Rek BCA: 2 1 4 0 5 9 4 8 0 9 a/n INDRAWATTY

Shalom. Selamat Datang & Selamat Bergabung Di Web Blog "House Of All Nations". Kami mengundang Bapak, Ibu & Saudara/i yang rindu untuk datang beribadah dan berkumpul bersama pada jadwal kebaktian Kami. Tuhan Yesus senantiasa memberkati kita. Bagi anda yang diberkati oleh warta ini, anda bisa membantu kami berupa dana yang dapat anda kirimkan ke rekening kami di atas.

Rabu, 19 Maret 2014

TRIWIRA

Seorang Penginjil terkenal bernama David Livingstone meninggalkan segalanya bagi Afrika, ladang tandus yang diberikan Tuannya untuk dia kerjakan dan dia pergi dengan taat. Dengan melepaskan segala ikatan yang ada, dia hidup seorang diri dalam perjalanannya sampai terjadi suatu lawatan Allah di bangsa itu. Dan setelah dia meninggal, kita menganggapnya pahlawan Allah karena dia bekerja bagi Allah.

Dibalik kisah hidupnya, mungkin dia tak pernah berpikir akan menjadi pahlawan yang dikenang dari zaman ke zaman, yang dia tahu waktu itu adalah ketaatan dan kasihnya kepada Tuhan melebihi segala sesuatu, dan dia melakukan segalanya demi Yang mengutusnya. Dia menderita, diterkam binatang buas, hampir mati, ditinggalkan orang-orang yang dicintainya. Bukankah ini penderitaan yang sangat bagi hidupnya? Tak pernah ada yang menyambutnya dengan baik atau upah yang sangat melimpah karena dia dianggap seorang pahlawan, yang ada hanyalah cercaan bahkan dari kalangan rohaniawan sendiri.

Seorang pahlawan ternyata bukanlah dilihat dari bagaimana sorak sorai kemenangan yang tampak, tidak pula dilihat dari berapa banyak uang dan tepuk tangan yang diperolehnya. Kebanyakan yang terjadi adalah, setelah dia meninggal dan menyelesaikan tugasnya, barulah dia akan dianggap seorang pahlawan. Inilah yang terjadi. Banyak manusia tidak bisa menghargai kepahlawanan seseorang selagi dia hidup karena semua sedang menyaksikan hasil akhir dan kesetiaannya sampai akhir dalam menyelesaikan tugasnya.

Ketika orang mendengar kokohnya kerajaan Daud, maka yang terlintas dalam pikiran beberapa orang langsung segala kegemilangan istana dan rakyatnya yang setia serta para pahlawannya yang tangkas berperang.
Kerajaan Daud bisa kuat salah satunya karena Daud memiliki pahlawan pahlawan yang kuat dan rakyat yang cinta kepadanya. Selain itu Daud adalah seorang raja yang bijaksana, cinta kepada rakyatnya termasuk para pahlawannya.
Pahlawan pahlawan yang ada ini tidak membuatnya menjadi iri, tapi kepahlawanan mereka malah didukung oleh Daud, karena Daud sendiri adalah pahlawan.

Lain dengan raja Saul, dia tidak pernah mendukung pahlawannya (contohnya Daud) bahkan Saul malah ingin membunuh Daud. Saul bisa demikian karena Saul bukan lagi seorang pahlawan, Roh Allah telah meninggalkan Saul. Sejak Roh Allah meninggalkannya, Saul mengalahkan musuh hanya beribu ribu beda dengan Daud yang mengalahkan musuh berlaksa laksa.
dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." I Samuel 18:7
Sering juga kita jumpai dalam sesama pelayanan, mereka saling iri lalu akhirnya saling menjatuhkan, itu semua karena ada ‘roh yang lain’ dalam diri mereka, itu harus cepat diberesi bila tidak pelayanan mereka akan sia sia dimata Tuhan.

Pahlawan pahlawan DAUD
Daud adalah seorang pahlawan Allah. Sejak mudanya, dengan gagah berani menantang musuh besar bangsa Israel yang mengejek nama Allah, dia pembela kehormatan Allah. Daud ternyata memiliki juga para pahlawan yang dapat menyelesaikan tugas-tugas Daud di zamannya.

Diantara ratusan pahlawan Daud yang gagah perkasa, ada 3 pahlawan yang gagah perkasa yang dikenal dengan nama Triwira.
1. Yasobam atau Isybaal, orang Hakhmoni, Kepala Triwira
Inilah nama para pahlawan yang mengiringi Daud: Isybaal, orang Hakhmoni, kepala triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan delapan ratus orang yang tertikam mati dalam satu pertempuran. II Samuel 23:8
Raja Daud mengangkatnya menjadi kepala triwira karena kegigihannya dalam berperang melawan tentara Filistin atau Kanaan. Alkitab mengatakan bahwa ia mengayunkan tombaknya dan menikam mati tiga ratus hingga delapan ratus orang dalam satu kali pertempuran. II Samuel 23:8; I Tawarikh 11:11.
300 orang dibunuh memakai tombak sedang 500 orang dibunuh tidak memakai tombak (memakai senjata yang lain).
2. Eleazar anak Dodo, anak seorang Ahohi.
Dan sesudah dia, Eleazar anak Dodo, anak seorang Ahohi; ia termasuk ketiga pahlawan itu. Ia ada bersama-sama Daud, ketika mereka mengolok-olok orang Filistin, yang telah berkumpul di sana untuk berperang, padahal orang-orang Israel telah mengundurkan diri. Tetapi ia bangkit dan membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya. TUHAN memberikan pada hari itu kemenangan yang besar.Rakyat datang kembali mengikuti dia, hanya untuk merampas. II Samuel 23:9,10
Eleazar anak Dodo, termasuk ketiga pahlawan Raja Daud. Ia setia dan ada bersama-sama Daud, ketika orang-orang Israel telah pergi mengundurkan diri meninggalkan Daud di Pas-Damim.

Eleazar bukan hanya setia dan berani, namun Eleazar sangat gigih membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya karena TUHAN memberikan pada hari itu kemenangan yang besar (II Samuel 23:9-10; I Tawarikh11:12).

3. Sama anak Age.
Sesudah dia, Sama, anak Age, orang Harari. Ketika orang Filistin berkumpul di Lehi--di sana ada sebidang tanah ladang penuh kacang merah--dan tentara telah melarikan diri dari hadapan orang Filistin,
maka berdirilah ia di tengah-tengah ladang itu, ia dapat mempertahankannya dan memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan TUHAN kemenangan yang besar. II Samuel 23:11,12
Sama anak Age juga ada dalam pertempuran di saat semua orang atau tentara Israel kabur meninggalkan mereka. Sama memiliki keteguhan hati dan kesetiaan untuk menemani dan mendukung Daud ketika semua orang meninggalkan mereka. Walau ia hanya berdiri di tengah-tengah ladang yang penuh jelai dan kacang merah, namun ia berhasil mempertahankan ladang di Lehi tersebut dan ia ikut terlibat bekerja sama dengan Raja Daud dan kedua pahlawan lainnya untuk mempertahankan ladang tersebut dan mengalahkan bangsa Filistin (II Samuel 23:11-12; I Tawarikh 11:13-14).

Ketiga pahlawan ini terjadi bukan karena mereka menang karena perintah Daud untuk menyerang musuh tapi ini karena inisiatip mereka untuk melakukakn semua untuk raja mereka (sama seperti saat Daud melawan Goliat). Mereka tidak perduli walau kondisi dan saat itu tidak memungkinkan untuk menang, yang mereka lihat saat mereka maju maka Allah pasti berserta dengan mereka.
Prestasi dan dedikasi ketiga pahlawan tersebut bukan hanya itu saja melainkan ada satu peristiwa yang membuat Daud terharu dan begitu hormat kepada ketiga orang tersebut. Satu kali Daud dan orang-orangnya dalam keadaan banyak masalah dan bersembunyi di Gua Adulam, sementara pasukan Filistin sudah berkemah dan menduduki Betlehem. Dalam keadaan demikian timbullah keinginan Daud untuk minum air dari perigi di Betlehem.

Hal itu terdengar oleh ketiga pahlawan Daud dan mereka pun menerobos perkemahan orang Filistin, mereka menimba air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang, mengangkatnya dan membawanya kepada Daud. Tetapi Daud tidak mau meminumnya, melainkan mempersembahkannya sebagai korban curahan kepada TUHAN (II Samuel 23:14-16).

Dari cerita di atas maka kita dapat mendefinisikan arti pahlawan, menurut Raja Daud pahlawan adalah mereka yang mau berjuang dengan penuh keberanian dan kegigihan serta kerelaan berkorban demi kecintaannya serta kesetiaannya pada orang yang mereka kasihi.
Ketiga orang tersebut begitu cinta, taat dan setia kepada Daud karena mereka begitu mengagumi dan hormat kepada Daud setelah mereka mendengar, dan
melihat bagaimana Daud telah mengalahkan Goliat dan bangsa Filistin.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita memiliki kecintaan dan kesetiaan seperti triwira tersebut hingga rela berkorban demi orang lain yang membutuhkan Yesus? Apakah kita tidak kagum pada Yesus Kristus yang telah mengalahkan Iblis atau Setan? Dan apakah kita tidak langsung bertindak seperti triwira Daud ketika Tuhan Yesus mengutarakan keinginan-Nya?

Didalam kehidupan ada hal-hal berharga yang perlu kita pertahankan mati-matian. Menggenggamnya dan tidak melepaskannya begitu saja. Itu bisa berupa keselamatan jiwa orang yang kita kasihi, keutuhan keluarga dan nilai-nilai rohani yang tak ternilai dengan uang. Saat mempertahankannya mungkin banyak orang yang telah mundur dan menyerah, tetapi tidak dengan seorang pahlawan. Dia akan berdiri di tengah-tengah ladang dimana dimana itu menjadi haknya dan dia akan memerangi musuh-musuh yang berusaha mencuri bagiannnya.
Apakah kita sudah mempertahankan apa yang patut kita pertahankan? Sesuatu yang memang itu menjadi hak kita. Kita haruslah berdiri tegap dan berusaha untuk mempertahankannya.

Dalam kehidupan kita ada banyak pula orang tak dikenal, yang namanya tidak pernah diberitakan ataupun dipuji orang. Banyak orang telah berdoa dengan setia, rela berkorban, dan sabar menanggung penderitaan bagi Kristus. Tak terhitung sudah berapa banyak ibu yang tanpa mengharap pujian telah memperhatikan keluarganya. Demikian pula dengan orang-orang yang dengan berani bersaksi tentang Kristus kepada rekan kerja atau tetangga mereka. Mungkin mereka memang tidak dikenal dan tidak dipuji di dunia ini, tetapi di surga kelak yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.
Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu." Matius 19:30
Sebelum FIFA dibentuk, Inggris selalu mengagungkan negerinya sebagai penemu sepak bola, olahraga yang paling digandrungi publik sejagad ini. Namun, sesumbar mereka tidak sebanding dengan prestasi yang mereka torehkan di pentas internasional. Selama 7 kali kejuaraan Piala Dunia antara 1930-1962, mereka belum pernah masuk final, apalagi menjadi juara.

Sebab itu, ketika ditunjuk sebagai tuan rumah pada tahun 1966, mereka menyambut hal itu dengan antusias. Sebelum perhelatan akbar itu dimulai, panitia sibuk menggelar berbagai acara untuk mencapatkan publik dengan Piala Dunia, termasuk memajang piala Jules Rimet di Westminster Central Park. Namun, hal itu justru menimbulkan masalah. Trofi yang akan diperebutkan 16 kontestan dalam putaran final yang hilang, dicuri orang. Asosiasi sepak bola inggris dan FIFA dibuat kelabakan. Untuk menenukan trofi itu kembali, pemerintah Inggris menyediakan 20.000 pounds sebagai hadiah bagi penemunya. Sayembara itu membuahkan hasil. Hanya dalam waktu 1 minggu , trofi itu ditemukan.
Menariknya, yang berjasa menemukan kembali trofi itu adalah seekor anjing berbulu putih – hitam dan bernama Pickles. Hewan pintar itu berhasil menemukan Jules Rimet di sebuah teras rumah di selatan London dengan mengendus endus bungkusan koran yang berisi trofi itu. Hadiah 20.000 poundspun diberikan kepada David Corbett selaku majikan Pickles (Jawa Pos 9/1/06)

Tuhan sanggup mengerjakan segala sesuatu tak terduga dipikiran kita, kita tak bisa mengerti langkah apa yang Ia mau kerjakan. Tapi percayalah semuanya mendatangkan kebaikan bagi kita. Hari ini pahlawan pahlawan Allah ada disekitar kita atau mungkin kita, semua bisa terjadi saat kita mau bergerak melakukan sesuatu tindakan dimana nama Allah dipermuliakan. Jadi jangan takut saat kita menyatakan Allah itu hidup, karena saat kita menyatakan Allah yang hidup maka mujizat akan terjadi, kemenangan demi kemenangan akan ada dan kita akan melihat bagamana Allah bekerja dalam hidup kita begitu dahsyat. 
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

NILAI SUATU JIWA

Yesus mengisahkan tentang seorang gembala yang mempunyai 100 domba dan satunya terhilang. Apa yang dilakukan oleh gembala? Apakah dia berkata, "Hanya satu, tidak ada-apa. Masih banyak yang lain"?
Tidak, dia meninggalkan 99 itu untuk mencari satu yang terhilang. Ini menunjukkan bahwa bagi Tuhan, yang penting bukan jumlahnya, tapi setiap individu itu bernilai. Dia menghargai jiwa manusia.

Beberapa tahun yang lalu, seorang tetangga memberitahu saya tentang seorang pria bernama Roy yang tinggal di lingkungan saya. Roy punya penyakit jantung yang parah, dan sudah tidak ada apa-apa yang dapat dokter perbuat untuknya. Jadi dia sudah dipulangkan ke rumah dan pada dasarnya menunggu ajal menjemputnya.
Tetangga saya berkata pada saya, "Roy bukan seorang Kristen, tapi dia pernah menghadiri ibadah Anda. Mungkin Anda bisa berusaha untuk berbicara dengannya."
Suatu pagi, istri dan saya berjalan santai dan tetangga saya menunjukkan Roy pada saya. Kami menghampirinya dan memperkenalkan diri. Kami berbincang-bincang dan menjadi jelas bagi kami bahwa Roy bukanlah orang percaya. Dia mempunyai banyak sekali pertanyaan.
Hampir setiap pagi kami secara kebetulan bertemu saat berjalan pagi. Saya memberinya buku saya yang menyampaikan tentang pesan Injil. Saya mendorongnya untuk membacanya dan kami bisa melanjutkan diskusi.
Keesokan harinya dia kembali dan berkata, "Saya telah membaca seluruh bukunya." Dia masih punya banyak pertanyaan. Kami melanjutkan diskusi, tapi Roy kelihatannya masih belum siap untuk membuat komitmen pada Tuhan.

Suatu pagi, saat kami sedang bersaat teduh di ruang tamu, saya memandang ke luar jendela. Roy berdiri di depan rumah kami. Dia sedang berolahraga dengan berjalan santai dan berhenti di depan rumah saya untuk beristirahat sejenak.
Kami sedang membaca Alkitab dan Roy berdiri di luar sana. Saya merasakan di dalam hati saya bahwa ini adalah waktunya. Lalu, saya keluar ke halaman dan berkata, "Roy, mari kita berbincang-bincang sebentar." Saya berkata padanya, "Roy, saya pikir Anda perlu membereskan hal ini sekarang juga. Anda harus berdamai dengan Tuhan. Mengapa Anda tidak berdamai saja dengan Tuhan dan memberikan diri padanya?"

Dia langsung berkata, "Saya siap untuk itu."
Lalu, kami berdoa. Roy meminta Tuhan untuk masuk ke dalam hidupnya.
Keesokan harinya, kami melihat Roy. Wajahnya ceria dan penuh kegembiraan. Dia baru saja menyanyikan lagu, "Yesus mengasihi aku." Setiap kali kami melihatnya, dia terus bertumbuh dalam Tuhan.
Roy memberitahu keluarganya, "Anda sedang melihat pada seorang Kristen yang baru!"

Tidak lama setelah itu, anak menantunya mengetuk pintu rumah kami dan memberitahu kami, "Roy meninggal tadi malam."
Tentu saja kami sedih. Tapi terdapat juga sukacita karena Roy sudah berdamai dengan Tuhan sebelum dia pergi. Saya membatin, "Apa yang akan terjadi, jika saya terlalu sibuk?" Kita seringkali memberikan begitu banyak alasan. Tapi Allah telah memberikan pada saya suatu kesempatan yang indah untuk berbicara dengan Roy.

Jadi mengapa saya bersusah payah berkeliling ke setiap penjuru dunia untuk menginjili? Jawabannya adalah jelas: karena nilai suatu jiwa. Allah menghargai setiap Roy di dunia ini. Dia menghargai Anda. Dan Dia menghargai saya. Namun, di dalam budaya kita, kita seringkali menghargai, apa yang selalunya tidak punya nilai. Sementara itu, kita sama sekali mengabaikan apa yang mempunyai nilai yang terbesar.
Apakah ada yang lebih berharga dari satu jiwa? Yang pasti, jawabannya adalah tidak ada. Allah menghargai jiwa manusia. Dan kita juga seharusnya demikian.
Oleh: Pdt. Y.R.Schramm-Mojoagung

Kamis, 13 Maret 2014

KAIN PELUH

Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Yohanes 20:6-7
Di zaman Yesus ada suatu cara bagaimana seorang tukang kayu memberitahukan kepada pemborongnya bahwa pekerjaannya telah selesai. Yesus baru saja selesai mengerjakan bagian-bagian terakhir dari pekerjaan yang telah dilakukan-Nya beberapa hari itu.

Dengan kain peluh diseka-Nya wajah dan lengan-Nya hingga kering. Sesudah itu Yesus melipat kain peluh-Nya dengan rapi menjadi dua, lalu melipatnya lagi menjadi dua. Diletakkan handuk-Nya itu di atas pekerjaan yang telah diselesaikan-Nya dan Ia pun pergilah.

Kemudian, siapa pun yang datang untuk memeriksa pekerjaan-Nya akan melihat kain peluh itu dan mengerti pesan sederhana yang disampaikannya. Pekerjaannya sudah selesai. Murid-murid Kristus, tentu saja, mengerti kebiasaan tukang kayu ini. Pada suatu hari Minggu, tiga tahun setelah Yesus meninggalkan perkakas tukang kayu-Nya, Petrus menjenguk ke dalam makam yang kosong.

Ia hanya melihat kain linen yang telah ditinggalkan Tuhan yang Bangkit. Sebuah senyum tersungging di bibir Petrus karena kesedihan hatinya telah berganti dengan pengharapan, karenaia melihat kain peluh yang tadinya digunakan untuk menutup wajah Yesus itu kini telah tertata rapi dan diletakkan di lantai makam. Petrus mengerti. Tukang Kayu itu telah meninggalkan pesan-Nya yang sederhana. Pekerjaan-Nya sudah selesai.
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Yohanes 19:30

Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan.
Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?
Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, Lukas 24:4-6
Oleh: Pdt. Y.R.Schramm-Mojoagung

SETIA PERKARA KECIL

Ada seorang pemuda yang ingin jadi kristen datang ke pendeta, ia bertanya bagaimana jadi kristen. Lalu pendeta itu menjawab jangan membunuh, jangan mencuri, jangan bersaksi dusta, horrmati orang tuamu, jangan mengigini barang sesamamu, dst seperti yang terdapat dalam hukum taurat. Lalu pendetanya menambahkan, kalau ingin jadi sungguh sungguh ada sesuatu yang harus dibayar yaitu hidup melakukan kehendak Bapa sama seperti Yesus lakukan.

Untuk bisa sesuai dengan kehendak Allah orang itu harus taat, untuk melakukan ketaatan orang itu harus setia. Setia dalam segala perkara, baik perkara kecil maupun perkara yang besar. Perkara yang besar bisa kita nikmati bila kita mulai setia dalam perkara kecil. Karena kita tidak bisa menikmati hidup enak saja tanpa melewati penderitaan. Orang orang inilah yang bisa mendatangkan kerajaan Surga (seperti dalam doa Bapa kami Matius 6:10).

".Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar Lukas 16:10
Sejak kita diselamatkan maka kita banyak mengalami mujizat. Kita percaya bahwa Roh Kudus tinggal dalam hidup kita. Dengan berkembangnya iman yang ada dalam hidup kita, maka hal itulah yang membuat kita berharap kepada Dia, termasuk dalam hal kebutuhan fisik dan pada akhirnya kita diberkati. Karena kita percaya kepada Allah, maka Ia memberi kepercayaan kepada kita, dimulai dari hal yang kecil. Masing-masing kita sudah dipercaya Tuhan. Bukan hanya kita yang berharap kepada Tuhan, tetapi Tuhan juga mengharapkan kita untuk melakukan perkara-perkara yang lebih besar lagi.

Suatu hari, seorang hamba Tuhan yang masih muda menelpon salah seorang jemaat, yaitu seorang pembuat sepatu sederhana yang saleh. Hamba Tuhan ini senang berbicara dengan pembuat sepatu itu, sambil memperhatikan betapa si pembuat sepatu bekerja dengan sepenuh hati.

Diliputi oleh perasaan kagum melihat kesungguhannya dalam bekerja, hamba Tuhan ini berkata,”Andaikan semua orang di Dunia bekerja seperti Bapak bekerja, tentu kehidupan ini akan menjadi lebih baik. Pak tolong ceritakan bagaimana Bapak dapat tetap bekerja dengan sepenuh hati, walaupun Bapak melakukan pekerjaan yang bagi orang lain kelihatannya begitu rendah.”

Pembuat sepatu itu menjawab,”Saudaraku, saya tidak menganggap pekerjaan saya itu rendah.” Hamba Tuhan itu tiba tiba sadar akan apa yang telah ia ucapkan dan bagaimana ia telah menyinggung tukang sepatu itu, sehingga segera saja ia berkata,’ Maafkan saya saudaraku, saya sama sekali tidak bermaksud menghina mata pencarian Bapak. Sambil tersenyum pembuat sepatu itu menjawab,’ Tidak pak, ada sama sekali tidak menyinggung saya. Saya percaya bahwa pekerjaan saya sama besarnya dan sama kudusnya dengan saat ketika Bapak sedang menyampaikan kotbah.

Saya percaya bahwa saat saya berdiri dihadapan Tuhan suatu hari nanti, Ia akan bertanya kepada saya,’ Anakku jenis sepatu apa yang kamu buat?’ Dan saya dapat berkata kepadaNya bahwa saya membuat sepatu yang terbaik yang dapat saya buat, sepatu sepatu yang saya doakan dan saya buat bagi kemuliaan namaNya. Akan saya katakan kepadaNya bahwa saya juga berdoa bagi orang orang yang akan mengenakan sepatu saya, agar setiap langkah yang mereka lakukan, menuntun mereka ketempat tempat yang diinginkan oleh Tuhan.

Dari cerita itu kita akan belajar
1. Semasa hidup kita apa yang sudah kita lakukan itu merupakan suatu bentuk keberhasilan atau cenderung berputar tak tentu arah.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Mazmur 1:3
Ronald Reagen pernah berkata ‘ Jangan bertanya apa yang kau beri kepada negaramu, tapi tanyalah apa yang bisa kau berikan untuk negaramu.’
Tuhan juga ingin berkata jangan tanya apa yang Allah beri kepada kita, tapi tanyalah apa yang kita sudah beri kepada Allah. Jangan tanya apa yang gereja bisa beri untuk kita, tanyalah apa yang bisa kau beri untuk gereja.

Sering kita menuntut apa keuntungannya ‘saya ikut Yesus, saya dapat apa, ada pertolongan, ada kesembuhan, kekayaan, nama baik atau yang lain.’ Sekarang kita perlu ubah konsep dan cara berpikir kita, kalau selama ini cara berpikir kita salah kita perlu perbaruhi, sekarang pandang Yesus

2. Apa yang aku lakukan semuanya tidak sia sia dan terbaikkah?
Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. I Korintus 10:31
Setiap apa yang kita kerjakan, lakukan yang terbaik. Karena kita melakukannya untuk Tuhan bukan untuk manusia. Saat kita bekerja, makan, minum, sekolah, main musik, menyanyi, menjaga anak, mengasihi suami, istri, keluarga, atau melakukan hal yang lain. Lakukan semuanya untuk Tuhan.

Apapun yang kita lakukan kita perlu Dia yang menutun langkah kita, jangan bergerak menurut langkah kita. Saat kita berdoa maupun membaca Firman Tuhan biarlah Ia memampukan kita. Saat melakukan apapun minta Dia agar kita bisa sesuai dengan kehendakNya.
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakanNya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Yohanes 16:13

Di Alkitab dikatakan Allah mengutus Musa untuk pergi ke Mesir lalu berbicara dengan raja Firaun, tapi Musa malah menjawab ‘Utus saja orang lain jangan aku Tuhan, karena aku berat mulut dan berat lidah’ (keluaran 4:10; 4:13). Musa menolaknya sampai 2x, akhirnya Allah memanggil Harun kakak Musa untuk membantu berbicara dengan raja Firaun (keluaran 4:14).
Walaupun Harun berbicara dengan Firaun sampai akhirnya bangsa Israel keluar dari Mesir, Allah tetap memakai Musa bukan Harun.

Allah sudah menguji Musa sejak lama
1. mulai 40 tahun di Mesir.
Musa walau dipelihara oleh puteri Firaun, menikmati harta Mesir, satu satunya orang yang menggeyam pendidikan tinggi di Mesir, hidup enak. Ia tidak pernah melupakan kecintaannya pada keluarga dan bangsanya. Akhirnya dia harus keluar dari Mesir atau meninggalkan kenikmatan di Mesir karena membela bangsanya.
2. 40 tahun di padang gurun.
Sebelum mengembalakan umat yang besar Musa dilatih mengembala domba, karena Musa setia dalam pelayanannya maka Allah memakai Musa dalam perkara yang besar yaitu membawa bangsa Israel +3 juta menuju ke Kanaan.

Selama 80 tahun Allah menguji Musa, apakah Musa setia dalam setiap perkara dalam kenyataannya Musa lulus dan siap menuju ke suatu perkara yang besar dan menjadi salah satu tokoh yang ditulis di Alkitab.
Allah memakai Musa bukan Harun karena Allah melihat sampai kedalam hati seseorang. Ini dibuktikan saat Musa naik kegunungnya Allah, Harun malah membuat patung anak lembu emas untuk bangsa Israel.

Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir — kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."
Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."
Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun. Keluaran 32:1-3
Musa saat mengetahui hal itu dia marah dan memecahkan 2 loh batu yang dibuat oleh tangan Allah. Allah tidak marah, malah Ia membela Musa karena apa yang dikerjakan itu benar menurut pandangan Allah. Musa tetap dibela oleh Allah apapun yang dilakukannya karena Musa sudah teruji selama 80 tahun untuk setia dalam perkara kecil. Sekarang bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah setia? Apakah kesetiaan kita saat teruji nampak seperti emas?

Ada kisah seorang pria yang saat berusia 15 tahun mengalami kecelakaan yang membuat tulang punggungnya patah. Ia begitu menderita dan harus terbaring di tempat tidurnya selama bertahun-tahun dalam keadaan tidak berdaya. Dalam sehari tidak pernah sekalipun ia luput dari rasa sakit yang benar-benar menyiksanya. Walau demikian, pria ini tidak pernah mengeluh dan selalu mendukung pelayanan para hamba Tuhan dalam doa-doanya.

Pada suatu hari, D.L. Moody, hamba Tuhan yang sangat terkenal di abad XIX mengunjungi tempat pria ini dirawat, yaitu sebuah rumah sederhana di Dundee, Skotlandia. Ketika Moody masuk ke dalam kamarnya, ia merasa bahwa tempat itu demikian dekat dengan Surga sehingga ada suatu sukacita mengalir dari dalamnya.

Penginjil Moody bertanya kepada orang ini: “Apakah iblis pernah menggoda pikiranmu dengan mengatakan bahwa tidak ada gunanya berbakti kepada Tuhan?” Pria tersebut menjawab: “Oh, tentu saja iblis datang berulang-ulang menggodaku dan berkata kalau benar Tuhan Yesus mengasihi engkau, tentu engkau tidak terbaring begini. Engkau akan menikmati kesenangan seperti teman-temanmu yang lain, kaya-raya, segar bugar, dan sehat walafiat. Kalau Tuhan itu baik, Dia tentunya bisa mencegah kecelakaan fatal itu terjadi.”

Apabila iblis datang dengan cobaannya seperti itu, demikian pria ini melanjutkan nya, “Aku hanya membawanya ke bukit Golgota dan menunjukkan luka-luka yang di derita oleh Kristus ketika Ia terpaku di kayu salib. Lalu aku berkata kepada si iblis, lihatlah luka-luka Kristus itu, bukankah itu sudah cukup sebagai bukti bahwa Ia mengasihi aku?” Pria itu menegaskan: “Setiap kali kubawa si iblis ke Golgota, ia tidak tahan dan akan lari meninggalkan aku seorang diri.”

D.L. Moody berkata bahwa orang ini demikian penuh melimpah dengan kasih karunia Allah, sehingga tidak memberi tempat sedikitpun bagi kebimbangan. Orang yang seperti ini adalah orang yang paling berbahagia di muka Bumi ini.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

Senin, 03 Maret 2014

TABUR TUAI

Columbia University, Department of Psychology, mengadakan suatu riset: Yaitu menyuruh seluruh murid-murid dikelasnya untuk, mengambil sebuah kertas dan menuliskan semua orang yang mereka tidak sukai, dalam waktu lima menit. Selang waktu dua menit ada yang baru menuliskan dua nama, tetapi ada yang sudah empat belas nama. Setelah selesai dengan semuanya, maka kesimpulan Penelitian ini adalah: “Ternyata orang yang banyak membenci orang lain, adalah orang tersebut banyak dibenci orang.”

Hukum Tabur tuai berlaku untuk seluruh kehidupan diatas muka bumi
Ketika Allah menciptakan Langit dan Bumi dengan segala isinya, Ia telah menetapkan sebuah hukum yang berlaku dialam ciptaanNya, yaitu Hukum tabur tuai. Semua tumbuh tumbuhan di Bumi akan berbuah melalui suatu proses yang dikenal sebagai tabur tuai. Suatu ketika Allah murka terhadap manusia, karena perbuatan manusia (Kejadian 6) maka didatangkan air bah untuk memusnahkan semua mahkluk termasuk tumbuh tumbuhan di bumi ini, kecuali nabi Nuh dan keluarganya beserta sepasangsegala jenis binatang haram (Kejadian 6:19,20) dan 7 pasang yang tidak haram (Kejadian 7:2,3).
Setelah air bah menjadi surut kembali dan Nuh keluar dari Bahteranya, lalu Nuh mempersembahkan korban kepada Tuhan. Sewaktu Allah mencium bau persembahan itu dan pada saat itulah Allah berfirman dalam hatiNya.
Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam. Kejadian 8:22

Alkitab menegaskan bahwa hukum tabur tuai itu tidak hanya berlaku bagi tumbuh- tumbuhan saja melainkan juga berlaku bagi manusia.
Apa yang akan ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Galatia 6:7
Apa yang kita tabur mempengaruhi sampai keturunan kita dan mempengaruhi kehidupan kita sekarang. Tapi kita jangan lupa selain tabur tuai Tuhan juga menyediakan musim panas dan dingin, kemarau dan hujan, siang dan malam.
Tidak selalu anak Allah melewati tangisan, kesedihan dan penderitaan saja, kadang kala mereka akan melewatinya dengan sukacita, kemenangan dan ucapan syukur.
Contohnya: ADAM
Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. Mazmur 51: 7
Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, tetapi semua orang sampai ribuan tahun harus menuainya.
 Dalam hal ini mau tidak mau, kita menuai dosa yang telah ditabur oleh Adam dan yang diteruskan kepada anak cucu kita. Jadi Adam menabur kesalahan, keturunannya menuai dosa.
 Seorang ibu yang menolak kandungannya. Anak tersebut lahir dengan rasa tertolak. Jadi si ibu menabur, si anak menuai.
 Setiap kali raja-raja pada Perjanjian Lama telah berbuat dosa di hadapan Tuhan, maka rakyatnya yang ikut menuai akibatnya. Jadi Raja menabur kesalahan, rakyatnya menuai kesengsaraan.

Contoh: Raja- raja yang memerintah di Perjanjian Lama
Raja Yerobeam, Manasye , Yosia, Yoas. Daud, dll
Kerajaan Romawi
Semuanya Kerajaan Adi kuasa di zamannya tetapi karena penyimpangan yang dilakukan oleh para Pemimpinnya maka hancurlah Kerajaan tersebut.
• Lembaga pernikahan tidak dihargai lagi terjadi banyak penyimpangan dalam rumah tangga
• Hidup berfoya- foya dengan hawa nafsu
• Memakai serdadu bayaran
• Agama menjadi ritual

Jadi, pemerintah Romawi menabur moral yang bejat, rakyatnya akan menuai kehancuran!
Kita hidup sebagai manusia, harus menerima konsekuensi kehidupan yaitu menuai apa yang ditabur oleh: Diri Sendiri,Orang tua, Nenek moyang atau Pemerintah.
Alkitab juga menekankan bahwa ada seorang yang menabur dan yang lain hanya menuai.
Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai.
Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka."
Jika kita melihat di dalam dunia ini...Banyak orang yang menabur..Yang lain menuai. Yohanes 4:37-38
Jika kita melihat didalam Dunia ini, banyak orang menabur yang lainnya menuai.
Bapak yang menabur, anak yang menikmati (beberapa anak konglomerat, pengusaha dll). Orang tua yang berhasil atau menabur, menantunya (orang lain) yang menuai, dll

Bagaimana dengan anak Tuhan?
2000 tahun yang lalu seseorang telah menabur kehidupanNya dan setiap manusia yang mempercayaiNya akan menuai keselamatan. Yesus menabur dengan kematianNya dikayu salib, kita menuai pengampunan dosa (Yohanes 3:16).
Jadi, Yesus telah memberikan hidupNya bagi kita semua di Golgota, supaya kita beroleh pengampunan akan dosa. Tuhan menabur dengan memberikan Anak TunggalNya, kita menuai kehidupan kekal. Allah Bapa menabur KehidupanNYA yang Tunggal yaitu melalui Yesus maka Dia menuai jiwa-jiwa yang diselamatkan.
- Apabila kita menabur pepaya, maka kita akan menuai pepaya.
- Apabila kita menabur kejahatan, maka kita akan menuai kejahatan.
- Apabila kita menabur kebaikan, maka kita akan menuai kemurahan.

Seperti kehidupan Lewi yang semula berada di bawah kutuk Yakub, namun akhirnya suku Lewi pun terpilih untuk melayani pekerjaan Tuhan sebagai Imam dan Imam Besar. Suku Lewi yang dulunya hidup dalam kutuk sekarang dia mengubahnya menjadi berkat.
Simeon dan Lewi bersaudara; senjata mereka ialah alat kekerasan. Janganlah kiranya jiwaku turut dalam permupakatan mereka, janganlah kiranya rohku bersatu dengan perkumpulan mereka, sebab dalam kemarahannya mereka telah membunuh orang dan dalam keangkaraannya mereka telah memotong urat keting lembu. Terkutuklah kemarahan mereka, sebab amarahnya keras, terkutuklah keberangan mereka, sebab berangnya bengis. Aku akan membagi-bagikan mereka di antara anak-anak Yakub dan menyerakkan mereka di antara anak-anak Israel. Kejadian 49:5-7
"Hanya suku Lewi janganlah kaucatat dan janganlah kauhitung jumlahnya bersama-sama dengan orang Israel, tetapi tugaskanlah mereka untuk mengawasi Kemah Suci, tempat hukum Allah dengan segala perabotan dan perlengkapannya; mereka harus mengangkat Kemah Suci dengan segala perabotannya; mereka harus mengurusnya dan harus berkemah di sekelilingnya. Bilangan 1:49-50

Mungkin saudara atau orang tuamu pernah menabur sesuatu yang tidak benar sehingga saat ini engkau menuainya. Jangan terpatok dengan keadaanmu sekarang ini, jadilah seperti suku Lewi yang dulunya hidup dalam kutuk sekarang menjadi suku pilihan. Suku Lewi mau bertobat sehingga kutuk yang dia alami sekarang berubah menjadi berkat dan menjadi satu satunya suku yang dianggap layak melayani Allah di Bait Allah.
NB: Untuk bisa tahu macam macam kutuk bisa dilihat dikotbah tetang ‘KUTUK’.

Apa saja yang kita tabur maka itu yang akan kita tuai, 30x lipat, 60x lipat dan 100x lipat. 1X = 100%, 30X = 3.000 %, 60X = 6.000 %, 100X = 10.000%.
Ini berlaku untuk yang menabur benih di tanah yang baik. Jadi, apabila kita menabur yang baik, kita akan menuai hasilnya pada musim yang telah ditentukan oleh Tuhan.
Taburlah benihmu, kumpulkanlah hasil tuaiannya untuk kebutuhan hidup kita di Bumi dan di Surga. Ini adalah strategi yang Allah gunakan. Kata strategi biasanya digunakan dalam peperangan. Tetapi kita juga menggunakannya dalam menabur sebagai peperangan, karena melalui menabur dan menuai, kita melawan kuasa gelap dalam hal kemiskinan. Kemiskinan telah menahan kita untuk memberi. Kuasa gelap telah menipu kita, mereka mencuri keuangan kita dari hasil tuaian yang diberikan Allah.
Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orang tua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tidak menentu, karena penyakit tuanya. Penglihatannya buram, dan cara berjalannyapun ringkih. Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang kakek yang sudah pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan.

Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah. Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. “Kita harus lakukan sesuatu, ” ujar sang suami. “Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua bangka ini.” Lalu, kedua suami-istri inipun sepakat untuk membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Di sana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk yang terbuat dari tempurung kelapa untuk si kakek.

Sering, saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada airmata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi. Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam.Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu dan tempurung kelapa. Dengan lembut ditanyalah anak itu. “Kamu sedang membuat apa?”

Anaknya menjawab, “Aku sedang membuat meja kayu dan mangkok tempurung kelapa buat ayah dan ibu untuk makan saat ayah dan ibu sudah jadi kakek dan nenek. Soalnya, ketika aku besar dan sudah menikah nanti, aku juga tidak mau direpotkan sebagaimana kakek merepotkan ibu dan ayah saat ini. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan.” Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmatapun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki. Malam itu, mereka menuntun tangan si kakek untuk kembali makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama. 
Oleh: Ev Liem Thin Ping

BERTUMBUH DAN BERBUAH

Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Efesus 4:15
Bertumbuh menjadi seperti YESUS
1. YESUS jadikan kita rantingNYA
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Yohanes 15:5
2. YESUS mau kita mengikuti teladanNYA
sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Yohanes 13:15

Yang tidak mau akan dihukum
1. Yang tidak setia dihukum
Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Yohanes 15:6
2. Yang tidak berbuah,akan ditebang
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" Lukas 13:6-9
3. Jika tidak menghasilkan buah yang baik,akan ditebang
Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Matius 3:10

Pahala karena berbuah
1. Dipelihara dan dibersihkan
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Yohanes 15:2
2. Menjadi murid YESUS yang dikasihi
Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Yohanes 15:8,9

Mengapa tidak bisa berbuah
1. Mendengar FIRMAN TUHAN tapi tidak mengerti
Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Matius 13:19
2. Jatuh dalam semak duri
Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Matius 13:22
3. Belum musim berbuah
Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Markus 11:13

Bagaimana supaya bertumbuh
1. Dengan berpegang pada kebenaran
tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Efesus 4:15
2. Membuang segala kejahatan
Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, 1Petrus 2:1,2

Bagaimana supaya berbuah
1. Tinggal tetap didalam YESUS
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Yohanes 15:5
2. Menerima FIRMAN TUHAN
Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat." Markus 4:20
3. Suka akan FIRMAN TUHAN
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Mazmur 1:2,3

SEBAB ITU:
Perhatikan cara hidupmu
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Efesus 5:15,16
Oleh: Pdt. Y.R.Schramm-Mojoangung

BANGUN DAN BANGKITLAH

Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu." Efesus 5:14
YANG TIDUR: harus bangun
1. Sebab mereka yang tidur, dan mabuk waktu malam
Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. 1 Tesalonika 5:7
Contoh:
Lot dengan anak-anaknya
Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita." Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita." Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. Kejadian 19:32-35
2. Janganlah menyukai tidur, supaya engkau tidak jatuh miskin
Janganlah menyukai tidur, supaya engkau tidak jatuh miskin, bukalah matamu dan engkau akan makan sampai kenyang. Amsal 20:13

YANG MATI: harus bangkit
1. Anak perempuan Yairus (dibangkitkan)
Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Markus 5:41,42
2. Pemuda dari kota Nain (dibangkitkan)
Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Lukas 7:13-15
3. Lazarus yang telah mati empat hari(dibangkitkan)
Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi." Yohanes 11:43,44
4. Ananias beserta isterinya Safira(tidak dibangkitkan)
Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar." Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya. Kisah Para rasul 5:9-10
5.Bukan ALLAH orang mati, melainkan ALLAH orang hidup
Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup." Lukas 20:38

ROH YANG MENGHIDUPKAN
1. Bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku. 
Zakharia 4:6(TL)
2. Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan
Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan. 1 Korintus 15:45
3. Kebangkitan besar di LEMBAH YEHEZKIEL
Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!" Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar. Yehezkiel 37:1-10
4. Hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan
Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. 2 Korintus 3:6
5. Roh ALLAH akan menghidupkan tubuhmu
Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. Roma 8:11

SEBAB ITU:
1. Jangan hidup seperti orang yang tidak mengenal Allah
Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia Efesus 4:17
2. Jangan tidur seperti orang lain
Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. 1 Tesalonika 5:6
3. Bangun dan berdoalah,supaya jangan jatuh."
Kata-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan." Lukas 22:46
4. Hendaklah kamu penuh dengan Roh
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Efesus 5:18,19
Oleh: Pdt. Robby Schramm-Mojoagung

MENABUR DAN MENUAI

Pada dasarnya setiap manusia di muka bumi ini sedang menabur. Hanya ada perbedaan antara penabur benih yang satu dengan penabur benih lainnya.
Perbedaannya adalah:
1. BENIH YANG DITABUR.
2. BANYAK SEDIKITNYA BENIH YANG DITABUR.
3. TEMPAT MENABURNYA.
4. WAKTU UNTUK MENUAI.

1. BENIH YANG DITABUR.
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Galatia 6:7
Janganlah tertipu. Allah tidak bisa dipermainkan! Apa yang ditanam, itulah yang dituai (BIS). Galatia 6:7
Paulus mengingatkan, “Jangan tertipu atau jangan menipu dirimu sendiri! Karena kita tidak akan dapat mengelabui Tuhan. Tuhan tahu benih apa yang ditaburkan, jenis benih itulah yang akan dituai pada masa panen.”

Alkitab menyebut dengan bermacam-macam benih, tapi pada prinsipnya dibagi 2 jenis yaitu:
 Benih yang baik

Orang fasik membuat laba yang sia-sia, tetapi siapa menabur kebenaran, mendapat pahala yang tetap. Amsal 11:18
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Galatia 6:9
 Benih yang jahat atau tidak baik
Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa. Amsal 22:8
Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung; gandum yang belum menguning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang-orang lain menelannya. Hosea 8:7

Pelajaran yang sangat penting yang harus kita ketahui ”kita akan menuai apa yang kita tabur. Kita tidak akan menuai yang lain, kita akan menuai hasil persis seperti apa yang ditabur.” Apabila kita menabur ilalang, kita akan menuai ilalang. dan tidak mungkin kita akan menuai gandum. Saat ini kita sedang menabur benih, demikian juga saudara. Setiap saat adalah saatnya menabur bagi kita,namun pada waktu yang sama kita juga sedang menuai. Saat ini kita sedang menuai panen dari bibit yang ditaburkan pada masa lalu; sebagian kita menaburnya dengan sakit lutut dan pinggang (doa dengan berlutut); sebagian kita menaburnya dengan air mata. Kita telah melewati banyak pengalaman dalam hidup ini. Apa yang kita alami saat ini merupakan tuaian dari apa yang kita tabur pada masa lalu.
Benih yang kita tabur juga merupakan faktor penentu dimana kita akan berada nantinya dalam alam kekekalan; di Surga atau di Neraka? disana kita akan menuai panen tersebut untuk selama-lamanya.

Macam macam panen
1. panen saat ini
2. panen yang kekal.
Di kekekalan akan menuai apa yang sudah kita tabur.

Ekspresi waktu menuai
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. Mazmur 126:5,6
Ekspresi orang yang menuai karena menabur benih yang baik adalah bersorak-sorai (Bersukacita). Sebaliknya orang yang menuai benih yang jahat berdukacita. Singkatnya ekspresi menuai adalah salah satu indikator baik atau jahatnya benih yang kita tabur sebelumnya.

Perhatikan tuaiannya
Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa. Amsal 22:8
Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung; gandum yang belum menguning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang-orang lain menelannya. Hosea 8:7
Yang menabur dengan kejahatan pasti menerima yang jahat, tapi tidak semua orang yang sedang menerima jahat karena menabur benih yang jahat. Kasus ini terjadi pada Ayub. Jadi dalam konteks ujian Tuhan terhadap anaknya, maka apa yang dialami seseorang saat ini tidak berarti itu adalah akibat menabur kejahatan sebelumnya. Namun demikian setiap orang yang menabur kejahatan, kejahatan pula yang akan ia tuai.

2. BANYAK SEDIKITNYA BENIH YANG DITABUR
Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. II Korintus 9:6
Allah memberkati orang yang memberikan hidup dan harta bendanya. Berikanlah waktu, maka akan memperoleh lebih banyak waktu untuk diberikan. Janganlah membatasi kasih, maka kita akan memperoleh kasih yang lebih banyak untuk orang lain daripada sebelumnya.
Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Amsal 11:24
Banyak para penabur kebaikan, menabur hanya sedikit atau hanya asal menabur, dengan kata lain mereka lebih memilih untuk jadi penabur yang malas atau kikir. Mereka belum tahu bahwa jumlah yang mereka taburkan adalah ukuran yang akan mereka tuai. Seorang petani yang menanami ratusan atau ribuan are tanah mengetahui bahwa, ia akan menuai lebih banyak daripada yang ia tabur, namun selalu dalam proporsi dengan apa yang ia tanam. Orang yang murah hati dengan waktunya, talentanya, dan sumber dayanya akan menuai dengan limpah. Orang yang murah hati dengan kasih, penghargaan, dan belas kasihan akan menuai sesuai dengan proporsi sifat-sifat yang ia taburkan. Ketika kita menanam sebutir biji jagung, kita menuai sebatang tanaman jagung dengan beberapa bonggol jagung. Pada bonggol-bonggol jagung itu terdapat ratusan butir jagung. Demikian juga dengan sebatang gandum. Hanya Allah yang dapat merancang keajaiban ini. Hukum pengembalian yang bertambah ini membuat pertanian menjadi suatu usaha yang dapat dijalankan. Menabur menurut Roh memberi hasil dalam kehidupan kekal.

Jadi prinsip tabur tuai bukan hanya menuai apa yang kita tabur, tetapi juga menuai lebih banyak daripada apa yang kita tabur. Hal itu adalah benar, terlepas dari apapun yang kita tabur entah itu baik atau jahat. Untuk itu Alkitab mengajar kita untuk tidak jemu-jemu dalam menabur kebaikan karena suatu saat kita pasti menuai sukacita.
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Galatia 6:9

3. TEMPAT MENABURNYA
Ada 2 ladang atau tempat di mana kita bisa menabur.
 Menabur dalam daging
Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu Galatia 6:8
Ketika kita menabur dalam daging, kita akan menuai “kebinasaan” karena apa yang ditabur semuanya untuk diri sendiri.
φθορα phthora, kata ini berarti “membusuk, rusak, musnah”, dan itulah yang kita lakukan jika kita secara moral dan rohani membusuk. Kita berubah dari hidup menjadi mati.
 Menabur dalam Roh
Menabur dalam Roh adalah orang yang mau berbagi untuk orang lain dan mau mengambil bagian secara aktif untuk pekerjaan Tuhan. Paulus mengingatkan jemaat Galatia untuk senantiasa mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan, entah melalui daya, dana maupun doa.

4. WAKTU UNTUK MENUAI
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam. Pengkotbah 3:2
Setiap jenis tanaman mempunyai waktu menuai berbeda-beda, tergantung pada jenis tanaman yang ditanam. Kalau kita menanam jagung, padi, kedelai tentu 3-4 bulan sudah dapat dipanen. Tapi kalau kita tanam kelapa, kelapa sawit atau karet 3-7 tahun baru kita akan bisa memetik hasilnya.
Suatu pelajaran yang pasti menabur adalah bagian kita, sedang menuai itu urusan Tuhan. Untuk itu lakukan saja bagian kita, karena suatu saat namun pasti kita akan menuai, baik selama kita di Bumi ini atau di Bumi yang baru. Petani tahu ada waktu untuk menanam dan ada waktu untuk memetik masing masing terjadi pada waktu yang berbeda. Allah selalu menyelesaikan perhitungan-Nya.

Seorang penginjil muda dari Eropa berangkat dengan penuh semangat ke tanah Afrika sebagai seorang misionaris. Dia membawa serta istrinya dan anak perempuannya yang masih kecil. Lama dia berusaha, tidak ada hasil. Istrinya mati dengan menyedihkan di tempat misi mereka. Tak ada hasil. Satu-satunya yang dia dapat hanyalah seorang anak desa yang kumuh dan ingusan yang mendengarkan cerita tentang Yesus. Pulanglah dia dengan kepahitan dan sakit hati. Dia mengabaikan anaknya dan meninggalkan Tuhan. Hidup mabuk-mabukan dalam kesengsaraan yang merobek jiwa. Tahun demi tahun berlaku, anak perempuannya tumbuh dan menikah dengan pria baik-baik dan kemudian berusaha mencari ayahnya. Menyertai dia, adalah seorang penginjil kulit hitam yang telah berkhotbah di hadapan ribuan orang di berbagai Negara. Penginjil itu adalah anak kecil yang dikhotbahi penginjil yang sakit hati itu, dahulu kala.

Karena itu lihatlah ladang market place kita. Apa yang kita lihat? Tuaian yang menguning. Kita bisa melihat dengan pahit dan kecewa seperti sang penginjil itu, atau kita melihat dengan mata iman, bahwa sungguh Allah yang menyediakan tuaian. Kenali ladang tuaian dan kerjakan bagianmu, karena kapan kita akan menuai itu adalah bagian Tuhan. 
Oleh: Ev. Liem Thin Ping