“Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-MU dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya, dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.” I Tawarikh 29 : 12Semua orang mengharapkan promosi dan peningkatan. Berbagai buku yang mengajarkan kiat-kiat bagaimana kita “menjual” diri kita agar dapat mengalami promosi sangat populer dan laku dijual. Orang memakai segala cara agar mendapatkan pangkat dan kedudukan yang lebih baik; kalau perlu sikat kiri, tendang kanan jilat ke atas dan injak ke bawah. Lebih hebat lagi bahkan ada yang pergi ke “orang-orang pintar” agar “diisi” sehingga dapat promosi.
Tanpa mengurangi pentingnya kemampuan manajemen, profesionalisme dan keahlian, sebagai anak Tuhan kita harus menyadari bahwa “Promosi” yang sesungguhnya berasal dari Dia. Kita boleh memakai segala cara untuk mendapatkannya, mungkin kita bisa meraih apa yang kita usahakan itu tetapi tanpa perkenanan Tuhan, sekalipun kita meraihnya kita tidak akan menikmatinya.
Daud adalah contoh seorang yang berhasil meraih posisi tertinggi di tengah bangsa Israel melalui promosi dari Tuhan. Tujuh tahun dia memerintah di Yehuda dan 33 tahun di seluruh Israel. Jadi 40 tahun dia memerintah. Dalam kepemimpinannya Israel mencapai kejayaan yang sesungguhnya. Tidak ada raja yang namanya begitu sering disebut dalam Alkitab seperti Daud, bahkan jauh setelah dia mati. Bahkan sampai hari ini bangsa Israel menghormati dia sebagai raja dan pemimpin yang paling hebat. Bintang Daud adalah lambang negara Israel saat ini.
Bagaimana kita belajar dari seorang yang begitu hebat, yang mengalami promosi begitu luar biasa dari seorang gembala domba menjadi seorang raja? Rahasianya ada di dalam nyanyian pujian Daud sebelum dia mati. I Tawarikh 29:10-17 memperlihatkan kepada kita rahasia kesuksesan Daud:
Kuncinya adalah:
1. Daud orang yang rendah hati.
Kerendahan hati adalah kunci pertama untuk memasuki promosi. Dia menyadari siapa dirinya tanpa Tuhan
Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu. I Tawarikh 29:14Banyak orang merasa layak mendapatkan promosi karena memiliki kebanggaan akan kemampuan dan kepandaiannya. Daud tidak demikian. Bagi dia, tanpa Tuhan dia bukan siapa-siapa dan tidak mampu berbuat apa-apa. Seorang pengkhotbah terkenal berkata, kita adalah nol, walaupun dijumlah sebanyak mungkin tetap nol dan bila diperbesar pun hanyalah nol besar. Nol itu hanya berarti bila di depannya ada angka 1. Tuhanlah “angka satu” itu. Bila kita menempatkan Dia di tempat pertama kita, barulah angka nol itu berarti. Seringkali orang ‘terlalu pintar dan terlalu kuat’ untuk diberkati dan dipromosikan oleh Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan mengijinkan orang-orang seperti ini mengalami kegagalan dan kekecewaan sehingga mereka menyadari bahwa hikmat manusia itu sangat terbatas dan tak dapat diandalkan. Kerendahan hati membawa promosi, sebaliknya kesombongan membawa kejatuhan dan kegagalan.
2. Daud mengakui Tuhan adalah Sumber kesuksesan dan keberhasilannya
Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya. I Tawarikh 29:12 Banyak orang yang merasa bahwa dia sukses karena apa yang dia lakukan, padahal tanpa berkat dan perkenanan Tuhan (orang dunia menyebutnya “hokie”) kita bisa membanting tulang dan bekerja keras tapi tidak pernah mendapatkan hasil yang maksimal. Penyertaan Tuhanlah yang membuat kita berhasil. Tuhan yang mempertemukan kita dengan orang yang tepat pada waktu yang tepat sehingga terjadilah bisnis yang besar. Tuhan yang memberi ide-ide yang cemerlang sehingga kita bisa meraih kesuksesan. Pengakuan ini penting karena nama Tuhan dipermuliakan dalam kesuksesan kita sehingga orang akan memuji Dia dan membuka pintu bagi Tuhan untuk membawa jiwa-jiwa datang kepada-Nya. Hidup kita jadi kesaksian, jadi “papan iklan” bagi Tuhan. Ini akan membawa kita pada kesuksesan yang lebih besar.
Ketika berhadapan dengan Goliat, Daud melihat pada kekuatan Tuhan yang menyertai dia. Masalah besar bagi Israel jadi promosi besar bagi orang yang mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Setiap pergi berperang Daud bertanya kepada Tuhan untuk setiap perperangan yang akan dihadapinya. Itu sebabnya dikatakan Daud mengalami kemenangan ke mana pun dia pergi berperang. Suatu kesuksesan yang berkesinambungan, sampai akhirnya dia menduduki posisi tertinggi dalam kerajaan Israel.
3. Daud tidak berusaha mempromosikan dirinya sendiri dengan cara yang kotor dan jahat.
Tiga kali dia berkesempatan untuk membunuh raja Saul yang tanpa sebab membenci dia. Dia tetap sabar dan menunggu waktu Tuhan. Banyak raja setelah dia melakukan kejahatan untuk meraih posisi raja dengan membunuh dan berkomplot. Akibatnya mereka tidak meraih kebahagiaan walaupun seakan-akan tujuannya tercapai. Ingat, promosi yang bukan dari Tuhan seringkali membawa kesengsaraan dan kekecewaan.
Banyak para eksekutif muda dengan segala ambisinya mencoba meraih kesuksesan dengan cara-cara kotor, intrik-intrik dan fitnah, tipu daya dan menghalalkan segala cara. Akibatnya, bukan promosi yang didapat tapi kegagalan dan kekecewaan. Percayalah, bahwa bila Tuhan berkenan pada jalan hidup seseorang, Dia akan mempromosikan dengan cara dan waktu-Nya, dan itulah yang terbaik.4. Daud mengembalikan kesuksesan itu untuk membangun bait Allah.
Ya TUHAN, Allah kami, segala kelimpahan bahan-bahan yang kami sediakan ini untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu yang kudus adalah dari tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya. I Tawarikh 29:16 Apa Tujuan Tuhan mempromosikan kita? Supaya kita membangun kerajaan-Nya dibumi ini. Kekayaan dan kedudukan kita diperuntukkan untuk kepentingan Tuhan. Melaluinya banyak orang bisa diberkati dan diubahkan.
Tuhan mempromosikan Nehemia dari juru minuman raja, menjadi bupati. Nehemia mempergunakan itu untuk membangun tembok Yerusalem. Allah mempromosikan Daniel, dia mempergunakan itu untuk meninggikan nama Tuhan sehingga raja kafir dan jahat seperti Nebukadnezarpun tunduk dan menyembah Tuhan. Apa gunanya Tuhan mempromosikan saudara? Banyak orang yang malah setelah dipromosikan Tuhan menjadi sombong, menyalahgunakan wewenang, tamak bahkan menyeleweng dan tidak setia. Promosi tanpa takut akan Tuhan akan membawa kehancuran. Promosi yang disertai hati yang takut akan Tuhan dan mengetahui untuk apa Tuhan memberkati kita akan membawa kita kepada kebahagiaan. Siapkah saudara menerima promosi ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar