Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.
Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon.
Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu. Lukas 4:25-27
Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan selain dari Naaman orang Siria itu (II Raja raja 7:3).
Penyakit lepra atau kusta dimasa perjanjian lama diidentifikasi sebagai penyakit yang disebabkan oleh karena kutukan, sedang orang yang terindikasi terkena kusta harus diteliti oleh imam dengan memerlukan waktu dua kali tujuh hari dikurung, kemudian imam harus menyatakan najis atau tahir dan ditandai dengan bulu ditempat penyakit itu sudah berubah menjadi putih dan penyakit itu kelihatan lebih dalam dari kulit, maka itu penyakit kusta (Imamat 13:3), bila dipermukaan kulit ada bintil- bintil itu meluas, maka imam harus menyatakan itu kusta dan orang tersebut najis.
Kalau menurut pemeriksaan imam bintil-bintil itu meluas pada kulit, imam harus menyatakan dia najis; itu penyakit kusta. Imamat 13:8
Penyakit ini akan menentukan seseorang najis atau tahir, bila najis orang tersebut harus diasingkan dan tidak bergaul dengan orang-orang yang sehat.
Tuhan telah mengutus hambaNya, yaitu para Nabi untuk mengingatkan umatNya supaya tetap di jalurNya.Di jaman sekarang penyakit lepra (kusta) disebabkan oleh bakteriMycobacterium leprae yang merusak kulit dan membusukan jaringan dibawahnyabahkan dapat menggerogoti sendi.Jenis penyakit ini menular.
Dicatat bahwa pada zaman Naaman banyak di Israel orang berpenyakit kusta atau lepra, tetapi hanya Naaman yang disembuhkan. Nama Na'aman (נַעֲמָן) berarti menyenangkan atau sedap. Panglima tertinggi yang sangat berhasil di bawah Ben-Hadad, rajaDamsyik dan musuh Israel. Dia seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi sangat berani tapi seorang sakit kusta.
Ada dua hal penting yang kita mau lihat pada keanehan ini.
1. Nabi Elisa diutus Tuhan dan tinggal di Israel untuk menjadi nabi bagi umat Israel.
Banyak yang terkena penyakit lepra, tetapi tidak ada yang disembuhan satupun. Ini terjadi karena ketidak percayaan. Lukas 4:16-30 Yesus menjelaskan konteks nabi yang tidak dihargai atau tidak diterima ditempat asalnya yang membawa implikasi tidak adanya mujizat ditempat itu atau tidak ada kesembuhan yang terjadi atau dalam hal ini tidak ada penyakit lepra dari orang Israel yang disembuhkan
2. Mengapa hanya Naaman yang disembuhkan.
Perhatikan perjalanan Naaman untuk percaya akan kesembuhan melalui hambaNya nabi Elisa:Seorang panglima kerajaan Aram yang terpandang namun kena kusta.
Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta. II Raja-Raja 5:1
Ada tawanan yang dijadikan pelayan istri Naaman menyampaikan informasi kepada istrinya tentang seorang nabi yang di Samaria (ibukota Israel) yang dapat menyembuh kan kusta, padahal belum ada orang kusta yang disembuhkan, anak perempuan ini terlalu berani memberikan informasi kepada seorang pejabat yang dia sendiri belum pernah tahu kalau ada orang kusta yang disembuhkan.
Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman.
Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya." II Raja raja 5:2,3
Dan yang mengherankan adalah Naaman PERCAYA
Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya: "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu."
Maka jawab raja Aram: "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian. II Raja raja 5:4,5
Naaman meminta ijin Rajanya untuk pergi ke Israel. Aram dan Israel tidak ada hubungan diplomatik, bahkan ada ketegangan politik diantara kedua kerajaan itu. Yang aneh Rajanya menyetujui untuk Naaman pergi ke Israel dengan membekali surat pengantar.
Naaman tidaklah mulus untuk memasuki Israel, karena raja Israel curiga bahwa negeri Aram sedang melakukan kegiatan spionase (memata matai) atau mencari alasan untuk berperang. Tetapi Elisa memberikan koreksi kepada raja Israel, agar supaya Naaman diijinkan masuk ke negeri Israel.
Ia menyampaikan surat itu kepada raja Israel, yang berbunyi: "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman, pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya."
Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata: "Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku."
Segera sesudah didengar Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya: "Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah ia datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel."
II Raja raja 5:6-8
Masa Krisis yang dialami Naaman
Naaman mengalami ujian iman dengan tidak disambutnya dirinya oleh Elisa, malahan Elisa mengutus utusan untuk meminta Naaman mandi di sungai Yordan yang terkenal kotornya. Mungkin bisa jadi Naaman berpikir, sungai Yordan adalah sungai yang kotor bila dia mencelupkan badannya bisa bisa kustanya tidak sembuh malah penyakit yang lainnya bisa datang ketubuhnya, karena itu ia marah besar.
Disini Naaman mengalami krisis identitas. Dia merasa pejabat penting, orang hebat, terpandang, kaya raya. Namun dihadapan Elisa, malah mendapat perlakuan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.
Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."
Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. II Raja raja 5:9-12
Apakah Naaman berhasil melalui masa krisis ini?
Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."
II Raja-raja5:13
Lagi-lagi bawahannya (bukan raja, bukan panglima, bukan menteri, tapi orang biasa) yang mengingatkan Naaman akan tujuannya datang ke Israel. Dan dengan perkataan bawahannya ini, hati Naaman dimenangkan dan dia berbalik dari cara berfikir lama kecara berfikir yang baru (inilah arti pertobatan yang sebenarnya). Dan rela turun ke sungai Yordan membenanmkan dirinya satu kali, belum ada perubahan, dua kali belum ada perubahan, tiga kali, belum ada perubahan, empat kali, belum ada perubahan, lima kali, belum ada perubahan, enam kali, belum juga ada perubahan, tujuh kali dan sungguh ajaib, kulit yang tadinya kusta sekarang berubah menjadi seperti kulit seorang anak dan menjadi tahir.
Ini nyata-nyata terobosan iman yang dialami oleh Naaman. Betapa sulitnya untuk mendapatkan kesembuhan dari kusta, namun Naaman yang bukan orang Israel telah mengalaminya. Bukannya Tuhan tidak mau menyembuhkan, tetapi adakah yang mau membuka hatinya untuk percaya mentaatiNya dan tunduk kepada HambaNYa.
Sering kita tidak setuju dengan cara Allah untuk memulihkan kehidupan kita. CaraNya sering terlihat begitu aneh, bahkan tampak mustahil di mata manusia. Kita jadi meragukan dan mempertanyakan hal itu. Sebaliknya, kadang cara-Nya terkesan sangat mudah dan tidak menuntut kerja keras kita. Kita tidak boleh meremehkannya karena tidak ada sesuatu pun yang mustahil bagi Tuhan. Sebenarnya, caraNya yang tidak lazim itu justru mendorong kita untuk semakin mengerti jalan Allah yang misterius. Meskipun cara-Nya kerap tidak kita pahami, Dia tetap layak dipercayai.
Sewaktu kita mulai memercayai dan mengikuti cara Allah, kita belajar untuk semakin mengenal cara berpikir dan cara kerja Allah dalam kehidupan kita. Dengan mengesampingkan pola pikir manusiawi, kita memperbarui pikiran yang selanjutnya berdampak pada pembaruan dan pemulihan hidup.
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Yakobus 2:17
MESKIPUN CARA-NYA KERAP TIDAK KITA PAHAMI
DIA TETAP LAYAK DIPERCAYAI
Oleh: Ev. Liem Thin Ping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar