Rek BCA: 2 1 4 0 5 9 4 8 0 9 a/n INDRAWATTY

Shalom. Selamat Datang & Selamat Bergabung Di Web Blog "House Of All Nations". Kami mengundang Bapak, Ibu & Saudara/i yang rindu untuk datang beribadah dan berkumpul bersama pada jadwal kebaktian Kami. Tuhan Yesus senantiasa memberkati kita. Bagi anda yang diberkati oleh warta ini, anda bisa membantu kami berupa dana yang dapat anda kirimkan ke rekening kami di atas.

Minggu, 22 Juli 2012

MUTIARA DAN KERAJAAN SURGA

"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu Matius 13:44-46
Perumpamaan yang diberikan oleh Yesus tentang Kerajaan Sorga adalah seperti seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah dan setelah menemukannya, dia menjual seluruh hartanya. Di sini ditekankan bahwa Kerajaan Sorga bukan hanya merupakan harta, namun juga sesuatu yang indah. Keindahan Kerajaan Sorga ini harus dicari, seperti seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah 
Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku Yeremia 29:13-14
Bagi kita yang telah menerima Dia, maka sesungguhnya, kita telah menemukan mutiara yang indah. Namun, belum tentu semua orang yang menerima Dia menjalankan hal yang kedua, yaitu menjual seluruh harta miliknya untuk membeli maupun mempertahankan mutiara yang indah. Apakah benar-benar maksudnya menjual seluruh harta miliknya demi mendapatkan Kristus secara penuh? Pada jaman Tuhan Yesus, orang-orang belum mengenal plastik, jadi mereka tidak dapat membuat mutiara tiruan. Mereka juga belum membudi-dayakan mutiara, seperti yang dilakukan oleh orang Jepang dijaman sekarang ini dengan memasuk kan butiran pasir ke dalam kerang mutiara. Jadi, mereka hanya dapat mencari mutiara alami, yang terdapat di sekitar Laut Merah, Teluk Persia dan Samudera Hindia. Dan lokasi Laut Merah dipenuhi oleh ikan hiu, yang berarti bahwa seorang penyelam mutiara di tempat ini harus menyelam sampai pada kedalaman tertentu sambil mempertaruhkan nyawanya dan menghindari serangan ikan hiu. Jika kita sudah memahami nilai yang tinggi dari sebuah mutiara, maka kita dapat mengerti betapa mahalnya nilai mutiara di dalam perumpamaan ini, lebih tinggi dari nilai harta terpendam. Karena di dalam perumpamaan ini, Tuhan memberitahu kita bahwa yang sedang mencari mutiara yang indah itu adalah seorang pedagang - atau seorang pengusaha besar dengan bisnis yang besar pula. Tentunya, ini bukanlah kali pertama ia berjual-beli mutiara karena yang dicarinya sekarang adalah mutiara yang indah. Ketika ditemukannya satu mutiara yang indah, ia harus merelakan hartanya yang lain untuk dapat memperoleh mutiara itu. Di jaman sekarang ini, mungkin ia harus merelakan rumah, kapal pesiar dan mobil mewahnya, untuk dapat membeli mutiara yang, mungkin, berharga lima juta dolar ini. Dia haruslah seorang pengusaha besar, jika tidak bagaimana mungkin ia dapat membayar harga mutiara yang mahal itu? Sedangkan Kerajaan Surga adalah aset yang bersifat rohani. Karena sifatnya rohani, tidak semua berburu untuk memasukinya. Dari segi nilai dan harganya, Kerajaan Surga pada dasarnya adalah idaman setiap manusia. Semua orang tahu bahwa Kerajaan Surga itu merupakan tempat yang sangat indah nantinya setelah kita dipanggil Yesus. Namun tidak semua orang mengertinya. Yang mengerti pun barangkali tidak menjalankannya. Karena asset yang dibicarakan adalah bernilai mahal melebihi ratusan juta dolar bahkan semua harta dan semua asset Mutiara dan Kerajaan adalah dua hal yang sangat kontras. Tapi kekontrasan itu dapat dipadukan kalau mampu menghayatinya. Keduanya bernilai sangat tinggi di mata manusia. Cuma yang satu bersifat duniawi, yang lainnya bersifat rohani. Yang bersifat duniawi lebih mudah diburu secara nyata, sedangkan yang bersifat rohani perburuannya terkadang setengah hati (tidak segenap hati). Banyak orang berpikir nanti-nanti sajalah, kalau sudah tua. Kita tidak tahu kapan Tuhan akan panggil kita. Oleh karena itu Yesus selalu berpesan:”Berjagalah karena kamu tidak tahu kapan datangnya pencuri”. Yesus terkadang bagaikan seorang pencuri datang dan mengambil kita, tetapi kita terkadang belum siap. Jadi ajakan Yesus untuk “waspada” adalah ajakan yang benar, agar selalu siap kapan Tuhan akan panggil kita. Oleh karena itu Kerajaan Surga yang bagaikan mutiara harus kita prioritaskan dalam hidup ini. Seharusnya bakti kita kepada Yesus tidak hanya sebatas suam-suam kuku, tetapi benar-benar dijalankan dengan sadar. Kita harus berburu mutiara Kerajaan Surga yang mempunyai nilai tertinggi dalam hidup ini. Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Wahyu 3:15,16 “Antara mutiara dan Kerajaan Surga” harus dipadukan dalam arti bisa saja kita berburu mutiara sebagai sarana untuk menapak kepada Kerajaan Surga. Artinya pula dengan bekerja keras untuk mendapat mutiara tapi jangan lupa ada mutiara surgawi yakni Kerajaan Surga yang nilainya jauh lebih tinggi dari pada mutiara dunia. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Matius 6:33 adalah bukti bahwa Kerajaan Surga memiliki arti yang paling tinggi dalam hidup ini. Jadi, kalau kita benar-benar tulus mencari Kerajaan Allah, maka yang lain-lain, Tuhan juga akan memenuhi-Nya. Lihat saja, bunga bakung dan burung-burung di udara tidak menanam, tapi Tuhan memeliharanya dengan baik. Apalagi kita yang diberkati oleh Tuhan, pasti nilainya jauh lebih tinggi dari mereka. Oleh karena itu, burulah Kerajaan Surga dan kebenarannya Saat ini mulailah engkau melangkah mungkin yang kau lihat terlalu jauh tapi yang terpenting mulailah selangkah demi selangkah, walau masih jauh tapi dengan langkahmu pasti engkau akan mendekatinya dan pada akhirnya sampailah pada suatu tujuan yaitu memperoleh hadiah yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Yesus Kristus. Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. “Anakku,” kata sang ibu sambil bercucuran air mata, “Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu.”Si ibu terdiam, sejenak. “Sakit sekali, aku tahu anakku.Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam.Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat”, kata ibunya dengan sendu dan lembut. Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya.Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang.Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar.Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara; air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan. Cerita di atas adalah sebuah paradigma yg menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong transendental untuk menjadikan “kerang biasa” menjadi “kerang luar biasa”. Karena itu dapat dipertegas bahwa penderitaan dapat mengubah “orang biasa” menjadi “orang luar biasa”.
Banyak orang yang mundur saat berada di lorong transendental tersebut, karena mereka tidak tahan dengan cobaan yang mereka alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang bisa mereka masuki: 1.menjadi `kerang biasa’ yang disantap orang, atau 2.menjadi `kerang yang menghasilkan mutiara’ Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil pilihan pertama, sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang yang sukses lebih sedikit dari orang yang `biasa-biasa saja’. Mungkin saat ini kita sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka karena orang-orang di sekitar kamu cobalah utk tetap tersenyum dan tetap berjalan di lorong tersebut, dan sambil katakan di dalam hatimu.”Airmataku diperhitungkan Tuhan. dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menjadi mutiara.
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

Kamis, 12 Juli 2012

BLESSING IN THE STORM

Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. Ratapan 3:32 
Ada waktu dalam kesesakan dan selalu ada masa kelepasan. Setiap masa memiliki pelajaran tersendiri. Tahukah anda bahwa masa ketika kita miskin, lapar, dan sendiri adalah masa dimana Tuhan menguatkan dan menanam pondasi-Nya dalam hidup kita. Kita boleh saja kelihatan miskin, tapi kita bisa menjadi kaya ketika kita tidak membiarkan kemiskinan itu menggerogoti hati, iman, dan pengharapan kita kepada Tuhan. Jangan jadi miskin dan tetap miskin! Kita selalu bisa memilih untuk memuji Tuhan saat perut kita menjerit lapar.
Kita harus memperlengkapi diri kita dengan beberapa pemikiran berikut.
Pertama : adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa muda Ratapan 3:27
Lihatlah semua beban dan permasalahan itu sebagaimana Tuhan melihatnya yaitu sebagai alat untuk mengalihkan harapan kita dari penopang-penopang lain dalam hidup kita dan membuat kita bersandar hanya kepada-Nya.
Kedua : Biarlah ia duduk sendirian dan berdiam diri kalau TUHAN membebankannya. Ratapan 3:28 
Sadarkah kita bahwa banyak pertempuran hidup ini dilewati dalam kesendirian? Hanya anda dengan Tuhan; anda melawan raksasa anda; Daud melawan Goliat, bukan tentara Israel melawan Goliat! Akan ada titik-titik tertentu dalam hidup setiap kita, dimana tidak ada yang lain, hanya kita dengan Tuhan melawan raksasa.
Ketiga ; Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan. Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. Ratapan 3:31-32
Saat kita ada dalam lembah-lembah kekelaman, ingatlah bahwa tidak selamanya kita ada di sana. Akan ada waktu bagi kita untuk berada di puncak gunung dan bersorak. Lembah-lembah itu hanya mempersiapkan kita untuk menerima yang lebih besar lagi. Teruslah berharap! Teruslah mencari! Teruslah menanti Tuhan! Tuhan adalah baik bagi orang yang hanya berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia (Ratapan 3:25).
JENIS BADAI:
1. Badai Situasi Sesuatu hal yang mengubah keadaan yang baik menjadi keadaan yang buruk.
2. Badai hubungan dengan sesama Badai ini terjadi kepada dua pihak, misalnya terjadi antara hubungan suami istri, antar teman, yang tadinya harmonis tiba-tiba ada masalah.
3. Badai Emosional Badai ini datang ketika ada suatu reaksi dari luar sedangkan emosi kita tidak dapat menguasai reaksi tersebut, sehingga muncul hal-hal yang negative. misalnya : iri hati, dengki, jengkel, cemburu dsb. Salah satu ciri dari badai adalah mencabut semua apa yang ditanam termasuk nyawa kita bila tidak bersama Kristus.
KENYATAAN BADAI
1. Tidak terelakkan Badai merupakan bagian dari hidup. Allah tidak menjanjikan saat kita percaya padanya kita lepas dari badai.  
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan Yakobus 1:2 2.
Badai tidak terduga Badai dalam hidup ini jangan dihindari melainkan harus dihadapi.
Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. Matius 8:24-26 3.
Badai itu tidak berpihak Maksudnya orang yang mengalami badai itu tidak hanya orang baik saja, orang yang taat, melainkan semua orang.
BAGAIMANA RESPON KITA?
1. Panik Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." Matius 8:24,25 Saat menghadapi badai pada umumnya manusia panik, padahal saat kita panik lebih cepat membuat putus asa terhadap kenyataan.
2. Tenang (Matius 8:24 ; Markus 4:38) Dan Aku akan memberi damai sejahtera di dalam negeri itu, sehingga kamu akan berbaring dengan tidak dikejutkan oleh apapun; Aku akan melenyapkan binatang buas dari negeri itu, dan pedang tidak akan melintas di negerimu. Imamat 26:6 
BAGAIMANA SAAT DI TENGAH BADAI KITA BISA MERASAKAN KEDAMAIAN?
1. Tinggal dalam hadirat Tuhan
2. Tetap percaya bahwa Allah peduli terhadap umatNya Lukas 22:31-32.
3. Bergantung pada Tuhan
LALU APA MASALAH UTAMANYA? Memiliki iman yang kecil Solusinya: memiliki iman yang kuat, dengan cara minta Tuhan yang melatih otot otot iman kita. Dari 3 kenyataan badai tersebut, semuanya itu hanyalah sementara.
Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." Markus 4:35 
dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang. Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka. Mazmur 107:29-30 
Seorang bapak sebelum pergi, ia meletakkan sebuah batu yang besar didepan rumah mereka, lalu anak itu bertanya untuk apa batu itu, malah menghalangi anak itu lewat tapi bapaknya tidak perduli. Tiap hari anak itu selalu mengomel karena ia harus melewati batu yang menghalangi dia untuk keluar. Waktu terus berlalu seiring tubuh anak itu semakin besar mau tak mau ia harus mengeser batu itu dengan kekuatannya, sampai suatu ketika batu itu dapat ia angkat dan dipindah. Melalui proses itu anak itu sudah dilatih oleh bapaknya untuk kuat dan ototnya terlatih, dari ilustrasi ini kita bisa melihat bagaimana Allah juga melatih otot otot rohani kita melalui permasalah demi permasalahan, tantangan demi tantangan supaya kita terlatih dan menjadi lebih kuat.
Tuhan mempunyai tujuan Ilahi untuk semua tantangan yang datang di dalam hidup kita. Pencobaan menguji karakter kita dan menolong membentuk hikmat kita. -Joel Osteen-

PEREMPUAN SAMARIA

Iapun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea. Ia harus melintasi daerah Samaria. Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum." Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar." Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. Yohanes 4:3-19
Wilayah Israel dulu terbagi tiga daerah, yakni Yudea (Yerusalem) di selatan, Galilea (Nazaret) di utara, dan di antara kedua wilayah ini terletak Samaria. Orang Yudea dan orang Galilea merasa diri orang Yahudi tulen walau sikap keagamaan masing-masing agak berbeda. Orang Yudea, khususnya yang di Yerusalem, beranggapan diri mereka lebih patuh beragama daripada orang Galilea yang biasanya lebih bebas sikapnya. Tetapi baik orang Yudea maupun orang Galilea umumnya menganggap orang Samaria sesat karena mereka hanya mengakui Kelima Kitab Musa (Pentateukh) sebagai Kitab Suci mereka. Ada konflik yang berkepanjangan antara orang-orang Yahudi dengan Samaria. Samaria dahulu adalah ibukota kerajaan utara Israel di masa perpecahan kerajaan-kerajaan.
Pada 721 SEB (Sebelum Era Bersama), Asiria mengalahkan Israel, dan mengusung sebagian besar penduduknya ke Asiria. Orang-orang Asiria menggantikan penduduk asli dengan lima suku asing yang kemudian menetap di daerah itu (lihat 2 Raja-raja 17:13-34). Akhirnya banyak dari bekas penduduk asli tadi pulang ke Samaria dan kawin dengan orang-orang dari kelima suku asing tadi. Di jaman Yesus, orang-orang Yahudi menganggap orang-orang yang tinggal di Samaria bukan keturunan sejati dari para nenek moyang Yahudi, dan agama mereka bukan Yudaisme sejati, melainkan campuran aneka macam kepercayaan. Dalam Yoh 4:9 dikatakan perempuan Samaria itu heran, masakan seorang Yahudi minta minum kepadanya, orang Samaria.
Dan Injil menyisipkan penjelasan “Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.” Perempuan Samaria tadi datang ke sumur “kira-kira pada pukul dua belas” (ay. 6). Ini tak lazim. Biasanya orang tidak menimba air pada tengah hari. Boleh jadi perempuan tadi merasa kurang enak bertemu para perempuan lain. Memang kehidupan pribadinya tidak bisa dibanggakan, juga di masyarakat Samaria sendiri.
Dalam bagian pertama percakapan, Yesus menyebut-nyebut “air yang hidup” yang bisa diberikannya kepada perempuan Samaria tadi. Dan air yang hidup itu tidak bakal membuat orang haus lagi. Yang meminumnya akan menemukan dalam batinnya mata air yang memancarkan air tak henti-hentinya sampai ke hidup abadi.
Apa maksudnya? Dalam bahasa sehari-hari di sana dulu, “air hidup” ialah air yang mengalir, seperti air sungai atau air yang keluar dari sumber air, bukan air yang mandek seperti air yang tertampung dalam sumur.
Yesus – sumber air hidup – meminta minum dari perempuan Samaria yang datang hendak menimba air sumur yang bukan air mengalir – bukan air hidup. Meskipun Yesus menjelaskan arti rohani air hidup, perempuan tadi tidak langsung menangkap. Bisa jadi ia malah mengira Yesus berbicara mengenai tempat yang ada sumber air yang mengalir. Dari zaman dulu maupun dari zaman sekarang kita sama-sama diajak menyadari bahwa Tuhan tetap mendatangi manusia, meskipun kekaburan mata batin kita sering membuat sosoknya kurang jelas dan suaranya terdengar lirih oleh telinga batin yang belum peka. Namun Tuhan membantu, kadang-kadang dengan menyapa kehidupan pribadi kita yang sering menjadi beban yang hanya bisa ditanggung. Baru di situ kita akan menyadari bahwa ada kekuatan dari atas yang mendekati dan memerdekakan.
 Jadi saat kita mau menikmati ‘air hidup’ itu kita harus keinginan menimbanya dan membuka hati selebar lebarnya supaya terisi penuh oleh air kehidupan itu biar kita tidak haus lagi. Hati itu akan terisi penuh, asal tempat dalam hati kita mau dikosongkan dari segala hal yang tidak benar selain itu hambatan hambatan yang menghalangi air itu mengalir dalam hati kita itu harus sering dibersihkan. Supaya hati kita tetap bersih kita harus sering mengasah selokan selokan hati kita dengan firman Tuhan. Jadi kita harus mau ditegur oleh firman baik dengan kasar maupun halus dan mau berubah. Sudah selokan selokan hati kita sudah besih atau masih banyak hambatan.
“Kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.” Roma 5:1-2 Hati yang bersih dan yang berkenan akan nampak dan buah buah dari Roh kudus akan kelihatan.
oleh: Ev. Liem Thin Ping

Sabtu, 07 Juli 2012

PEPERANGAN ROHANI

Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah? 1 Yohanes 5:5
Banyak orang Kristen tidak melihat, menganggap sepi atau bahkan tidak mengakui adanya peperangan rohani yang dihadapkan kepada setiap orang dan terjadi setiap saat. Sebagian umat Kristiani menyatakan bahwa Iblis sudah dikalahkan oleh Tuhan Yesus di Kayu salib, sehingga tiada lagi kuasa dosa maupun kuasa Iblis! Jadi buat apa berperang.
APA MUTLAK TERLIBAT DALAM PERANG ROHANI! Kadang kita masih menganggap bahwa peperangan rohani itu hanya bagi para hamba Tuhan yang sudah beroleh pentahbisan ke-pendetaannya. Menurut
Matius.13:36-43 :
• Hanya ada dua jenis manusia hidup di dunia ini: anak-anak Kerajaan (gandum) dan anak-anak si Jahat (lalang) ayat-38
• Anak Manusialah yang akan menjadi hakim pada akhir zaman nanti ayat-41
• Penghakiman itu membagi umat manusia menjadi dua golongan saja: yang masuk dapur api ayat-42 dan orang-orang benar yang bercahaya ayat-43. Bagi kita tidak ada pilihan lain, mau menjadi anak Kerajaan atau menjadi anak si Jahat, dan keputusan penghakimannya sudah siap menanti.
Golongan yang kita temui: 
GOLONGAN YANG TIDAK TAHU-MENAHU
Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah. Lukas 13:10-13 
 Sebagaimana si perempuan bungkuk. Delapan belas tahun lamanya perempuan itu terikat, tanpa sadar bahwa ia sudah tertawan Iblis, sehingga ia tidak bisa ikut peperangan rohani! Tidak heran, Yesus secara khusus mengajar kita dalam Doa Bapa Kami (Matius 6:13): "...Tetapi lepaskanlah kami dari pada jahat." Ini permohonan agar dilepaskan dari ikatan Iblis. Sekarang, dengan pengertian-pengertian yang diperoleh diatas, mudahlah ditarik garis yang jelas antara orang sudah tertawan Iblis (sehingga tidak mau masuk peperangan rohani) atau yang bebas, merdeka bersama Yesuslah yang mampu berperang!
  GOLONGAN YANG TIDAK MAU PEDULI
Golongan ini mengetahui adanya peperangan rohani, boleh jadi juga mereka mampu berperang, tetapi tidak cepat tanggap, seperti Petrus (Matius 16:21-23) dapat dilihat bagaimana Iblis berhasil menggunakan mulut Petrus untuk mempengaruhi Yesus agar tidak usah memasuki puncak peperangan-rohani di kayu salib! Yesus mengerti bahwa Iblis bekerja melalui Petrus dan menghardiknya [ayat-23] dengan "Enyahlah Iblis....". Bayangkan kenekatan Iblis untuk bekerja begitu dekat kepada Yesus serta kecerdikannya memanfaatkan pikiran dan mulut Petrus! Namun Petrus tetap saja kurang waspada dan berjaga-jaga, sehingga masih terulang ia 'diselomoti' lagi oleh Iblis, nyata dari ucapannya pada Matius 26:31-35, sampai-sampai Yesus perlu mendoakan Petrus agar imannya jangan gugur  
Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." Lukas 22:31-32
Dapatlah dimengerti, bila kita tanggung-tanggung (dengan setengah hati) masuk peperangan rohani seperti Petrus ini, lambat atau cepat akan menjadi korban kelicikan Iblis saja! Oleh sebab itu hendaklah kita mengambil sikap yang tegas. Ikut peperangan rohani bersama Tuhan Yesus, untuk nanti berkemenangan dan beroleh berkat-berkat akhir zaman itu! Atau tidak Jadi bilamana kita, dengan dampingan Roh Yesus sudah mampu bertahan atas serangan-serangan Iblis, kita harus memperkuat pertahanan saudara-saudara kita!
 GOLONGAN YANG IKUT AKTIF PEPERANGAN ROHANI Golongan ini dengan tegas menyatakan dirinya ikut peperangan rohani setelah mengerti situasinya. Orang itu akan diperkuat, dibimbing bahkan dididik lebih jauh oleh Yesus sendiri agar berkemenangan dalam peperangan-rohani, oleh Yesus sendiri. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Matius 11:29
Sewaktu kita belum mengerti urusan peperangan-rohani, mungkin kita tergolong dalam salah satu dari dua golongan pertama. Namun sekarang, setelah mengerti, jelas bagi kita hanya ada dua pilihan: Bersama Yesus, mengumpulkan, atau melawan Yesus, tercerai-berai [Mat.12:20]. Di samping itu, yang tidak bersama Yesus pasti akan mengalami kekalahan dari Iblis. Tidak mungkin seorang manusia secara sendirian mengalahkan Iblis, yang sudah ribuan tahun punya pengalaman menipu, mengecoh dan mencelakakan manusia. Bahkan Adam dan Hawa, dua manusia yang masih suci, diciptakan oleh tangan Tuhan sendiri, terperosok ke dalam tipu daya Iblis, apa pula kita keturunannya yang sudah terlahir didalam dosa [Mz.51:7]!
 MUSUH KITA Sebelum berperang kita harus lebih dahulu mengenal 'musuh' yang harus kita hadapi itu karena kita bukan petinju yang sembarangan memukul. Contoh: Peristiwa pelanggaran ketentuan TUHAN oleh manusia kedua (Hawa), kemudian manusia pertama (Adam). Lalu siapa yang mampu membuat mahluk yang sungguh amat baik bisa jatuh? Tentu ‘siular'. tentulah ia suatu pribadi yang sangat cerdik, mengatasi kecerdikan ular (Adapun ular ialah binatang yang paling cerdik....kejadian 3:1) Si Penyamar ini mampu mempengaruhi penciptaan manusia kedua itu. Apapun pribadi itu adalah pribadi yang tidak sejalan dengan Tuhan, kecerdikannya melebihi manusia dan kelicikannya tiada tandingan. Kalau kita merenungkan baik-baik kita akan melihat gabungan berbagai kemampuan: kecerdikan, kemampuan memutar-balikkan Firman Tuhan, sampai kepada sihir. Jelaslah bahwa pribadi hadir yang hadir di Taman Eden menipu Hawa dan Adam itu adalah musuh TUHAN, atau gamblangnya: Iblis!
 STRATEGI MUSUH Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu. Hosea 4:6 Iblis tidak mampu mencabut nyawa atau membunuh jasad-manusia karena hidup mati ada dalam tangan Tuhan. Jalan yang paling mudah bagi Iblis untuk membinasakan manusia adalah PENYESATAN manusia. Namun Iblis akan lebih beruntung bila ia memperoleh penaklukkan diri kita, yg berarti kematian-rohani kita, sebab Iblis adalah pembunuh roh manusia. Untuk mencapai hal itu, Iblis mencari kesempatan untuk menggocoh manusia, agar manusia mencari pertolongan dari hamba-hamba Iblis (dukun-dukun paranormal). Boleh jadi juga akan terjadi, manusia yang tergocoh itu akan mengutuki Tuhan (jadi membangkang, mati rohani), menganggap Tuhanlah yang menyiksa dia. Ini berarti manusia kehilangan pengenalan akan Tuhan yang akhirnya menuju kepada kebinasaan Namun, dalam urusan gocohan, Iblis tidak dapat sesuka hati menggocoh manusia. Hal itu dapat dilakukannya hanya sebatas izin Tuhan, seperti dalam kasus Ayub.
TAKTIK DAN TEKNIK PEPERANGAN IBLIS Iblis menggunakan banyak sekali taktik didalam peperangan rohani; begitu banyaknya sehingga tidak mungkin didaftar satu per satu. Orang yang kurang mengenal perilaku Iblis, teristimewa yang kurang pengenalannya akan Tuhan Yesus mudah sekali terkecoh. Bahkan Iblis berkeinginan menyesatkan orang-orang pilihan juga Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Matius24:24 Sebagai contoh, ada rohaniawan yang banyak 'berbuat baik', (namun sudah disesatkan Iblis), mengira bahwa kemampuan penyembuhan ajaib serta keahlian paranormal di dalam dirinya adalah karunia Tuhan! Jalan satu-satunya untuk tetap selamat dari intaian Iblis adalah selalu berjalan dibawah bimbingan Roh Kudus!
1. MENYAMAR Penyamaran pertama kali digunakan di Taman Eden [Kej.3:1-11]. Dengan menyamar sebagai ular, Iblis mengecoh Adam dan Hawa sehingga mereka memakan buah terlarang itu, hal mana mengakibatkan mereka mati rohani; mereka dan seluruh keturunan umat manusia! Menyamar sebagai Samuel, memenuhi panggilan Raja Saul melalui wanita penyihir di En Dor. Peristiwa pemanggilan arwah ini adalah kekejian di hadapan Tuhan, sehingga Saul beroleh ganjarannya dari Tuhan (kematian yang tragis). Iblis biasa meniru arwah-nenek-moyang, sehingga milyar-tan manusia tertipu, mereka menganggap bahwa arwah nenek moyang masih menyertai mereka, untuk menolong yang menghormati atau mencelakakan yang tidak menghormati arwah nenek moyang. Firman Tuhan menyatakan bahwa orang mati tidak berurusan lagi dengan dunia di bawah matahari! Yang muncul sebagai arwah orang mati tidak lain adalah setan-setan kuburan yang menyamar! Begitu pula perilaku orang yang dihormati, orang terkenal ('orang kuat', Mat.12:29) ditiru dengan tepat oleh Iblis, sehingga menghadapi seorang yang dirasuk 'arwah orang kuat', penonton serasa menghadapi pribadi itu sendiri, sehingga cenderung menghormati dan mematuhi setiap perintahnya. Contohnya: Prabu Siliwangi, Nyi Roro Kidul, Diponegoro, Sisimangaraja, Sunan Gunung Jati, dsb.
 2. MEMELINTIR FIRMAN Firman TUHAN seringkali dipelintir oleh Iblis, adakalanya hingga terbalik 180-derajat. CONTOH: Pada Kejadian 3:4 Iblis mengatakan kepada Hawa: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,.....", sedangkan jelas-jelas Firman TUHAN berbunyi (kejadian 2:17) "......sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau akan mati". Begitu pula hal kesembuhan ajaib yang dilakukan oleh berbagai hamba Tuhan, ada sebagian berasal dari Iblis. Kesembuhan ajaib itu terjadi 'di dalam nama Yesus', tetapi 'oleh kuasa Iblis'. Ini yang tidak waspadai sebagian orang Kristen: Iblis tidak dapat semau-maunya menggocoh manusia, harus beroleh izin Tuhan terlebih dahulu. Namun Iblis bebas untuk menghentikan gocohannya atas diri manusia (misalnya: penyakit), sehingga manusia itu sembuh sementara didoakan oleh hamba Tuhan yang 'sakti' itu! Adakah untungnya si Iblis melakukan hal itu? Banyak sekali! Hamba Tuhan itu jadi tampil sakti, sangat sakti, sehingga apa saja pengajaran yang disampaikannya, akan diterima bulat-bulat oleh umatnya yang berjumlah ribuan, termasuk pengajaran sesat yang disusupkan oleh Iblis! Dengan cara demikianlah muncul kasus-kasus 'serigala berbulu domba' yang dinubuatkan oleh Yesus dalam Matius 7:15. 3. MENYUSUPKAN KUASA ATAU KONSEP-PENYESATAN Kuasa Iblis (enersi-alam-gaib, misalnya: sihir) dapat menyusup ke dalam diri seseorang atau ke dalam binatang, dan mengendalikannya sesuka hati. Kemampuan menyusupkan konsep-penyesatan dibatasi oleh izin Tuhan dan oleh kekudusan orang yang bersangkutan. Tentang kekayaan dan milik Ayub, jelas Tuhan bersabda [ay.1:12]: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu....." Jelas sekali bahwa Iblis memiliki kuasa, dan seberapa jauh kuasa itu dapat dikerahkan Iblis untuk merusak atau menggocoh manusia, terbatas oleh izin yang dikeluarkan Tuhan. Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat. Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah. Lukas 13:10-13
Kasus perempuan bungkuk 18-tahun jelas menunjukkan bahwa Iblis mengikat dia hingga menjadi bungkuk. Contoh tentang penyusupan pikiran yang dialami oleh Petrus [Mrk.8:31-33]. Petrus menegor Yesus yang memberitahukan peristiwa kematian yang akan dialamiNya. Tegoran Petrus beroleh jawaban pedas [ayat-33]: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan TUHAN....." Bukannya Yesus memanggil Petrus dengan sebutan 'Iblis', tetapi Yesus tahu bahwa Iblis sudah menyusupkan pikiran duniawi ke dalam benak Petrus, sehingga Yesus perlu menghardik Iblis itu pergi dari Petrus! Anak kalimat berikutnyalah yang ditujukan Yesus kepada Petrus.
4. BERDALIH-DALIH Taktik ini terlihat di dalam peristiwa orang Gadara [Mat.8:28-34] di mana setan berdalih [ayat-29] dengan: "Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" Hamba Tuhan yang biasa memberikan pelayanan-pelepasan, didalam berperkara dengan setan, seringkali mendengar dalih 'arwah-leluhur' yang merasuk keturunannya mengatakan "...aku sayang kepada anak ini", atau "wanita ini cucuku, jadi aku mau bersama dia selalu".
5. MENYISIP / MENGULUR WAKTU Taktik ini berhubungan dengan taktik berdalih-dalih. Kadangkala berdalih-berdalih dilakukan untuk mengulur waktu, supaya hamba Tuhan yang melayani menjadi bosan. Dengan menyusupkan pikiran ke dalam diri orang yang dilayani, sering hamba Tuhan diberi janji oleh orang yang dilayani: "Besok saya akan mengunjungi anda dan mencurahkan seluruh permasalahan kehidupan saya". Anda harus bijak menentukan, apakah ini janji yang tulus ataukah sekedar berdalih-dalih, sebab mungkin saja nanti malam 'pasien' itu bunuh diri, dan Iblis memenangkannya! Contoh lain adalah penyusupan pikiran ke dalam orang dari agama seberang yang kita beri tawaran keselamatan dari Yesus Kristus. Biasanya pikiran yang disisipkan adalah "Saya mau cari dulu kebenaran". Lupa bahwa keselamatan jauh lebih penting daripada sekedar kebenaran itu!
6. MENYIHIR / MEMPESONA Orang-orang yang biasa menghabiskan waktunya duduk-duduk di tempat maksiat, suatu waktu, setelah dijamah dan diperbaharui oleh Tuhan Yesus akan menyadari bahwa kuasa Iblis biasa bekerja dengan sihir dan pesona. Dalam keremang-remang tempat hiburan, seorang wanita penghibur bergincu tebal akan terbayangkan (bukannya terlihat) semakin lama semakin memikat, sehingga laki-laki hidung belang umumnya akan jatuh kedalam pelukan wanita semacam itu, karena sihir atau pesona setan!
7. MEMBUJUK, MEMBELOKKAN PERHATIAN Misalnya, setan mengatakan bahwa ia akan pergi dengan mudah kalau diizinkan menari Serimpi. Kalau itu diizinkan dan si pelayan menjadi lengah, tarian ini dapat berlangsung sangat lama, hingga larut malam, sehingga pelayanan tidak dapat dituntaskan!
8. MEMANCING PERHATIAN Misalnya: Ketika ada laporan tetangga bahwa disekitar rumah sering terlihat tuyul berkeliaran. (Tuyul adalah jadi-jadian yang berbentuk anak kecil; oleh pemeliharanya dimanfaatkan untuk mencuri uang lembaran dari rumah-rumah tetangga). Timbul keinginan untuk mengintip tuyul itu dan kalau terlihat akan 'mengikatnya' dengan kuasa Yesus untuk kemudian diinterview. Sering juga banyak kuasa kegelapan yang ditangani diinterview. Ditanya dari mana asalnya, rumahnya dimana, kenapa menyusup, didalam tubuh ada berapa setan dll. Kekejian di hadapan Tuhan (berbicara dengan 'orang mati', [Ul.8:10-13]. Lagipula, dengan cara demikian Kuasa Yesus sudah digunakan untuk hal yang sia-sia, bukan untuk kepentingan Kerajaan TUHAN (memenangkan jiwa), tetapi sekedar untuk kepuasan dan kebanggaan pribadi. Rencana itu disingkirkan segera. Contoh lain adalah tentang 'sepasang' pohon lontar di daerah Pejompongan, Jakarta, yang sekian lama tidak dapat ditebang maupun dibulldozer. Kata orang ada penunggunya yang hebat. Konon masih disertai janji upah sebesar dua juta rupiah dari kontraktor membangun jalan layang di sana. Tentu saja pancingan itu ditolak, karena kuasa Yesus adalah milik Yesus. Setiap penggunaannya harus dengan izin Tuhan Yesus, untuk kemuliaan Tuhan Yesus!
9. JALUR PENYUSUPAN LAWAN Di dalam peperangan rohani, kuasa-kuasa Iblis berusaha menyusup masuk ke dalam kehidupan seseorang untuk kemudian mengendalikan pribadi. melakukan hal-hal yang diinginkan Iblis. Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah. Matius 26:41 Kekalahan dalam peperangan rohani membawa akibat buruk atas emosi dan jasmani yang bilamana berlangsung menahun (kronis) akan berakibat serius, ekstrimnya kegilaan!
PEPERANGAN YESUS MELAWAN IBLIS  
Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya. Wahyu 12:7-9
Sejak terusir dari surga Iblis berambisi menyesatkan seluruh dunia, guna mengumpulkan sebanyak mungkin pengikut dari golongan manusia. Inilah harapan terakhir bagi Iblis untuk menunjukkan keunggulannya di hadapan Tuhan. Sejak hari kelahiran Yesus, Iblis dengan berbagai cara berusaha menghancurkan Yesus tanpa henti, baik dengan percobaan pembunuhan, maupun melalui ujian atau pencobaan. Dengan upayanya ini, Iblis berharap penyelamatan umat manusia (melalui pengutusan Tuhan Yesus) dapat digagalkan!
AGAR MENANG PERANG Setelah menggerti keharusan memasuki peperangan rohani, tanpa dapat ditawar-tawar lagi, tiba saatnya bagi anda untuk menentukan pihak manakah yang akan kita ikuti. Jangan menganggap ada tiga pilihan (seperti dalam peperangan duniawi): kiri, kanan dan netral. Tidak ada pihak netral didalam peperangan rohani. Manusia yang coba-coba berdiri netral, pada akhirnya akan termakan tipuan Iblis. Bahkan Adam dan Hawa yang dikatakan manusia sungguh amat baik yang diciptakan oleh tangan Tuhan sendiri masih kena diperdaya oleh Iblis. \
KALAU ANDA SUDAH BERKEMENANGAN Jangan gampang puas kalau anda sudah berkemenangan. Yang terlalu cepat puas biasanya akan kehilangan sikap siaga! Dan kehilangan kesiagaan akan segera menjadi santapan Iblis!  
Tetapi aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu". Lukas 22:32
Oleh: Ev. Liem Thin Ping

Jumat, 06 Juli 2012

MENGAPA KAMU BIMBANG?

 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" Matius 14:27-31 Mengapa tidak boleh bimbang? Orang yang bimbang, tidak akan mendapat apa-apa 
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Yakobus 1:6,7 Orang yang bimbang akan dihukum Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa. Roma 14:23
Kita harus percaya dan tidak bimbang percaya dan tidak bimbang Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. Matius 21:21 tidak bimbang tetapi percaya Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Markus 11:23 Orang yang bimbang, adalah orang yang kurang percaya Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" Matius 14:31 1.Jangan bimbang tentang ketenangan Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. Matius 8:26 2.Jangan bimbang tentang kemuliaan/kehormatan Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Matius 6:30 3.Jangan bimbang tentang persoalan yang dihadapi Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, —maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. Matius 17:20 4.Jangan bimbang tentang keperluan jasmani Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya! Matius 16:8 SEBAB ITU Jangan kuatir hari esok Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Matius 6:34 Jangan kuatir tentang apapun Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Filipi 4:6 Oleh: Pdt. Robby Schramm-Mojoagung