Saya berusaha untuk membahas mengenai hal ini:
• Roh. Roh sifatnya mirip seperti air (Yoh 7:37-38). Setiap makhluk hidup di dunia ini membutuhkan air dalam kehidupannya. Air sangat mudah terpengaruh dengan sesuatu. Misalnya bila kita menuang air dalam gelas, lalu air itu kita campur dengan kopi. Air yang semula bening itu, akhirnya menjadi hitam seperti kopi. Begitu pula roh kita, bila kita bergaul erat dengan Allah, maka kita akan makin serupa dengan-Nya. Begitu pula sebaliknya. Kita harus berusaha untuk bergaul dengan orang yang baik, karena itu juga mempengaruhi kerohanian kita.
• Jiwa. Jiwa berbeda dengan roh.jiwa dapat diartikan sebagai: pikiran, kehendak, emosi. Kalau jiwa mempunyai sifat merekam. Contoh: bila kita belajar bahasa Indonesia, maka yang keluar bahasa Indonesia, bukannya bahasa Inggris. Akan tetapi dunia ini dipenuhi oleh segala sesuatu yang buruk, sehingga jiwa kita sering kali merekan kejadian yang buruk tersebut. Memori manusia juga lebih mudah untuk merekam sesuatu yang buruk daripada sesuatu yang baik.
Ada sebuah ilustrasi: ada seorang pengacara yang kebetulan sedang libur dan ia berada di halaman rumahnya. Di halaman rumahnya tersebut ada sebuah kolam ikan. Tiba-tiba ada sebuah mobil sampah lewat, mobil tersebut tidak sengaja menjatuhkan sekeranjang sampah kekolam ikannya. Pengacara tersebut sangat marah, ia lalu memungut sampah tersebut lalu memerintahkan pembantunya untuk menyimpan sampah tersebut di kamar. Pembantunya bingung lalu bertanya kepada sang pengacara. Pengacara tersebut berkata, “Sampah itu akan saya buat sebagai barang bukti untuk menuntuk pengemudi mobil yang menjatuhkan sampah di kolam saya.”
Sering kali kita menyimpan kesalahan orang lain dalam jiwa kita. Itu sama saja dengan menyimpan sampah dalam kamar kita. Sama sekali tidak berguna. Maka dari itu, buanglah sampah itu, dengan kata lain kita harus bisa mengampuni kesalahan orang lain
• Tubuh. Tubuh juga penting untuk dipelihara dan dirawat. Janganlah kita hanya merawat roh dan jiwa kita saja, kita menganggap bahwa sudah cukup untuk merawat roh dan jiwa kita. Kita harus sadar bahwa roh dan jiwa yang baik akan tampak dari fisik kita. Tubuh kita ini juga adalah bait Allah, sehingga kita tidak boleh merusaknya (I Kor 3:16-17). Jadi merawat tubuh sama saja dengan ibadah kita.
Oleh: Agustine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar