Seringkali masalah atau pencobaan yang kita hadapi terjadi karena kesalahan kita sendiri, sehingga iblis menuntut untuk menampi kita seperti menampi gandum (Ayat 31 b), atau murni karena Tuhan ingin melihat iman kita kepadaNya (Contoh: Abraham).
Tetapi, apapun alasannya dan lebih dari siapapun, Yesus berdoa untuk kita agar iman kita tidak gugur. Mengapa? Karena dalam mengahadapi masalah, seringkali kita menjadi lemah dan bukan tidak mungkin akhirnya iman kita gugur (tidak percaya lagi pada Tuhan).
Tetapi pada 32 b, Yesus berkata, “Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.”
Saat saya merenungkan ayat ini, saya disadarkan bahwa sering kali saat masalah itu datang. Kita menjadi ‘buta’ dengan keadaan sekeliling kita dan menjadi egois. Kita berkata, “Bagaimana bisa aku menolong menguatkan orang lain, sedangkan masalahku sendiri belum selesai / masih banyak / capek?” Sering kali kita lupa pada kebesaranNya, lupa bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan kita sendiri. Tanpa kita ketahui, suatu hari nanti masalah yang kita hadapi akan Tuhan pakai agar kita mampu menguatkan ssaudara-saudara kita.
Mari belajar dari Petrus. Saat itu, Yesus memanggil ‘Simon’, karena Dia tahu hati Petrus akan goyah dan menyangkalnya. Namun, Dia juga tahu saat Petrus sudah sadar akan kesalahannya, dia akan menguatkan hati ribuan jemaat yang sedang mengalami penganiayaan (I Petrus 1:6-7)
Kuatkanlah saudaramu maka engkau akan dikuatkan!
Oleh: Febi-Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar