Warga New York, Amerika Serikat, melakukan hal unik untuk melupakan kejadian buruk pada 2009. Mereka berbondong-bondong datang ke Times Square untuk menghancurkan kertas pada hari pembersihan. Ben Winnick dari Simbury misalnya, langsung menghancurkan surat kabar yang memuta berita kekalahan klub Giant New York dengan skor 9-41 dari California Panthers. Orang yang hendak berpartisipasi harus antre dan membawa benda yang hendak mereka hancurkan. Disana disediakan mesin penghancur kertas raksasa, juga palu untuk menghancurkan barang yang tidak dapat dihancurkan dengan penghancur kertas, seperti computer tua dan kudapan kantor yang membuat gemuk.
Setiap orang pasti punya pengalaman kelam yang ingin dilupakannya. Ada orang yang begitu traumatik dengan masa lalunya, sehingga ketika ia melihat, mencium, atau mendengar sesuatu, maka ingatan itu akan muncul kembali. Ada orang yang berusaha menghapus masa lalunya yang kelam. Dia pergi ke tempat yang jauh dan memulai lembaran baru, menggunakan identitas baru.
Berbeda dengan Paulus. Dia justru tidak pernah menyangkali kenyataan bahwa ia pernah menganiaya orang Kristen. Dengan jujur, dia mengakui sebagai orang yang ‘paling berdosa.’ Kalau orang di New York berusaha menghilangkan kenangan masa kelam, Paulus justru tetap mengingatnya.
Paulus tidak sedang memamerkan masa lalunya. Dia hanya ingin menunjukkan bahwa senajis apapun perbuatan kita, Allah tetap menunjukkan kesabarannya dan mengampuni sampai tuntas. Jika anda masih dihantui oleh masa lalu, maka larilah kepada Allah.
Disadur dari Renungan Bulanan Blessing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar