Saya orang beriman kepada Yesus saat ada KKR saya imani sakit saya untuk sembuh, saya melihat banyak orang disembuhkan tapi kenapa saya tidak sembuh, apa saya kurang iman? Saya punya hutang banyak, saya imani agar hutang hutang saya beres tapi kenyataannya tidak beres beres apa saya kurang iman atau kurang setia?
Mungkin ada orang berkata sakitmu belum waktunya sembuh, kalau memang belum waktunya berarti saya bisa mengimani, tapi kalau jalurnya tidak sembuh perlukah kita tetap mengimani untuk sembuh?
Kalau saya imani penyakit saya, perlukah saya ke dokter atau rumah sakit? Jadi kapan saya harus mengimani kapan waktunya tidak mengimani? Kalau penyelesaian tergantung waktu dan cara Tuhan buat apa perlu mengimani? Kalau tanpa iman bisakah masalah kita terselesaikan? Bisakah orang cacat mental atau gila punya iman atau punya karunia?
Dasar dari iman
Manusia hidup pasti punya tujuan hidup, manusia bisa semangat hidupnya karena ada tujuan yang ingin dituju Demikian juga dalam kerohanian, kerohanian bisa hidup dan punya gairah harus ada tujuan yang ingin dicapai. Alat untuk menunjang supaya tujuannya mencapai sasaran adalah ‘IMAN’.
Kalau bicara iman yang perlu kita tahu yaitu:
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Ibrani 11:1
Iman bahasa yunaninya : πιστις - 'PISTIS', berasal dari verba πειθω - 'PEITHO', "meyakinkan" (orang lain), πιστις - 'PISTIS' merupakan salah satu "karunia" Roh
Apa yang membuat segala sesuatu tercipta? Perkataan Tuhan oleh Roh Kudus yang berdasarkan imanNya Tuhan sendiri. Betapa luar biasanya kuasa perkataan (Yehezkiel 12:25). Manusia menjadi hidup karena Tuhan menghembuskan nafas-Nya pada kita. Saat kita berkata-kata, ada nafas yang keluar. Jika nafas Tuhan ada di dalam kita, nafas itu mengucapkan kata-kata yang sama efektifnya dengan ucapan Allah yang Maha kuasa.
Dalam kehidupan kita mengenal 4 macam iman
1. Iman bawaan sejak kita lahir atau iman umum
Iman umum itu dimiliki oleh semua orang, baik untuk orang beragama maupun tidak beragama. Iman ini ada sejakmanusia lahir kedunia.
Ini dibuktikan kita percaya kalau mama kita yang melahirkan kita tanpa harus mencari bukti benar tidaknya, kita juga percaya kalau makanan yang diberi oleh orang tua kita tidak beracun, kita juga percaya saat kita makan diwarung makanan itu tidak beracun, orang sakit percaya akan sembuh saat dipegang oleh dokter yang baik, saat berusaha mereka percaya mereka akan berhasil. Semua ini terjadi tanpa harus jadi orang kristen dulu. Kenapa demikian? Karena Tuhan memberkati sesuai yang dikehendakiNya.
2. Iman karena injil
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Roma 10:17
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Efesus 2:8,9
Iman ini timbul saat mendengarkan Firman, lalu Roh Kudus bekerja dalam hidup kita menguatkan iman supaya kita menjadi percaya dan beriman pada Dia dan berani bersaksi kepada semua orang tentang Kristus (Kisah Pararasul 1:8).
Karena iman orang bisa tetap percaya kepada Yesus yang telah mati dan bangkit untuk manusia. Iman ini sanggup mengusir setan, melakukan mujizat, mendoakan orang lain dsb. Iman kesembuhan dan mujizat ini hanya mencakup skup yang kecil.
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Markus 16:17,18
3. Karunia iman
Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. I Korintus 12:9
Karunia iman yaitu karunia yang diberikan Bapa kepada kita setelah percaya atau diselamatkan. Karunia tidak semua orang memilikinya, karunia ini ukurannnya kecil tapi punya kekuatan besar.
Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. Matius 17:20
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. I Korintus 13:2
Dengan karunia iman, kita dapat mencelikan mata yang buta, orang lumpuh bisa berjalan, orang tuli bisa mendengar, orang bisu bisa berbicara, mendokan orang lain dari kebangkrutan, untuk keluarga,kalau kita mengimani sesuatu pasti terjadi, orang mati bisa dibangkitkan dsb.
Orang yang memiliki karunia iman ia dapat memiliki kemampuan mendoakan dirinya maupun orang lain untuk kesembuhan fisik, kesembuhan jiwa maupun kesembuhan rohani (skup yang lebih luas).Karunia kesembuhan berbeda dengan karunia mujizat namun kedua karunia ini punya keterikatan dengan karunia iman.
4. Senjata iman
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Efesus 6:11,12
dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, Efesus 6:16
Karunia iman ini sangat penting bagi kita karena ini bagian dari senjata peperangan yang berupa perisai yang sanggup memadamkan semua panah dari si jahat.
Sejata ini digunakan khusus saat keadaan perang atau saat memasuki peperangan.
Semua kita tidak suka atau berharap adanya perang, tapi suka tidak suka perang tetap terjadi, terluka atau dilukai tetap terjadi.
Kita bersama Yesus akan terus menerus berperang melawan Iblis dan setan setiap waktu dan setiap detik. Maka itu kita harus tetap mengenakan senjata perang karena kita tidak tahu kapan akan diserang.
Iman tidak bisa besar, iman memberikan kekuatan rohani kita untuk menjadi kuat, besar dan bertumbuh, karena iman bukan bagian dari buah roh. Dengan menjadi kuat kita tidak lagi bertahan saja tapi bisa menyerang, memporak porandakan tembok musuh dan menghancurkan setiap musuh, dengan demikian kemenangan demi kemenangan akan kita raih. Dengan semakin kuatnya kita, maka kita bisa menekan musuh lalu mempersempit ruang geraknya. Kita buat Iblis gemetar karena kita sudah kuat.
Iman yang benar
Mengapa saya orang Kristen tidak sembuh walau saya imani?
Kita sudah membahas ada 4 jenis iman, iman mana saat yang kita kenakan untuk menyembuhkan sakit kita. Iman umum *no1* dan iman sebagai senjata *no4* tidak bisa menyembuhkan, hanya iman nomor 2 dan nomor 3 yang bisa dipakai untuk kesembuhan. Nomor 4 bisa saja digunakan kalau orang itu sakit kena kuasa kegelapan itu perlu senjata peperangan (perlu doa dan puasa). Nomor 3 bisa digunakan bila kita punya karunia iman jika tidak punya maka iman nomor 2 saja yang bisa dipakai.
Jadi iman yang mana kita pakai untuk kesembuhan? Kenapa tidak ada kesembuhan karena kita mengambil iman yang salah. Kalau kita memilih iman yang benar, kita bisa tahu dengan tepat saat kesembuhan itu perlu diimani saja, atau perlu dibawa kedokter lalu diimani, atau perlu minum obat lalu diimani, atau tetap diimani saja tanpa obat dan dokter walau perlu waktu yang lama untuk sembuh.
Demikian juga dengan masalah masalah yang lainnya kita perlu tahu, iman yang mana yang harus kita pegang saat ini. Dari itu kita bisa berakar kuat didalam Kristus dan bertumbuh dengan menghasilkan buah yang enak dan manis.
Bagamana kita tahu harus minum obat, kedokter atau melalui iman?
Saat kita mulai dengan kebenaran maka percayalah Roh Kudus akan bertindak dan menuntun kita menuju kejalan yang benar. Kita bisa tahu jalan mana yang harus kita kerjakan saat kita memulai dalam melangkah, dari itu kita bisa melihat hal hal yang ajaib. Dan dari waktu kewaktu kita nantinya akan semakin peka, semakin mengerti bagaimana iman seharusnya melangkah.
Contoh di Alkitab
Mujizat terjadi saat para imam pengangkat tabut mencelupkan kakinya kedalam air ditepi sungai Yordan waktu Yosua memimpin, lalu orang Israel bisa melewatinya.
Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu, sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai Yosua 3:15
Waktu tongkat Musa diangkat dan diulurkanlah tangannya ke atas laut Teberau maka terbelahlah laut itu (Keluaran 14:16). Maka bangsa Israel berjalan ditanah yang kering.
Waktu Yesus menegadah kelangit dan mengucap berkat lalu memecahkannya dan memberikan pada muridNya maka terjadilah mujizat. Roti dan ikan bisa dimakan 5.000 laki laki belum anak anak dan wanita dan sisanya 12 bakul penuh (Matius 13:19,20).
Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." Roma 1:17
Bisakah orang cacat fisik dan mental (gila) menerima karunia?
Akan terjadi pada hari-hari terakhir demikianlah firman Allah bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.
Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Kisah Para rasul 2:17-19
Menurut ayat ini karunia diberikan kepada semua orang tanpa kecuali. Jadi Tuhan bisa memberikan karunia kepada orang yang cacat fisik maupun cacat mental. Karena Tuhan yang punya karunia, Tuhan juga punya hak memberikan kepada siapa saja, supaya orang yang cacat fisik maupun mental dapat melayani Tuhan dengan semua yang ia punyai, Amin.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar