Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Wahyu 2:2-4
Rutinitas liturgi ibadah yang teratur, tatanan pelayanan yang baik itu memang baik dan diperlukan. Tetapi, bila semua rutinitas yang kita lakukan tidak didasari dengan kasih mula-mula, maka semuanya akan menjadi sia-sia. Tetapi, jika kita melakukan dengan kasih mula-mula, maka pelayanan kita tidak akan ada cela. Tuhan akan menyempurnakannya.
Liturgi kalau hanya dilakukan sebagai kewajiban saja, maka tidak akan ada isinya. Sama hal nya dengan ibadah yang hanya sebagai syarat ibadat atau ritual saja. Tanpa kasih maka semuanya akan menjadi hampa.
Harus ada hubungan yang nyata dengan Tuhan. Hubungan yang mengerti bahwa Tuhan itu baik, mengerti keadaan miliknya dan Tuhan adalah pemimpin yang hidup. Pemimpin yang sanggup memimpin kita semua menjadi biji mataNya yang berharga.
Oleh karena itu, jangan sampai kasih mula-mula itu menjadi padam.
Oleh: Bpk. Undik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar