Nama "iblis" tidak disebutkan dalam ayat ini, melainkan dijelaskan dalam Kitab Wahyu Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya. Wahyu 12:9
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." Kejadian 3:15
Ayat ini merupakan nubuat yang berisikan permusuhan yang tidak ada habis-habisnya antara keturunan perempuan dengan keturunan ular itu. Sejarah manusia sudah dinubuatkan akan satu jalur yang ditetapkan oleh Allah bahwa permusuhan itu tidak akan habis-habis. Puncak peperangan yang dimaksud disini adalah peperangan rohani yang terjadi pada waktu Yesus disalib. Allah berkata, keturunanmu akan melukai tumit dari keturunan perempuan itu.
Cara peperangan Yesus Kristus tidak memakai nafsu emosi, senjata, melainkan dengan kekuatan rohani, ketaatan kepada Allah dan menunggu sampai saat terakhir Tuhan bekerja. Inilah peperangan rohani yang belum pernah terjadi sebelum ini, memasuki suatu era baru dalam sejarah di mana kasih mengalahkan dendam, perdamaian mengalahkan permusuhan. Permusuhan dan peperangan antara "keturunan ular" (kejahatan dunia) puncaknya terjadi di kayu salib, saat Sang Mesias itu menderita (remuk tumitNya). Yesus Kristus menyelesaikan puncak peperangan itu di atas kayu salib dengan baik. Ia bukan berperang membela kesejahteraanNya sendiri. Waktu kesejahteraanNya dirampas habis, kesehatanNya sudah terancam, hidupNya sudah dirusakkan, tubuhNya sudah ditusuk, darahNya sudah dialirkan, dan Ia mati diatas kayu salib.
Itulah sebabnya di kayu salib Yesus mengatakan "Sudah selesai" atau "genaplah" atau "sudah terlaksana" dalam bahasa aslinya ditulis dengan τετελεσται - tetelestai dari kata τελεω - teleô, akar kata : τελος - telos, yakni akhir yang merangkum perjalanan dari awal, yang memberi arti pada semua yang telah dijalani.
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Yohanes 19:30
Aku sudah menyempurnakan, sudah sukses, sudah menang dan sudah menggenapi rencana Allah dimana anak keturunan perempuan akan meremukkan kepala ular."
Sejak bumi dan langit diciptakan, ada 4 macam orang yang berada di dunia :
1. Lelaki tanpa ibu tanpa bapa.
2. Perempuan tanpa ibu tanpa bapa.
3. Lelaki dan perempuan yang beribu dan berbapa.
4. Seorang laki-laki yang tidak berbapa tetapi mempunyai ibu.
Dari empat macam orang ini, yang pertama hanya satu, yang kedua hanya satu, yang keempat hanya satu, yang ketiga, bermiliaran orang, tidak ada habis-habisnya.
Waktu Adam diciptakan oleh Tuhan Allah, tidak memakai bapa dan ibu. Waktu Hawa diciptakan juga tidak memakai bapa dan ibu. Adam tidak memakai benih wanita dan pria. Hawa diciptakan dengan tidak memakai wanita, tetapi keluar dari pria. Adam dan Hawa diciptakan demikian, tanpa bapak-ibu, karena mereka adalah sepasang manusia yang mula-mula.
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Kejadian 1:28
Ketetapan reproduksi adalah ketika wanita dan pria dalam persetubuhan yang menghasilkan begitu banyak keturunan laki-laki dan perempuan sepanjang sejarah manusia, ini merupakan metode ketiga. Tetapi satu-satunya metode yang dipakai Tuhan adalah seorang yang dilahirkan melalui seorang perempuan tanpa laki-laki. Yaitu lahirnya Yesus Kristus, inilah yang disebut benih perempuan atau keturunan perempuan.
Hawa diciptakan Allah dengan memakai laki-laki, tetapi Hawa bukan dilahirkan melainkan diciptakan. Ketika Kristus lahir ke bumi, memakai benih perempuan, tetapi tidak memakai laki-laki, Kristus ke bumi bukan diciptakan melainkan dilahirkan.
Inilah cara-cara kebijaksanaan Tuhan sendiri yang melampaui segala kebijaksanaan dan marifat manusia. Melampaui logika dan epistemology (daya pikir) manusia. Allah telah memberikan pengharapan kepada manusia, satu-satunya pengharapan, yaitu Yesus Kristus turun ke dalam dunia.
Yesus dilahirkan melalui anak dara Maria, bukan ciptaan. Ia datang dengan membawa hidup sorgawi ke dalam dunia dan Yesus adalah satu-satunya yang disebut sebagai benih perempuan, keturunan wanita. Yesus dilahirkan melalui anak dara Maria tanpa mewarisi dosa asal. Ia berasal dari Bapa yang suci, sehingga dalam nubuat yang disampaikan malaikat Gibrael, "The Holy One of God” (Yang Suci dari Allah). Istilah ini sering dipakai khususnya dalam kitab Yesaya. Bukan dalam bentuk jamak, melainkan tunggal, hanya satu. Satu-satunya yang kudus dari Allah, yaitu Yesus Kristus, datang ke dalam dunia.
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Lukas 1:26-35
Di mana di situ diceritakan dengan tepat bagaimana benih wanita itu masuk ke dalam tubuh jasmaniNya tanpa melalui perantaraan seorang manusia laki-laki.
Yesus adalah satu-satunya manusia yang tanpa dosa, dalam beberapa pernyataanNya Iapun mengampuni dosa dan mengajarkan implikasi Taurat yang sebenarnya. Para ahli Taurat yang menganggap dirinya lebih mengerti Taurat, menuduh Yesus menghujat Allah, berdasarkan ayat kitab suci dari Musa. Mereka menuduh Yesus Kristus dengan bermacam-macam tuduhan. Dalam situasi seperti ini Yesuspun tidak terganggu dalam perjalanannya mengajarkan Injil atau Kabar Baik
Sebab beginilah kata Allah Yang Mahatinggi dan kudus, yang berkuasa untuk selama-lamanya, "Aku tinggal di tempat yang tinggi dan suci, tapi juga di antara orang-orang yang rendah hati dan yang menyesali dosa-dosanya, untuk memulihkan semangat dan harapan mereka. Yesaya 57:15
Yesus datang untuk mencari yang terhilang (bagian tubuhNya), Ia akan menemui orang yang mau merendahkan hatinya, Ia akan tinggal lalu membentuk dan menenun setiap bagian dari diri kita untuk menjadi alatnya. Yesus mampu memulihkan semangat dan harapan kita yang telah pudar, bulu yang terkulai takkan dipatahkannya Dia akan menjadikan indah sungguh lebih berharga dari segalanya. Sekarang maukah kita merendahkan hati kita?
Kematian adalah hal yang pasti akan dialami oleh semua manusia. Tapi yang membedakannya adalah
• kematian kita punya nilai atau tidak bagi kita maupun sekeliling kita.
• Jalan kematian yang akan kita tuju selanjutnya kearah mana.
• Apakah kita sudah menjalani hidup ini secara total atau diakhiri dengan penyesalan demi penyesalan.
• Apakah tujuan kita sudah terpenuhi atau tidak.
Yesus saat menuju proses penyaliban sampai kematian dikayu salib mengalami proses yang tidak manusiawi, tetapi tetap Ia jalani dengan setia. Yesus pernah mengeluh, Alkitab memperlihatkan betapa Yesus tidak tahan terhadap berbagai perlakuan yang Ia terima tapi Ia tidak melarikan diri. Kristus menunjukkan ketaatan dan kesetiaanNya yang besar pada kehendak BapaNya. KetaatanNya Ia tunjukkan sampai kematianNya dikayu salib untuk menyelamatkan manusia.
Jumat Agung merupakan peristiwa agung karya keselamatan Allah. Yesus telah memberi teladan bagi kita jadi marilah mengikuti teladanNya menjadi umat yang taat dan setia sampai akhir hidup kita.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar