Saya dan istri saya, Linda telah dua minggu pindah ke apartemen sewaan kami. Tuan rumah memberitahu kami bahwa dia telah mengganti semua kunci rumah, jadi kami tidak mengatur untuk menggantinya. Suatu sore kami pulang setelah pelayanan. Semuanya kelihatan normal. Pintu dan jendela semuanya terkunci dan kami tidak melihat ada yang aneh. Saya masuk ke kamar, dan membuat panggilan telpon ke seorang teman. Saat sedang berbicara di telpon, saya meletakkan tangan di atas meja, tempat di mana saya selalu meletakkan notebook komputer saya. Saya merasa ada yang aneh saat tidak merasakan ada apa-apa di atas meja.
Setelah panggilan itu, saya langsung bertanya pada Linda apakah dia telah memindahkan notebook kami ke tempat lain, tapi Linda berkata dia tidak mengambilnya. Dia tidak tahu apa yang telah terjadi pada komputer itu. Seteleh mengecek dengan saksama, saya menemukan bahwa komputer, kabel dan juga charger telah hilang, tapi tas kompuer masih berada di bawah meja. Langsung saya menyadari bahwa pencuri sudah masuk ke apartmen kami sekalipun semua jendela dan pintu terkunci. Yang anehnya, apartemen dalam keadaan rapi, tidak ada tanda-tanda dibongkar sama sekali. Saya membuka laci, dan dompet saya yang berisi uang juga masih ada di situ. Yang hilang hanyalah komputer, kabel dan charger.
Saya bingung bagaimana pencuri bisa masuk tanpa merusak kunci pintu dan tidak membongkar barang-barang lain di kamar. Jika dia masuk lewat jendela, dia bisa saja keluar lewat pintu depan, tapi apakah mungkin pencuri akan mengunci pintu setelah dia keluar! Adegan yang muncul di benak saya adalah seperti film, Mission Impossible, di mana Tom Cruise melayang masuk lewat atap dan, sambil menggantung dari langit-langi, dia diam-diam mengambil obyek yang diingininya tanpa menganggu barang-barang lain di dalam kamar! Tapi, tentunya, tidak ada pencuri kelas kakap yang akan mencuri di apartemen kami yang sederhana ini! Kami sangat mencemaskan komputer kami karena terdapat banyak sekali data-data pribadi di dalamnya. Lagi pula, komputer itu baru dibeli tiga bulan yang lalu. Kami sangat membutuhkannya untuk pekerjaan kami. Tanpanya, pekerjaan kami akan sangat direpotkan. Kami berdua langsung berdoa dan meminta pertolongan Tuhan dalam hal ini.
Saya menelpon tuan rumah dan menceritakan apa yang telah terjadi. Dia juga menemukan hal ini sangat aneh. Kelihatannya, sang pencuri mempunyai kunci ke apartemen kami. Saya bertanya apakah ada orang lain yang mempunyai kunci ke apartemen kami. Setelah lama berpikir, tuan rumah memberitahu saya bahwa dia telah mengganti kunci apartemen kami dengan kunci lama yang pernah dipakainya. Penyewa sebelumnya adalah orang yang telah pergi tanpa membayar sewa, biaya perawatan dan juga tagihan yang lain. Sekalipun, tuan rumah berusaha menelponnya, tapi dia tidak pernah menjawab telpon dan tuan rumah tidak dapat mencarinya selama ini. Menurut tuan rumah, orang ini mungkin mempunyai kunci ke apartemen kami. Tuan rumah meminta kami untuk melaporkan kasus pencurian ini ke polisi. Namun karena sudah terlalu malam dan peluang untuk menemukan komputer kelihatannya sangat kecil. Jadi kami tidak melaporkan ke polisi malam itu.
Keesokan paginya, kami membagikan hal itu dengan beberapa saudara dan meminta dukungan doa. Saya tahu jauh di dalam lubuk hati saya, akan merupakan suatu mukjizat jika kami dapat menemukan kembali komputer kami. Di siang hari, tuan rumah datang untuk bertemu dengan kami. Dia memberitahu kami bahwa dia terus berusaha menelpon penyewa yang sebelumnya dan akhirnya panggilannya dijawab. Tuan rumah bertanya apakah dia masih menyimpan kunci apartemen kami dan apakah ada orang lain yang mempunyai kunci. Penyewa lama itu berkata bahwa dia telah menyerahkan semuanya kepada agen properti. Dan tuan rumah memang mengenal pria yang pekerja di kantor properti yang terletak tidak jauh dari tempat kami. Karena pria itu tidak mengembalikan kunci kepadanya, tuan rumah itu berpendapat bahwa orang itu tidak jujur dan menduga bahwa besar kemungkinan orang itu adalah pelakunya. Tapi itu hanya sekadar spekulasinya dan dia tidak mempunyai bukti yang dapat mendukung dugaan ini.
Jadi kami lansung ke kantor properti dan tuan rumah menanyakan padanya tentang peristiwa pencurian di apartemen kami. Anak muda itu menyangkal bahwa dia terlibat, tapi tuan rumah sangat yakin bahwa dialah pelakunya. Tuan rumah memberitahunya bahwa jika dia atau teman-temannya mengembalikan komputer itu kepada kami, maka kami tidak akan melapor ke polisi, tapi anak muda itu menyangkal keras bahwa dia adalah pelakunya. Setelah meninggalkan tempatnya kami ke kantor polisi terdekat. Tanpa kami ketahui, kantor polisi itu sudah pindah sejak beberapa waktu yang lalu. Saya lalu menyarankan bahwa mungkin kita menunggu sampai keesokan harinya untuk melapor setelah mencari tahu lokasi baru kantor polisi. Buat sementara waktu, kami bisa menunggu dan melihat apakah ada mukjizat yang akan terjadi. Keesokan paginya, saat tuan rumah datang ke tempat kami untuk sama-sama ke kantor polisi, dia menemukan suatu tas plastik di depan pintu. Terkandung dalam tas plastik itu adalah komputer, kabel dan charger! Semuanya dikemas dengan rapi. Kami tidak tahu apakah tas itu dikembalikan pada malam sebelumnya ataupun pagi itu. Tetangga sebelah rumah sedang merenovasi rumah dan banyak tukang yang akan melewati tempat itu. Jika tuan rumah tidak datang pagi itu, komputer itu mungkin akan berada itu situ untuk waktu yang lama. Kami sangat bersyukur bahwa tidak ada orang yang mengambil tas itu ataupun menyangka tas plastik itu adalah sampah dan membuangnya!
Saat saya memikirkan hal ini, saya merasakan Tuhan adalah sosok yang sangat mempedulikan umatNya dan juga pekerjaanNya. Tuhan tahu bahwa kehilangan komputer itu bisa berdampak pada pelayanan kami. Sulit untuk membayangkan bahwa pencuri akan mengembalikan barang curian namun setelah berjalan bersama Allah yang hidup selama ini, saya tidak meragukan sama sekali bahwa Tuhanlah yang membuat hati pencuri itu tidak tenang dan akhirnya mengembalikan komputer itu ke depan rumah kami.
Oleh: Pdt. Y.R.Schramm-Mojoagung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar