Bila kita menyadari siapa sesungguhnya kita, maka tak seharusnya kita bersikap sombong dan angkuh. Karena kita ini tidak lebih dari tanah liat. Kita manusia sama seperti angin dan bayangan saja Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat. Mazmur 144:4 Bahkan kita tidak lebih dari hembusan nafas Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap? Yesaya 2:22 Dan melalui nabiNya yaitu Yesaya kita diingatkan bahwa kita adalah buatan Allah. Kita adalah tanah liat dan Tuhanlah Sang Penjunan. Sebagai tanah liat kita tidak punya kuasa apa-apa atas diri kita sendiri. Tanah liat tidak dapat berkata kepada Sang pejunan agar ia dibuat seperti apa. Begitu juga dengan Tuhan. Dia berkuasa penuh atas hidup kita. Karena Tuhan yang membentuk dan memproses hidup kita sesuai dengan apa yang menjadi kehendakNya.
Pada saat Tuhan sedang memproses kita, sering kali kita mengeluh, memberontak. Tidak jarang kita menyalahkan Tuhan, bahkan kita sering menganggap Tuhan itu tidak adil.
Semakin kita memberontak, maka proses itu akan terasa lama dan sakit. Kita perlu percaya bahwaTuhan membentuk kita agar kita bisa melakukan pekerjaan yang baik
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Efesus 2:10
Agar kita mampu menjalani semua perlu ada penyerahan total kepada Tuhan dan kita harus percaya penuh kepada Dia, maka apapun yang terjadi kita tidak akan mengeluh dan bersungut-sungut karena semuanya adalah seijin Dia dan demi kebaikan kita..
Rencana Tuhan tidak pernah gagal dan Tuhan jadikan segala sesuatunya indah pada waktunya
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir Pengkotbah 3:11
Tuhan sudah punya rencana dalam hidup kita bahkan sebelum kita dilahirkan dan bahkan masih dalam kandungan ibu kita
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya Mazmur 139:13-14
Kita mau belajar dari perjalanan tokoh-tokoh alkitab.
Misalnya Yusuf, perjalanan hidupnya tidak mulus. Ia melewati proses yang sangat menyakitkan. Tapi Yusuf tetap berpegang teguh kepada Tuhan, sehingga pada waktu yang tepat Tuhan mengangkat ia menjadi pemimpin negeri.
Demikian juga dengan hidup kita Tuhan memproses kita dari tanah liat menjadi bejana yang indah dan siap untuk dipakai oleh Tuhan.
Tetaplah berharap kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya dengan segenap hatimu!
Oleh: Ev. Liem Thin Ping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar