - 'IAMATA', "kesembuhan-kesembuhan". 'IAMATA' dapat bermakna obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit, sedangkan 'KHARISMATA' adalah aneka ragam kemampuan untuk menyembuhkan aneka ragam penyakit, dengan atau tanpa obat.
5. Kuasa untuk mengadakan mujizat
Yunani : ενεργηματα δυναμεων - 'ENERGÊMATA DUNAMEÔN', dari kata ενεργημα - 'ENERGEMA', "pekerjaan"; Dan δυναμις - 'DUNAMIS', "mujizat". Kata 'DUNAMIS' berasal dari verma δυναμαι - 'DUNAMAI', "mampu". Semua kata yang dibentuk dari stem δυνα- ; 'DUNA-' senantiasa berhubungan dengan kemampuan.
Ini merupakan perbuatan-perbuatan kuasa adikodrati yang dapat mengubah tatanan hukum alam yang normal.Hal ini meliputi tindakan-tindakan ilahi dimana kerajaan Allah
melawan iblis dan roh-roh jahat.
6. Karunia Bernubuat
Yunani : προφητεια - 'PROPHÊTEIA', "nubuat", dari kata προφητευω - 'PROPHÔTEUÔ',, "bernubuat". Kata προφητευω - 'PROPHÔTEUÔ', sendiri berasal dari kata προφητης - 'PROPHÊTÊS', "nabi".
Kita harus membedakan di antara nubuat sebagai suatu penyataan sementara dari Roh yaitu (1 Korintus 12:10) dan nubuat sebagai suatu karunia pelayanan jemaat Sebagai suatu karunia pelayanan, nubuat hanya diberikan kepada beberapa orang percaya, yang kemudian harus berfungsi sebagai nabi di dalam jemaat. Sebagai penyataan rohani, nubuat itu sebenarnya tersedia bagi setiap orang Kristen yang dipenuhi Roh (Kisah Para Rasul 2:17-18).
Nubuat merupakan suatu karunia istimewa yang memungkinkan orang percaya untuk meneruskan perkataan atau penyingkapan secara langsung dari Allah di bawah dorongan Roh Kudus (1 Korintus 14:24-25, 29-31). Ini bukanlah penyampaian sebuah khotbah yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Nubuat dijalankan di bawah kehendak Allah dan bukan kehendak manusia. Perjanjian Baru tidak pernah menunjukkan bahwa jemaat secara aktif mencari penyataan atau petunjuk dari mereka yang mengaku sebagai nabi. Nubuat diberikan kepada jemaat
hanya pada waktu Allah memprakarsai beritanya (1 Korintus 12:11; 2 Petrus 1:21).
7. Membedakan bermacam-macam roh
Yunani : διακρισεις πνευματων - 'DIAKRISEIS PNEUMATÔN', "pembedaan roh-roh". Kata διακρισις - 'DIAKRISIS' berasal dari διακρινω - 'DIAKRINÔ', "membedakan", "memutuskan", "menghakimi".
διακρισις - 'DIAKRISIS' adalah tindakan atau kuasa melihat perbedaan dengan jelas, bukan διακνοσις - 'DIAGNOSIS', menganalisa berdasarkan pemikiran atau pengertian diri sendiri.
Karunia ini merupakan kemampuan khusus yang diberikan oleh Roh untuk membedakan dan menilai nubuat-nubuat secara tepat dan membedakan apakah ucapan itu berasal dari Roh Kudus atau bukan (1 Yohanes 4:1; 1 Korintus 14:29). Menjelang akhir zaman ini ketika guru palsu (Matius 24:5) dan pemutarbalikan.
Kekristenan yang alkitabiah akan berkembang secara pesat (1 Timotius 4:1), maka karunia ini akan menjadi sangat penting bagi jemaat.
Karunia ini merupakan kemampuan khusus yang membedakan apakah ucapan itu berasal dari Roh Kudus atau bukan.
8. Berkata-kata dengan bahasa roh
genê glôssôn
Yunani γενος γλωσσα - 'GENOS GLÔSSA' - γενος - 'GENOS' = jenis;- γλωσσα - 'GLÔSSA' = lidah, sering digunakan istilah "γλωσσολαλια - GLÔSSOLALIA" dari kata γλωσσα - 'GLÔSSA' dan λαλεω - 'LALEÔ', "berbicara".
Berhubungan dengan "bahasa roh" atau "karunia lidah" sebagai suatu penyataan adikodrati dari Roh Kudus. Bahasa roh itu boleh jadi suatu bahasa yang ada di bumi (Kisah Para Rasul 2:4-6) atau suatu bahasa yan g tidak dikenal di bumi (1 Korintus 13:1; 14:1-40). Bahasa semacam itu tidak pernah dipelajari dan sering kali tidak dapat dipahami baik oleh pembicara (1 Korintus 14:14) maupun oleh para pendengar (1 Korintus 14:16).
Agar dapat menilai apakah bahasa roh itu sejati, yaitu sungguh-sungguh dari Roh Kudus, harus ditemukan apa yang diajarkan Alkitab. Apabila seseorang yang mengatakan bahwa ia berbicara dalam bahasa roh tetapi tidak mengabdikan diri kepada Yesus Kristus dan kekuasaan Alkitab, dan tidak berusaha menaati firman Allah, maka penyataan orang itu tidaklah dari Roh Kudus.
9. Menafsirkan bahasa roh
Yunani ερμηνεια - 'HERMENEIA', dari 'HERMENEUO', "menjelaskan dengan kata-kata", "menerjemahkan apa yang dikatakan atau yang ditulis dalam bahasa asing ke dalam bahasa sendiri yang dimengerti". Kata ερμηνευω - 'HERMENEUÔ' sendiri berasal dari kata ερμης - 'HERMÊS', "dewa bahasa" bangsa Yunani.
Karunia ini merupakan kemampuan yang diberikan oleh Roh untuk mengerti dan menyampaikan makna suatu ucapan yang diucapkan dalam bahasa roh. Ketika bahasa roh ini ditafsirkan bagi jemaat, maka fungsinya adalah sebagai petunjuk untuk penyembahan dan doa ataupun sebagai nubuat. Perhimpunan orang percaya kemudian dapat ikut serta dalam penyataan yang diilhamkan oleh Roh ini.
Demikianlah, bahasa roh yang ditafsirkan dapat menjadi suatu sarana membangun jemaat sementara segenap perhimpunan itu menanggapi ucapan tersebut (1 Korintus 14:6,13). Karunia ini bisa diberikan kepada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh atau kepada seorang lain. Mereka yang berkata-kata dengan bahasa roh harus berdoa juga untuk memperoleh karunia menafsirkan bahasa roh (1 Korintus 14:13).
10. Karunia Melayani (διακονια - 'DIAKONIA')
11. Karunia Mengajar (διδασκαλια - 'DIDASKALIA')
12. Karunia Menasehati (παρακλησις - 'PARAKLÊSIS')
13. Karunia Membagi-bagikan (μεταδιδωμι - 'METADIDOMI')
14. Karunia Memberi Pimpinan (προιστημι - 'PROISTÊMI')
15. Karunia Menunjukkan Kemurahan (ελεεω - 'ELEEÔ')
Oleh: Ev Liem Thin Ping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar