Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu.
Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.
Ketika keesokan harinya ia keluar lagi, didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah itu: "Mengapa engkau pukul temanmu?"
Tetapi jawabnya: "Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?" Musa menjadi takut, sebab pikirnya: "Tentulah perkara itu telah ketahuan."
Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur. Keluaran 2:11-15
Kalau kita lihat kehidupan yang lalu lalu, Musa adalah orang yang berpendidikan tinggi (terpelajar) atau mungkin satu satunya orang Israel yang berpendidikan, juga cinta kepada bangsanya (ayat 11,12).
Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya. Kisah para rasul 7:22
Ia bisa saja diam saat orang Israel dipukul oleh orang Mesir berdasarkan kehidupannya yang serba mapan dan enak, tapi kenyataannya yang dia lakukan berbeda dari seharusnya, dan dari itu dia menjadi sesosok pahlawan yang membawa dampak untuk orang Israel masa lalu, masa sekarang dan bagi banyak bangsa didunia. Akibat ia membunuh orang Mesir itu, ia dibenci oleh bangsa Mesir dan ditolak bangsanya sendiri yaitu Israel. Dan akibatnya ia menjadi orang buangan dan DPO (daftar pencarian orang). Sehingga ia menjadi seorang pelarian (di Midian pada usia 40 tahun) selama hidupnya.
Musa mulai berubah saat dia berada di Midian (40 tahun), saat ia mau mengembalakan kambing domba perubahan demi perubahan terjadi dalam hidupnya dan selama 40 tahun ia sudah mengoreksi hidupnya. Apa yang dia sudah lakukan baik yang salah, yang benar, dan yang harus dilakukan sekarang. Jadi Musa menemui raja Firaun pada umur 80 tahun.
Adapun Musa delapan puluh tahun umurnya dan Harun delapan puluh tiga tahun, ketika mereka berbicara kepada Firaun. Keluaran 7:7
Dari perubahan itu maka Allah mau menemui Musa melalui semak duri yang tidak terbakar.
Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Keluaran 3:2
Dari cerita ini kita bisa belajar
Musa mau mengikuti perintah Tuhan karena ia menghadapi masalah yang masa depannya suram (tidak ada jalan keluar) dan ia lihat ini masa depan yang menuju hari esok yang lebih baik.
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Yeremia 29:11
Dalam hidup kita akan masuk dalam pilihan:
• Melakukan rutinitas
• Satu jalan dimana mau tak mau kita harus jalani (terpaksa)
• Kita seharusnya tidak atau belum melewati langkah itu, tapi kita minta Tuhan untuk dibentuk menjadi seorang yang dahsyat, jadi kita akan memasuki permasalahan itu lebih cepat untuk proses menjadi dahsyat.
Kesemuanya tidak ada yang lebih jelek tapi yang penting ia bisa melewati setiap ujian untuk mengarah lebih dahsyat dan lebih dahsyat lagi, atau kita gagal karena kesombongan kita sehingga lebih terpuruk lagi hidup kita sehingga gambar dan rupa Kristus semakin hilang dalam hidup kita.
Musa lihat ada penyertaan Allah yang selalu membela dia, kapanpun dan dimanapun. Jadi setiap orang yang menetang dia selalu dipukul, walau Musa pernah salah tapi orang lain yang dipukul. Contohnya: Allah memukul Harun dan Miryam karena Musa menikah dengan perempuan Kush (orang kafir).
Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?"
Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia.
Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta! Bilangan 12:8-10
Musa menjadi sesosok yang berbeda sejak berjumpa dengan Allah, penduduk Israel yang begitu banyak melebihi penduduk Mesir tidak sanggup menentang atau raja Firaun, tapi hanya satu orang pelarian yang dikejar kejar, mau dibunuh dan dibenci orang banyak itulah yang mampu mengeluarkan bangsa Israel yang begitu besar.
Musa mau, karena ia yakin Allah sanggup melampaui semua permasalahan yang sedang dia hadapi
Sekarang bagaimana dengan kita? Allah tak pernah perduli masa lalumu seburuk apapun dirimu, tapi yang Dia tahu masa sekarang. Orang yang mau memberikan hidupnya untuk menjadi alatNya yang berguna dan bernilai. Saat ini Ia sedang mencari domba dombanya yang hilang untuk dikembalikan kekandangnya.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Yohanes 10:27-29
Oleh: Ev. Liem Thin Ping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar