Rek BCA: 2 1 4 0 5 9 4 8 0 9 a/n INDRAWATTY

Shalom. Selamat Datang & Selamat Bergabung Di Web Blog "House Of All Nations". Kami mengundang Bapak, Ibu & Saudara/i yang rindu untuk datang beribadah dan berkumpul bersama pada jadwal kebaktian Kami. Tuhan Yesus senantiasa memberkati kita. Bagi anda yang diberkati oleh warta ini, anda bisa membantu kami berupa dana yang dapat anda kirimkan ke rekening kami di atas.

Kamis, 22 Agustus 2013

BERUNTUNG ATAU BERHASIL

Memilih yang baik dari antara yang jelek itu mudah.Memilih yang sedang dari yang baik juga relatif mudah.Tetapi memilih yang terbaik dari yang baik itu tidak gampang.Begitu juga memilih antara beruntung atau berhasil.Kedua-duanya baik, tetapi mana yang terbaik?

Menurut kamus bahasa Indonesia berhasil adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha, sedangkan beruntung adalah sesuatu yang dikaruniakan oleh Tuhan bagi perjalanan hidup seseorang. Itulah sebabnya beruntung disebut juga sebagai bernasib baik (bejo).
Keberhasilan adalah hasil kerja keras.Itulah sebabnya orang merasa bangga dengan keberhasilannya. Sementara orang yang beruntung adalah seperti orang yang menang undian; itu bukan hasil usahanya sehingga ia tidak bisa berkata apa-apa untuk menyombongkan diri.Manusia memiliki kehendak bebas. Jika ia berjerih payah ia bisa berhasil. Tetapi jika kita mengetahui kehendak Tuhan dan menemukan waktunya Tuhan, maka kita bisa beruntung.

Dr. Robert Shuler adalah pendiri Crystal Cathedral, gereja terindah di Amerika.Ia seorang pengkhotbah yang sangat baik. Gerejanya penuh dan khotbahnya disiarkan dan ditonton jutaan orang di seluruh dunia.Ia mengarang 30 buku dan 5 diantaranya dinyatakan sebagai buku terbaik menurut New York Times. Siapakah dia? Ia sendiri mengakui bahwa ia adalah seorang yang beruntung. Yang ia pegang adalah firman Allah
Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. Matius 17:20
Dengan berpegang pada ayat tersebut dan bermodalkan hanya 500 dollar ia memulai pelayanannya pada tahun 1955. Dan sekarang melalui pelayanannya Tuhan dipermuliakan.

Dalam Lukas 5:1-11 kita membaca tentang Simon Petrus seorang penangkap ikan, yang dengan keahliannya pergi ke laut pada malam hari dan berusaha keras untuk menangkap ikan, tetapi pada hari itu ia terpaksa pulang dengan tangan kosong. Dia sudah berusaha tetapi tidak berhasil walaupun ia telah memakai keahliannya.
Petrus mengalami ketidakberhasilan, tetapi kemudian ia mendapatkan firman dari Tuhan Yesus untuk pergi ke tempat yang dalam dan menebarkan jalanya di sana, walaupun itu di siang hari di mana nelayan biasanya tidak menangkap ikan. Meskipun sedikit enggan tetapi ia berpegang pada firman yang ia terima dan melakukannya. Hasilnya tangkapan yang luar biasa.Ia menangkap ikan yang begitu banyak sehingga dapat dimuatkan ke dalam dua perahu penuh dan perahunya hampir tenggelam serta jalanya koyak karena banyaknya tangkapan yang diperoleh. Petrus menjadi orang yang beruntung.
Dalam Yohanes 21:1-13 diceritakan tentang peristiwa yang hampir serupa. Orangnyasama yaitu Simon Petrus dan kejadiannya serupa yaitu setelah semalaman berusaha menangkap ikan mereka tidak menangkap seekor pun (Peristiwa yang kedua ini terjadi setelah Tuhan Yesus bangkit). Petrus terpaksa kembali ke darat dengan tangan hampa. Ketika jarak perahu ke pantai 200 hasta atau 90 meter, ia mendengar firman dari Tuhan Yesus. Tetapi kali ini ia tidak disuruh untuk pergi ke tempat yang dalam seperti sebelumnya. Ia disuruh melemparkan jalanya di tempat itu juga ke sebelah kanan perahunya. Teringat dengan kejadian yang pertama ia sama sekali tidak mempertanyakan lagi perintah Tuhan. Tanpa rasa enggan ia langsung melakukan firman yang didengarnya. Padahal 90 meter dari pantai adalah tempat yang dangkal di mana tidak ada ikan besar di tempat dangkal, apalagi di siang hari. Tetapi karena ketaatannya ia menangkap 153 ekor ikan besar dan jalanya tidak koyak. Petrus tidak lagi bertanya sebab ia sudah mengerti bahwa itu firman Tuhan. Petrus kembali menjadi orang yang beruntung.

Dari kedua cerita di atas kita dapat menarik pelajaran tentang poin-poin keberuntungan:
1. sebelum datang keberuntungan selalu didahului oleh keadaan yang kurang beruntung.
Dari dalam gelap akan terbit terang! II Korintus 4:6
Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar Mazmur 112:4
Jadi kuatkanlah hati jika kita sedang dalam masalah atau dalam keadaan yang kurang beruntung.Biarlah kita melihat kesempatan di balik masalah yang terjadi. Kata “krisis” (Wei-chi) dalam bahasa Mandarin ditulis dengan dua huruf yaitu yang berarti “bahaya” dan “kesempatan.”
Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu. Amsal 24:10
Kita tidak boleh tawar hati dalam masa kesesakan dan membiarkan tawar hati menguasai kita, karena jika itu terjadi kita tidak akan memiliki kekuatan untuk melangkah. Kita tidak akan mengalami keberuntungan. Celakanya, kesesakan tidak selalu harus oleh perkara yang besar.Kadang-kadang hal kecil pun dapat membuat hati kita terasa sesak dan patah semangat sehingga menghentikan langkah kita.Iblis dapat memancing kita dengan perkara kecil untuk membuat kita sesak hati dan patah semangat.Itulah sebabnya supaya kita jangan tawar hati kita harus percaya bahwa Tuhan mengijinkan kesesakan dan ketidakberuntungan untuk suatu tujuan yang baik bagi kita, jika kita mengasihi Dia dan berada dalam panggilan-Nya (Roma 8:28)
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.
Pengkhotbah 3:1

Kita juga harus percaya waktunya Tuhan. Jika kita sedang dalam waktu kurang beruntung, itulah saatnya kita mengandalkan Tuhan lebih lagi sehingga pada waktunya Tuhan akan mengangkat kita dan memberi kita keberuntungan.
Didalam ketidakberuntungan kita melihat keterbatasan kita.Keterbatasan itu bagus karena itu membuat kita menggunakan sumber daya kita secara efisien.Keterbatasan juga membuat kita mengandalkan Tuhan. Itulah yang akan membawa kita kepada keberuntungan.
2. Untuk mendapatkan dan mengalami keberuntungan kita harus memiliki firman yang menjadi pegangan iman kita.
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Mazmur 119:105
Jika kita masuk dalam keadaan yang berat dan mengalami ketidakberuntungan carilah Tuhan dan firman-Nya, dan jikalau mendapatkannya pegang terus. Carilah firman dengan membacanya, mendengarnya dari khotbah, radio, majalah rohani, teman persekutuan, atau apa saja. Ketika mendapatkannya pegang dan imani, kemudian lakukan sehingga menjadi jalan menuju keberuntungan.
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Yosua 1:8
3. Untuk mengalami keberuntungan kita memerlukan iman yang disertai dengan perbuatan:
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Yakobus 2:17
Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. Yakobus 2:22

Apa beda impian, pengharapan dan iman?
• impian
kita melihat sasaran dengan jelas tetapi kita tidak tahu jalan untuk mencapai sasaran itu. Yusuf dalam mimpinya melihat sasaran yang akan dicapainya tetapi ia tidak tahu bagaimana jalan yang akan dilaluinya.
• pengharapan
kita melihat dengan samar-samar, sedikit demi sedikit jalan yang harus kita lalui tetapi ujungnya masih belum jelas.
• Iman atau kepercayaan
kita memiliki firman (rhema) yang kita imani, maka firman itu memberi kejelasan jalan serta hasilnya. Ketika Petrus mendapatkan firman dari Tuhan Yesus, firman itu memberi tahu dengan jelas apa yang harus dilakukannya dan memberi jaminan yang pasti hasil yang akan dicapainya.
Itulah sebabnya iman memerlukan tindakan supaya kita mencapai keberuntungan. Tindakan yang diperlukan seringkali diawali dengan tindakan kecil dan sederhana. Keberuntungan seringkali dimulai dari langkah kecil atas dasar iman. Jika kita taat dan setia dalam perkara yang kecil, maka Tuhan akan membawa kita kepada perkara yang lebih besar.
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Matius 25:21
4. Keberuntungan adalah proses yang meningkat.
Petrus keberuntungannya meningkat dari mendapatkan banyak ikan (kecil) menjadi mendapatkan 153 ekor ikan besar.Disini terjadi peningkatan bersifat kuantitatif.
Petrus juga mengalami peningkatan dalam kapasitas, dari harus pergi ke tempat yang dalam untuk mendapatkan ikan dan jalanya koyak, menjadi cukup di tempat yang dangkal (90 meter dari pantai) tetapi dapat memperoleh tangkapan ikan yang besar tanpa terkoyak jalanya.
Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lukas 5:6
Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
Yohanes 21:11
Keberuntungan juga peningkatan dari ketidakberuntungan, seperti kata firman: Habis gelap terbitlah terang! Dan setelah itu dari keberuntungan yang satu kepada keberuntungan lain yang lebih besar.
Peningkatan keberuntungan akan meningkatkan pengenalan kita akan Tuhan. Pada keberuntungan yang pertama Petrus meningkat pengenalannya akan Yesus dari memanggil-Nya Guru, kemudian mengakui-Nya sebagai Tuhan. Pada peristiwa keberuntungan kedua Petrus langsung mengenal bahwa itu Tuhan Yesus. Peningkatan pengenalan akan Tuhan meningkatkan kepekaan kita terhadap Tuhan.
Simon menjawab: Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.
Lukas 5:5
Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." Lukas 5:8
Peningkatan pengenalan juga meningkatkan kualitas rohani dan pelayanan. Pada peristiwa pertama Tuhan Yesus mengatakan bahwa Petrus akan diubahkan dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Itu kita lihat kenyataannya dalam Kisah Para Rasul 2:41. Tetapi pada peristiwa yang kedua Tuhan Yesus memberikan tugas kepada Petrus untuk menggembalakan domba-dombanya Tuhan.

Jadi keberuntungan jauh lebih baik dari pada keberhasilan.Tetapi Tuhan menentukan kita untuk mengalami kedua-duanya (Yosua 1:8). Ia mau memberkati usaha kita supayakita berhasil dan juga memberi kita keberuntungan yang jauh lebih besar dariyangdapat kita usahakan.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

PERINTAH BARU

Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." Yohanes 13:31-35

Allah dipermuliakan karena Yudas keluar atau pergi
Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Yohanes 13:31,32

Siapakah Yudas itu?
Yudas artinya orang Yehuda, dan Yehuda artinya Pujian atau Memuji. Orang memuji karena mengasihi, tetapi Yudas lebih mengasihi uang daripada Tuhan Yesus
Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu.
Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka.
Lukas 22:3,4
Ke Bait Allah hanya untuk mencari perkara jasmani
Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia
meminta sedekah.
Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Kisah pararasul 3:1-8

Kalau mengasihi dunia, tidak bisa mengasihi Allah
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. 1Yohanes 2:15-17

Harus mengasihi Allah
"Haruslah engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia kewajibanmu terhadap Dia dengan senantiasa berpegang pada segala ketetapan-Nya, peraturan-Nya dan perintah-Nya. Ulangan 11:1

Yang mengasihi Allah, dikenal oleh Allah
Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah. 1 Korintus 8:3
Yang tidak mengasihi Allah, terkutuk
Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata! 1Korintus 16:22
Yudas Iskariot, mati dengan terkutuk
Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. Matius 27:5
Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
Kisah 1:18
Tuhan Yesus memberi perintah baru
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." Yohanes 13:34,35

Dengan saling mengasihi maka semua orang tahu bahwa kamu adalah murid Kristus
A. Mengapa harus saling mengasihi?
1. Mengasihi adalah perintah Tuhan
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
Yohanes 15:12
Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.
1Yohanes 3:23
2. Mengasihi berarti mengenal Allah
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. 1Yohanes 4:7,8
3. Mengasihi adalah pengajaran pertama
Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; 1Yohanes 3:11
4. Karena Kasih Allah besar bagi kita
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. 1Yohanes 4:11
5. Supaya Allah tetap didalam kita
Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. 1Yohanes 4:12

B. Dengan bagaimana kita saling mengasihi?
1. Dengan bersungguh-sungguh
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu. 1Petrus 1:22
2. Dengan tidak berpura-pura
Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
Roma 12:9
3. Dengan saling menghormati
Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Roma 12:10
4. Dengan tidak berhutang apapun
Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Roma 13:8

Saling mengasihi adalah bukti sebagai anak Allah
Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. 1Yohanes 5:2
Kalau tidak saling mengasihi, adalah pendusta
Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. 1Yohanes 4:20,21
Oleh: Pdt. Y.R.Schramm-Mojoagung

Rabu, 14 Agustus 2013

MEMBERKATI ATAU DIBERKATI

"Dengarlah!Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah.
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat."
Markus 4:3-8
Prinsip ekonomi yaitu dengan mengeluarkan seminim mungkin untuk memperoleh hasil sebesar besarnya.
Kalau prinsip firman Tuhan orang menabur sedikit akan mendapat sedikit, orang yang menabur banyak akan memperoleh banyak pula.
Kalau kita melihat hal yang berhubungan dengan menabur. Banyak kita menabur baik sedikit maupun banyak tetap kita tidak mendapat apa apa, kenapa demikian?
Karena apa yang kita tabur tidak tepat sasaran.
Kalau kita sudah tepat sasaran mengapa tetap tidak diberkati? Orang yang menabur kalau ia tabur tepat sasaran, dia akan tahu saat saatnya dia menerima berkat. Saat dia terima berkat, berkatnya tidak akan berhenti walau ada orang atau sesuatu yang menghambat atau menghalangi bila berkat itu tecurah.

Sering kita sebagai orang Kristen bukan sebagai pelaku firman, kita menabur sedikit biar mendapat keuntungan yang sebesar besarnya (ngrekes atau mumpungi).Kita menabur atau bahkan ada yang tidak menabur biar gereja, pendeta atau salah seorang jemaat tahu kehidupan kita lalu membantu kita, itulah mental kita. Gereja kalau ada orang orang yang bermental demikian maka gereja itu akan sulit terbangun kerohaniannya. Gereja itu bisa banyak jemaatnya tapi kerohanian yang didalamnya keropos.Masa sekarang gereja lebih cenderung memenuhi gedung dengan banyak jemaat tanpa memikirkan kerohanian yang ada didalamnya.
Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah. Galatia 3:29
Kita juga mengetahui panggilan kita sebagai anak-anak Tuhan, keturunan Abraham yang berhak menerima janji-janji Allah yaitu untuk “diberkati dan menjadi berkat”. Pertanyaannya, bagaimana cara Tuhan menggenapi janji-janji tersebut melalui kehidupan anak-anak-Nya? Apakah Allah harus memberkati kita terlebih dahulu, barulah kita dapat menjadi berkat atau bagaimana?

Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Kejadian 12:2
Menurut kitab Kejadian kita diberkati dahulu, barulah setelah itu kita dapat menjadi berkat.Itu memang logika berpikir yang umum dan biasa. Tetapi Allah kita itu luar biasa! Ia tidak terikat kepada cara atau logika berpikir manusia.Allah bahkan sering menempuh jalan paradoks, yaitu kebalikan dari cara berpikir manusia pada umumnya.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Yesaya 55:9

Kita dapat menemukan beberapa contoh peristiwa dalam Alkitab di mana Allah menggunakan cara yang kebalikan dari logika berpikir manusia. Untuk mengalami keberkatan, Allah justru menyuruh kita untuk terlebih dahulu menjadi berkat bagi orang lain. Bagaimana hal ini mungkin terjadi? Itulah yang disebut mujizat.Itulah yang disebut campur tangan Allah yang ajaib.Itulah yang disebut perkara yang luar biasa. Itulah cara Allah.

Kisah nabi Elia dan janda miskin di Sarfat (1 Raja-raja 17:11–14).
Didalam I Raja raja 17:5-7 Elia tinggal di tepi sungai Kerit sedang burung gagak setiap harinya mengirim makanan sampai sungai Kerit menjadi kering. Elia harus meninggal kan daerah Israel yang mengalami kekeringan selama 3 tahun menuju ke Sidon yang daerahnya yang tidak mengalami kekurangan air. Ini dibuktikan saat Elia minta minum pada janda Sarfat, janda Sarfat ini tidak bermasalah. Yang dimasalahkan yaitu masalah makanan, maka itu Tuhan membuat mujizat hanya tepung dan minyak dalam buli buli tidak habis (I Raja raja 17:16) bukan mujizat air yang tidak pernah habis.

Elia harus menemui seorang janda yang sangat miskin. Ia juga memiliki seorang anak yang harus diberinya makan. Yang mereka punyai pada saat itu hanyalah tinggal “tepung segenggam dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli.” Mereka sungguh-sungguh miskin, sebab tepung dan minyak itu hanya dapat dipakai untuk membuat makanan yang hanya cukup untuk dimakan oleh si janda dan anaknya sekali makan saja, dan sesudah itu mereka hanya menunggu mati kelaparan. Tapi sekarang dalam keadaan yang miskin, sengsara dan tidak ada harapan yang sering kita menyebut keadaan “tidak diberkati,” Tuhan justru mengutus seorang hamba-Nya untuk meminta makan orang yang tidak terbekati (supaya ia menerima berkat). Ini tidak masuk akal! Bagaimana orang yang miskin atau tidak diberkati (yang dimaksud disini bukan orang kikir) dapat menjadi berkat bagi orang lain.

Tetapi inilah cara Tuhan yang di luar logika berpikir manusia untuk memberkati si janda itu dan anaknya supaya mereka dapat melewati masa kelaparan. Si janda itu disuruh untuk memberkati orang lain dahulu, dalam hal ini adalah nabi Elia, sebelum Tuhan memberkatinya. Untungnya si janda itu tidak bersikeras dengan logika berpikir manusia pada umumnya.Ia taat saja kepada apa yang diperintahkan Tuhan melalui hamba-Nya nabi Elia, dan setelah itu kita mengetahui bagaimana Tuhan memelihara si janda dan anaknya itu untuk melewati masa kelaparan.Banyak kita cenderung memberkati karena ada maksud maksud yang lain (ada udang dibalik batu).
Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
I Raja-raja 17:15,16

Hal yang serupa juga Tuhan lakukan kepada Abraham.Abraham tidak mempunyai anak sebab Sara isterinya mandul. Tetapi Abraham disuruh Tuhan untuk mendoakan Abimelekh dan isterinya yang juga telah ditutup Tuhan kandungannya. Kita mungkin bertanya, bagaimana Abraham yang tidak dapat mempunyai anak disuruh mendoakan orang lain yang juga tidak dapat mempunyai anak. Tetapi Abraham taat dan melakukannya. Doa Abraham didengar Tuhan. Abimelekh dan isterinya dapat mempunyai anak. Dan setelah itu kita membaca bahwa janji Tuhan kepada Abraham digenapi dan Sarapun mempunyai anak (Kejadian 20:17,18; 21: 1–3).

Demikian pula dengan pengalaman Petrus. Semalam-malaman Petrus mencari ikan dengan perahunya di danau Genesaret (Lukas 5:1-7), tetapi tidak seekor ikanpun dapat dibawa pulang Petrus dengan perahunya. Dalam keadaan gagal seperti itu datanglah Tuhan Yesus dan meminjam perahu Petrus untuk digunakan Tuhan Yesus sebagai mimbar untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah. Setelah selesai, Tuhan Yesus menyuruh membawa perahu yang ‘gagal atau tidak terbekati’ itu ke tengah danau untuk mencari ikan disiang bolong. Yesus mau mengubah perahu yang tidak terbekati atau orang yang tidak terberkati menjadi terbekati. Disitulah mujizat Tuhan terjadi. Petrus berhasil menangkap ikan banyak sekali, sehingga diperlukan satu perahu tambahan untuk menampung dan membawanya ke darat. Perahu Petrus dipakai Tuhan untuk menjadi berkat dahulu bagi orang lain, kemudian Tuhan memberkati perahu itu dengan tangkapan yang sangat banyak. Itulah cara Tuhan!

Mengapa bisa demikian?
Karena Petrus taat, walaupun yang disuruh oleh Yesus tidak masuk akal yaitu menangkap ikan disiang bolong.
Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
Lukas 5:5
Intinya saat perahu kita ada Yesus (Markus 4:35-41) walau ada angin ribut atau badai tetap terselamatkan. Tapi perahu atau diri kita yang tidak terberkati, saat kita taat kemana perahu kita diarahkan walau tidak masuk akal sekalipun, maka berkat akan mengalir dengan cara tidak masuk akal juga.
Prinsip memberkati atau berbuat kepada orang lain terlebih dahulu sebelum kita diberkati ternyata berlaku pula untuk hal lainnya, seperti yang Tuhan Yesus ajarkan:
Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka (terlebih dahulu). Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi
Matius 7:12

Demikian juga dalam hal memberi:
Berilah (dahulu) dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Lukas 6:38
Prinsip memberi terlebih dahulu adalah prinsip ekonomi Allah agar kita mengalami terobosan ekonomi dan keluar dari lingkaran setan kemiskinan.
Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. II Korintus 9:6
Yang harus dicamkan di sini bukan hanya dalam prinsip ekonomi Allah yang disebut hukum “tabur-tuai” ini akan terjadi pelipatgandaan tetapi juga perlu diperhatikan untuk menuai kita harus menabur terlebih dahulu. Dalam bahasa bisnis kita harus invest terlebih dahulu sebelum kita menikmati profit (untung).

Banyak orang menunggu diberkati terlebih dahulu, barulah mereka berpikir dan berniat untuk memberkati. Tetapi janji ini seringkali juga tidak ditepati, karena banyak orang yang sudah diberkati tetapi mereka tetap enggan untuk memberkati.Kalaupun mereka memberi, mereka memberi ala kadarnya saja. Tetapi jika kita ingin melihat mujizat Allah dalam bidang ekonomi atau mengalami terobosan Allah, kita harus berani melakukan tindakan iman untuk memberkati orang lain dahulu dengan cara apapun yang kita bisa, bukan hanya dengan uang atau harta kita. Dan ini kita lakukan meskipun keadaan kita pada waktu itu belum baik, belum berhasil, “belum diberkati” atau malah sedang mengalami masalah. Kita tidak menunggu terlebih dahulu sampai keadaan menjadi baik dan kita diberkati berlimpah-limpah setelah itu baru kita bergerak untuk memberkati.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

SIAPA TAKUT?

Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" Markus 4:35-40

Perasaan takut timbul karena:
1. Perbuatan dosa atau tidak mentaati perintah Tuhan
Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." Kejadian 3:10-12
2. Tidak percaya kepada Tuhan
Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
Matius 8:26
3. Tidak percaya kepada Tuhan, menyebabkan takut
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" Markus 4:40
4. Melakukan perbuatan yang tidak baik
Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. Roma 13:3
Sebab itu jangan takut karena:
5. Dia berjalan menyertai engkau
6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."
8 Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." Ulangan 31:6,8
6. Dia menyertai untuk melepaskan
Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN." Yeremia 1:8
7. Kamu lebih berharga dari burung pipit
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
Matius 10:28-31
8. Tuhan tidak akan meninggalkan
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.
Yohanes 14:18

Bagaimanakah seharusnya sikap kita?
9. Tenang, ini Aku jangan takut
Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
Matius 14:27
10. Tidak meragukanNYA
orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." Matius 11:5,6(TL)
11. Jadikanlah Tuhan Perisaimu
Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." Kejadian 15:1
12. Jadikan Tuhan Penolongmu
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" Ibrani 13:5,6
13. Bersikap berani dan tidak takut
Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Roma 8:31-35
14. Tetap percaya dalam segala keadaan
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Mazmur 23:4
15. Tetap mengandalkan Tuhan
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Yeremia 17:7,8
16. Sebagai pemilik kerajaan Allah
Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. Lukas 12:32
Oleh: Pdt. Y.R.Schramm-Mojoagung

PEMBUAT SEJARAH

Maka selesailah tembok itu pada tanggal duapuluh lima bulan Elul dalam waktu lima puluh dua hari Nehemia 6:15
Zaman Nehemia adalah zaman di mana bangsa Israel sedang dibuang oleh Tuhan.Sebagian dibuang di Babel, sebagian dibuang di tanah kekuasaan raja Persia.Ezra dibuang diBabel sedangkan Nehemia dibuang di Persia. Nehemia berada pada zaman dimana Israel begitu susah dan dipermalu
kan.

Nahemia adalah seorang tokoh penting dalam sejarah pasca-pembuangan orang orang Yahudi. Ia adalah anak Hakhalya, (Nehemia 1:1) dan kemungkinan dari Suku Yehuda. Leluhurnya tinggal di Yerusalem, namun Nehemia tinggal dan berdinas di Persia. (Nehemia 2:3). Ia pernah bekerja dengan memangku jabatan yang tinggi, yaitu sebagai seorang juru minuman raja Artahsasta dari Kekaisaran Persia. Namun, ketika ia mendengar bahwa orang-orang yang tinggal di Yerusalem berada dalam keadaan tercela dan dalam kesulitan besar, ia meninggalkan pekerjaannya dan pergi ke Yerusalem. Di sana ia diangkat sebagai bupati dan berhasil membangun tembok kota Yerusalem.

Nehemia waktu mendengar saudara-saudaranya di Yerusalem berada dalam kesukaran dan keadaan tercela.Tembok Yerusalem terbongkar, pintu-pintu gerbang terbakar. Waktu Nehemia mendengar hal ini ia langsung duduk menangis dan berdoa. Nehemia berkabung selama beberapa hari dan berpuasa.
Riwayat Nehemia bin Hakhalya. Pada bulan Kislew tahun kedua puluh, ketika aku ada di puri Susan,
datanglah Hanani, salah seorang dari saudara-saudaraku dengan beberapa orang dari Yehuda. Aku menanyakan mereka tentang orang-orang Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang Yerusalem.
Kata mereka kepadaku: "Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar."
Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit, Nehemia 1:1-4
Laki-laki biasanya jarang menangis.Jika Nehemia sampai menangis pasti ini merupakan keadaan yang sangat berat dan melukai hatinya.Mengapa demikian?Karena hatinya tidak terletak pada harta yang kelihatan tetapi kepada Yerusalem. Bait Allah di Yerusalem merupakan simbol keagungan dan kebesaran Allah. Ini menjadi kebanggaan rohani bangsa Israel.Waktu bangsa Israel dijajah dan dibuang, mereka sebisa mungkin mempertahankan Yerusalem sebagai kebanggaan rohani mereka.Kini semuanya hancur. Dan Nehemia meski berada dalam posisi yang tinggi, kayadan kehidupan yang sudah nyaman tetapi hatinya begitu sedih dan hancur ketika mendengar tembok Yerusalem sudah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya dibakar.
Salah satu karya terbesar dalam sejarah Israel adalah pembangunan tembok Yerusalem.Hanya dalam 52 hari, tembok yang telah berpuluh tahun tidak pernah bisa dibangun dapat diselesaikan.John Maxwell dalam Leadership Bible bahkan mengatakan bahwa Nehemia adalah salah satu pembuat sejarah terbesar dan Kitab Nehemia adalah salah satu buku tentang leadership terhebat yang pernah dibuat. Bayangkan bila anda menjadi seorang yang dapat menyelesaikan masalah perusahaan anda yang bertahun-tahun tidak selesai hanya dalam 52 hari, atau menyelesaikan masalah bisnis yang telah berlarut larut hanya dengan waktu singkat, anda pasti akan mendapat promosi! Untuk itu mari kita belajar dari seorang yang bernama Nehemia ini.

Rahasia kepemimpinannya yang terbukti telah berhasil menggerakkan dan menginsiprasi banyak orang untuk melakukan sesuatu yang besar.
 Rahasia 1:
Nehemia adalah seorang pendoa.
Ketika kudengar berita ini duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari.Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit.” Nehemia 1:4
Langkah pertama untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif adalah berdoa.
Mengapa berdoa? Karena:
• Doa memperdalam belas kasihan dan beban terhadap masalah yang di hadapi. Kita tidak pernah dapat menggerakkan orang lain bila kita tidak mempunyai beban yang kuat.
• Doa memurnikan motivasi kita dalam menyelesaikan masalah tersebut.
• Doa membuat kita mengerti kehendak Tuhan dan membuat kita peka terhadap pimpinan-Nya
• Dengan berdoa bahkan berpuasa kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, sehingga kekuatan-Nya akan memampukan kita untuk menyelesaikan masalah tersebut.
 Rahasia 2:
Nehemia bertindak dengan hati-hati dan cermat.
Mengapa demikian? Karena ketika Nehemia mendapat kabar tentang tembok Yerusalem pada bulan Kislew, ia baru menyatakan kepada Raja tentang kerinduannya pada bulan Nisan. Dia tidak terburu-buru dalam bertindak. Dia menunggu hampir empat bulan sebelum dia mengungkapkan kepada Raja tentang rencananya untuk pergi ke Yerusalem. Selama menunggu dia berdoa dan berpuasa. Itu cara yang hebat untuk menjadi seorang pemimpin yang disertai Tuhan. Pada waktu yang tepat ketika Raja melihat perubahan pada wajah Nehemia, barulah Nehemia menyatakan keinginan hatinya.John Maxwell mengatakan ini adalah the law of timing. Pemimpin sejati tahu kapan harus bertindak dan berkata.
Nehemia segera menyatakan apa yang ia perlukan dan berapa waktu yang ia perlukan, serta surat-surat yang diperlukan (Nehemia 2:1-10). Ketika kesempatan tiba dia telah siap. Ini yang membedakan pemimpin dengan orang biasa. Banyak dari kita yang tidak pernah mendapat promosi karena ketika kesempatan tiba kita tidak siap. Jadi selama menunggu siapkan diri anda.

Berkatalah aku kepada raja: "Jika raja menganggap baik, berikanlah aku surat-surat bagi bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat, supaya mereka memperbolehkan aku lalu sampai aku tiba di Yehuda.
Pula sepucuk surat bagi Asaf, pengawas taman raja, supaya dia memberikan aku kayu untuk memasang balok-balok pada pintu-pintu gerbang di benteng bait suci, untuk tembok kota dan untuk rumah yang akan kudiami." Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku. Nehemia 2:7,8
Nehemia saat Tuhan memberi kesempatan untuk berbicara, ia mempergunakan dengan sebaik baiknya supaya raja Artasastra mengunakan kekuasaannya melindungi dan mendanai kegiatan yang diperlukan.
Setelah mendapat ijin ia tinggal di Yerusalem, pada hari ketiga Nehemia dengan diam-diam menyelidiki dengan seksama tembok tembok Yerusalem yang terbongkar dan pintu pintunya yang habis termakan api. Hanya orang-orang terdekat yang menyertai dia (Nehemia 2:11-16). Dia meneliti dengan cermat permasalahannya dan apa yang harus dikerjakan. Barulah setelah jelas dan lengkap ia menyatakan tujuannya sehingga mendapat respon yang positif dari semua pemimpin dan rakyat (Nehemia 2:18). Kesalahan umum dari pemimpin baru adalah memulai pembaharuan atau penyelesaian masalah dengan tergesa-gesa tanpa persiapan yang matang dan penelitian yang seksama.Apalagi dengan gembar-gembor yang menimbulkan penolakan sebelum rencana tersebut dimulai.
 Rahasia 3:
Nehemia adalah seorang pemimpin teladan dan pekerja keras, bukan sekedar perencana.
Dia bukan saja sebagai the man of faith tetapi juga the man of act. Dalam pasal 3-6, kita melihat bagaimana dia menggerakkan rakyat dan pemimpin untuk bekerja.Memotivasi mereka ketika persoalan timbul, menyelesaikan setiap masalah dengan segera tanpa menunda-nunda. Bahkan ia sendiri dan keluarganya ikut telibat langsung dengan pekerjaan itu (Nehemia 4 : 23).

Jika kita ingin punya orang-orang yang mau sepenuhnya bekerja untuk visi yang Tuhan berikan pada kita, kita harus memberi teladan kepada mereka bahwa kita pun mau bayar harga untuk tujuan itu. Nehemia bukan hanya bekerja keras, ia bahkan memberikan haknya sebagai kepala daerah untuk membiayai pembangunan tembok (Nehemeia 5:14). Dia juga menghapuskan hutang piutang dari rakyat sehingga rakyat yang telah bekerja keras tidak perlu lagi dibebani dengan masalah keluarga (Nehemia 5:1-13).Tindakannya diikuti oleh seluruh pemimpin sehingga memberi sukacita dan gairah pada rakyat untuk menyelesaikan tembok itu.
 Rahasia 4:
Nehemia memfokuskan diri pada pembangunan dan visinya sehingga semua ancaman, gangguan dari pihak musuh tidak menggoyahkannya (Nehemia 6:3,4). Setiap proyek besar ataupun perubahan pasti akan mengalami hambatan dan gangguan. Kita tidak boleh teralihkan sehingga mengganggu gairah dan damai sejahtera.Nehemia mengacuhkan ancaman Sanbalat orang Horon, Tobia orang Amon dan Gesyem orang Arab (Nehemia 6:1).Tanpa meladeni mereka dia terus menguatkan rakyat dan membuat strategi yang jitu dengan membagi rakyat berdasarkan keluarga mereka sehingga mereka bekerja saling melindungi dan menguatkan.Ia bisa memotivasi rakyat bahwa pembangunan itu adalah untuk kepentingan mereka, bukan sekedar memenuhi visi Nehemia. Pemimpin sejati bisa membagi visinya sehingga pengikutnya menerima itu sebagai visi bersama.
 Rahasia 5:
Akhirnya setelah berhasil menyelesaikan tembok itu.
Maka selesailah tembok itu pada tanggal dua puluh lima bulan Elul, dalam waktu lima puluh dua hari. Nehemia 6:15
Ia mengatur orang-orang yang harus menjaganya dan menyelesaikannya dengan memperbarui kembali kehidupan ibadah dan hubungan rakyat dengan Tuhan. Ia tahu bahwa tujuan pembangun tembok itu bukan sekedar pembangunan fisik tetapi pembangunan spiritual. Seorang Pemimpin ataupun entrepreneur spiritual sejati selalu akan membawa kesuksesannya untuk tujuan ilahi. Tuhan mau kita bukan saja membawa pegawai atau anak buah kita untuk menyelesaikan sebuah proyek tetapi membawa mereka untuk datang kepada Tuhan.Nehemia sangat pantas disebut sebagai sebuah contoh kepemimpinan sejati yang sukses dalam sejarah.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

SETIA DALAM SEGALA PERKARA

"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Lukas 16:10-13

Ayat:10 Yang setia dalam perkara kecil,dipercayakan hal yang besar
Ayat:11 Jika kepada mammon saja tidak setia,apalagi terhadap Tuhan
Ayat:12 Jika tidak setia dengan yang fana,tidak dapat menerima yang kekal
Ayat:13 Kita tidak dapat setia kepada dua tuan,pada waktu yang sama.

1. Harus melakukan ketetapan Tuhan dengan setia
maka haruslah kamu melakukan dengan setia segala ketetapan dan peraturan yang kupaparkan kepadamu pada hari ini." Ulangan 11:32
2. Ketetapan Tuhan harus dilakukan dengan tepat
Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya. Ulangan 12:32
3. Lakukan segala ketetapan Tuhan dengan segenap jiwa
"Pada hari ini TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan ini; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu. Ulangan 26:16
4. Tuhan akan menepati segala janjiNya,kalau kita setia
"Dan akan terjadi, karena kamu mendengarkan peraturan-peraturan itu serta melakukannya dengan setia, maka terhadap engkau TUHAN, Allahmu, akan memegang perjanjian dan kasih setia-Nya yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
Ulangan 7:12
5. Segala perintah Tuhan,harus dilakukan dengan setia
"Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
Ulangan 8:1
6. Tuhan berkenan pada orang yang setia
Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya. Amsal 12:22
7. Tuhan mau kita melakukan perintahNya dengan setia
Akulah TUHAN, Allahmu: Hiduplah menurut ketetapan-ketetapan-Ku dan lakukanlah peraturan-peraturan-Ku dengan setia, Yehezkiel 20:19
8. Yang setia, makin dipercayai dan di hormati
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Matius 25:23
9. Yang setia akan selalu menang
Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia." Wahyu 17:14
10. Yang tidak lakukan ketetapan Tuhan, akan dihukum
"Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau: Ulangan 28:15
11. Harus hati-hati supaya tidak terperdaya seperti Hawa
Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
II Korintus 11:3
12. Tuhan mau kita mencintai Kesetiaan
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" Mikha 6:8
13. Janganlah meninggalkan kesetiaan
Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel, untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna, untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran, untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda-- Amsal 3:1-4
Oleh: Pdt. Y.R. Schramm-Mojoagung