Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang,
terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Mazmur 91:5-7
Setiap kita pasti punya bayang bayang kehidupan yang selalu ada atau terekam dalam pikiran atau alam bawah sadar kita.
Contohnya: pernah dipukul orang, pernah diperkosa, pernah kaya atau jaya,
pernah miskin, pernah jatuh kesungai, pernah mau ditabrak mobil, pernah mobil kita oleng dan hampir masuk jurang, pernah disakiti suami, pernah mengalami sesuatu yang menyakitkan atau yang lainnya.
Bayangan yang positif dan bayangan negative selalu ada dalam pikiran kita seperti layaknya bayangan tubuh. Cuma masalahnya pengaruh yang negative itu punya dampak atau tidak.
Ingatan ini seperti bayangan dari tubuh kita yang selalu ada, sama seperti bayangan yang selalu muncul pada saat malam dimana penerangan ditempat itu tidak terlalu terang maka bayangan tubuh kita akan muncul, sama seperti kepahitan atau luka masa lalu sewaktu waktu akan muncul, saat kepahitan atau luka itu muncul dia akan punya dampak negative apalagi ada masalah terjadi terpicu oleh masalah sekarang yang mirip dengan masa lalu.
Yesus ingin kita mengampuni dan melupakan, kalau kita koreksi dalam diri kita bisakah masalah itu dihapus dalam memori ingatan kita? Saat suatu kali kejadian itu terulang lagi bagaimana reaksi kita? Apakah bayang bayang kehidupan kita bisa kita hapus memorinya, kecuali cuci otak atau orang itu mati.
Bayang bayang maut itu terjadi:
1. Masa lalu yang suram lalu terbawa dalam alam sadar.
Contohnya: takut gelap, takut lewat sungai nanti terjebur lagi dsb
2. Masa lalu yang suram lalu terbawa dalam mimpi.
Contohnya: saat tidur sering dalam mimpi mengalami ketakutan, mengigau hal hal yang buruk
3. Masa lalu yang suram lalu terbawa dalam alam bawah sadar
Contohnya: sering kejang kejang, sering keringat dingin, sering terkejut, sering ketakutan dll.
Lalu bagaimana Allah mengatasi memori yang seperti bayangan tubuh yang melekat:
• Ia perlu lahir kembali
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Roma 3:23
Jadi orang harus melalui jalur kematian yaitu mematikan keinginan daging baru bisa bertemu dengan Allah, sebuah biji walau tidak bergerak atau bertumbuh tapi biji itu punya kehidupan, saat jatuh ditanah atau dtanam maka biji itu akan menghasilkan tunas (bertumbuh). Untuk bisa bertumbuh biji itu harus mati dan membiarkan dirinya terbelah, saat tunas itu mulai tumbuh menjadi besar maka kita tidak akan menemui mana itu biji yang kita temui hanya akarnya saja, karena biji itu sudah mati atau melebur dengan tanah, karena apa yang berasal dari tanah akan kembali ketanah.
Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu. I Korintus 15:36
Saat biji itu mati maka yang muncul suatu kehidupan yang baru itulah yang dinamakan lahir baru atau lahir kembali. Dengan lahir baru kita baru mampu atau dapat berhubungan dengan Allah
Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dariair dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Yohanes 3:3-5
Ini berarti kita ijinkan Roh Kudus ada dan tinggal lalu bergerak didalam roh kita. Ia akan mentahirkan hati kita dari sakit penyakit yang sudah meradang atau akut atau mematikan, salah satunya kepahitan. Setelah itu Ia mencabut semua akar akar penyakit kita dan menjadikannya baru. Jadi perubahan hidup yang lama menjadi baru akan terjadi.
Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Yohanes 3:6
Kekuatan perubahan itu tergantung dari berapa kerasnya kita berjuang menghadapi bayang maut itu sendiri.
Bagaimana kita bisa tahu kepahitan itu sudah hilang dari hidup kita?
Kita cek hati kita.
Contohnya kita punya kepahitan kalau dipanggil “pengecut”, sekarang coba kita panggil diri kita pengecut apa yang terjadi dalam hati kita. Marah atau kita merasa biasa, kalau kita sudah merasa biasa berarti sudah mengampuni.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar