Kita buka dalam Markus 6:1-5 di situ orang melihat Yesus sebagai seorang tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, dan Simon ( ayat 3 ). Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Mereka melihat Yesus sebagai orang yang biasa, bukan seseorang yang berkedudukan. Jadi mereka menolak Yesus, walaupun pelayanan Yesus begitu menakjubkan bagi mereka ( ayat 2 )
Kadang kita melihat seseorang menurut sudut pandang kita tentang kehidupannya, latar belakangnya, masa lalu, dan apa yang sedang dikerjakan sehari-harinya. Kalau itu tidak sesuai dengan konsep kita maka kita menganggap remeh orang itu.
Tuhan ingin kita melihat dari sudut pandang ( kacamata ) Allah dalam diri setiap orang termasuk diri kita sendiri.
Contoh: seorang hamba Tuhan dari gereja yang besar membeli berlian lalu diprotes oleh banyak orang. Tetapi ada hamba Tuhan dari gereja yang kecil dengan jemaat yang sedikit membeli emas atau mobil. Kalau kita cek, mereka mendapat uang dari mana? Haruskah kita protes karena hamba Tuhan itu mampu membeli berlian?
Kadang dari konsep yang keliru itu membawa kita masuk dalam konsep-konsep yang lain, termasuk memilih teman hidup, memilih pekerjaan, memilih teman, gereja, hamba Tuhan, dan masa depan ( kita punya konsep sesuai dengan sudut pandang kita. )
Tanpa sadar kita memandang hamba Tuhan harusnya:
Ia berdasi, memakai pakaian lengan panjang, sopan santun, tidak berbicara kasar, selalu berkata tentang Firman Tuhan dalam setiap saat, setiap hari di kamar berdoa, dan baca Firman Tuhan, punya latar belakang hidup yang baik, dan suka mengalah ( semua berbau lahiriah. )
Konsep ini kita bawa untuk memilih teman hidup juga, teman hidup harus begini, berpacaran harus begini, bekerja harus begini, memilih masa depan harus begini. Kalau tidak sesuai dengan konsep kita itu bukan dari Tuhan.
Dari konsep ini kita tidak bisa memandang Yesus seutuhnya, otomatis kita tidak bisa dibimbing atau diarahkan ke jalan yang sesuai dengan kehendakNya.
Orang Israel waktu tidak menerima keberadaan Yesus, maka mujizat tidak terjadi ( ayat 5 ). Waktu kita menolak keberadaan orang-orang yang sesuai dengan kehendak Allah, maka pemulihan tidak akan terjadi dalam hidup kita. Setiap orang Tuhan beri hak bebas untuk memilih haruskah kita mau diatur dengan konsep orang lain? Atau kita menjadi robot dalam diri kita?
Amsal 3:5 & 6
Tuhan ingin kita mempercayakan hidup kita sepenuhnya menurut konsep dan cara Allah. Hanya dengan konsep dan cara Allah lah yang membuat hidup kita berhasil ( Mazmur 27:1 &2 )
Oleh: Ev. Liem Thin Ping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar