Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." Yohanes 8:36
Setiap tanggal 17 Agustus kita peringati hari kemerdekaan Indonesia. Kita pernah dijajah oleh Jepang maupun Belanda, rakyat miskin baik moral maupun materiil, mereka melakukan segala sesuatunya tidak pernah bisa bebas,semuanya harus diatur, bahkan menanampun juga diatur (harus menanam rempah rempah).
Hidup dalam perbudakan itu memang tidak enak.
Kita juga sebagai orang Kristen pernah diperbudak dan dijajah oleh dosa
Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,
tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.
Roma 8:20,21
Saat dosa itu menjajah kita, kita diatur olehnya, kita tak punya kehendak bebas semuanya harus diatur. Jadi tangan, kaki, telinga, hati kita semuanya bergerak untuk mengarah kebinasaan. Hati kita tidak merasa Damai semuanya terasa ketakutan dan kecemasan.
Contoh: seorang ibu harus mengikuti peraturan dari seorang suami yang ditaktor, setiap hari ia mengerjakannya dengan terpaksa. Saat suaminya meninggal, ia menikah lagi terhadap suaminya yang baru, ia melakukan hal- hal yang biasa ia lakukan terhadap suaminya yang lama. tapi Ia tak merasa terpaksa, ia melakukannya karena rasa cinta bukan karena ditekan.
Saat kita terima Yesus posisi kita juga sama. Dulu kita diatur oleh dosa. Sekarang kita juga sama diatur oleh Yesus, Cuma dulu kita merasa ditekan, dihimpit dan dipaksa mau tak mau harus dilakukan. Jadi kalau sekarang kita melakukannya karena cinta. Contoh: saat mencuri, saat ketahuan oleh pihak rumah, mau tak mau ia harus membunuh pihak rumah. Jadi suatu kesalahan pasti akan dilakukan berulang ulang. Dilain waktu dia akan mencuri dan membunuh lagi. Dulu kita hamba dosa (Iblis) setelah terima Yesus kita adalah hamba Allah.
Yang berhak menjadi anak Allah, berhak menerima berkat kesulungan, dan Ahli waris kerajaan surga.
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Roma 8:15-17
Yang dulunya hidup dalam kebinasaan sekarang hidup dalam kekekalan.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Yohanes 5:24
Walaupun kita sudah bebas, tapi mental seorang hamba dosa sering mengikat kita dan sering mengerakkan kita menuju kearah dosa. Kuasa dosa ini harus kita patahkan, dan kita katakan pada Iblis aku sudah bebas alam maut tidak dapat menguasainya. Jadi setiap saat, setiap waktu kita harus berperang dan jangan beri kesempatan pada Iblis untuk masuk, karena itu kita perlu Yesus, untuk tinggal didalam hati kita secara penuh dengan adanya Yesus maka kita mampu melakukan segala perkara.
Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Roma 8:38,39
Banyak orang ketika jatuh dalam dosa berdalih dengan alasan “terpaksa”. Hal itu memang benar bagi orang yang belum mengenal Kristus. Tetapi itu tidak benar bagi orang yang sudah mengenal Kristus, karena Kristus sudah memerdekakan Nya. Sebagai orang yang merdeka, ia bisa membuat pilihan. Tetapi tidak berlaku, jika ia masih berstatus hamba/ budak. Untuk mengerti kemerdekaan yang diberikan Kristus kita harus tahu fakta-fakta berikut ini:
1. Kita sudah mati
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Roma 6:2-3
Dulu kita budak dosa. Budak tidak bisa lepas dari cengkram-an tuannya sampai kapanpun. Hanya kematian yang membuat budak bebas dari tuannya. Kita memang benar-benar sudah mati bersama Kristus. (Jika kita sudah dibaptis dengan benar, yaitu dibaptis selam “Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus”).
Orang yang sudah mati tidak lagi punya keinginan melakukan perintah tuannya, juga tuannya tidak bisa memerintah dan menuntut dia lagi. Itulah sebabnya orang yang sudah mati bebas dari dosa Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Roma 6:7
2. Kita sudah dikubur dan bangkit
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Roma 6:4-5
Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. Roma 6:8-9
Kita benar-benar sudah mati bersama Yesus. Tetapi kita sudah dikubur dan bangkit bersama Yesus juga. Sekarang kita hidup dalam hidup baru. Kita sudah merdeka. Sekarang kita bisa membuat pilihan.
3. Kita sudah merdeka
Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Roma 6:11-12
Tidak ada kata “terpaksa” bagi orang yang merdeka. Bagi orang yang merdeka semua karena pilihan. Orang yang merdeka dalam membuat pilihan selalu mempunyai pertimbangan dan alasan benar dan bijak. Orang yang merdeka mengambil keputusan tanpa merasa “terancam”. Jangan biarkan dosa menuntut lagi seakan-akan ia masih berkuasa.
Ingat! Manusia lama anda sudah mati. Anda sudah merdeka. Anda bisa membuat pilihan. KELEPASAN PENUH (Roma 6:13-23)
1. “Menyerahkan” Kata kuncinya
Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Roma 6:13
Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! Roma 6:15
Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan. Roma 6:19
Kepada siapa kita menyerahkan diri kita menunjukkan siapa tuan kita yang sesungguhnya. Serahkanlah anggota tubuh kita Yesus untuk melakukan kehendakNya, sebab Dia Tuan kita yang membebaskan dan memberi kemenangan atas dosa.
2. Pastikan “tuan” anda, dan pastikan masa depan anda
Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian. Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Roma 6:20-23
Begitu tuan anda, begitu pula perbuatan ketaatan anda, dan begitu pula hasil akhir yang anda terima. Jika Yesus menjadi “Tuan” anda. Hidup dalam kebenaran adalah perbuatan anda. Hidup kekal adalah masa depan anda. Bagaimana dengan kita? Bagaimana kita menggunakan kebebasan kita?
Orang sering salah dalam mengartikan kebebasan. Orang sering mengartikan kebebasan sebagai “kebebasan dari / freedom from” dan bukan “kebebasan untuk / freedom for“. Kebebasan yang lebih menekankan “kebebasan dari” merupakan ekspresi akan keinginan yang terbebas dari hal-hal yang dianggap mengikatnya, termasuk tanggung jawab.
Orang yang menginginkan kebebasan untuk minum minuman keras tanpa mau dibatasi jumlahnya, cepat atau lambat akan menemukan bahwa dirinya tidak lagi bebas. Dia akan terikat akan minuman keras, dan tidak lagi mempunyai kebebasan untuk mengatakan tidak terhadap minuman keras. Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa mengumbar kebebasan tanpa adanya batasan yang jelas dapat membuat manusia menjadi tidak bebas lagi.
Contoh: seorang ibu harus mengikuti peraturan dari seorang suami yang ditaktor, setiap hari ia mengerjakannya dengan terpaksa. Saat suaminya meninggal, ia menikah lagi terhadap suaminya yang baru, ia melakukan hal- hal yang biasa ia lakukan terhadap suaminya yang lama. tapi Ia tak merasa terpaksa, ia melakukannya karena rasa cinta bukan karena ditekan.
Saat kita terima Yesus posisi kita juga sama. Dulu kita diatur oleh dosa. Sekarang kita juga sama diatur oleh Yesus, Cuma dulu kita merasa ditekan, dihimpit dan dipaksa mau tak mau harus dilakukan. Jadi kalau sekarang kita melakukannya karena cinta. Contoh: saat mencuri, saat ketahuan oleh pihak rumah, mau tak mau ia harus membunuh pihak rumah. Jadi suatu kesalahan pasti akan dilakukan berulang ulang. Dilain waktu dia akan mencuri dan membunuh lagi. Dulu kita hamba dosa (Iblis) setelah terima Yesus kita adalah hamba Allah.
Yang berhak menjadi anak Allah, berhak menerima berkat kesulungan, dan Ahli waris kerajaan surga.
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Roma 8:15-17
Yang dulunya hidup dalam kebinasaan sekarang hidup dalam kekekalan.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Yohanes 5:24
Walaupun kita sudah bebas, tapi mental seorang hamba dosa sering mengikat kita dan sering mengerakkan kita menuju kearah dosa. Kuasa dosa ini harus kita patahkan, dan kita katakan pada Iblis aku sudah bebas alam maut tidak dapat menguasainya. Jadi setiap saat, setiap waktu kita harus berperang dan jangan beri kesempatan pada Iblis untuk masuk, karena itu kita perlu Yesus, untuk tinggal didalam hati kita secara penuh dengan adanya Yesus maka kita mampu melakukan segala perkara.
Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Roma 8:38,39
Banyak orang ketika jatuh dalam dosa berdalih dengan alasan “terpaksa”. Hal itu memang benar bagi orang yang belum mengenal Kristus. Tetapi itu tidak benar bagi orang yang sudah mengenal Kristus, karena Kristus sudah memerdekakan Nya. Sebagai orang yang merdeka, ia bisa membuat pilihan. Tetapi tidak berlaku, jika ia masih berstatus hamba/ budak. Untuk mengerti kemerdekaan yang diberikan Kristus kita harus tahu fakta-fakta berikut ini:
1. Kita sudah mati
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Roma 6:2-3
Dulu kita budak dosa. Budak tidak bisa lepas dari cengkram-an tuannya sampai kapanpun. Hanya kematian yang membuat budak bebas dari tuannya. Kita memang benar-benar sudah mati bersama Kristus. (Jika kita sudah dibaptis dengan benar, yaitu dibaptis selam “Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus”).
Orang yang sudah mati tidak lagi punya keinginan melakukan perintah tuannya, juga tuannya tidak bisa memerintah dan menuntut dia lagi. Itulah sebabnya orang yang sudah mati bebas dari dosa Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Roma 6:7
2. Kita sudah dikubur dan bangkit
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Roma 6:4-5
Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. Roma 6:8-9
Kita benar-benar sudah mati bersama Yesus. Tetapi kita sudah dikubur dan bangkit bersama Yesus juga. Sekarang kita hidup dalam hidup baru. Kita sudah merdeka. Sekarang kita bisa membuat pilihan.
3. Kita sudah merdeka
Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Roma 6:11-12
Tidak ada kata “terpaksa” bagi orang yang merdeka. Bagi orang yang merdeka semua karena pilihan. Orang yang merdeka dalam membuat pilihan selalu mempunyai pertimbangan dan alasan benar dan bijak. Orang yang merdeka mengambil keputusan tanpa merasa “terancam”. Jangan biarkan dosa menuntut lagi seakan-akan ia masih berkuasa.
Ingat! Manusia lama anda sudah mati. Anda sudah merdeka. Anda bisa membuat pilihan. KELEPASAN PENUH (Roma 6:13-23)
1. “Menyerahkan” Kata kuncinya
Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Roma 6:13
Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! Roma 6:15
Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan. Roma 6:19
Kepada siapa kita menyerahkan diri kita menunjukkan siapa tuan kita yang sesungguhnya. Serahkanlah anggota tubuh kita Yesus untuk melakukan kehendakNya, sebab Dia Tuan kita yang membebaskan dan memberi kemenangan atas dosa.
2. Pastikan “tuan” anda, dan pastikan masa depan anda
Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian. Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Roma 6:20-23
Begitu tuan anda, begitu pula perbuatan ketaatan anda, dan begitu pula hasil akhir yang anda terima. Jika Yesus menjadi “Tuan” anda. Hidup dalam kebenaran adalah perbuatan anda. Hidup kekal adalah masa depan anda. Bagaimana dengan kita? Bagaimana kita menggunakan kebebasan kita?
Orang sering salah dalam mengartikan kebebasan. Orang sering mengartikan kebebasan sebagai “kebebasan dari / freedom from” dan bukan “kebebasan untuk / freedom for“. Kebebasan yang lebih menekankan “kebebasan dari” merupakan ekspresi akan keinginan yang terbebas dari hal-hal yang dianggap mengikatnya, termasuk tanggung jawab.
Orang yang menginginkan kebebasan untuk minum minuman keras tanpa mau dibatasi jumlahnya, cepat atau lambat akan menemukan bahwa dirinya tidak lagi bebas. Dia akan terikat akan minuman keras, dan tidak lagi mempunyai kebebasan untuk mengatakan tidak terhadap minuman keras. Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa mengumbar kebebasan tanpa adanya batasan yang jelas dapat membuat manusia menjadi tidak bebas lagi.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar