Kita sebagai manusia pasti banyak inginnya. Kita ingin punya masa depan yang cerah, ingin punya pasangan hidup, ingin sukses dalam pekerjaannya, dan sebagainya. Tapi apakah kita pernah menanyakan kepada Tuhan apa keinginan Tuhan atas kehidupan kita. Tuhan mau kita dalam kehidupan ini menjadi: Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya. II Timotius 2:3-6
1. Seorang prajurit yang baik (II Timotius 2:3-4) yang harus memiliki:
Mempunyai semangat juang yang tinggi. Seorang prajurit harus mau berjuang dan tidak mudah putus asa. Itu adalah modal seorang prajurit.
Tidak terpengaruh oleh hal-hal duniawi. Seorang prajurit haruslah terfokus dalam pertempurannya. Ia tidak boleh berpikir tentang keluarganya, uang, dll. Yang harus dia pikirkan adalah cara untuk mendapatkan kemenangan.
Berkenan di hadapan komandannya. Seorang prajurit yang baik adalah seorang prajurit yang taat kepada komandannya, sehingga ia mendapatkan perkenanan dari komandannnya.
2. Menjadi olahragawan yang baik (II Timotius 2:5). Kita sebagai orang Kristen juga menjadi olahragawan yang bertanding dalam pertandingan iman (I Timotius 6:12)
Seorang olahragawan harus mempunyai kemampuan, kepandaian, keahlian dalam bidangnya sendiri. Kita pun begitu, kita mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Jadi, haruslah kita saling membantu satu sama lainnya. Karena kita adalah bagian dari tubuh Kristus.
Mau berlatih dan belajar. Kita juga haruslah mau berlatih dan belajar agar talenta yang dipercayakan Tuhan kepada kita semakin terasah.
3. Petani yang bekerja keras (II Timotius 2:6)
Seorang petani haruslah mau bekerja keras dalam menabur.
Menjadi petani yang sukses haruslah mau untuk bekerja keras.
Tuhan akan memperhitungkan jerih payah kita saat kita melakukan pelayanan kita dengan benar dan bekerja keras.
Janganlah kita menjadi hamba uang. Allah pasti sanggup mencukupi dan memelihara kita.
Oleh: Bpk. Andi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar